NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XXIX

"Elion aku-" Lotus menelan kembali kata-katanya.

Dia bingung harus berkata bagaimana sementara pria itu hanya diam dan fokus menyetir. Pria itu menunjukkan raut wajah yang kurang bersahabat. Lotus mengerti pria itu pasti sedang kesal kepadanya. Tetapi lebih baik Elion langsung marah atau mengaturnya daripada diam saja, hal itu jauh lebih membuat Lotus takut dan kebingungan harus menghadapinya bagaimana. Dia tak tahan apabila harus di diamkan, atmosfer di dalam mobil sangat gelap dan tidak menyenangkan. Lotus bergerak gelisah dan menyentuh perutnya dengan lembut.

Elion menjalankan mobil dengan pelan, tidak ada suara apapun, dan Lotus tak tau kemana pria itu akan membawanya. Setelah mulai memasuki jalan yang dia ketahui, dia sadar bahwa Elion kembali membawanya pulang ke apartemen milik pria itu. Memarkirkan mobilnya di basement apartemen, Elion turun lebih dahulu dengan cepat kemudian membukakan pintu untuk Lotus keluar.

Pria itu mencengkeram lengannya dengan kuat dan menariknya dengan paksa, tak peduli dengan Lotus yang meringis kesakitan dan memohon untuk dilepaskan. Pria itu terus menyeret Lotus dengan paksa menuju lift.

"Elion! ini sakit! akh! tolong lepashh! hiks"

Beberapa orang yang berpas-pasan dengan mereka hanya menatap Elion kemudian Lotus sekilas,  menunjukkan tatapan kasihan melihat perlakuan kasar Elion pada Lotus. Sehingga Lotus merasa sangat malu di perlakukan seperti itu oleh Elion di depan orang lain.

Dia menahan rasa sakit di tangannya dan terpaksa berusaha mengimbangi langkah Elion yang lebar. Jangankan di perlakukan kasar, kata-kata kasar juga akan sangat menyakitinya yang memiliki trauma mendalam terhadap kekerasan, di tambah dia sedang sangat sensitif karena kehamilannya.

Ketika sudah sampai di unit apartemen milik Elion, pria itu baru melepaskan cengkeramannya pada lengan Lotus.  "Aku akan berbicara padamu lima belas menit lagi" Ucap pria itu dingin, berlalu dari hadapan Lotus dan meninggalkannya di ruang tengah begitu saja. Sedangkan pria itu menuju kamarnya dan menutup pintunya dengan kencang.

Lotus menutup matanya mendengar suara yang terdengar kasar itu, lalu meringis ketika melihat kulit lengannya memerah bekas cengkraman tangan Elion. Rasanya lumayan perih.

Tubuh Lotus bergetar karena terkejut, biasanya Lotus akan berani memberikan perlawanan pada pria itu. Tetapi kali ini dia merasa bukan ide yang baik untuk melawan Elion yang sedang diselimuti kemarahan. Mungkin pria itu hanya khawatir sehingga bersikap seperti itu. Lotus memang menyadari bahwa pria itu sering bersikap berlebihan karena hal kecil. Tiap kali khawatir pasti sifat jeleknya yang itu akan muncul.

Sementara disisi lainnya, Elion sengaja menghindari Lotus untuk beberapa saat. Dia takut kehilangan kontrol sehingga bisa menyakiti wanita itu dengan kata-katanya atau pun dengan perlakuannya. Pria itu berusaha menekan egonya yang setinggi gunung Himalaya. Dia sama sekali tidak bermaksud untuk membuat Lotus takut, karena dia dapat melihat sorot ketakutan yang ditunjukkan Lotus. Atau pun memaksanya sekasar tadi. Dia hanya khawatir. Bisakah Lotus berhenti membuat jantungnya berdetak tak karuan hanya karena perasaan khawatir? Dia takut ada yang menyakiti Lotus sehingga tanpa sadar mungkin malah ia yang justru menjadi pelakunya.

Elion lumayan linglung semalaman karena ulah Lotus, gadis itu kabur darinya dan meninggalkan ponsel serta dompetnya di rumah sakit. Dia pergi tanpa uang sepeserpun. Awalnya dia berpikir Lotus hanya keluar sebentar sampai kemudian dia sadar gadis itu tak kunjung kembali.

Dengan terpaksa, Elion harus meminta bantuan Bagaskara lagi, mengandalkan kekuasaan pria itu untuknya menemukan keberadaan Lotus secepatnya. Entah apa yang Bagas lakukan, tetapi dalam waktu singkat kakaknya itu dapat memberi kabar tentang lokasi Lotus yang ternyata menginap di rumah teman kantornya dan diantarkan oleh pria yang menganggu hubungan mereka. Yang tak lain dan tak bukan adalah Nicole. Rival utamanya.  Hal itu tentu dapat membuat Elion terbakar api cemburu berlebih.

