GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Mama Miranda saat ini sedang berada di dalam penjara untuk mengunjungi Maya
"Mama, tolong keluarkan aku dari sini" pinta Maya dengan tubuh agak sedikit kurus
"Mama akan menyewa pengacara untuk membebaskanmu" ucap Mama Miranda yang akan mencoba meminta bantuan kepada Clarisa
Setelah dari penjara, Mama Miranda memutuskan untuk pergi ke rumah Clarisa
Tok
Tok
Tok
Mama Miranda mengetuk pintu rumah Clarisa dan ia berharap kalau Clarisa masih mau menemuinya
Clarisa membuka pintu dan melihat Mama mirada berdiri di hadapannya
"Mama? Tumben Mama kesini? Ada apa Ma?" Tanya Clarissa sambil menikmati jus mangga
Mama Miranda langsung duduk bersimpuh di hadapan Clarisa, Mama sudah tidak memperdulikan harga dirinya karena yang terpenting
"Aku akan membebaskannya Maya asalkan Mas Guruh mau menikah denganku" ucap Clarissa
Mama Miranda langsung menganggukkan kepalanya dan ia berjanji akan membuat Guruh untuk menikah dengan Clarissa
Clarisa segera menghubungi pengacaranya dan ia meminta agar membebaskan Maya
"Kalau Mama tidak bisa menikahkan aku dengan Mas Guruh, mama dan Maya akan aku masukkan kembali ke dalam penjara" ancam Clarisa
Mama Miranda berjanji kalau dalam dekat ini ia akan meminta Guruh untuk menikahi Clarisa
Di tempat lain dimana Guruh dan Elena sedang berada di villa pribadi Mahendra
"Sayang, apakah kamu akan menetap di sini?" Tanya Guruh
Elena memandang wajah suaminya yang sepertinya tidak mau jika Elena tinggal di New York
Kalau kamu ingin tinggal disini, Mas sebulan sekali akan kemari sayang. Mas tidak mau memisahkan kamu dengan Papa kandung kamu. Dan sekarang kamu juga sudah menjadi penyanyi terkenal. ucap Guruh dengan mata berkaca-kaca
Elena langsung menghampiri dan memeluk tubuh suaminya yang saat ini sedang bersedih
"Aku akan ikut kamu pulang Mas, aku memilih menemani suamiku" jawab Elena
Mendengar perkataan Istrinya, Guruh langsung memeluk erat tubuh Elena
"Jangan tinggalkan aku lagi, Mas janji akan membahagiakan kamu" ucap Guruh
Elena menganggukkan kepalanya dan mereka berdua langsung memejamkan matanya untuk beristirahat
Keesokan harinya
Elena membuka matanya dan merasakan pelukan hangat dari suaminya
"Mas Guruh, ayo bangun. Hari ini Papa menikah" Ucap Elena
"Hmm... Iya sayang. Mas masih ingin memelukmu" jawab Guruh yang malah memeluk erat tubuh istrinya
Elena membalikkan badannya dan mencium bibir suaminya
"Sayang, kenapa kamu menggodaku" Guruh membalas ciuman yang diberikan oleh istrinya dan mereka berdua akhirnya melanjutkan melakukan ritual olahraga bersama di pagi hari
Beberapa jam kemudian mereka berdua telah bersiap berangkat ke pernikahan Mahendra
"Aku ngantuk, semua ini gara-gara Mas" ucap Elena yang sambil memejamkan matanya
"Tapi enakkan sayang" ledek Guruh
Mendengar perkataan suaminya, Elena membuka matanya dan mencubit perut Guruh
Guruh langsung menggandeng tangan istrinya untuk masuk ke dalam mobil
Guruh segera melajukan mobilnya menuju ke pernikahan Mahendra dan Caroline
Tak lama kemudian mereka telah sampai di masjid dimana pernikahan mereka diadakan
"Anak Papa cantik sekali" ucap Mahendra yang langsung menghampiri dan memeluk putri kecilnya
Kemudian Elena menghampiri Caroline yang sedikit gugup di acara pernikahannya
"Ayo sekarang waktunya kalian masuk" ucap Raga
Mahendra dan Caroline masuk dan mereka duduk di depan Pak penghulu
Mahendra langsung menjabat tangan Pak penghulu dan sekali tarikan nafas Mahendra kini telah sah menjadi suami Caroline
"Selamat Papa, Mama" Elena memeluk tubuh Mahendra dan Caroline
Setelah acara selesai, Guruh meminta ijin untuk membawa pulang Elena
"Sayang, apakah kamu tidak ingin tinggal bersama Papa?" Tanya Mahendra yang tidak ingin jika putri kecilnya jauh darinya
Elena mengatakan kalau dirinya harus ikut kemanapun suaminya pergi
"Elena tidak bisa meninggalkan Mas Guruh sendirian Pa" ucap Elena
"Iya Mas, biarkan Elena ikut suaminya dan kapan-kapan kita menjenguk mereka "
Dan akhirnya dengan berat hati Mahendra mengijinkan Elena untuk ikut Guruh kembali ke Indonesia