NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Transmigrasi Ke Istri Buta Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:87.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Nova Spire, seorang ahli medis dan racun jenius, tewas tragis dalam ledakan laboratorium saat mencoba menciptakan obat penyembuh paling ampuh di dunia. Tapi kematian bukan akhir baginya—melainkan awal dari kehidupan baru.

Ia terbangun dalam tubuh Kaira Frost, seorang gadis buta berusia 18 tahun yang baru saja meregang nyawa karena dibully di sekolahnya. Kaira bukan siapa-siapa, hanya istri muda dari seorang CEO dingin yang menikahinya demi tanggung jawab karena membuat Kaira buta.

Namun kini, Kaira bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak seenaknya. Dengan kecerdasan dan ilmu Nova yang mematikan, ia akan membuka mata, menguak kebusukan, dan menuntut balas. Dunia bisnis, sekolah elit, hingga keluarga suaminya yang penuh tipu daya—semua akan merasakan racun manis dari Kaira yang baru.

Karena ketika racun berubah menjadi senjata … tak ada yang bisa menebak siapa korban berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanaman Belladonna

Pagi menyelinap masuk lewat celah jendela besar kamar VVIP rumah sakit. Cahaya matahari menyinari lantai putih yang bersih, namun di sudut ruangan, suasana justru mengisyaratkan bahaya.

Kaira Frost baru saja selesai membersihkan diri. Rambut hitamnya dibiarkan terurai, perban masih melingkari kepalanya. Namun langkahnya ringan, pasti. Gerakannya terarah, seperti seseorang yang tahu persis di mana letak setiap benda di sekitarnya.

Dengan ketajaman indera Nova yang mengendalikan tubuh ini, meski matanya buta, dunia tetap bisa "terlihat" olehnya, dari getaran, aroma, hingga suara sekecil napas.

Cklek!

Pintu terbuka pelan. Seorang suster muda masuk, membungkuk sopan seperti biasa.

"Selamat pagi Nona," sapa suster itu dengan suara yang dibuat-buat polos.

Di tangannya, ia membawa sebuah pot tanaman kecil dengan daun hijau segar yang tampak baru disiram.

Suster itu berjalan ke sudut ruangan, menggantikan pot tanaman yang mulai menguning.

Kaira berdiri di tengah ruangan, diam. Namun aroma tajam yang familiar langsung menusuk hidungnya.

“Belladonna .…” gumamnya pelan, nyaris tak terdengar. Tapi napasnya langsung berubah pelan dan dingin.

Tanaman itu bukan sekadar hiasan biasa. Ia tahu, karena ia sebagai Nova Spire lah yang menciptakan ratusan jenis racun dari tanaman semacam itu. Belladonna, jika dipaparkan secara perlahan, akan melemahkan sistem saraf, membuat tubuh kehilangan energi sedikit demi sedikit … hingga akhirnya mati seolah karena penyakit.

“Tiga kali paparan sudah cukup untuk membunuh pasien dengan kondisi lemah,” bisiknya, dan jari-jarinya langsung mengepal.

Langkah Nova cepat, nyaris tak bersuara. Suster itu belum sempat meletakkan pot sepenuhnya saat tiba-tiba ….

Grep!

"Arrgghh!" suster itu terkejut dengan mata melotot.

Tangan Kaira mencengkeram leher sang suster dengan kuat, mendorong tubuh sang suster menempel ke dinding.

Brugh!

Prang!

Pot tanaman terjatuh dan pecah di lantai. Wajah suster itu pucat ketakutan.

“Siapa yang menyuruhmu?” suara Kaira tenang, namun mengandung ancaman mematikan.

Suster itu meronta. “Apa maksud Nona?S—saya tidak tahu! Ini hanya ... hanya tanaman biasa!”

“Berhenti berpura-pura bodoh. Kau kira aku tidak tahu jenis racun yang menempel di daun itu?” cecar Kaira, semakin mempererat cengkeramannya.

Mata suster itu membelalak, napasnya tersendat. “T—tolong … aku hanya—dapat kiriman dari kurir! Aku disuruh mengganti tanaman itu dua bulan sekali! Aku tidak tahu siapa yang mengirim!”

