Naina Hilda, gadis yang selalu menghitung mundur hari pernikahannya harus menerima kenyataan ketika kekasihnya memutuskan hubungan sepihak.
Sang kekasih menemukan tambatan hati yang lain yang menurutnya lebih sesuai dengan standarnya sebagai seorang istri yang pantas digandeng tangannya ketika kondangan.
"Maaf, Na. Perasaanku ke kamu, hambar."
Dua pekan sebelum ijab kabulnya terucap dengan sang pria.
Tenda dan katering sudah di pesan bahkan dibayarkan, untung saja undangan belum sempat disebar. Namun, bukan itu yang membuat tingkat stres Naina meningkat hingga ia lampiaskan pada makanan.
Naina baru tahu ternyata mantan tunangannya memiliki kekasih dengan spek idaman para pria. Tinggi, putih, langsing, glowing, shining, shimmering, splendid.
Apa kabar dengan Naina yang kusam, jerawatan dan gendut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jadi Lo Sama Dia Pacaran?
"Iya sayang, nanti Ibu ke sana ya. Ibu juga pengen ngerasain gudeg khas Jogja. Pasti sangat enak," ujar Bu Linda.
"Tapi Nak, sepertinya nak Reno itu orang yang baik ya? Ibu bisa melihat dari karakter dia dan cara dia bertutur kata, sepertinya dia pria yang sopan?" jelas Bu Linda kembali.
"Iya,Ibu benar. Mas Reno itu memang pria yang baik. Dia bahkan mau berteman dengan Naina yang notabenya wanita jelek, bahkan semua saja melihat Naina dengan jijik. Tapi mas Reno malah mau berdekatan dengan Naina, apalagi di kerjaan dia tidak sungkan-sungkan makan siang bersama dengan Naina?"
Bu Linda yang sedang mengaduk nasi goreng seketika menghentikan gerakan tangannya, kemudian dia menatap ke arah Putri terkasihnya. "Kerjaan? Memangnya kalian satu kerjaan?" tanya Bu Linda yang belum mengetahui jika Reno adalah bosnya Naina.
"Ya jelas satu kerjaan toh Bu, kan Mas Reno itu bosnya Naina," jawab gadis tersebut.
Bu Linda yang mendengar itu pun membulatkan bibirnya membentuk huruf o, sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Tak lama sarapan yang mereka buat pun telah jadi, kemudian mulai menatanya di meja makan.
.
.
Siang ini Naina bersama dengan Mayra pergi ke suatu mall untuk berbelanja, karena mereka sudah lama sekali tidak hangout bareng, dan tidak menghabiskan waktu bersama.
"Duh, gue kangen deh masa-masa kayak gini. Zemenjak lo pergi ke Jogja, rasanya hari-hari gue itu hampa banget. Berasa ada yang kurang, macam Juliet kalau nggak ada romeonya itu hampa." celetuk Mayra saat mereka berjalan di mall.
"Dasar lo, ada-ada aja! Gue jadi Romeo, ogah! Mendingan juga yang bisa dijilat, diputar, dicelupin, dimakan," jawab Naina.
"Itu Oreo lah, Naina. Bukan mas Reno!"
"Lah lah, kok malah nyambungnya ke situ sih?" bingung Naina sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaelah, nyambung ke situ juga nggak papa kali. Lo sama dia itu cocok. Benar-benar kayak Romeo and Juliet. Apalagi gue bener-bener puas semalam, melihat wajah Ivan yang kaget saat lo memperkenalkan Reno sebagai pacar!"
Naina terdiam mendengar ucapan Mayra. tanpa ingin menjawab ucapan dari sahabatnya itu.
"Mungkin dia pikir, lo itu nggak bisa move on darinya? Karena kan lo begitu mencintai Ivan? Tapi bisa gue lihat sih, bagaimana wajah syoknya saat mengetahui itu?" kekeh Mayra.
"Tapi bukan hanya Mas Ivan lah mantanku, namun Rere juga," ujar Naina.
"Rere? Maksud lo? Lo sama Rere pernah pacaran gitu? Kalian pernah mantanan?!" kaget Mayra sambil menatap ke arah sahabatnya.
Naina yang mendengar itu pun segera memukul lengan Mayra dengan kesal. Kemudian dia menatap ke arah sahabatnya dengan tajam, "Lo pikir gue lesboy, hah? Jeruk makan jeruk, gitu! Ada-ada aja. Nggak ada istilahnya apem itu makan apem? Nggak usah ngadi-ngadi deh jadi orang!" kesal Naina sambil menekuk wajahnya dengan bibir maju 5 cm.
"Lah, jan lo yang bilang tadi Zubaedah? Katanya Rere juga? Berarti dia mantan lo, dong?" Mayra belum menyadari sesuatu, dan dia malah menebak jika Naina dan juga Rere pernah menjalin hubungan.
"Maksud gue, bukan hanya gue yang mantanan sama Kak Ivan. Tapi mas Reno dan juga Rere ternyata dulu mempunyai hubungan," jelas Naina sambil menekan setiap perkataannya..
Mendengar itu, Mayra sangat kaget. "Apa! Mantanan? Jadi mereka itu ...!" Mayra menggantung ucapannya dengan nada sedikit berteriak, hingga mengundang beberapa pasang mata menatap ke arah mereka.
"Lo jangan teriak-teriak Markonah! Tuh nggak liat, banyak yang ngeliatin!" kesal Naina.
"Hehehe ... sorry. Lagian gue benar-benar kaget, seriusan mas Reno sama si pelakor itu pernah ada hubungan?" tanya Mayra memastikan.
Naina menganggukkan kepalanya, membuat Mayra menggeleng seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Gila! Benar benar gila. Dunia ini makin sempit ya? Mantan ketemu mantan lagi, haduh ...."
BERSAMBUNG....
