NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.8 Tragedi Malam Pertama

Setelah mengonsumsi obat kuat tersebut, Doni merasa begitu segar dan dirinya menemui istrinya yang berada di bawah untuk menyiapkan diri.

"Sayang.." ucap Doni.

"Iya." balas Nisa.

"Bagaimana keadaanmu hari ini?" tanya Doni.

"Aku? Baik-baik saja." balas Nisa.

"Ehmm.. Mengenai datang bulanmu?" tanya Doni malu-malu.

"Sudah selesai." jawab Nisa lemas.

"Bagus.. Jadi bisa kan kita malam ini.." ucap Doni dengan tampang mesum.

"I-iya.. Tapi.." ucap Nisa.

"Tapi kenapa??" tanya Doni.

"Lakukan setelah aku sholat isya ya." ucap Nisa.

"Baiklah, kukira apa.. Aku pasti akan bersabar menunggumu." ucap Doni merangkul istrinya.

Sementara Nisa berusaha menguatkan dirinya menjalani kenyataan ini. Dirinya tak punya alasan lain lagi untuk menolak. Dan ini adalah bentuk kewajibannya.

"Habislah aku malam ini.." gumam Nisa dalam hati.

"Sayang, aku sudah menerima foto-foto lingeri dari Clara.. Bagaimana kalau malam ini kau pakai yang warna merah?" tanya Doni kesenangan.

"A.. Baik.." ucap Nisa terkejut.

"Berarti Clara selama ini melaporkan semuanya padanya." gumam Nisa dalam hati.

Dengan berat hati, Nisa berusaha ikhlas dengan keadaannya. Dan Nisa pun melaksanakan sholat isya untuk meminta petunjuk dan kekuatan menjalani hal yang bertentangan dengan hatinya. Setelah berdoa cukup lama, Nisa pun membuka lemari pakaiannya dan dilihatnya pakaian tembus pandang tersebut.

Malu dan tak nyaman pasti saat ia kenakan tapi mau bagaimana lagi dirinya harus melakukannya. Dan Nisa memakai pakaian tersebut di toilet kamarnya. Setelah bercermin, Nisa merasa begitu malu karena semuanya terpapang nyata pasti si tua bangka itu semakin menginginkannya setelah melihatnya.

Nisa akhirnya memutuskan menutupinya dengan jubah mandi dan keluar dari toilet. Tapi ada yang aneh dari suasana malam itu. Tampak hening dan tak terdengar apapun.

Nisa pun menunggu di kamarnya sambil memegang tasbih dan berzikir untuk mendapatkan kekuatan malam ini. Setelah 15 menit suaminya tak datang menghampirinya, dan Nisa merasa ada yang tidak beres.

Nisa pun keluar kamar dan bertanya pada ARTnya yang masih ada di dapur. Mereka bilang tak tahu apapun dan tuannya belum turun sejak mereka sama-sama naik ke lantai 2.

Nisa pun mengecek ruangan kerjanya dan mencoba membuka pintu setelah mengetuk beberapa kali.

"Permisi.." ucap Nisa.

Tok..tok..

"Aku masuk ya.." ucap Nisa.

"Kau ada dimana?" tanya Nisa tak menemukan suaminya.

Begitu terkejutnya Nisa melihat suaminya berada di lantai.

"Kyaaaaaa....!" teriak Nisa.

"Sayang ada apa?? Kau bisa mendengarku.." ucap Nisa tapi tak ada jawaban.

"Siti, Mini, Tini.. telepon ambulance cepatt..!! " teriak Nisa pada asisten rumah tangganya.

Nisa pun lekas berganti pakaian dan menunggu ambulance datang setelah membaringkan suaminya di sofa dibantu Art-nya.

Tak berselang lama, ambulance pun datang dan membawa suaminya ke rumah sakit. Nisa yang panik pun hanya teringat Clara. Clara segera mengurus berbagai hal bersama asisten tuan Doni.

Setibanya di rumah sakit, Clara mendatangi Nisa.

"Nyonya ada apa?" tanya Clara.

"Aku tidak tahu Clara, aku menunggunya di dalam kamarku tapi suamiku tak kunjung muncul dan saat aku mencarinya dirinya sudah tergeletak di lantai." ucap Nisa.

"Apa tuan sakit sore tadi??" tanya Clara.

"Tidak, dia baik-baik saja sampai sebelum aku masuk kamar." ucap Nisa.

"Lalu apa ada gelagat ART yang aneh.?" tanya Clara.

"Tidak juga, mereka sedang makan bersama saat kami sama-sama naik. Dan suamiku bilang ingin ke ruang kerjanya." ucap Nisa menangis.

"Anda pasti terkejut." ucap Clara.

"Tentu saja, karena tadi ia baik-baik saja." ucap Nisa.

"Kita tunggu dokter memeriksa tuan." ucap Clara.

Tiba-tiba dari kejauhan sosok pria dan wanita pun mendatangi mereka. Rupanya itu adalah tuan Ben dan istrinya.

"Clara ada apa dengan ayahku?" tanya Ben.

"Dan ini adalah?" ucap Nia istri Ben.

"Ini adalah nyonya Nisa istri tuan Doni, nyonya Nisa menemukan tuan Doni sudah tergeletak di ruang kerjanya. Dan saat ini dokter sedang memeriksa kondisinya." ucap Clara.

"Baiklah, tapi ini bukan motif pembunuhan kan?" tanya Nia.

"Untuk itu, mari kita dengarkan dokter saja nyonya." ucap Clara.

