Evelyn Arasely adalah seorang gadis manis yang periang.putri tunggal Bapak Walikota Sofyan Martadinata. kehidupannya yang serba berkecukupan menjadikannya seorang putri di istana sang Ayah. suatu ketika di kampus yang bergengsi tempat dia mengenyam pendidikan, kedatangan seorang Mahasiswa yang tadinya nonaktif namun kembali melanjutkan kuliahnya satu jurusan dengan Evelyn Arasely di Fakultas Hukum dan Tata Negara. Evelyn Arasely sangat tertarik dengan Seniornya itu. Sagara Abhiseva nama sang Senior pria yang sangat pendiam,dingin dan terkesan angkuh,dengan pesona wajah tampannya,kulitnya yang putih dan postur tubuh yang tinggi menjulang, membuat Sagara Abhiseva sangat menarik perhatian kaum hawa di kampus itu,termasuk Evelyn Arasely. hingga suatu saat Evelyn Arasely berhasil merebut perhatian dan hati Sagara Abhiseva. mereka pun menjadi sepasang kekasih yang nampak bahagia hingga terjadi sesuatu kepada keluarga Evelyn Arasely yang membuat mereka terpaksa harus terpisah jauh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Ponsel Cyra Sachikirani berdering,sebuah nomor baru nampak menari dilayar ponselnya itu,dengan hati yang tak karuan,Cyra Sachikirani berusaha mengangkat telpon itu dengan nada yang biasa.
"Halo..." jawab Cyra Sachikirani terputus
"Halo... Cyra sayang,ini Papa Nak,Cyra apa kabar mu dan Mama sayang?" Arthur Hasibuan memberondong putrinya dengan pertanyaan
"Papa... apa yang terjadi ini Pa... Papa dimana sekarang?" tangis Cyra Sachikirani pun pecah saat mendengar suara sang Papa
"Cyra,mana Mama,serahkan ponselmu kepada Mama sekarang,Papa tidak punya banyak waktu Cyra" ucap Arthur Hasibuan
Cyra Sachikirani pun menyerahkan ponselnya kepada sang Mama yang nampak masih setengah sadar itu.
"Ma... ini Papa... Papa mau bicara sama Mama" ucap Cyra Sachikirani
Dengan putus asa Nyonya Rosalie Casandra meraih ponsel itu.
"Sayang... sayang... kau dimana? apa yang terjadi dengan harta kita,Agency milikku,rumahku dan seluruh aset kita ini,mengapa harus disita sayang?" Nyonya Rosalie Casandra meraung histeris
Arthur Hasibuan membuang nafas kasar mendengar rengekan sang istri.
"Ma,dengar,semua akan baik-baik saja,tapi Papa butuh bantuan Mama dan Cyra lebih dulu,Papa butuh bantuan hukum atas kasus ini,tapi Papa tidak bisa meminta bantuan kepada Sagara maupun Firma Hukum nya,tolong dengan sisa uang kita itu,Mama cari pengacara untuk Papa,hubungi relasi kita Ma" ucap Arthur Hasibuan penuh harap
"Tidak ada uang Pa,Mama tidak punya uang, Papa dengar kan seluruh aset kita dibekukan bahkan milik Cyra putri kita juga Pa,setelah ini,Mama dan Cyra pun harus pergi dari rumah ini,sekarang katakan kemana lagi kami akan pergi,Pa..." Nyonya Rosalie Casandra kembali meraung.
Cyra Sachikirani pun ikut menangis.
Arthur Hasibuan memejamkan matanya,usaha terakhirnya terasa sia-sia sekarang,malah menambah beban pikiran,karena harus khawatir dengan kondisi istri dan putrinya yang notabene tidak pernah hidup dalam kesusahan itu.
Jaksa penuntut umum pun memberikan waktu kepada Arthur Hasibuan untuk istirahat sejenak. hari sudah beranjak sore.
