NovelToon NovelToon
Lihat Aku Seorang

Lihat Aku Seorang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa / Tamat
Popularitas:44.9M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

Termasuk dalam series Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM)

Sekretaris Han, bisakah dia jatuh cinta?

Kisah hidup Sekretaris Han, sekretaris pribadi Tuan Saga, sekaligus tangan kanan dan pengambil keputusan kedua di Antarna Group.

Dia meneruskan sumpah setia mengabdi pada Antarna Group, hidupnya hanyalah untuk melihat Tuan Saga bahagia. Bahkan saat Saga mengatakan dia bahagia bersama Daniah, laki-laki itu tidak bergeming, dia yang akan memastikan sendiri, kebahagiaan tuan yang ia layani.

Hubungannya dengan Arandita memasuki babak baru, setelah gadis itu dipecat dari pekerjaannya sebagai pengawal pribadi Nona Daniah.

Bagaimana hubungan mereka akan terjalin, akankah usaha Aran mengejar dan meraih Sekretaris Han membuahkan hasil.

Simak kisahnya hanya di novel Lihat Aku Seorang (LAS) 💖💖

ig : @la_sheira

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4. Calon Keponakan

Masih di rumah utama, namun di kamar yang berbeda.

Kamar tiga gadis yang mempunyai kepribadian berbeda-beda. Daripada tidur di kamar  yang terpisah mereka memilih tidur di satu kamar. Dengan dua Kasur besar yang disatukan. Mereka satukan kasur di sebuah sudut ruangan. Jen  memilih merapat ke samping dinding, dia punya kebiasaan nempel-nempel pada dinding kamar saat tidur. Biasanya tangannya yang selalu menempel.  Dari ujung siku sampai telapak tangan. Sofi aman berada di tengah, mendapat jatah yang paling luas. Masih seperti bocah yang tidur bergerak ke kanan dan ke kiri. Sementara Amera tidur manis sambil memeluk guling di bagian pinggir.

“Kakak ipar ngidamnya masih berlanjut ya? Aku lucu sekaligus gemas melihat tingkahnya” Jen mengunci pintu kamar. Tidak mau pembicaraan mereka terdengar oleh angin sekali pun. Naik ke tempat tidur, mencari posisi paling nyaman. Lihat telapak tangannya sudah ia tempelkan di dinding. Merasai dingin yang membuatnya nyaman.

“Ibu malah mendukung kakak ipar. Haha, kata ibu Kak Saga jadi terlihat menggemaskan kalau lagi pusing dengan ngidamnya kakak ipar.” Sofia sambil berkirim pesan selamat malam  dengan Haze bercerita tentang apa yang dilihatnya akhir-akhir ini.

Sofia pernah melihat Saga keluar dari kamar ibu. Tadinya dia tidak mau percaya penglihatannya. Kalau Kak Saga sampai mengadu pada ibu. Biasanya kalau Kak Saga mau bicara dengan anggota keluarga, pasti di ruang kerja. Pak Mun yang menjadi perantara.

Tapi melihat ibu yang terlihat bahagia, sepertinya benar. Ibu bahkan hampir seminggu masih membicarakan curhatnya Kak Saga padanya. Ibu sedang pamer. Kak Saga menunjukan sisi manusiawi yang jarang ia tunjukan pada orang lain. Sekalipun pada ibu. Setelah ibu merestui mereka, tidak hanya kakak ipar dan Kak Saga yang senang, ibu juga nampak lebih bahagia.

“Aku kangen Han.” Amera mulai lagi, sambil menelungkupkan wajah. “Aku berangkat kerja dia belum datang. Aku pulang kerja tidak pernah berjumpa, kadang menunggunya sampai ketiduran.” Memukul-mukul bantal kesal. “Aku kangen Han.”

Sekretaris Han membuat pembatas setinggi gunung yang mustahil didaki Amera. Perbedaan usia, status dan yang paling utama. Anda bukan selera saya Nona.

Huaaaaaa, aku benci Han. Tapi aku kangen Han.

“Apa si Kak Mera nggak penting.” Sambil bergaya merinding. Menggoyangkan bahu. Kangen kok sama Han, tidak ada yang lain apa yang bisa dirindukan. “Mending juga kangen sama Haze.” Tertawa senang.

“Maaf ya, siapa ya Haze.” Meringkuk. “Aku kangen Han.”

Jen tak acuh, beralih meraih hpnya. Menarik selimut sampai ke lutut, menarik bantal juga, supaya menyangga punggung dan kepala. Dia terlihat sangat serius, sambil ketawa-ketawa senang. Tidak tahu apa yang dilihatnya.

Sementara Sofia merapat ke arah Amera. Mau merayu Amera untuk membuatkannya couple ring. Yang akan melingkar di jari manisnya dan Haze.

“Kalau Kak Mera mau buatkan aku akan kasih tahu  satu rahasia  penting Han.” Tersenyum, sudah dengan aura kemenangan.

“Rahasia apa?” Langsung bangun dari posisi malas-malasannya. Mengguncang-guncang bahu Sofia. “Jangankan couple ring, aku akan buatkan gelangnya juga.”

