NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Perkuliahan berjalan dengan baik. Tanpa terasa sudah akan libur semester. Karena kehamilan Manda yang baru saja mereka ketahui. Rencana liburan Agnes mengunjungi Bunda nya batal karena Manda tak ingin di tinggal. Manda yang semenjak di nyatakan hamil begitu sensitif dan mudah menangis.

Ikbal merasa beruntung dengan kehadiran Agnes karena dirinya bisa bekerja dengan tenang. Manda begitu rewel dan mudah menangis namun Agnes selalu bisa mengatasinya walau terkadang Agnes pun merasa lelah. Kini kehamilan Agnes sudah memasuki bulan ke empat dan sudah tidak terlalu rewel namun masih belum bisa di tinggal.

"Kamu ga jadi pulang dek?" Tanya Ikbal setelah mereka menyelesaikan makan malam.

"Ngga Kak. Kakak ipar masih ga mau di tinggal. Rencananya pengen minta Bunda ke sini tapi aku khawatir nanti Bunda perjalanannya sendiri jadi paling nanti saja lah. Liburnya kan lama juga jadi nanti aku bujuk Manda biar bisa pulang sehari atau dua hari yang penting udah ketemu Bunda." Agnes.

"Terima kasih ya Dek." Ikbal.

"Iya sama-sama Kak. Kakak ipar kok lama sih di dapur?" Agnes.

"Lagi bikin kue." Ikbal.

"Hah! Belum kenyang makan tadi?" Agnes.

"Namanya ibu hamil. Sebentar Kakak lihat." Ikbal.

Agnes menyusul bersama Ikbal ke dapur dan benar saja Manda tengah asik dengan tepung dan kawan-kawan nya. Wajah Manda tampak sumringah kala Agnes dan Ikbal menyusulnya ke dapur. Tak lama kue yang di buat Manda pun selesai. Ikbal dan Agnes di buat terdiam ketika Manda mengatakan mereka harus memakannya sampai habis.

"Kakak ipar yakin ini kita yang harus habiskan? Kakak tidak mau mencicipi nya?" Agnes.

"Tidak karena ini spesial untuk kalian." Manda.

"Jangan seperti itu kakak ipar. Sini duduk dan cicipi kue buatan Kakak. Rasanya pasti enak. Ayo kita makan sama-sama." Bujuk Agnes karena dirinya merasa tak sanggup untuk memakan kue tersebut.

"Iya sayang. Ini mas sudah coba dan rasanya enak. Ayo mau Mas suap?" Tanya Ikbal dengan lembut.

"Mau." Jawab Manda dengan cepat.

Akhirnya kue itu pun habis walau ikbal dan Agnes ikut memakannya juga karena merasa kasian jika Manda yang menghabiskannya sendiri.

"Kak, kakak sama Kakak ipar ada acara minggu ini?" Tanya Agnes.

"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Ikbal pada Manda.

"Hm.. Apa Mas ada waktu? Manda mau jalan-jalan ke taman Mas." Manda.

"Boleh. Lusa kita berangkat ya." Ikbal.

"Hm.. Agnes ijin pergi ya." Agnes.

"Kamu mau kemana?" Manda.

"Pengen cari buku." Jawab Agnes asal karena Agnes tau jika Manda tidka akan mau di ajak ke toko buku.

Semenjak hamil Manda jadi malas untuk pergi ke toko buku karena katanya baunya kurang enak.

"Baiklah. Nanti kamu hati-hati jalan sendiri ya." Pesan Ikbal.

"Oke Kak." Agnes.

"Uangnya ada?" Manda.

"Sip aman Kak." Agnes.

Hari yang di nanti pun tiba. Manda sudah bersiap-siap untuk pergi ke taman bersama Ikbal. Segala sesuatunya sudah Manda siapkan ke dalam tas agnes hanya memperhatikannya saja karena memang Manda tak ingin di bantu. Setelah selesai Manda segera meminta Ikbal untuk segera berangkat sebelum hari panas.

Setelah kepergian Ikbal dan Manda ke taman Agnes pun bersiap dirinya berencana akan berjalan-jalan menikmati waktu untuk dirinya sendiri melakukan apa pun yang di mau. Agnes masuk ke salah satu mall yang dekat dengan kontrakan Ikbal. Berkeliling sebentar kemudian masuk ke salah satu resto yang ada di sana.