Kaira menyipitkan mata di balik perbannya. “Sudah berapa kali kau menggantinya?”

“Ini ... ini yang ketiga! Karena Nona koma selama enam bulan ... aku ... aku hanya mengikuti instruksi .…”

Mata Kaira terlihat dingin, namun mendengar suara suster tersebut. Sepertinya suster ini tidak berbohong.

“Dengar baik-baik.” Suara Kaira seperti bisikan dingin yang menghujam. “Kalau kau berani menyentuh ruangan ini lagi tanpa seizin langsung dariku, aku pastikan kau tak akan bisa bicara selama sisa hidupmu. Mengerti?”

Suster itu mengangguk cepat, tubuhnya gemetar ketakutan. Nafasnya mulai memburu dan sesak.

"B—baik!"

Jari-jari Kaira mulai mengendur. Detak jantung suster itu melemah di bawah genggamannya. Ia tahu betul kapan harus berhenti—tepat di batas antara luka dan kematian. Namun baru saja ia ingin melepaskannya, tiba-tiba...

Cklek!

Pintu kamar terbuka dengan cepat, diiringi langkah sepatu kulit yang mantap dan tegas.

“Apa yang kau lakukan?” suara dingin itu bergema di ruangan. Datang dari pria yang bahkan tak perlu memperkenalkan dirinya, Leonel Frost.

Di belakangnya, Joni berdiri tegak seperti bayangan gelap, matanya tajam mengamati situasi.

Tanpa terburu-buru, Kaira menoleh ke arah sumber suara. Lalu, seolah tak terjadi apa-apa, ia perlahan melepaskan cengkeramannya.

Bruk!

Suster itu terjatuh dengan tubuh gemetar, tangannya segera memegangi leher yang memerah bekas cekikan. Nafasnya tersengal, namun ia tak berani mengeluarkan suara.

Kaira berdiri tegak, menepuk-nepuk bajunya dengan ringan, lalu menghadap ke arah Leonel. Kepalanya masih tertutup perban, tapi sikapnya tenang, bahkan terlihat matanya … sedikit polos.

“Kupikir ada pencuri.” Suaranya datar, tidak tergesa-gesa. “Tiba-tiba dia masuk dan berjalan tanpa suara, aku kaget.”

Kaira menoleh sedikit ke arah suster itu, seolah benar-benar buta dan hanya menebak posisi. “Benar begitu, kan, Suster? Hanya kesalahpahaman.”

Suster itu menegang. Tatapan Leonel menusuknya tajam, menuntut jawaban.

“I—iya … iya, Tuan Frost,” jawabnya cepat. “Saya ... salah. Saya yang ceroboh.” Suaranya gemetar, tubuhnya sedikit bergetar karena rasa takut yang belum hilang.

Leonel memicingkan mata, menatap Kaira penuh curiga. Ada sesuatu yang terasa … berbeda. Gerak-geriknya, sikapnya, nada bicaranya. Kaira yang ia kenal biasanya akan langsung menangis atau meminta maaf.

Tapi yang ini? Terlalu tenang. Terlalu terkontrol. Namun ia menahan diri. Matanya kemudian beralih ke suster yang masih terpojok di lantai.

“Kau boleh keluar.”

Suster itu segera berdiri dan berlari keluar ruangan secepat mungkin, seperti dikejar bayangan maut.

Kaira kembali duduk di tempat tidur dengan anggun, lalu mengangkat wajahnya ke arah Leonel. “Apa kau pikir aku cukup kuat untuk menyerangnya, Leonel?”

Nada suaranya datar, seperti menyindir dan meminta jawaban jujur sekaligus.

Leonel menatapnya dalam diam beberapa detik, sebelum akhirnya berkata datar, “Kau terlalu lemah untuk melukai siapa pun.”

“Benar, kan?” jawab Kaira ringan, tersenyum samar. “Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan.”

Leonel mendengus pelan, lalu berbalik. “Joni, periksa rekaman kamera di lorong. Pastikan tak ada orang asing yang masuk tanpa izin.”

