NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Healing

"Kamu yakin akan pergi?" tanya Om Abdar ketika melihat Khalid sedang menggeret kopernya keluar dari kamarnya.

"Iya, Om."

Om Abdar menepuk bahunya.

"Hati hati."

Khalid menganggukkan kepala. Dia sudah ngga sabar menunggu hari ini.

"Hubungi aku di nomer yang satunya, Om." Khalid sengaja menonaktifkan nomer ponselnya yang biasa dia gunakan. Mencegah Sharla yang mungkin akan menelponnya berkali kali.

Khalid ingin memberitau Sharla secara tegas kalo dia beneran serius dengan perkataannya kemarin.

Dia sudah menyukai gadis lain, dan sekarang sedang berjuang untuk mendapatkannya.

*

*

*

Quin menatap tajam wajah Khalid yang barusan datang dengan satu koper kecil di tangannya.

"Kamu siapa?" tanyanya angkuh bin kesal melihat laki laki itu nampak.santai saat berbaur bersama mereka.

"Aku teman Ziza," jawab Khalid.sambil balas menatap laki laki bule yang fasih berbahasa yang sama seperti dirinya.

"Aku bisa bawa mobil sendiri, ikut mobil kalian di belakang," ucapnya lagi masih tenang.

"Jangan bro. Bareng aja," respon Sean cepat

"Begitu, kan, Ziza?" Walau arah pertanyaan jelas tertuju pada Ziza, tapi kerlingan jahil Sean tertuju pada Quin yang tampak terang terangan ngga menyukai Al.

Dewa dan Deva yang barusan juga sampai menyeringai tipis.

Si posesive sudah menunjukkan taringnya.

"Ya ngga apa," sahut Ziza dengan senyum tipisnya.

"Kamu jangan sembarangan bawa orang baru ke acara kita, Ziza," omel.Quin yang sudah pasti ngga diindahkan Ziza.

Sepupunya yang sangat amat dia lindungi itu hanya memamerkan senyum manisnya. Ngga menghiraukan kekhawatirannya.

"Al, kenalkan, ini Quin dan Theo. Kalo yang itu Dewa dan Deva."

Khalid mengulurkan tangannya pada Quin lebih dulu dan yang langsung dibalas Quin dengan genggamannya yang sangat kuat.

Khalid menahan ringisannnya. Tapi anehnya Khalid merasa perasaan dimusuhi kali ini ngga asing.

"Jangan lama lama. Nanti orang orang lihatnya kamu suka juga sama jeruk," kekeh Dewa mengejek sambil menepiskan genggaman keduanya.

Quin mendengus kesal.

Sembarangan, makinya dalam hati.

"Aku Dewa. Semoga kamu ngga merasa terintimidasi."

"Al." Khalid berusaha tetap ramah. Tapi setelahnya genggaman yang lain terasa biasa saja.

"Aku Theo. Tenang, aku ngga seperti dia," senyum Theo membuat Khalid juga ikut tersenyum.

Hatinya lega, karena diterima oelh sepupu sepupu Ziza.

"Sudah siap berangkat?" tanya Zian yang sudah menutup bagasi mobil. Ada dua mobil yang akan mengantar mereka.

"Si Endru ngga ikut?" Sean menatap Ruby, mulai ingin mengganggu Theo yang casing luarnya tampak tenang.

"Ngapain ngajak orang lain lagi," ketus Quin. Dia masih saja kesal sampai ngga sadar ucapan Sean tadi bukan ditujukan untuknya, tapi buat kembarannya.

"Biar imbang " Zian menyahuti dengan nada kalem.

"Aku ngga ngajak dia," sahut Ruby.

Buat apa? Nambah masalah baru?

"Yaaa.... Ngga seru, dong. By." Sean menampilkan mimik kecewanya, tapi jelas hanya sandiwara saja.

Zian terkekeh.

"Memangnya siapa Endru?" Deva menatap Dewa.

Kembarannya hanya mengangkat bahunya.

"Entahlah."

"Teman kampus Ruby," jelas Ziza memberitau.

"Kelihatannya cocok sama Ruby," sambung Sean masih dengan wajah jahilnya.

"Sering bareng," kompornya lagi.

Vina menatap Theo yang kali ini tampak menegang raut wajahnya.

Dia cemburu rupanya? sarkas Vina dalam hati.

"Oooh, Endru yang itu," tawa Dewa, mengejek kelemotannya. Baru sadar dengan makna sindiran Sean dan Zian.

"Harusnya diajak, By," tawa Dewa sambil membuka pintu mobil di samping supir.