Menurut Elion, dia sudah cukup bijak dengan memberikan waktu pada Lotus dan tidak langsung menjemputnya paksa saat itu juga. Dia bahkan membiarkan Lotus berisitirahat dan pergi kerumah sakit, berjalan-jalan di pusat perbelanjaan kemudian Elion baru menjemputnya. Menunggu waktu yang pas tidak memaksa gadis itu  Yaaa, Elion memang mempunyai seseorang untuk mengawasi Lotus dari kejauhan. Orang itu adalah orang suruhan Bagaskara juga dan sudah cukup lama mengawasi Lotus Baru berhenti kemarin setelah Elion membawa Lotus ke apartemennya.

PR untuknya untuk mulai mempekerjakan orang itu lagi demi mengawasi Lotus. Sekarang, selain untuk mengetahui apa yang dilakukan gadis itu, yang paling penting jangan sampai Elion kecolongan ayahnya yang bisa kapan saja bertindak gegabah untuk menyakiti Lotus.

Elion menghela nafas panjang, pria itu duduk di sofa kamarnya, kemudian meminum anggur yang berada di kamarnya. Menyesap minuman yang sudah di siapkan olehnya sendiri sebelum menjemput Lotus. Pria itu berharap dirinya menjadi lebih santai sebelum kembali berbicara pada Lotus.

Dia akan berbicara dan bertanya mengapa Lotus pergi kerumah sakit? Apa gadis itu sakit? Karena dalam penglihatannya pun gadis itu terlihat pucat beberapa hari belakangan.

Setelah dua puluh menit berlalu, dia baru keluar untuk menemui Lotus. Wanita itu sedang berdiri sambil melamun menatap pemandangan luar dari dinding kaca unit apartemen miliknya.

Elion mendekatinya dengan pelan, kemudian memeluknya dari belakang. Sebelum mulai menciumi pundaknya.

"Aku minta maaf" Ucap Elion dengan suara beratnya. Dia terdengar murung karena penyesalan. Pria itu lalu membalikan tubuh Lotus supaya menghadap padanya dan menyentuh lengannya yang masih memerah akibat ulahnya tadi. "Ini pasti sakit sekali" Ucap pria itu benar-benar menyesal. Dia menciumi lengan Lotus yang memerah.

Sekarang giliran Lotus yang memasang wajah keruh, gadis itu diam saja, bahkan saat Elion membawa Lotus untuk duduk di ruang tengah, gadis itu masih enggan bersuara. Sepertinya, dia masih kecewa dan ketakutan, tampak dari matanya berkaca-kaca.

"Aku kehilangan akal ku, aku takut kau terluka, sudah ku bilang kan? Kenapa kau pergi begitu saja? Apa kau ingin membunuh ku dengan rasa khawatir? Ayahku mengintai kita Lotus" Ucap Elion dengan nada pelan, namun penuh penekanan. "Bagaimana jika ada apa-apa dengan mu? Pria gila itu bisa saja mencelakakan dirimu saat aku lengah"

Elion memang benar, ayahnya adalah pria gila. Elion sebagai anaknya saja dengan mudah bisa pria itu lukai supaya menuruti kehendaknya.

Lotus menggelengkan kepalanya, gadis itu menundukkan wajahnya dan mulai meneteskan air mata. "Tapi sekarang kau yang menyakiti ku! Bukan ayah mu!" Timpal gadis itu sedikit berteriak. "Lihat sekarang aku baik-baik saja bahkan tanpa dirimu!"

Elion menghela nafasnya, "aku minta maaf, sungguh aku minta maaf, bisa kah kau tidak meninggalkan ku lagi dan bertindak gegabah?" Ucap Elion melembut, dia meraih tubuh Lotus dan memeluknya. "Aku menyakitimu karena telah kehilangan akal ku"

"Kau selalu berlebihan!" Tepis Lotus berusaha melepaskan diri dari pelukan Elion

Tetapi Elion malah semakin mengeratkan pelukannya, mengabaikan penolakan yang di berikan Lotus. dan tubuh pria itu bergetar.

Apa dia menangis? Lotus tiba-tiba sangat terkejut.

"Aku minta maaf sayang, mau kah kau memaafkan ku?"

"Aku tau aku sangat bodoh dan kehilangan akal ku hingga menyakiti mu" Ucap pria itu menunjukkan maksudnya pada tangan Lotus.

Lotus tak menanggapinya, dia membiarkan Elion menangis dan mendusalkan wajahnya pada ceruk lehernya. Emosi pria itu sudah sepenuhnya berganti pada penyesalan. Sepertinya dia berhasil menurunkan amarah dan egonya.