“Siap, Tuan.”

Kaira menyandarkan punggungnya ke bantal dengan tenang. Ia tahu kamera dalam ruangan tidak diaktifkan atas permintaan keluarga Frost sendiri—mereka menghargai privasi “istri sah” sang pewaris.

Setidaknya ... itu yang dikatakan pihak rumah sakit yang di dengar oleh Kaira semalam.

Tapi Kaira atau Nova akan selalu siap dengan kemungkinan terburuk.

“Permainanmu menarik, Leonel Frost,” bisiknya dalam hati. “Tapi aku juga tahu cara bermain lebih licik darimu."

Joni akhirnya keluar dari ruangan VVIP itu, meninggalkan dua orang dalam keheningan.

Kaira kembali berjalan berpura-pura meraba-raba sesuatu agar tidak tertabrak benda di depannya. Lalu perlahan-lahan duduk di sofa dekat jendela.

Leonel masih memperhatikan gerak-gerik sang istri yang menurutnya terlihat biasa saja. Namun, menurut Leonel sangat mencurigakan.

Kaira memulai sarapannya, sendok di tangannya bergerak anggun menyuapkan bubur ke mulutnya.

Tak ada ketegangan di wajahnya. Seolah insiden tadi hanyalah mimpi sejenak di antara tidurnya yang panjang.

Leonel masih berdiri tak jauh darinya, dengan kedua tangan di balik punggung, lalu mengalihkan pandangannya ke lantai saat melihat Kaira mulai sarapan. Ia tampak menunggu sang asisten.

"Apa kau tidak ingin sarapan, Leonel?" tanya Kaira basa-basi.

"Tidak! Kau saja," balas Leonel dingin.

Kaira mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Terserah saja," gumamnya.

Tak lama, suara ketukan pintu terdengar.

Tok!

Tok!

Tok!

1
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
/Sweat//Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah wahh sultini emang beda,lgsg pulau donk/Sweat/
🟢✍️⃞⃟𝑹𝑨S. Midnightˢ⍣⃟ₛ
wah ngajak gelud dia ma awak/Joyful//Facepalm/
Anonymous
keren banget deh si Nova versi kaira....
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kek kucing dan anjing aja sllu bertengkar g ada abis nya

seirinh wktu berjlan kira2 kpn keira akan bis melihat yaaa
Siti Nurjanah
panas2in terus ya kaira... aku gk sabar nunggu km bisa liat lg pake mata novaa
Ririn Santi
kepala ditimpuk sepatu. enak rasanya?
ika yanti naibaho
/Determined//Determined//Determined/
beybi T.Halim
panas..panas...panas...dada ini..,pusing..pusing..pusing...😅😅
beybi T.Halim
mampus..,pedes gak tuu..,😅😅
Pandagabut🐼
rejeki durian nomplok nih dapat mertua seperti nyonya Claudia....
vj'z tri
🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🫰🫰🫰🫰🫰 dapet lampu hijau dari ibu ratu 🥳🥳😘😘😘dah deg deg ser aku loh 🤭🤭🤣🤣
Wanita Aries
Hareedang euyyyy 🤣🤣🤣
azka aldric Pratama
baru x ini ada seorang ibu yg setuju anaknya rebut bini orang,apa LG bini sepupunya 🤣🤣🤣saking takutnya anaknya GK doyan perempuan....
Wanita Aries
Aww awww kalah lagi kau maura dan sonia
Susilawati
tuan Langit udah kebelet mau kawin 🤭🤭🤭
@emak aisyah
pansa nggk,,panas nggak,,
ya panaslah masa enggak kaira tinggl di rumah keluarga fros aja panas padahal tau kalo kaira di sana tidak di anggap,apa lagi ini bukan cuma panas tapi MELEDAK,,,,,,
Tiara Bella
kapok kan tuh Maura sm Natalie .
sya sya_23
hohoho nyonya Claudia mendukung anak nya jadi pembinor asalkan anaknya normal 🤣🤣🤣
Lyvia
hahahahahahha... puas deh panas g kedua orang itu yg ada kebakaran tu hati mkin deh bencinya ma kaira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!