PERJODOHAN TERPAKSA

"Emang anjing nih anak! Awas aja Lo, gue udah nunggu! Malah di tinggal tidur, tai lah!" kata Berlyn yang kini emosi nya langsung meronta-ronta, saat melihat Brayen yang bukan nya mengambil uang untuk Berlyn, tapi malah Brayen meninggal kan nya tidur.

SROTT...

Berlyn dengan emosi nya yang membara karena Brayen, kini Berlyn langsung menarik kaki Brayen, sehingga membuat Brayen yang sudah tidur cukup nyenyak, kini langsung terjatuh kebawah.

"Arghh—anjing!" ucap Brayen yang kini langsung terbangun kembali.

"Hahah! Mampus Lo! Bangun gak Lo, enak aja Lo belum bayar, tapi udah tidur" ucap Berlyn yang juga menertawakan Berlyn.

"Sialan Lo, arghhhh!!!!astaga, Lo benar-benar nyari mati sama gue ya?" kesal Brayen dengan wajah yang kini memerah, akibat ulah Berlyn.

"Nyari duit gue! enak aja nyari mati, Lo kali" sahut Berlyn.

"Ganggu bangat Lo jadi cewek, bisa nanti gak minta nya? Gue ngantuk sialan!" ucap Brayen dengan nada yang amat sangat ketus.

"Gak bisa! Enak aja nanti-nanti, gue mau pulang kok sekarang" jawab Berlyn lagi.

"Yaudah pulang, tinggal pulang, susah amat!"

"Ya!! Lo kan belum bayar, enak aja gue langsung pulang, bayar dulu Lo!"

"CK!! Gue kaya punya utang benaran" gerutu Brayen dengan malas.

"Ya emang beneran pea" jawab Berlyn yang juga menoyor kepala Brayen dengan santai, namun tidak dengan Brayen nya, yang kini langsung menatap tajam ke arah Berlyn.

"Udah fitrah nih tai! Bangsat ya Lo?" ketus Brayen yang kini langsung berdiri di dekat Berlyn, sehingga membuat Berlyn langsung mundur kebelakang.

"Apaan nih? Lo maju-maju! Mundur gak Lo, jangan modus ya Lo sialan" pekik Berlyn dengan kuat.

Brayen yang melihat muka panik Berlyn, tiba-tiba saja ada ide untuk mengerjai Berlyn.

"Dasar cewek gila!! Gue kerjain Lo" ucap Brayen didalam hati, sambil tersenyum miring.

"EHHH ASTAGA! ANJING LO MAU APA?—TOLONG-TOLONG, GUE MAU DI PERKAOS WOIII" heboh Berlyn yang langsung berteriak dengan kuat, karena Brayen kini langsung memajukan wajah nya kepada Berlyn, dan jarak antara wajah mereka benar-benar sangat dekat, sehingga membuat Berlyn langsung berpikir macam-macam.

"Najis anjir! Lo kurus, apa yang mau gue grepe-grepe hah? enak aja Lo fitnah gue mau perkaos Lo! Najis tau gak?" sentak Brayen dengan cepat, dan seketika tubuh Brayen langsung menjauh dari Berlyn si cewek rese.

"Enak aja Lo kurus, gue berbody ya bangsat! Dan emang iya kan? Lo itu mau modus dan mau perkaos gue?" tanya Berlyn dengan tangan yang bersedekap di pinggang, dengan mata yang di buat melotot, agar terlihat seram, namun sial nya wajah Berlyn malah terlihat imut.

"Dia itu imut! tapi kaya anjing" ucap Brayen didalam hati.

"Dih?? Pede bangat Lo, najis tau gak! Lo budeg gue sedari tadi bilang najis? Kalo Lo mau si, gue bisa aja! AYO!" jawab Brayen yang wajah nya kini langsung berubah menjadi mesum...kan??? Ini Brayen sebenarnya mau, cuma yaaa jual mahal aja, Brayen juga tau body Berlyn itu aduhai, dan banyak sekali di gemari oleh cewek-cewek, Brayen sebenarnya mengakui body Berlyn itu bagus, tapi malas saja jika mengakui di depan Berlyn, si cewek gila!

.

"Lah? Itu Lo mau bangsat, Lo emang modus kan sama gue?? Najissss, tolongin gue" Berlyn pun kini langsung bersiap untuk lari dari Brayen, karena wajah Brayen kini seperti om-om mesum, sehingga membuat Berlyn harus menyelamatkan hidup nya.

"Kata nya mau duit? Kok kabur si?" tahan Brayen yang langsung memegang pergelangan tangan Berlyn.

"Arghh lepasin gue gak?? Gue teriak nih" ucap Berlyn yang kini malah ketakutan berada di dekat Brayen, karena Brayen ini termasuk cowok mesum juga.

"Teriak aja! Bibir Lo mau gue cipok?" sahut Brayen sambil menaik turun kan alis hitam nya di depan Berlyn.

"TANTE!! TOLONGIN BERLYN TANTE TA—EUPP" Berlyn yang kini benar-benar teriak dari Brayen, kini Brayen pun langsung segera menutup mulut nya, dan langsung memeluk tubuh Berlyn agar Berlyn tidak kabur darinya.

"Gue perkaos beneran Lo gila? berisik Lo" ucap Brayen dengan suara yang sangat rendah.