Benarkan, haha.

“Janji!” Sofia mengangkat dua jarinya. Amera mengikuti gerakan tangan Sofia. Dan mengatakan janjinya.  “Aku pernah melihat Aran, sopir kakak ipar mencium Han.”

Nyala api ketidakterimaan menari-nari di mata Amera. Bagaimana mungkin, Aran mencium Han. Mustahil! Kalau Kak Saga yang mencium Han, itu masih bisa diterima akal sehatnya.

“Tidak mungkin, janji batal. Tidak mungkin Aran. Memang apa si yang Aran punya dan aku tidak!” Protes entah kepada siapa.

“Dia punya jumlah usia yang lebih banyak dari Kak Mera. Haha, ia, maaf. Maaf.” Ngeri saat Amera memelototinya dengan garang.  “ Hei, Kak Mera sudah janji lho, mau membuatkan aku couple ring sama gelang juga.”

Pura-pura tidak mendengar. Berguling-guling ke arah lain, dan memeluk  bantal gulingnya. Sedang berusaha menerima informasi tidak masuk akal itu.

Huaaaa, aku mau menyentuh tangannya saja sulitnya minta ampun.

Tiba-tiba Amera bangun. Memaksa Sofi duduk juga.

“Kamu melihat mereka berciuman dengan mata kepalamu sendiri? Bersumpah. Kapan? Ciuman di bagian mana, sini, sini atau sini.” Menunjuk kening, melanjutkan menunjuk pipi lalu ragu  dan takut-takut, terakhir menunjuk bibir. “Ayo jawab!” Walaupun sebenarnya dia tidak mau mendengar, kalau jawabannya adalah bibir.

Sofia mau menggoda, tapi melihat wajah Amera yang bahkan sudah depresi sebelum mendengar jawabannya membuatnya iba.

“Aran yang mencium pipi Han duluan, tapi setelahnya dia langsung kabur kok. Han juga tidak mengejarnya.”

Aku tidak perlu bilang kalau Han menyentuh pipi bekas ciuman itu kan. Tidak usah, nanti dia jadi tidak mau membuatkanku cincin pasangan dengan Haze.

“Tapi.” Sofia ragu menyentuh bibirnya. “Aran masih hidup sampai hari ini,dan masih menjadi sopir kakak ipar bukannya itu tanda-tanda Kak Mera harus menyerah ya.”

Sama halnya seperti Kak Saga yang tidak suka di sentuh orang lain, kebiasaan itu tentu saja menular pada sekretaris setianya. Penyakit aneh Han itu kan kadang menyukai apa yang disukai Kak Saga.

Amera tidak mau mengakui karena rasa kesalnya yang langsung menjadi-jadi.

“Sofi, sudah biarkan saja dia.Coba lihat ini.” Jen menarik baju Sofia agar mendekat ke arahnya. Sementara Amera berguling  membelakangi kakak beradik itu. Mencerca entah apa, yang cuma bisa dimengerti olehnya.

“Aku kangen Han.” Tidak mau mempercayai apa yang baru saja dia dengar.

Jen dan Sofia langsung melihat ke arahnya kemudian mendesah. Lalu mengibaskan tangan dan bersamaan berkata. “Jangan perdulikan dia.”

Tertawa bersama.

Sebenarnya mereka sudah berkali-kali mengatakan kepada Amera, kalau perasaannya mustahil terbalaskan. Beberapa kali menyatakan cinta, sebanyak itu pula Amera di tolak perasaanya.

“Kak Jen, kita jodohkan Kak Mera yuk.” Merasa iba.

“ Itu nanti dulu. Lihat ini sekarang, lucu ya. Aku sudah nggak  tahan pengen beliin keponakanku.” Jen menggoyangkan hpnya gemas. Menunjukan sebuah toko oline yang menjual baju bayi lucu-lucu.  “Anak kakak ipar cowok apa cewek ya. Kak Saga pelit banget nggak mau ngasih tahu kita.” Masih memencet tanda like dibaju-baju yang dia incar.

Informasi jenis kelamin anak Daniah dan Saga belum terkuak.

“Kalau anak kakak  ipar perempuan pasti imut dan menggemaskan seperti kakak ipar. Ihh, apalagi kalau rambutnya seperti kakak ipar.”

Jen sedang membayangkan membuat kucir kecil-kecil di rambut keponakannya. Rambut ikal yang kruel, kruel tergulung-gulung.

“Kalau perempuan dia wajahnya mirip kakak ipar tapi kalau  galaknya seperti Kak Saga gimana ya.” Sofi dengan imajinasi nyelehnya berhasil membuat mereka terpingkal. Membayangkan wajah imut dan mengemaskan tapi dengan gaya seperti Saga.

Kalau yang ada begitu bukannya takut, malah tambah mengemaskan. Aku sudah tidak sabar. Moga-moga mirip kakak ipar. Mirip Kak Saga juga nggak apa-apa. Masih ribut tidak mau mengalah.

“Mungkin bisa jadi dia mirip Raksa. Haha.” Mulai deh, katanya move on.

