Fitnah keji membuat Selia harus menerima cacian dan hinaan yang begitu menyakitkan. Ia dicerai karena kedapatan tidur dengan kakak iparnya bahkan penjelasannya hanya dianggap omong kosong.
Apa yang dilihat belum tentu itu yang terjadi dan dibalik kejadian itu ada seseorang yang bertepuk tangan penuh kemenangan.
Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal sensitif itu lah yang melekat pada diri Selia yang justru menjadi bumerang untuknya. Siapa pun yang menjadi suami Selia ialah yang akan menempati posisi CEO diperusahaan.
"Semakin kamu berusaha memilikiku, semakin aku membencimu!" Selia Salsabila.
"Aku hanya menginginkan Tahta, bukan dirimu!" Hiro Barayav.
Mampukah Selia membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?
Lalu apakah Hiro berhasil memiliki Selia dan memiliki apa yang dia inginkan?
Simak ceritanya hanya di novel Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10 Dilema dan Bingung
"Hiro lepaskan aku, kamu mau bawa aku kemana?" tanya Selia dengan tangan berusaha melepaskan diri dari Hiro yang menariknya.
"Aku nggak akan menyakitimu kalau kamu menurut sama aku," kata Hiro.
Pria itu terus membawa Selia menuruni tangga dan berniat keluar rumah namun Harry yang melihatnya langsung menghadang mereka dan melepaskan paksa tangan Hiro yang mencekal tangan Selia.
"Berhenti menyakitinya atau akan aku buat kamu menyesalinya," ancam Harry dengan sorot mata dingin penuh permusuhan.
Selia adalah seorang wanita dan ia tidak pantas diperlakukan kasar seperti yang Hiro lakukan saat ini. Meskipun Harry pernah kecewa pada Selia tapi sekalipun ia belum pernah kasar pada wanita itu.
Namun tidak dengan Hiro. Bagi Hiro siapapun orangnya bila orang tersebut tidak menuruti perintahnya maka ia akan berbuat kasar padanya.
"Antara kamu dan Selia sudah tidak ada apa-apa jadi aku minta menyingkir dan jangan ikut campur urusanku," kata Hiro yang sama sekali tidak takut dengan ancaman Harry.
Pria itu kembali mencekal tangan Selia dan melangkah melewati Harry yang mengepalkan kuat tangannya.
"Bila Selia tahu siapa kamu dia akan semakin membencimu. Apa aku harus memberitahunya sekarang juga?" tanya Harry membuat Hiro menghentikan langkah kakinya.
Sementara Selia menatap Harry dengan bingung. Apa yang pria itu katakan sama sekali tidak ia mengerti.
"Lakukan saja karena aku juga menginginkannya," kata Hiro kemudian melanjutkan langkah kakinya bersama Selia yang masih ia tarik tangannya.
Membuka pintu mobil bagian belakang ia meminta Selia masuk dan duduk di kursi belakang bersamanya.
"Hiro kamu mau bawa aku kemana?" tanya Selia menoleh pada Hiro yang duduk disebelahnya.
"Kerumah sakit. Aku ingin tahu kamu hamil atau nggak," jawab Hiro.
Kini Selia terdiam tak lagi bertanya apa lagi bicara dan memilih memalingkan wajahnya menatap pada jalanan.
Ia sudah mengecek sendiri bahwa dirinya tidak hamil namun ia tidak ingin memberitahu Hiro dan membiarkan pria itu tahu dengan sendirinya. Dirinya hamil atau tidak tetap saja akan terjerat oleh pria itu yang menginginkan menjadi suaminya dan menempati posisi CEO diperusahaannya.
Tiba dirumah sakit Hiro tak lagi menarik Selia sebab wanita itu menuruti perintahnya untuk masuk dan menemui dokter kandungan.
Bersama Hiro yang menemaninya Selia diminta dokter untuk mengecek dengan tes peck dan setelehnya berbaring diatas branker dan membiarkan dokter memeriksanya.
"Berdasarkan hasil tes peck dan pemeriksaan USG, Bu Selia tidak dalam keadaan mengandung. Jika kalian memang menginginkan untuk segera memiliki momongan saya sarankan untuk melakukan program hamil," kata dokter menjelaskan.
"Tidak perlu, dok, kami masih bisa usaha sendiri," balas Hiro cepat sementara Selia hanya diam.
Wanita itu jadi semakin yakin bahwa pengecekannya tadi pagi tidak lah salah. Dirinya memang tidak dalam keadaan hamil dan itu semua membuatnya semakin sedih.
Menghembuskan nafas yang terasa sesak didada ia kembali menguatkan dirinya sendiri dan menurut saat Hiro mengajaknya pulang ke rumah.
"Kamu dengar sendiri 'kan apa yang tadi dokter katakan? Kamu nggak hamil jadi seperti yang aku bilang kemarin kalau kita akan menikah tiga bulan lagi," kata Hiro setelah mereka tiba di rumah dan berdiri di depan pintu kamar Selia.
