NovelToon NovelToon
Transmigrasi Psikiater Cantik

Transmigrasi Psikiater Cantik

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat / Isekai / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Keluarga / Transmigrasi / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Elwi Chloe

Suka cerita tentang toko utama wanita yang tidak mudah ditindas? Di sinilah lapaknya!

Renata Carissa, seorang putri dari Panglima TNI yang berprofesi sebagai Psikiater. Memiliki kehidupan yang sempurna dengan memiliki suami yang begitu mencintainya dan anak laki-laki yang sangat tampan.

Sepeninggal suami tercintanya, Renata pun meninggal karena mengalami sakit keras.

"Aku berharap bisa bertanya kepadanya, mengapa aku tidak pernah tahu?"

"Apakah aku bisa bertemu dengan Jefra-ku lagi?"

Itulah harapan terakhir Renata.

Bukannya ke akhirat dan bertemu dengan suami tercintanya. Namun, Renata justru secara misterius berubah menjadi tokoh antagonis yang berperan menjadi pelakor. Nasib tokoh yang menyedihkan, hidup dalam penderitaan, dan berakhir bunuh diri.

Ya, dia masuk ke dalam novel!

Tidak ingin nasibnya berakhir tragis, Renata memutuskan untuk mengubah alur cerita yang sudah tertulis itu.

Dan takdir mempertemukannya kembali dengan Jefra, suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elwi Chloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Difitnah

Esoknya, di ruang makan kediaman keluarga Tan.

"Kapan kamu akan resign dari Tj Corp, Renata?" tanya Zayn pada Renata yang duduk di sebelahnya.

"Hari ini aku akan memberikan surat pengunduran diri pada HRD," jawab Renata.

Mendengar itu, pergerakan tangan Alvaro yang sedang memegang sendok dan garpu terhenti.

"Kenapa Kak Renata ingin resign?" tanya Sanaya dengan kepo.

Renata diam tidak menjawab pertanyaan Sanaya, lebih tepatnya pura-pura tidak dengar.

Seketika ekspresi Sanaya menjadi muram.

"Sanaya sedang bertanya padamu," ucap Rendra yang merasa iba dengan putri tirinya yang dicuekin.

Renata diam, tidak acuh dengan Rendra.

Rendra mengepalkan tangannya, dia ingin membentak putrinya itu, tapi tidak bisa dilakukannya karena ancaman Zayn kemarin.

"Aku selesai," ucap Renata setelah menyelesaikan acara sarapannya.

"Mau berangkat bersama Kak Zayn lagi?" ujar Zayn.

"Ah, tidak usah, aku ingin mencoba mobil baru."

Renata nyengir sembari menunjukan kunci mobil yang baru diberikan Zayn. Kakaknya itu memang baik sekali, padahal Renata tidak meminta dibelikan mobil. Ingin menolak tapi Zayn berkata jika itu adalah hadiah untuk kesembuhannya pasca kecelakaan.

"Zayn, kamu membelikan Renata mobil baru? Kenapa Sanaya tidak kamu belikan juga? Jangan pilih kasih," ujar Rendra.

"Pilih kasih? Apa ayah tidak mengaca?" Zayn menatap sinis Rendra.

Seketika Rendra bungkam. Oh, tentu saja pria paruh baya itu menyadari tentang kenyataan itu.

"Kamu menginginkan mobil baru?" tanya Alvaro pada Sanaya yang masih berekspresi muram, "Biar aku yang belikan."

Sanaya beralih menatap suaminya, "Tidak kok," jawabannya tersenyum lembut.

Alvaro tersenyum juga, "Jika kamu menginginkan sesuatu, bilang saja padaku, ya."

"Ya," Sanaya mengangguk dengan wajah yang merona.

"Oh My, Menantuku sangatlah baik. Beda sekali dengan seseorang yang kini berstatus sebagai Kakak laki-laki Sanaya. Wajar sih, Sanaya adalah putri tiri di keluarga ini," sindir Santy dengan air mata yang menetes.

Wanita paruh baya itu memang sangat pandai soal mendramatisir keadaan.

"Istriku, itu tidak benar, aku sangat menyayangi Sanaya," kata Rendra yang termakan air mata rubah milik Santy.

"Harusnya sah-sah saja jika Kak Zayn lebih menyayangiku daripada Sanaya, karena aku adalah adik kandungnya. Sungguh egois jika Sanaya menginginkan kasih sayang yang setara. Padahal dia sudah merebut kasih sayang Tuan Rendra seluruhnya," kata Renata dengan datar.

Santy menatap kesal Renata, begitu pula dengan Sanaya.

Kenapa gadis itu bisa melawan dengan kata-kata yang mampu membuat semuanya terdiam? Padahal Angel yang dulu tidak mungkin memojokkan Ayahnya sendiri.

**

Di ruang HRD.

"Surat pengunduran diriku ditolak?"

Sungguh tidak dapat di percaya, keinginan Renata untuk resign sudah pupus.

"Kamu masih memiliki kontrak kerja selama enam bulan lagi di sini."

Renata lesu setelah mendengar perkataan HRD, ternyata bekerja di perusahaan besar tidak semudah itu untuk resign.

Sebenarnya dia bisa membayar penalti resign untuk hukuman yang diberikan kepada salah satu pihak yang mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam sebuah perjanjian kerja. Namun, dia tidak ingin merepotkan Zayn untuk membayarkan pinalti yang tentunya tidak sedikit itu. Mau tidak mau, Renata harus bekerja selama enam bulan lagi.

Kemudian Renata keluar dari ruang HRD, berjalan menuju ruang Staff.

"Renata!"

Renata menghentikan langkah ketika mendengar Alvaro meneriakkan namanya.

