NovelToon NovelToon
Cinta Mahasiswi Absurd.

Cinta Mahasiswi Absurd.

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Skay. official

Karna sering diberi hukuman, clara merasa benci dengan angga sang dosen. Bahkan sampai berucap jika dia tak ingin memiliki pasangan seperti dosennya, namun siapa sangka orang tua mereka saling kenal, alhasil mereka dijodohkan dan menikah. Akan kah cinta tumbuh dihati Clara setelah terjadi pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelakuan Adel

Mentari telah terbenam sisa sisa senja masih terlihat semburat diuruk barat, titik titik cahaya bintang mulai terlihat. Di setiap tenda telah terpasang masing masing satu lampu petromax. Clara dan dua temannya masih berada didalam tenda, entah mereka sedang apa yang jelas mereka didalam sana tampak saling berpelukan erat satu sama lain. Wajah mereka pucat ketakutan kaki dan seluruh badan mereka lemas dan bergetar, selain karna hawa dingin yang menyapa kulit mereka, mereka juga mendengar gelak tawa yang aneh. Seperti bukan gelak tawa manusia normal, seperti suara dua orang yang tengah bercengkrama namun suaranya begitu lirih.

"OMG, itu suara apa?" Tanya Clara yang sudah sangat ketakutan.

"Mana gue tau, gue juga takut ni" jawab Shania.

"Hiiiiiii, gue juga ngeri merinding bulu kuduk gue. Apa teriak aja kali ya minta tolong" kata Yola yang sama takutnya dengan mereka.

"Lo mau minta tolong sama siapa?" 

"Sama pak Angga lah" 

"Gue tonjok lu ye, nggak ada"

Semakin lama suara cekikikan itu semakin terdengar sangat dekat, dan mereka semakin merasa ketakutan saat melihat bayangan orang didepan tenda.

"Ii-iitu hantunya ada didepan tenda kita" lirih Shania sambil menunjuk kearah luar, sepontan semua meringkuk, mereka tidak berani berteriak untuk meminta tolong, karna mereka takut yang mereka anggap makhluk halus itu akan tiba tiba masuk dengan memunculkan wajah seramnya. 

"Atuh gimana baiknya wae lah, terserah Aa'nya mau jemput jam berapa" ucap Adel yang sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon dan dengan disertai tawanya yang khas.

Ya yang saat ini ada didepan tenda Clara dan teman temannya adalah Adel sepupu Abdi.

"Kita nggak bisa begini terus kita harus berani menghadapi hantu itu, kita harus keluar kita hadapi terus kita usir hantunya" kata Yola yang mencoba memberanikan diri untuk keluar tenda.

"Lo mau ngapain?" Kata Shania sambil menarik Yola hingga jatuh terduduk kembali bersama Clara dan Shania.

"Gue mau usir itu hantu" jawab Yola dengan yakin.

"Jangan gila Lo ya, Lo mau mati konyol. Kalok Lo tiba tiba dicekik gimana, kalok Lo mati kita mau bilang apa ke bokap nyokap Lo" ujar Shania lagi.

"Coy, mulutmu itu sembletengan kalok ngomong" 

"Ya makannya Lo diem aja disini"

"Tapi mau sampe kapan? Kita udah ditungguin sama yang lain. Malam ini kan ada acara bakar api unggun" 

"Kita tunggu Sampek dia pergi" 

"Tapi dia nggak pergi pergi" Clara menimbrung percakapan mereka dengan wajah yang disembunyikan diantar kedua lututnya.

"Makanya kita harus nekat, kita juga pegang senjata" kata Yola sembari celingak-celinguk mencari sesuatu. Dan ia menemukan dua senter sorot yang diberikan kepada Clara satu dan satunya ia pegang sendiri.

"Lah gue pakek apaan?" Tanya Shania

"Udah Lo berlindung dari kita aja, nanti kalok kita bilang lari Lo juga ikut lari" 

Shania mencebik kesal karena tak diberi senjata, akhirnya tiga sahabat itu mengendap endap kearah pintu tenda. Perlahan Yola menarik resleting tenda itu kearah bawah guna membuka pintu.

Dan saat surat terbuka sempurna mereka keluar satu persatu dengan sangat hati hati, terlihat seorang wanita berbaju putih sambil menggoyangkan tubuhnya kemanan dan ke kiri. Seketika bulu kuduk mereka berdiri, seluruh badan merinding dan tubuh terasa panas karna rasa takut yang tak kunjung menghilang dan ditambah lagi mereka melihat semata mata sosok asing didepannya.

"xixixixi" tawa itu terdengar lirih ditelinga mereka, dan seketika sosok didepan mereka berbalik menghadap mereka. Adel berbalik akan kembali ke tendanya untuk mengambil sesuatu.