"Agnes."

Agnes pun menoleh ke arah sumber suara. Tampak seorang pria dewasa tengah berdiri di depannya. Agnes pun menoleh ke kanan dan ke kiri siapa tau bukan agnes dirinya yang di maksud pria tersebut. Merasa tak ada siapa-siapa lagi agnes pun menunjuk dirinya menggunakan jari telunjuknya.

"Saya?" Tanya Agnes.

"Ya, kamu sudah lupa sama saya?" Tanya pria tersebut yang tak lain adalah Radit.

Setelah janji temu dengan klien Radit tanpa sengaja melihat sosok yang begitu dia rindukan. Tanpa fikir lagi Radit meminta Arif untuk pulang terlebih dahulu karena memang ini hari libur hanya saja klien tersebut meminta bertemu di hari ini. Radit beralasan akan mencari sesuatu untuk sang Mama. Walau Arif penasaran tapi dirinya tak akan menyia-nyiakan hari liburnya. Tanpa berfikir ulang Arif pun segera kembali ke apartemen miliknya sebelum Radit berubah fikiran.

Agnes hanya diam mengingat siapa pria yang ada di hadapannya. Dan sampai dirinya menyerah karena tidak mengingat sedikitpun siapa pria di hadapannya.

"Maaf, apa kita saling kenal atau pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Agnes.

"Ya. Mungkin kamu lupa atau bahkan tidak memperhatikan saya. Tapi saya tau kamu." Radit.

"Hm... Begitu ya. Maaf ya, saya sama sekali tidak mengingat anda." Jawab Agnes menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Saya Radit dan kita pernah bertemu dua kali di kampung kamu saat saya berkunjung ke rumah pak Heru." Ucap Radit mengulurkan tangannya.

"Oh! Maaf, Saya Agnes. Eh, udah tau ya." Jawab Agnes membalas uluran tangan Radit.

"Boleh saya ikut duduk di sini atau kamu sedang menunggu seseorang." Tanya Radit.

"Ah, tidak. Silahkan saja." Agnes.

"Kamu sedang apa di Jakarta?" Tanya Radit berpura-pura mencari topik pembicaraan.

"Hm... saya melanjutkan kuliah di sini." Agnes.

"Oya? Dimana?" Tanya Radit antusias karena bisa di pastikan dirinya akan sering bertemu dengan agnes atau lebih tepatnya akan lebih sering mencari alasan untuk bertemu dengan Agnes.

"Di kampus A." Jawab Agnes singkat.

"Ambil jurusan apa?" Radit.

"Manajemen." Agnes.

"Kamu tinggal di mana?" Radit.

"Saya tinggal bersama Kakak dan Kakak ipar saya di komplek X." Agnes.

"Lumayan dekat ya dari situ ke kampus kamu? Udah jalan-jalan kemana selama di sini?" Radit.

"Aduh,, sayangnya baru kampus, rumah dan mall ini saja. Mau pergi saya takut ke sasar hehehe.." Jawab Agnes dengan cengirannya menampilkan deretan gigi putihnya.

"Mau jalan-jalan dengan saya?" Tawar Radit.

"Hah!"

"Jangan khawatir saya bukan orang jahat. Kamu bisa tanya pak Heru." Ucap Radit meyakinkan Agnes.

"Eh, iya terima kasih tapi saya lebih ingin pulang ketemu Bunda dari pada keliling jakarta." Agnes.

"Bukannya ini musim liburan? Kamu ga pulang?" Radit.

Agnes hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa?" Tanya Radit lagi.

"Kakak ipar sedang hamil muda dan dia tidak mau di tinggal sendiri di rumah karena kakak saya sibuk kerjanya. Maklum bukan perusahaan sendiri. Kebetulan kakak saya seorang sekretaris jadi ya mau ga mau kerjanya ikut bosnya. Dan kakak ipar saya kesepian di rumah." Jelas Agnes yang tak tau mengapa dirinya bisa seterbuka itu pada Radit.

"Kenapa tidak meminta orang tua kamu saja yang ke sini?" Radit.

"Saya khawatir Bunda di jalan sendiri nantinya. Jadi saya mengalah saja." Agnes.

"Mau saya jemputkan Bunda kamu?"

"Hah!"

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!