Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.
Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.
Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.
Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.
Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."
Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10
"Kita akan kemana?" Tanya kakek Fang. Karena Daniella membawa kakek ke gedung apartemen yang tidak begitu jauh dari tempat dia bekerja.
Hanya saja, lokasi itu termasuk jauh dari tempat tinggal kakek dan orang tua angkatnya itu.
"Kita akan pindah ke rumah baru. Kakek tenang saja, mulai hari ini kita akan hidup berdua. Dan aku tidak akan kembali kepada orang tua angkat ku. Karena mereka bukan orang tua kandung ku, ngapain menderita untuk mereka. Sementara, mereka tidak pernah perduli akan kesehatan ku." Daniella berkata dengan raut wajah datar.
Itu karena dia teringat akan kehidupan yang lalu, dan perlakuan orang tua angkatnya selama ini. Memang lebih baik menjauh dari ke dua keluarga ini.
"Bagus kalau begitu. Biarkan mereka mencari kehidupan mereka sendiri. Selama ini kamu banting tulang untuk memberi mereka makan dan tempat tinggal." Kakek Fang merasakan juga bagaimana kekecewaan Daniella terhadap orang tua palsunya itu.
Dan juga rumah yang mereka gunakan selama ini, masih sewaan. Karena rumah lama mereka telah dijual untuk menutupi hutang judi kakak angkatnya itu.
Dan setiap bulan Daniella membayar uang sewa dari rumah yang mereka tempati saat ini.
"Iya, kakek benar. Dan aku merasa bahagia karena bisa keluar dari rumah itu. Jadi, sekarang jangan memikirkan mereka lagi. Kini kita tinggal bersama, tanpa memikirkan biaya sewa karena tempat tinggal yang kita tinggali sudah diberikan kepadaku. Dan apartemen itu sudah atas namaku." Ucap Daniella sambil memperlihatkan sertifikat yang telah diberikan ayahnya tadi siang.
"Bagus sekali, ternyata orang tua kandungmu masih memperdulikan mu. Walaupun Putri palsunya masih tinggal di rumah mereka." Kakek Fang ingin menghibur hati Daniella.
Walaupun dia belum yakin apakah orang tua kandungnya tulus memperdulikannya. Atau hanya sekedar membalas perbuatan mereka di masa lalu. Yang tidak menafkahi Daniella selama ini.
"Biarkan saja kakek. Aku tidak ingin mengurus urusan mereka. Yang penting kita hidup tenang, tanpa ada drama dari orang-orang yang tidak menyukaiku." Ucapkan Daniella dengan dingin. Dia mulai membayangkan hari-hari yang tenang ke depannya.
Beban terberatnya adalah tinggal bersama orang tua palsunya itu. Dan dia merasa bersyukur sekali, ketika tahu bahwa mereka bukan orang tua kandungnya. Sehingga, tanpa harus sidang dalam pemutusan hubungan dia bisa terlepas dari mereka. Karena Daniella juga tidak memakai marga dari orang tua palsunya itu.
Saat ini, mereka telah berdiri di depan pintu kamar apartemen yang dibelikan ayahnya untuk dirinya. Dia membukanya dengan kartu elektrik.
Kamar apartemen yang dia tempati tidak berada di lantai yang tinggi. Hanya terletak di lantai tiga. Sementara apartemen ini berlantai dua puluh. Jadi dia tidak terlalu tinggi untuk naik ke atas.
Jika pun suatu waktu lift dalam keadaan rusak, dia bisa hanya menaiki tangga darurat agar bisa sampai ke kamar apartemennya.
Daniella membuka pintu kamar tersebut dengan perlahan. Dan dia sangat terkejut melihat keadaan di dalam. Ternyata, cukup luas... dan apartemen itu memiliki 3 kamar tidur.
Ketika dia melihat ada sebuah sebuah tangga, ternyata apartemennya dua tingkat. Dan ternyata, unit apartemennya memakai lantai 3 dan lantai 4 bersamaan.
"Bagus sekali rumah ini." Kata kakek Fang. Karena dia masih mengira itu sebuah rumah. Mungkin karena kakek Fang sudah mulai renta. Sehingga dia tidak memahami yang mana apartemen dan yang mana rumah biasa.
"Iya kakek, rumah ini sangat bagus. Dan ini pemberian dari orang tua kandungku. Walaupun mereka ingin aku kembali bersama mereka, tetapi melihat situasinya aku merasa kurang cocok untuk tinggal bersama mereka."
"Kakek menerima saja setiap keputusanmu, Daniella. Dan kakek akan menuruti apa yang kau katakan." Karena kakek Fang juga tidak mempunyai tempat tinggal sendiri.
Karena selama ini dia tinggal di kontrakan. Karena rumahnya dahulu telah di jual. Sebab saat terjadi kecelakaan, kakek Fang tidak memiliki tabungan untuk merawatnya.
Penjualan rumah itu yang di pakai untuk perawatan kakek Fang sampai sembuh.
Kemudian Daniella menyuruh kakek Fang untuk duduk terlebih dahulu. Karena dia tahu, kakek itu pasti lelah selama perjalanan menuju tempat tinggal baru mereka ini.
Kemudian Daniella memeriksa kamar. Kamar yang mana untuk dia gunakan. Dan kamar yang mana untuk kakek Fang digunakan.
Karena kakak Fang pincang. Daniella memberikan kamar di lantai bawah, walaupun itu terlihat seperti kamar utama. Tetapi, karena masalah kaki kakek Fang, dia menempatkannya untuk tinggal di sana.
Sementara di lantai 2 memiliki dua ruangan lagi, tetapi tidak sama besarnya. Sehingga Daniella menggunakan kamar terbesar kedua. Sedangkan kamar yang lebih kecil, dia gunakan sebagai tempat kerjanya. Agar barang-barang latihannya tidak digunakan orang dengan sembarangan.
Tetapi, ketika Daniella menyusun pakaian kakek. Dia agak terkejut mendapatkan beberapa sertifikat lagi. Dan juga ada kartu kredit sebanyak 3 buah, dan juga foto beberapa villa dan rumah.
"Apa maksudnya ini?"