Shania, Yola dan Clara kompak berteriak sambil berlari.

Tuk...

Yola memukul kepala Adel dengan senter,

Tuk..

Clara juga memukul dahi Adel setelah Yola memukulnya.

Buk...

Sedangkan Shania menubruk Adel dengan sengaja membusungkan dadanya dan menjatuhkan Adel hingga terjatuh. Dan mereka bertiga lari terbirit-birit menuju tempat semuanya berkumpul dan duduk melingkar sambil menunggu yang lain.

"Huaaaaaaaaaaa"

Teriak mereka kompak dan tergesa gesa bergabung dalam kelompok lain.

"Kalian kenapa lagi sih, setiap saat ada aja kehebohan kalian" tanya pak Abri yang sudah kesekian kali melihat kehebohan mereka yang buat pusing kepala.

"Pak disana ada hantu pak" jawab mereka kompak

"Hantu lagi hantu lagi, jangan ngaco deh kalian, kemaren malam Clara yang melihat hantu. Dan ternyata bukan hantu, tapi benar pak Angga, Sekarang kalian bertiga yang melihat hantu jangan sampai kalian salah sangka lagi ya" kata pak Abri yang sebenarnya juga merinding, namun berusaha untuk tetap tenang.

"Tapi beneran pak, kita lihat hantu. Tepat didepan tenda kita, kalok nggak percaya cek aja deh. Tadi kita sempat memukul hantu itu" kata Clara yang menjelaskan setelah Shania dan Yola memberi tau.

Sedangkan kondisi Adel saat ini sudah pingsan karna kepalanya pusing dipukul dua kali menggunakan benda keras, ditambah lagi ditunjuk oleh Shania.

"Ya sudah, ayo kita cek. Pak Angga didepan" pinta pak Abri yang meminta untuk Angga berjalan didepan.

"Loh kok saya pak?" Tanya Angga memprotes.

"Hehe, saya juga takut pak" kata pak Abri yang sudah berbalik kebelakang Angga memegangi kaos yang Angga pakai, sedangkan Bu venti entah kenapa tiba tiba bergelayut pada lengan Angga. Angga menaikan satu alis menoleh ke arah Bu venti.

"Ibu ngapain gandeng tangan saya?" 

"Saya juga takut pak" kata Bu venti yang masih bergelayut dilengan Angga.

"Cih, dosen dosen narsis" gumam Clara didalam hati yang melihat mereka saling bergelayut dengan Angga.

"Nggak ada, lepasin saya. Pak lepasin baju saya, jangan ditarik tarik. Ibu juga minggir, kita jalan sama sama untuk mengecek" kata Angga sembari melepaskan tangan dari Bu venti, dan melepaskan genggaman pak Abri pada bajunya. Kemudian mereka sama sama menuju ke tenda Clara, hanya Clara, Shania, dan yola yang menunjukan keberadaan hati yang ia pukul tadi.

"Dimana?" Tanya Angga lagi setelah sampai didekat tenda.

"Itu pak disana pak, itu yang tiduran" tunjuk Shania kearah Adel yang terlentang tak sadarkan diri.

Mereka menghampiri Adel yang terlentang di atas rerumputan.

"Ini sih bukan hantu, dia mahasiswi kita juga" kata pak Abri setelah melihat Adel yang tergeletak.

"Oalah, sodara ya si Abdi ini" kata Bu venti menambahkan.

"Nggak heran sih kalian menganggapnya kayak hantu, tuh lihat baju yang dipake warna putih ditambah lagi make up-nya" kata pak Abri lagi.

"Sudah sudah, sekarang kita bawa dia ke pos, biar dikasih minyak angin" kata Angga memutus percakapan mereka. Dan membawa Adel ke pos layanan kesehatan yang disediakan panitia camping.

"Ternyata makhluk luar angkasa itu yang cekikikan kayak mbak Kun, kurang ajar emang. Nggak cewe nggak cowo sama sama ngeselin" rutuk Clara mengomel sepanjang perjalanan menuju pos.

"Aduh, kepala Adel sakit" ucap Adel sambil memegangi kepala dan keningnya. Saat ia sudah tersadar dari pingsannya.

1
Askhana Sakhi
asik, lanjut apdet dong
Askhana Sakhi
asik , apdet lagi dong
Felicia amira
bener" seru bgt ceritanya
Kurnia Sari: Terimakasih pembaca setiaku atas suportnya
total 1 replies
Felicia amira
seruuuu bgt thor, bikin deg"n
iron angel
buat paragraf ini terlalu panjang thor mungkin bisa beberapa baris paragraf aja biar enak dibaca/Scowl/
iron angel
hati hati bisa aja berjodoh/Slight/
Felicia amira
seru Thor lanjut
Felicia amira
semangat ka
Soeharto
random
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!