"Bisa nggak sih kamu jangan memaksa aku terus. Aku nggak mau menikah sama kamu, Hiro. Aku mencintai mas Harry dan akan rujuk dengannya," balas Selia.
"Nggak bisa! Kita akan tetap menikah meski kamu nggak mau menikah sama aku," kata Hiro kemudian berlalu pergi masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Selia mengepal kuat tangannya ingin memukul Hiro dan melampiaskan rasa benci dan marahnya pada pria itu namun tak bisa. Jika ia melakukan semua itu maka Hiro akan semakin berbuat sesuka hati pada dirinya.
Selia mengurungkan niatnya masuk ke dalam kamar dan memilih mencari Harry namun pria itu sudah berangkat ke kantor.
Membuka pintu kamarnya ia kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.
"Rasanya aku ingin pergi saja dari sini," gumam Selia. Namun pergi bukan menyelesaikan masalah melainkankan menambah masalah baru. Dan Selia tidak menginginkannya.
*
*
Sesuai dengan rapat keluarga yang pernah dibahas oleh papa Louis beberapa waktu lalu kini posisi CEO telah diambil alih olehnya. Dan Hiro tidak mempermasalahkan itu asal bukan Harry yang menempati posisi tersebut.
Saat ini papa Louis kembali mengadakan rapat keluarga untuk membahas keinginan Hiro yang ingin menikahi Selia. Bagaimanapun Ia adalah ayahnya dan ia harus membahasnya dengan Selia, Harry dan Mama Mona.
Papa Louis menatap kedua putranya yang duduk saling berjauhan kemudian menatap Selia yang duduk dihadapannya bersama Mama Mona.
"Selia kamu tahu 'kan kalau Hiro ingin menikahimu setelah kamu resmi bercerai dengan Harry?" tanya Papa Louis yang bisa diketahui oleh Selia kemana arah pembicaraan yang akan dibahas.
Selia balas menatap Papa Louis kemudian menganggukkan kepala. "Tahu, Pa," jawab Selia singkat.
"Papa sengaja mengumpulkan kalian untuk membahas hal itu. Semua keputusan ada di tangan kamu, Selia. Bila kamu menerima menikah dengan Hiro, maka papa akan merestuinya. Tapi bila kamu menolak Hiro, papa akan mendukung keputusanmu," kata Papa Louis.
Semua pasang mata menatap pada Selia menantikan keputusan wanita itu tak terkecuali dengan Harry mantan suaminya.
Harry menatap Selia dengan serius. Ia telah memberi kesempatan pada wanita itu untuk membuktikan ketidak bersalahannya namun hingga kini wanita itu belum bisa membuktikannya.
Ia dan Selia saling mencintai dan berharap masih bisa bersama membina rumah tangga yang telah dihancurkan oleh Hiro. Ia terus menunggu Selia yang masih berusaha terus mencari bukti.
Meski hati kecilnya kini mempercayai Selia namun Harry tidak bisa menerima Selia tanpa bukti ketidak bersalahannya.
"Selia bagaimana keputusanmu?" tanya Papa Louis karena sejak tadi wanita itu hanya diam.
Selia menatap Harry begitu dalam. Ia ingin bersama pria itu tapi ia harus mendapatkan bukti bila dirinya tidak berselingkuh terlebih dahulu dan satu-satunya cara mendapatkan bukti itu ialah dengan mendekati Hiro.
Benar apa kata mama Mona bila dirinya harus meredamkan ambisi Hiro dan mendapatkan bukti itu namun ia berat untuk melakukannya.
"Aku minta waktu untuk memikirkan semua itu, Pa," kata Selia.
Harry menggelengkan kepala. "Nggak, Selia, kamu nggak perlu memikirkannya. Kamu harus menolaknya karena kita akan rujuk setelah kamu membuktikan kalau kamu nggak salah," kata Harry.
Hiro memberi tatapan dingin pada Harry namun pria itu tidak mengherani tatapan sang kakak dan terus meyakinkan Selia untuk tidak memikirkan ambisi Hiro itu.
"Selia nggak akan rujuk sama kamu karena dia akan menikah sama aku," kata Hiro.
"Sel, kamu akan menderita menikah dengan Hiro. Dia nggak mencintai kamu dan hanya menjadikanmu alat untuk mencapai tujuannya," kata Harry.
Selia dilema dan bingung. Disatu sisi ia mencintai Harry namun di sisi lain ia harus mendapatkan bukti bahwa dirinya tidak bersalah.
'Apa yang harus aku lakukan?' lirih Selia bertanya dalam hati.
*
*
Jangan lupa dukungannya ya.. 😍
selia nya maksa untuk dateng kepesta,,harusnya selia tuh juga instropeksi,,mungkin hiro tuh uda filing kalo erina tuh ada sesuatu