Orang bilang jatuh cinta berjuta rasanya dan semua orang menantikan kisah cinta termanisnya di masa putih abu-abu, masa-masa yang paling manis dan penuh kejutan di sepanjang hidup. Namun bagi Ayra gadis cantik nan ceria tetapi skeptis dengan pernyataan itu akibat masa lalu yang pahit, telah membuatnya ragu akan bahwa cinta bisa membuat seseorang bahagia. Ayra mencoba menutup hatinya rapat-rapat, meyakini bahwa kebahagiaan hanya ilusi yang berakhir dengan kekecewaan.
Namun di tengah keraguan dan kehidupan yang tenang itu, Ayra bertemu dengan dua laki-laki yang perlahan mengubah dunianya. Akankah Ayra akan kembali merasakan 'heartbeat' di masa SMAnya dan memberanikan diri untuk mendapatkan kisah termanis dihidupnya dengan laki-laki impiannya? Atau justru ia akan terjebak di masa lalu di antara dua pilihan yang sama-sama memikatnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweetpao11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 - Hati yang terbelah?
Ayra mengalihkan pandangannya dari Lucas, "sorry Cas, gue belum bisa jawab pertanyaan lo dan gue butuh waktu."
Lucas menatap Ayra dengan sendu karena ia ingin mendapatkan jawaban dari Ayra secepatnya, "oh oke gua hargai keputusan lo, gue akan tunggu sampai lo siap buat jawab pernyataan gue."
Ayra menggigit pelan bibirnya dengan perasaan yang tak karuan sambil menatap Lucas, "Oke Lucas kalau gitu gue balik dulu, gue nggak bisa lama-lama."
"Oke kalau gitu gue anterin balik ya."
Ayra pun menjawab dengan anggukan pelan.
sepanjang perjalanan Ayra hanya terdiam memikirkan bayang-bayang kejadian lucas ketika menyatakan perasaannya padanya. Begitu pula dengan Lucas yang ikut terdiam sepanjang perjalanan menuju rumah Ayra.
...----------------...
Pada malam harinya perasaan Ayra semakin bimbang ia menyukai Gefano tapi selama ini Lucas dapat membuatnya tertawa membuat hari-harinya menjadi ceria. Tiba-tiba ponsel Ayra berbunyi, sebuah panggilan masuk dari Gefano, Ayra lantas mengangkat teleponnya.
"halo Gef, kenapa telepon malam-malam? "tanya Ayra.
"Nggak apa-apa gue cuman mau ngobrol aja sama lo, lo lagi ngapain sekarang Ra?" tanya Gefano.
"gue lagi santai aja nih, lo lagi ngapain Gef? "
"Sama gue juga lagi santai aja nih, btw lo nggak belajar?"
"Udah, gue udah belajar tapi cuma sebentar, lo gimana?"
Pada saat asik mengobrol lewat telepon sebuah pesan masuk di ponsel Ayra, Ayra pun penasaran dan melihat pesan masuk dari Lucas.
Halo Ra, lagi ngapain nih?
Ayra hanya membacanya pesan dari Lucas dan memilih untuk melanjutkan telponnya dengan Gefano hingga larut malam...
Paginya..
Ayra berjalan di koridor sekolah dengan perasaan riang gembira, ia pikir mungkin ini efek dari telponan dengan Gefano hingga berjam-jam lamanya. Sudah lama Ayra tak merasakan perasaan riang gembira seperti saat ini.
Dari kejauhan Melody menatap Ayra dengan heran, tak biasanya Ayra datang dengan suasana hati yang begitu riang. Melody menghampiri Ayra usai keluar dari toilet sekolah.
"Woi Ayra! Kenapa Lo? Kayaknya lagi seneng banget nih!" Melody langsung merangkul Ayra.
"Ntar gue ceritain hehe."
"Oke."
Tanpa Ayra sadari di lain tempat Lucas sedang menatap sedih room chat dengan Ayra, karena Ayra hanya membaca pesannya dan sama sekali tidak membalas pesannya. Apakah ini sebuah tanda bahwa Ayra tak menyukainya? Apakah ini pertanda akan ada sebuah penolakan untuknya?
...----------------...
"So, Lo mau cerita apa Ra?" tanya Melody sambil asyik mengunyah snack yang Ayra suguhkan dengan setengah tengkurap.
Ayra menyesap sedotan minumannya bersiap untuk memberikan kejujuran pada Melody, " Lo mau dengerin cerita yang wow aja atau wow banget dulu nih?"
" Wow banget lah..."
"Oke, tapi Lo jangan kaget ya.."
"Lucas nembak gue..." lirih Ayra.
"HAH SUMPAH DEMI APA LO?!!"
"Serius gue Mel,"
Kini Melody menghentikan aktivitas mengunyah makanannya dan menatap Ayra dengan makin penasaran, " terus Lo udah jawab penyataan Lucas?"
"Ih masih Lo gantung ya?"
" Iya.."
Melody menepuk pelan bahu Ayra, "kasian anak orang Lo gantungin kek jemuran, jawab gih cepetan, eh tapi bukannya Lo naksir Gefano? Kenapa Lucas nyatain cinta ga langsung Lo tolak? Jangan bilang Lo ada rasa juga sama Lucas?" cecar Melody.
"Gue bimbang Mel..."
"Lucas selama ini selalu bikin gue ketawa ceria.."
"lah emangnya Gefano enggak?"
"Sekarang gue tanya sama lo Ra, tadi pagi Lo ceria karena apa?"
" Oh itu gue telponan sama Gefano semalem sampe berjam-jam, kita saling ngebahas tentang diri kita masing-masing. Terus tanpa sadar aja gue paginya gitu."
"Tapi Lo seneng kan karena Gefano? Ra, Lo jangan egois gitulah. Kalo suka ya bilang suka kalo engga ya Lo bilang enggak, jangan anak orang Lo gantungin seenaknya, emangnya Lo mau digituin Gefano misalnya? So mending Lo langsung bilang sam Lucas tentang perasaan Lo, Lo lebih pilih Lucas atau Gefano?"
"Jujur...Gefano...."
"Yaudah sekarang Lo kasih closure ke Lucas, bahwa Lo lebih condong ke Gefano, Lo lebih suka Gefano dan Lo gak bisa terima perasaan Lucas, semakin lama Lo kasih closure maka semakin lama Lo makin kasih harapan ke Lucas," saran Melody.
"Oke sekarang gue mesti ngapain?"
"ckk.. Lo kasih closure lah."
"Oke gue bakal ajakin ketemuan Lucas sekarang, Lo di sini aja jangan pulang dulu," pinta Ayra.
Melody melirik ke arah jam tangan miliknya, "yah gak bisa, gue harus nganterin sepupu gue ke bandara, dia abis nginep di rumah gue, ntar Lo kabarin aja gimana progressnya ya oke?"
"Oke."
"Gue balik dulu ya Ra, dahhh."
"Oke hati-hati..."
Ayra pun langsung bersiap-siap untuk bertemu dengan Lucas di taman kota usai Melody pergi, Ayra menarik napasnya dalam-dalam sebelum keluar dari rumahnya menuju taman kota dan menemui Lucas. Ia yakin hubungannya dengan Lucas akan tetap baik-baik saja setelah penolakannya, ia harap...
"Lucas..."
Namun sebelum menghampiri Lucas, Ayra melihat pemandangan yang tak ia inginkan dan seketika membuat hatinya remuk...
Dunia Ayra serasa runtuh!
...****************...