Lama-lama Lotus merasa luluh, padahal itu hanya akal-akalan Elion saja untuk membuat Lotus tersentuh. Pria itu terpaksa menggunakan trik manipulatifnya agar semua membaik.

Lotus yang termakan mengulurkan lengannya dan mengelus punggung lebar Elion. Posisi mereka sekarang ini adalah duduk berdampingan diatas sofa dengan Lotus yang bersandar di lengan sofa kemudian bersandar disana dan Elion dalam posisi sedikit menindihnya.

"Kau harus berjanji tak melakukan itu lagi" kata Lotus melembut.

Elion mengangguk, membuat Lotus merasa sedikit geli di lehernya. "Aku berjanji, tapi kau tidak boleh pergi sembarangan, kau harus bilang dulu kepadaku" Ucap Elion dan mendongakkan kepalanya menatap mata kecoklatan milik Lotus yang bersinar.

"Aku yakin kau tak akan mengijinkan jika aku bilang" timpal Lotus.

Elion tak menjawab, dia mengendus-endus kulit leher Lotus seperti seekor anak anjing.

Keduanya kemudian hanya berdiam di tempat dalam posisi seperti itu, menikmati momen, merasakan detak jantung masing-masing.

Lotus mengelus punggung lebar Elion dan kemudian memberanikan diri untuk mengatakan apa yang dia pendam. "kau tak akan mengijinkan ku kan? Jika aku bilang mau keluar"

Elion masih enggan menjawab, tapi Lotus memaksanya. "Iya, aku tak akan mengijinkan, karena kau tau situasinya. Hubungan ku dengan ayahku sedang panas, diluar sana terlalu berbahaya untuk mu!"

Lotus tersenyum tipis. "Aku akan bertanya kepadamu sekarang, lalu apa yang akan kau lakukan kedepannya? Tentang hubungan kita"

Elion menjawab dengan yakin. "Kau adalah kekasih ku, dan aku ingin hubungan kita berjalan sebagaimana seharusnya. Tidak ada yang bisa menghalangi kita"

Lotus menjadi sangat ragu, apakah sekarang waktu yang tepat untuknya membicarakan tentang kehamilannya? Dia takut dengan respon yang akan diberikan Elion nantinya. Tetapi cepat atau lambat Elion pasti akan mengetahuinya. Kehamilan bukanlah sesuatu hal yang dapat seseorang tutupi.

"Elion" Panggil Lotus pelan. Wanita itu sedang mengumpulkan keberaniannya. Dia bertekad akan menerima apapun respon Elion. Yang terpenting dia sudah berusaha untuk membicarakannya.

"Hmm" jawab Elion, pria itu masih betah mendusalkan wajahnya di ceruk leher Lotus, sepertinya dia akan membuat tanda keunguan yang baru di leher wanita itu meskipun disana sudah sangat penuh. Elion merasa puas karena Lotus tak mencoba menutupi hal itu. Rivalnya si Nicole-Nicole itu pasti melihatnya kan? Tanda yang sudah dia buat.

Elion sudah merasa menang dan diatas angin karena telah mendapatkan Lotus sepenuhnya.

"Aku- aku hamil" Lotus berkata dengan sangat pelan. Seperti sedang berbisik. Terdengar takut dan penuh keraguan.

Namun Elion masih dapat mendengar hal itu dengan jelas. Seketika dia berhenti dari aktivitasnya menyusuri leher Lotus dengan bibirnya. Mata pria itu melebar sempurna dengan pupil mata yang turut membesar. Tubuhnya mendadak kaku, dia melirik mata Lotus. Jadi perginya Lotus kerumah sakit adalah untuk memeriksa kehamilannya?

"Aku sudah memeriksanya, dan aku akan membesarkan anak ini" putus Lotus penuh tekad.

"Kau harus berjanji melindungi ku. Seperti yang kau bilang! Kau harus menepati janji mu. Kau boleh meninggalkan diriku dan anak yang ada dalam perut ku. Tapi kau tetap harus bertanggungjawab atas keselamatan ku karena kau sendiri yang melibatkan diriku dengan urusan keluarga mu!" Pinta Lotus tegas.

Menurutnya ini sangat mengejutkan, Elion kebingungan harus memberi respon seperti apa. Dia akan menjadi ayah, secepat ini?

Harusnya dia tidak terkejut mengingat dia adalah pria subur dan sehat. Begitupula dengan Lotus. Susah di pastikan Lotus memang akan hamil ketika mereka melakukan seks tanpa menggunakan pengaman. Elion sudah menduga hal itu.

