NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Lana

(Setahun berlalu....)

Seorang gadis muda yang tampak dari luar, banyak orang mengira usianya sudah 21 tahun atau kurang sedikit. Padahal siapa sangka, seorang Lana Barga hanya berusia empat tahun. Untungnya genetik dari ayahnya membuat otaknya pun berkembang cepat. Dia harus belajar pelajaran sekolah hanya beberapa waktu ketika badannya seusia anak SD, lalu setelahnya dia harus belajar secara private school dan home schooling.

Dan kini, Lana akhirnya stop tumbuh. Karena memang menurut info neneknya, pertumbuhannya terhenti ketika dia tampak berusia kepala dua. Sama seperti sang ayah, hanya saja karena sang ayah sudah berbagi kekuatannya, pria itu kini tampak seperti berusia 45 tahun. Padahal sebenarnya sepuluh tahun saja belum. Lana termenung geli membayangkan dirinya dan sang ayah mempublikasi usia mereka yang sebenarnya.

Dia bahkan kini satu kampus dengan Sylvia, sahabat ayahnya. Hanya saja tantenya itu kini sudah di masa skripsinya, sehingga hanya selang beberapa bulan saja Sylvia dan Gilet akan lulus.

*drrt...drrt*

"Hello, Mom?" sahut Lana karena mendapat panggilan telepon dari ibunya.

"Lana, kamu langsung pulang atau ke toko? Kalau pulang jangan kemana-mana dulu ya, ada serangan Artrobot di dekat rumah, hati-hati!"

"Yes, Mom..." respon datar Lana. Sebenarnya dia tak kecewa ke ibunya, dia sebal saja dengan negaranya yang saat ini terpecah paham Pro dan Anti-Sistem. Walau dia sendiri memiliki kekuatan Parahuman turunan dari ayahnya. Namun dia mengakui belum sekuat ayahnya. Kemungkinan ini karena dia lahir bukan pure persilangan antara dua Parahuman murni.

Tapi paling tidak dia dapat berjaga diri dengan adanya kekuatan ini, terutama dari para penjahat yang masih manusia.

*Paak!*

"Aww!!" suara bukan berasal dari Lana, namun temannya, Eva. Dia bermaksud menepuk bahu gadis itu, namun siapa sangka bahu yang ditepuknya terasa sekeras batu.

Eva meringis kesakitan di telapak tangannya. Lana menoleh padanya, segera dia mengeluarkan minyak gosok. Karena hal ini sering terjadi di beberapa kerabat di sekitarnya, termasuk ibunya.

"Kan sudah kubilang jangan ngagetin, Va. Sini tanganmu!* ucap Lana sambil tersenyum kecut, Eva hanya cengengesan sambil meringis.

"Kau seharusnya ikut bela diri, Lan..." ujar Eva sambil mencoba menggenggam bahu sahabatnya itu, yang kini sudah kembali normal. Kekuatan Lana Barga hanya bersifat mekanisme defensif. Brick Armor, gadis itu menyebutnya. Namun dia belum seratus persen menguasainya.

"Haha... Aku tak perlu melakukan apa-apa lantas puas menang gitu, ga lah...aku tak suka berbuat curang" sahut Lana santai.

"Aku boleh main ke rumahmu, Lan?" tanya Eva takut-takut. Gadis itu hanya menjawab dengan senyum lalu menarik tangan sahabatnya untuk ikut dengannya.

Di perjalanan menggunakan sepeda masing-masing, mereka berceloteh sembari mengayuh pelan. Hanya butuh waktu lima belas menit, mereka pun sampai di rukan Servo. Tidak ada orang di rumah saat ini, tentu saja.

Mereka berdua berdiskusi panjang lebar di sofa ruang tamu lantai dua rukan tersebut, sampai tiba di topik yang membuat geram namun Lana perlu menanyakannya.

"Apa ada saudaramu atau kerabatmu yang merupakan pengguna Sistem? Apa mereka diserang?" tanya Lana cemas. Eva menghela nafas sebentar sambil mengingat-ingat.

"Ya, ada. Tapi dia tidak perlu dikhawatirkan. Dia sepupu jauhku, walau tinggal di Kanada namun dia sering ke Amerika. Katanya sih ada pacar atau sahabatnya disini..."

"Aih...sebaiknya jangan datang-datang dulu, serangan Artrobot itu tak main-main lho..." wanti Lana takut-takut.

"Jangan khawatir, dia menggunakan Sistem Pewaris, aku punya fotonya, kali-kali kalian ketemu..." sahut Eva santai, dia lalu memeriksa gallery di ponselnya sebentar. Lalu menunjukkan wanita berkulit eksotis dengan caption: Me & My Cousin, Vaness

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!