"Apa?? Mereka menuduhku?? Apa salahku..?" gumam Nisa dalam hati.

Tak lama setelahnya dokter keluar dengan beberapa penjelasan.

"Permisi, dimana wali tuan Doni?" tanya dokter tersebut.

"Kami walinya dok.." ucap Ben.

"Anda berdua siapanya?"

"Kami anak dan menantunya.." jawab Ben.

"Lalu apakah beliau memiliki istri, karena yang kudengar istrinya yang membawanya kemari." ucap dokter itu lagi.

"Aku istrinya dok.." ucap Nisa sontak membuat dokter syok.

Bagaimana tidak syok, pria berusia 75 tahun yang menjadi pasiennya memiliki istri yang mungkin sepantaran dengan anak dokter tersebut.

"Oh jadi anda istrinya.. Apa sebelumnya suami anda mengonsumsi obat tertentu?"

"Obat? Kurasa tidak, tapi tidak tahu kalau dia meminumnya dibelakangku. Karena dia baru saja pulang hari ini dari luar negeri." jawab Nisa.

"Aku menemukan indikasi tuan Doni mengonsumsi sebuah obat dan memiliki efek yang cukup keras bagi tubuhnya."

"Obat? Obat apa dok? Apakah itu racun?" tanya Ben.

"Kami sedang menyelidikinya, beberapa jam lagi kalian akan terima hasil labnya." ucap dokter tersebut.

"Tapi bagaimana keadaan ayah kami?" tanya Ben.

"Beliau dalam kondisi kritis, kita hanya bisa berdoa agar situasinya membaik." ucap dokter tersebut.

Semua orang pun lemas seketika saat mendengarnya. Bagaimana tidak? pria yang terlihat sehat itu, tiba-tiba saja pingsan dan kritis setelah mengonsumsi obat.

"Apa kau mencoba meracuni makanan ayahku?" tanya Ben.

"Bagaimana mungkin tuan, aku memang memasak makanan hari ini, tapi bukan hanya suamiku yang memakannya, aku, Clara dan para Art di rumah juga memakannya." ucap Nisa.

"Awas saja jika kau ternyata pelakunya, takkan ada ampun. Kau akan mendekam di penjara seumur hidup." ancam Ben.

"Silahkan saja tuan, jika tuan bisa membuktikannya." ucap Nisa gemetar.

"Tuan, hentikan. Kita tak bisa menuduh dan menyudutkan nyonya tanpa bukti. Karena aku pun makan makanan yg sama dengan mereka, jika memang ada racun harusnya aku juga sudah terbaring disini." ucap Clara.

"Ck.. Clara awas kalau kau menutupi sesuatu dariku." ucap Ben.

"Lebih baik kita melakukan penyelidikan tuan, untuk mencari penyebabnya." ucap Clara.

Tak berselang setelah itu, hasil lab pun keluar dan hasilnya sangat mencengangkan. Dimana Doni terbukti mengonsumsi obat kuat dengan jenis keras yang tak cocok untuknya. Tubuhnya yang renta tak sanggup menahan dosis yang berlebihan hingga dirinya tumbang. Bahkan saat ini kondisinya semakin parah meski dokter sudah memberinya penanganan.

"Apa?? obat kuat?" tanya Ben.

"Apa kau yang menyuruhnya?" tuduh Ben pada Nisa.

"Tentu tidak, aku bahkan tak tahu apapun. Kami hanya berkomunikasi mengenai keseharian dan tak membahas obat kuat apapun." ucap Nisa.

"Tuan sebaiknya masalah ini diselesaikan dengan baik. Dan kita menunggu kondisi tuan Doni membaik untuk menanyakannya langsung." ucap sang dokter.

Tapi tiba-tiba kondisi Doni melemah dan dokter langsung berlari untuk menyelamatkannya. Berbagai cara sudah diusahakan tapi nyawanya tak tertolong lagi. Dokter pun mengumumkan kematian Doni malam itu.

Lalu Nisa disalahkan atas semuanya, dan bahkan mereka langsung memanggil polisi untuk menangkap Nisa.

"Apa salahku? Aku bahkan tak tahu apapun." ucap Nisa.

"Saudari Nisa ikut kami dan kita bicara di kantor polisi." ucap polisi.

"Clara tolong aku." ucap Nisa.

"Nyonya tenang dulu, aku akan mengirim pengacara.. Anda akan dikeluarkan begitu semuanya terungkap." ucap Clara.

"Tapi.." ucap Nisa pasrah.

Malam itu, Nisa pun dibawa ke kantor polisi dan diintrogasi. Nisa pun menjawab semua pertanyaan dengan jujur dan polisi tengah menyelidikinya. Rumah mereka pun digeledah dan ditemukan obat kuat di ruang kerja Doni. Serta beberapa bukti pembelian obat tersebut. Mereka juga memeriksa ponsel Doni dan Nisa. Sampai para ART pun dimintai keterangan satu persatu. Clara sebagai asisten Nisa pun dimintai keterangan mengenai atasannya.

Clara menyebutkan, kalau tidak ada aktifitas mencurigakan dari Nisa karena Nisa selalu bersama dengannya. Semua transaksi dan catatan belanja Nisa, Clara mengetahuinya dengan detail. Hingga akhirnya keesokan harinya Nisa dipulangkan karena tidak ada bukti kuat. Dan polisi sudah menemukan bukti pembelian yang dikonfirmasi dibeli langsung oleh asisten Doni atas perintah Doni.

Nisa pun merasa lega tapi masalah belum sepenuhnya usai.

...----------------...

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!