Elion pasti bertanggung jawab penuh pada Lotus, dia tak mungkin meninggalkan Lotus begitu saja ketika wanita itu justru sedang mengandung benih cintanya. tetapi menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah bukan? Tetapi Lotus sudah memutuskan, jadi dia harus mendukungnya.

Elion menjawab ucapan Lotus dengan suara seraknya. "Aku pasti bertangungjawab aku berjanji, kau miliku Lotus, tak mungkin aku membiarkan apapun hal yang buruk menimpa mu" Pria itu membelai rambut Lotus lembut.

"Haruskah kita menikah secepatnya?" Tanya pria itu. Mencium lembut kening Lotus.

"Kau ingin menikah denganku?" Lotus bertanya balik sambil menelengkan kepalanya.

Elion tertawa ringan. "Tentu saja, aku ingin mengikat mu, bukankah lebih baik jika kau sah menjadi milikku hmm?"

"Kau yakin? Menikah bukanlah hal yang mudah"

"Aku tau, tetapi mendapatkan mu juga bukan hal yang mudah"

"Elion aku serius!"

"Aku juga serius, aku mencintaimu"

Mendadak Lotus merasa ragu, dia tak bisa menebak jalan pikiran Elion yang sebenarnya, satu sisi pria itu memang menunjukkan perasaannya dengan sangat jelas, tetapi di sisi lainnya sikap impulsif dan pemarah pria itu membuatnya mundur. Seharusnya dia senang kan? Tetapi Lotus justru merasa takut. Malah mengingatkan pernikahan antara ibu dan juga ayahnya semasa dulu. Ayahnya begitu tempramen.

Lotus memang sudah jatuh pada Elion, dia mulai membuka diri dan merasakan perasaan yang sama pada pria itu. Dia juga sudah mengenal Elion, mengerti kenapa karakternya yang sekarang terbentuk. Itu semua karena masa lalunya, sama seperti dirinya.

Namun jenjang pernikahan bukan hanya tentang saling mengenal dan saling menerima saja, melainkan berusaha untuk membuat pasangan merasa aman dan nyaman.

Tujuan pernikahan bukan untuk menderita dan merasa terancam. Apalagi posisi mereka saat ini tidak di setujui keluarga Elion dan mendapatkan ancaman, pasti memang tidak akan mudah.

"Kalo begitu seharusnya kau tidak menyakiti ku, kau seharusnya membuat ku merasa aman"

Elion menghela nafasnya mendengar penuturan Lotus. "Ya, seharusnya begitu. Aku bersungguh-sungguh ketika meminta maaf. Kau mau kan memaafkan aku? Memberikan aku kesempatan?"

Lotus tersenyum tipis dan mengangguk, dia meraih wajah Elion, kemudian memeluk pria itu.

"Ya" bisi wanita itu.

Elion tersenyum lebar dengan mata yang menyipit segaris. "Aku akan membawamu menemui ibuku. Kau mau kan Lotus?"

"Tentu saja" jawabnya. "Tetapi aku memiliki sebuah syarat"

"Dan apa itu?" Tanya Elion sembari menyipitkan matanya curiga.

"Aku ingin menemui Nicole dan berbicara dua mata dengannya. Aku tak mau kau mengawasi ku"

Mendengar hal itu Elion sangat tak senang.

"Kau harus mengijinkan ku, kecuali kau ingin aku kabur" ancam Lotus melihat Elion memberikan respon negatif.

"Coba saja, kupastikan pria itu mati" tegas Elion.

"Kau keterlaluan" Kata Lotus.

"Kenapa kau ingin menemuinya?" Tanya pria itu sangsi.

"Aku ingin berterimakasih dan mengakhiri kedekatan kita. Karena sekarang aku punya pria, dan itu kau. Dia pria baik, aku harus mengakhiri hubungan dengannya dengan baik juga"

Elion menyeringai. "Baik. Aku setuju"

"Dia adalah pria yang tepat di waktu yang salah" Ucap Lotus membuat Elion melunturkan seringaiannya.

"Aku akan membuat mu menyesal mengatakan hal seperti itu"

"Bagaimana caramu membuatku menyesal?" Tanya Lotus menantang.

"Tentu saja membahagiakan mu. Aku pria yang tepat untukmu, dan di waktu yang tepat. Si payah Nicole hanyalah pemeran selingan"

"Kau—"

"Aku tak mau mendengar pembelaaan mu untuk pria itu" potong Elion sebelum Lotus dapat menyelesaikan perkataannya.

"Lebih baik kau menciiumku saja" ucap pria itu sebelum dia menyambar bibir Lotus.

Lotus tau Elion sedang cemburu. Wanita itu diam-diam tersenyum. Mereka akan baik-baik saja kan? Terutama jika berdua.

tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!