"Ayo, By, jangan didengarkan," lerai Ziza yang langsung menarik tangan Ruby agar ikut masuk bersamanya ke dalam mobil.

"Ayo, Vin." Tak lupa Ziza mengajak Vina yang langsung menganggukkan kepalanya.

Mumet dia mendengar celotehan para laki laki yang biasanya pendiam tumben jadi cerewet.

Khalid bingung menentukan pilihan.

"Ayo, mobil Ziza masih muat." Sean mengamankan Khalid dan membawanya ke mobil yang dinaiki Ziza.

Quin menatap kesal, apalagi kemudian Theo menarik tangannya menjauh dari mobil yang dinaiki Ziza dan si Dubai itu.

"Kita di mobil sana aja," usir Theo ketika Quin ingin ikut, satu mobil dengan Al dan Ziza.

Quin menghentakkan kakinya keras.

"Ayo, Quin. Hari udah tambah siang," seru Dewa yang masih berdiri di samping pintu mobil yang sudah terbuka.

Quin menghentakkan kaki dengan kesal, terpaksa menurut satu mobil dengan Dewa, Deva, Zian dan kembarannya.

"Kalian percaya aja sama si Dubai itu," omelnya setelah duduk dan menutup pintu.

Tatapannya di arahkan pada mobil Ziza yang sudah melaju duluan.

"Ada Sean," sela Theo ringan. Tapi di benaknya masih memikirkan wajah Ruby saat melihatnya menggandeng Vina tadi.

Tanpa sadar dia menghela nafas.

"Tadi malam pengawalku memergoki dia ke klinik psikiater," cerita Quin agar para sepupunya percaya padanya.

"Masa? Ngapain dia ke sana?" tanggap Deva cepat. Dia menatap kembarannya yang lagi lagi mengedikkan bahunya.

"Emangnya aku tau."

"Iya, sih."

"Kamu ngga merasa aneh waktu lihat si Al?" Zian mengalihkan ke pertanyaan lain.

"Ya anehlah. Siapa dia....., kok, sok akrab dengan Ziza," dengus Quin ngga terima.

"Dia mirip seseorang, nggak?" tanya Zian lagi. Mencoba memastikan ingatan Quin.

"Ngga ada kenalanku yang seperti dia," tandas Quin dengan nada pasti.

"Eh, eh, maksudnya apa, Zian? Dia mirip siapa," tanya Deva to the point.

"Mungkin mirip dengan kenalan atau teman di masa lalu," sahut Zian masih berteka teki.

"Maksud kamu siapa? Emang ada?" kesal Quin yang merasa Zian muter muter. Ngga langsung.mengatakan yang sebenarnya.

"Khalid, kan," tebak.Quin membuat mereka terdiam.

Keheningan itu pecah oleh tawa Quin.

"Ngawur. Dia udah tiga tahun meninggoy wooiii...."

"Kalo dia beneran sudah meninggoi," cela Theo.

"Bukannya kamu sudah menyelidiki si Al itu?" tuduh Theo yakin.

Kembarannya yang posesif itu ngga mungkin berleha leha ketika tau sepupu kesayangannya sudah di dekati laki laki asing.

Quin menatap sombong pada kembarannya.

"Apa hasil penyelidikan kamu?" todong Deva. Sementara Dewa hanya diam aja. Dia mulai mengingat ngingat sosok Khalid.

Tapi sangat berbeda. Dulu Khalid sangat kurus dan lemah. Tapi si Al, atletis dan bugar, juga terlihat kuat.

Hanya satu kesamaannya. Berani mendekati Ziza. Tapi itu terlalu konyol kalo mengaitkan Al adalah Khalid, analisa.Dewa dalam hati.

"Sean juga sedang menyelidiki Al," sambung Zian.

"Katamu dia ke psikiater. Emang kamu tau dia ngapain," tanya Deva lagi.

Sepertinya serius, batinnya.

"Di psikiater, kan, tempat orang menyembuhkan kesehatan jiwa," sahut Theo.

"Itu yang aku khawatirkan tadi. Siapa tau di mobil sana dia kumat dan mengamuk, padahal hanya ada Sean sendiri yang menjaga para perempuan lemah itu," sungut Quin.

Yang lainnya terdiam.

"Aku rasa si Al ngga seberbahaya itu," sanggah Theo yang merasa pikiran kembarannya terlalu berlebihan.

"Iya, Quin. Kamu tenang aja," timpal Deva sependapat dengan Theo.

Dewa hanya diam, tapi kepalanya sedang berpikir keras.

Quin mendengus lagi. Pagi ini saja entah sudah berapa kali dia mendengus saking kesalnya.

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!