Coffe Shop
Sagara Abhiseva dan Bisma Adipati nampak duduk menikmati secangkir kopi.
"Nona Evelyn Arasely,namanya seperti tak asing, hebat juga paralegal di Firma Hukum kau ya,bisa memberi keputusan tegas seperti itu" ucap Bisma Adipati seraya mencicipi kopinya
"Kau pernah bertanya kepada ku kan,wanita mana yang akan bisa menaklukkan hatiku ini,bahkan kau menuduhku g*y yang menyukaimu" sarkas Sagara Abhiseva
Mendengar itu Bisma Adipati pun tertawa lebar mengingat kembali masa karantina prajabatan di jurusan Hukum dan Tata Negara,mereka selalu bersaing dalam hal apapun.
Sagara Abhiseva memilih jalur pengacara sedangkan Bisma Adipati memilih jalur jaksa penuntut umum,mereka mendapat julukan singa dibidang karir mereka masing-masing. tak pelak kadang mereka harus saling unjuk gigi di persidangan.
"Terus apa? memangnya kau sudah punya kekasih ha? mana? siapa wanita itu? Hhhmmm?" ledek Bisma Adipati
"Aku menikah Bisma" ucap Sagara Abhiseva seraya menunjukkan cincin di jari manis nya
Bisma Adipati tanpa sadar menyemburkan kopinya saat melihat cincin dijari manis Sagara Abhiseva itu.
"Serius? hei... siapa wanita sial itu b*j*ng*n kecil?" sarkas Bisma Adipati seraya tertawa
Sagara Abhiseva tersenyum sarkas.
"Wanita hebat yang kau sebut hanya paralegal itu, Nona Evelyn Arasely" tegas Sagara Abhiseva
Bisma Adipati pun melotot dengan sempurna.
"Berarti... dia... Eve... Evelyn Arasely kembang kampus putri Bapak Wali Kota? jadi,Eve sudah kembali dari luar negeri? terus yang mengajukan peninjau kembali kasus ini Evelyn Arasely?" Bisma Adipati memberondong Sagara Abhiseva dengan pertanyaan
"Hhhmmm..." Sagara Abhiseva hanya menggumam
"Hei... kau menikahi klien mu sendiri br*ngs*k" ucap Bisma Adipati lagi
"Aku harus melindunginya Bisma,dia sendiri sekarang" ucap Sagara Abhiseva lagi
"My Man,your are gentle man" ucap Bisma Adipati
"Evelyn Arasely bukan sekedar hanya paralegal di Firma Hukum itu Bisma,dia lah pemilik saham tertinggi Firma Hukum A & E yang selama ini misterius itu,saham Evelyn Arasely tidak main-main,sekitar empat puluh persen atas nama dia,aku sendiri pun seorang CEO hanya memiliki dua puluh persen saham,sisanya ya kau tahu sendiri lah" ucap Sagara Abhiseva
Bisma Adipati kembali melotot sempurna.
"Wahhh... luar biasa,tidak ku sangka pria berhati dingin seperti mu bisa mencintai satu wanita dengan begitu hangat" ledek Bisma Adipati
Sagara Abhiseva hanya tersenyum seraya meminum kopinya.
"Oh ya,bagaimana dengan adik angkatmu siapa namanya itu,putri tunggal Hasibuan,model cantik lulusan luar negeri" ucap Bisma Adipati dengan senyum penuh arti
"Diam kau,dia hanya adik angkat aku tak lebih Bisma,aku tidak pernah punya rasa dengan wanita lain selain dengan Evelyn Arasely" sanggah Sagara Abhiseva
"Kalau begitu,jangan pula kau langsung lepas tangan Sagara,saya tahu dengan pasti,kasus ini juga berkaitan erat dengan perusahaan milik keluarga mu,tapi jangan serta merta membuatmu gelap mata,bagaimana pun mereka lah yang memberimu kehidupan baru saat masa rapuhmu" ucap Bisma Adipati
"Hhhmmm... aku sudah punya rencana sendiri untuk mereka" ucap Sagara Abhiseva
"Baiklah mari kita sudahi cofee break ini,sebenarnya kita tidak boleh terlihat bersama-sama seperti ini Sagara,kau pengacara penggugat dan aku jaksa penuntut umum,apa kata portal media kalau sampai ada yang mengenali kita dan mengabadikan potret kita" ucap Bisma Adipati seraya bangkit lalu meletakkan uang ratusan ribu
Sagara Abhiseva menatap uang itu dan wajah Bisma Adipati bergantian.