“Pasti imut kalau anak Kak Saga dan Kak Niah mirip Han." Tanpa dosa menyela khayalan indah Jen dan Sofi. Sofia langsung merinding.

"Jangan sampai ya, sudah sana berdoa sendiri, jangan bawa-bawa keponakan kami."

"Aku kangen Han.” Dua buah bantal melayang ke arah Amera. "Apa si kalian."

"Kak Jen, kita serang saja dia.Sudah menodai khayalan kita. Bisa-bisanya minta keponakan kita  mirip sama Han." Jen tertawa jahat sambil meraih bantalnya menerima ajakan Sofia. "Ayo cabut kata-kata Kak Mera tadi." Sofia sudah memulai serangannya.

"Aku kangen Han." Dengan tidak tahu malu masih saja memancing suasana.

Akhirnya perang bantal tiga gadis itu terjadi. Yang satu teriak ini. yang satu membalas itu. Bisa-bisanya Amera masih berteriak kangen Han. Tawa ketiganya memenuhi ruangan ketika mereka sudah kehabisan energi.

Tiba-tiba ketukan pintu membuat ketiganya membeku. Menjatuhkan bantal.

"Nona, suara kalian terdengar sampai ke kamar tuan muda." Suara Pak Mun, keras terdengar. Sambil masih mengetuk pintu.

Ketiganya langsung saling pandang. Masih membisu. Mengambil bantal masing-masing, menarik selimut sampai menyelimuti kepala tanpa suara. Tangan Amera menyebul pelan di bawah selimut, mengambil remot lampu. Klik, lampu padam. Masih mencoba mendengar, apa Pak Mun masih berdiri di depan pintu. Sepi. Mereka langsung menarik selimut, terkikik bersamaan.

"Aku kangen Han."

"Kak Mera!"  Teriak kakak beradik itu tanpa suara.

Bersambung

1
dwie 2025
Ya Allah ceritanya lucu bgt wkkk....wwkkkk....wwkkkkkk..... tuan Saga emg sllu bikin terpesona dg srmua tingkahny....😍😍😍 makasih thor sdh sllu menghiburku dg cerita keromantisan SagaNiah
dwie 2025
ak sdh baca pokoknya Saga Niah ga pernah terlewatkan....😍😍😍😍
dwie 2025
Saga sekali kali mengalah lah sama istri...kasian Niah sllu tertekan dan memgalah takut sama ancaman km Yang Mulia Raja...🤭
dwie 2025
Tuan Saga waktu menikah ga hafal nama calon istrinya segitu tidak pedulinya Tuan ini.....untung Niah kuat dan sabaarrrr...coba stlh surat perjanjian it dimusnahkan dan Niah meninggalkanmu apa yg terjadi..... penasaran 🤣🤣🤣
dwie 2025
author kira2 saga sama mouhan cakep mana ya???
klo Dr. Harun ak bayangin dia sbgai Ji Chang Wook...
dwie 2025
ribet amat Aran tinggal nikah ja.... dlu Niah jg nikah scra paksaan dn nurut ja kalian dg cinta malah riwehh sendiri...
dwie 2025
waduhhhhhhh Aran di sini seperti yg paling cantik sndiri buat rebutan para laki2.....
dwie 2025
hilihhh Han ngikutin gaya Tuan Saga
dwie 2025
baca episode ini ak jd sedih...inget Niah kaya ga begitu berarti ga punya keahlian khusus wajah juga pas pasan di episode ini cuma Tamara Inggrid dan yg utama Aran yg paling terlihat waoooowww pingin balik ke TMTM ja..
dwie 2025
Tuan Saga...,,😍
dwie 2025
Saga ak padamu .....love love love😍😍😍
dwie 2025
Knp tuan Saga lucu gemesin begini si tingkahnya...kan jd susah move on dgn SagaNiah....🤣🤣😍
dwie 2025
thor nyesek klo ingat pernikahan Daniah ...paling menyedihkan menyayat hati thor ....kasian Niah sprti wanita yg tdk berarti ....hbs novel ini mau balik baca TMTM lg .... rindu Daniah...
dwie 2025
Ya Allah pingin punya suami seperti tuan Saga mencintai secara ugal2an kaya tampan setia sesempurna it.... walaupun hrs dikurung di rumah gpp.... Alhamdulillah mengurangi dosa krn tdk ikut bergosip dg emak2🤣🤣🤣
Sosmed Derma
wuaaaa itu neo dan nea
dwie 2025
ak ngakak bacanyaa thor lucu bgt sering2 cerita lucu gini.... makasih author sdh bikin hari ku penuh halu karena cerita novelmu ...😍😍😍😍
dwie 2025
pingin tau cerita saga waktu pacaran sama helen cobalah thor flashback waktu saga sama helen dan niah sama pacarnya ...knp paling suka klo lihat saga cemburu....gemesh
dwie 2025
thor bantu ak agar bisa kerja ditempat tuan Saga...
Wulan Official
akhhhhhhhhhh, baper 😍😍😍
Munawaroh
han nakal jg ya 😄 entah udh brp x baca ini selalu kangen hanara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!