Bruk

Alvaro mendorong seorang pria yang terlihat babak belur hingga jatuh terduduk di hadapan Renata. Terlebih lagi ada Sanaya yang sedang menangis tersedu-sedu, wajah Sanaya terlihat memar, rambut berantakan, dan tangannya menggenggam kuat jas milik Alvaro yang sedang dipakainya.

Sebenarnya ada apa ini?

Renata sangat bingung dibuatnya. Semua orang pun langsung berkumpul untuk menonton kejadian apa lagi yang akan terjadi.

"Bisa-bisanya kamu menyuruh orang untuk memperkosa Sanaya!" bentak Alvaro dengan urat di lehernya, pria itu terlihat sangat emosi.

Renata terdiam, jelas sekali jika dia tidak melakukan apa yang Alvaro bilang. Apa sekarang dia sedang difitnah?

Ditatapnya Sanaya yang bersembunyi di belakang tubuh tegap Alvaro. Gadis itu ketakutan.

"Ma-maaf, aku tidak bisa menjalankan tugas dengan baik," kata pria yang bersimpuh di hadapan Renata.

"Hiks, Kak Renata... Ke-kenapa kamu sangat jahat padaku?" ucap Sanaya dengan sesenggukan.

Renata ingat, kejadian ini tertulis di dalam novel. Ini adalah salah satu rencana Angel untuk mengganggu hubungan Sanaya dan Alvaro.

Apa alur novel akan tetap tidak berubah meskipun Renata sudah berusaha untuk merubahnya? Lantas siapa yang menyuruh pria itu?

Oh, sepertinya Renata tahu.

"Bukan aku," bantah Renata.

"Mengaku saja! Bahkan pria itu mengatakan jika kamu yang sudah menyuruhnya!" bentak Alvaro masih menyalahkan Renata.

Alvaro juga tidak mungkin asal menyalahkan kalau pria itu tidak mengaku sebagai orang suruhan Renata.

Hal itu berawal ketika Sanaya mengabari Alvaro jika sedang diikuti seorang pria asing, beruntunglah karena pria itu tidak sampai menodai Sanaya sebelum Alvaro datang menolong.

Padahal Alvaro sempat percaya jika Renata tidak akan mengganggunya dan Sanaya lagi. Tapi, ternyata perkataan gadis itu adalah kebohongan.

Saat ini Alvaro sangat kecewa dan marah.

"Menyuruhnya? Bahkan aku tidak mengenal pria itu," kata Renata masih dengan ekspresi tenang.

"Mana ada penjahat yang mau mengaku," nyinyir salah satu karyawan yang sedang menonton.

"Ternyata dia lebih jahat dari dugaanku," timpal yang lainnya.

"Seseorang yang berhati busuk tidak mungkin bisa berubah."

"Aku menyesal karena sempat bersimpati padanya."

Kini, Renata tengah terpojok dengan semua orang yang mulai menghinanya lagi.

"Renata, aku tidak menyangka jika kamu sampai berbuat seperti ini. Padahal sebagai sahabat aku sudah sering menasihatimu agar tidak bertindak jahat," kata Anya yang justru mengambil kesempatan untuk memperkuat image sahabat yang baik.

Renata tersenyum miring mendengarnya.

Sahabat yang baik, eh? Yang benar saja.

Jangan kira Renata tidak tahu siapa dalang yang telah memfitnahnya ini.

Renata menundukkan tubuhnya sedikit, lalu mencengkram wajah pria yang telah babak belur itu, "Kamu yakin aku yang telah menyuruhmu?" tanyanya dengan tatapan tajam.

Si pria menelan saliva berat, kemudian mengangguk kaku.

"Oh, masih berbohong? Memangnya orang itu membayar kamu berapa? Aku bisa membayar kamu tiga kali lipat, jika kamu berkata jujur," sambung Renata.

"A-aku──"

"Cukup, Kak! Aku, aku akan memaafkan Kak Renata. Jadi jangan mengancam pria itu lagi," Sanaya menyela perkataan pria itu.

Renata melepas cengramannya, lalu menatap Sanaya datar. Hei, dia itu tidak sedang meminta maaf pada Sanaya, tapi kenapa gadis itu berkata seperti itu? Lagi pula siapa yang sedang mengancam pria itu?

"Sayang, kenapa kamu masih begitu baik pada orang yang ingin mencelakai kamu? Tidak seharusnya kamu memaafkannya begitu saja," ujar Alvaro pada Sanaya, dia berpikir jika hati istrinya seperti malaikat.

"Biar aku tunjukan siapa sebenarnya istri yang kamu anggap baik ini, Alvaro."

_To Be Continued_

1
Retno Palupi
masak Renata mati lagi?
Retno Palupi
kok bisa g ada pengawasan buat ortu jefra
Retno Palupi
yah bakal kangen g ketulungan itu jefra
Retno Palupi
akhirnya terucap juga
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
iya Vin bantu bos mu
Retno Palupi
hubungan yang harusnya manis jadi rumit
Retno Palupi
wah tuan j ..
Jade Meamoure
pingsan d tempat hahaha
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
tuan je sweet banget jd lope lope
Retno Palupi
🤣🤣🤣🤣
Retno Palupi
menyesal pasti belakangan pak
Retno Palupi
cocok tanam terus j biar cepat tumbuh 🤭🤭
Retno Palupi
kakek itu yg nembak
Retno Palupi
🤣🤣🤣 kl bucin bucin aja j...
Retno Palupi
terkuak satu lagi kebohongan Sanaya
Retno Palupi
salahkan othor j kenapa jadi serumit itu 🤣🤣🤣
Retno Palupi
bagus bagus
Retno Palupi
sedih? apa kecewa atau marah Sanaya? tunggu semua terungkap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!