"Hei... jangan salah paham,bukan berarti aku menganggapmu miskin,sekali-kali aku yang bayar kan tak mengapa juga" ucap Bisma Adipati seraya tertawa lebar
Sagara Abhiseva pun ikut tertawa,tanpa mereka sadari ada yang memotret mereka dibalik pohon rimbun. mereka pun segera beranjak pergi.
Kediaman Sagara Abhiseva
Jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam saat mobil Sagara Abhiseva masuk ke garasi.
dia pun segera menuju kamarnya dilantai dua.
"Sayang... Eve..." ucapnya saat membuka pintu kamar
"Hei... Kak Saga,kau sudah pulang?" sambut Eve dari ruang wardrobe
Sagara Abhiseva pun mendekati sang istri.
"Kau abis shopping sayang?" tanya Sagara Abhiseva seraya melepas satu persatu pakaian, jam tangan dan dasinya
Mendengar itu Evelyn Arasely pun menatap sang suami tajam.
"Cepat mengaku,ini ulah Kak Saga kan,memesan pakaian,tas,sepatu dan perhiasan ini?" tanya Evelyn Arasely
Sagara Abhiseva ikut duduk dilantai disamping sang istri,lalu menarik tubuh Evelyn Arasely ke pangkuannya,mencium kening dan bibir sang istri sekilas lalu menatap wajah Evelyn Arasely lekat.
"Kau akan membutuhkan semua ini sayang, mulai besok,kau bukan paralegal lagi Eve" ucap Sagara Abhiseva
"Aku... aku dipecat?" tanya Evelyn Arasely terkejut
Sagara Abhiseva tertawa kecil melihat ekspresi sang istri yang terlihat lucu. dikecupnya lagi bibir yang setengah melongo itu.
"Dengar dulu sayang,mulai besok,kamu akan bergabung dengan tim inti pengacara muda untuk mengawal kasus peninjauan kembali Bapak Sofyan Martadinata" ucap Sagara Abhiseva tegas
Mendengar itu Evelyn Arasely pun terkejut.
"Ma... maksud Kak Saga? aku jadi pengacara muda?" tanya Evelyn Arasely seakan tak percaya kalimat yang barusan diucapkan sang suami
"Iya,kau sekarang pengacara muda,dan kasus pertama mu adalah, kasus probono Bapak Sofyan Martadinata,kau lah yang akan membela Ayahmu Eve,kau lah yang akan membuktikan kepada dunia bahwa Bapak Sofyan Martadinata tidak pernah bersalah,dan pulihkan nama baik Ayahmu sayang" ucap Sagara Abhiseva seraya memeluk erat Evelyn Arasely
"Tapi Kak,aku... belum siap" gumam Evelyn Arasely
"Tenang... aku akan selalu ada disampingmu Eve" ucap Sagara Abhiseva
"Terimakasih Kak Saga" ucap Evelyn Arasely seraya memeluk sang suami erat.
"Imbalannya mandi bareng yaaa" bisik Sagara Abhiseva
Walau sedikit malu,Evelyn Arasely pun mengaguk pelan. tak membuang waktu,Sagara Abhiseva pun langsung mengangkat tubuh sang istri ke kamar mandi.
"Aaahhh... Kak Sagara... pelan-pelan" seru Evelyn Arasely dibalik pintu kamar mandi.
