NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:451.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25. Mengajak Berbicara

"Kita ke mana, pak?" tanya sang sopir ketikan dia akan menyalakan mesin mobilnya.

"Terserah kamu saja mau pergi ke mana" jawab Aditya dengan wajah lesunya.

Sang sopir menatap Aditya melalui kaca spion depan. Dia bingung melihat bosnya itu yang tiba-tiba berubah sikap jadi lebih diam dibandingkan tadi yang sangat bersemangat ketika datang ke alamat yang mereka tuju itu.

Mobil yang dikendarai melaju dengan perlahan. Sang sopir hanya menjalankan permintaan bosnya yang meminta membawanya ke mana saja. Hening tidak ada suara dia dalam mobil tersebut. Aditya terlihat sangat pusing karena berulang kali mengurut keningnya.

"Apa kamu yakin alamat yang kita datangi tadi adalah alamat yang benar?" tanya Aditya memastikan.

"Benar, pak. Itu memang alamat yang diberikan tadi kepada saya" jawab sang sopir dengan yakin.

Aditya mengurut pelipisnya lagi. Dia mendapatkan alamat Nadia dari bagian HRD, jadi tidak mungkin alamat yang diberikan itu alamat palsu. Dan saat dia bertanya pun tadi, bapak yang dia temui tadi tidak menyangkal jika Nadia tinggal di sana. Jadi, memang benar Nadia tinggal di rumah itu.

💕💕💕

Seperti jam biasanya, jam setengah delapan Nadia sudah sampai di kantornya. Dia bukan tipe orang yang suka mengulur waktu. Malah dia lebih nyaman jika lebih awal sampai di tempat kerjanya sebelum jam kerja mulai. Karena dia salah satu wanita pekerja keras dan sangat loyal di mana pun dia bekerja.

"Nadia, kamu kemarin pergi ke mana?" tanya Tina yang baru saja sampai. Wanita itu adalah teman baru Nadia setelah dia dipindahkan kebagian Administrasi.

"Menemani anakku daftar sekolah TK. Soalnya dia sebentar lagi sudah mau tiga tahun."

Nadia tersenyum mengingat bagaimana senangnya Leonel saat tiba di TK Twings kemarin. Anak yang menjadi salah satu penyemangat Nadia untuk lebih bekerja keras lagi.

"Aaah, aku juga sudah tidak sabar lagi untuk menikah dan segara punya anak" ujar Tina sambil menarik kursinya di samping Nadia.

"Sebenarnya aku sangat penasaran dengan suamimu" ujar Tina karena sangat penasaran dengan kehidupan rumah tangga Nadia yang sangat tertutup. Walaupun Nadia bilang dia sudah menikah dan punya anak, tapi tidak seorang pun teman kerja Nadia tahu seperti apa wujud penampakan anak dan suami Nadia.

"Suamiku baik, dia sayang samaku dan juga sama anakku" jawab Nadia asal karena dia tidak mau Tina memperpanjang pembahasan mengenai kehidupan pribadinya.

"Aku sangat iri denganmu Nadia. Umur kamu yang masih muda seperti ini sudah menikah dan punya anak. Pasti suamimu sangat tanpa. Kalau boleh tahu tampan mana sama CEO baru kita yang sekarang?" tanya Tina sangat penasaran.

Melihat wajah cantik Nadia, Tina yakin jika suaminya juga tak kalah tampan. Mendengar pertanyaan Tina barusan membuat Nadia diam. Moodnya yang tadinya baik-baik saja langsung berubah drastis saat bayangan wajah Aditya terlintas di pikirannya.

"Suamiku jauh lebih tampan dari dia" jawab Nadia dengan ketus.

"Wah, aku semakin penasaran seperti apa wajah mereka. Nadia, please liatin foto mereka dong?" minta Tina. Sepertinya dia sangat penasaran terlebih kepada anak laki-laki Nadia.

"Tidak boleh, nanti kamu malah suka lagi sama dia. Sekarang ini kan lagi marak-maraknya pelakor. Aku tidak mau" jawab Nadia sambil bergurau.

"Nadia...!"

Orang yang dipanggil terperanjat kaget ketika dia mendengar suara yang sangat familiar itu. Nadia tidak menyangka kalau Aditya akan datang menemuinya ke ruangan administrasi.

"Pak Aditya" sapa Tina langsung berdiri dan membungkuk memberikan salam hormat begitu melihat jika sang bos baru yang datang. Nadia juga menyusul berdiri tersenyum menyamarkan keterkejutannya.

"Nadia, ikut aku sebenatar ke ruangan saya, ada yang mau saya bicarakan denganmu sekarang juga" ujar Aditya dan langsung pergi begitu dia selesai berbicara.

Nadia yang tidak mau rekan kerjanya itu mencurigai ada sesuatu di antara mereka berdua, Nadia pun dengan perasaan gugup mengiyakan. Sementara Tina hanya memandangi Nadia sambil senyum-senyum tidak jelas.

"Udah, sana pergi. Kelamaan loh nanti bos ganteng kita itu menunggu" ujar Tina sambil mendorong pelan tubuh Nadia yang terasa kaku.

Nadia pun berjalan cepat untuk mengejar Aditya yang sudah jauh di depan. Dia yakin tidak ada masalah pekerjaan apa pun yang akan mereka bahas. Karena Nadia tidak berurusan lagi dengan Aditya terkait masalah pekerjaan. Nadia menebak, dia dipanggil ke ruangan lelaki itu karena terkait panggilan teleponnya yang tidak Nadia angkat sampai pagi tadi.

Aditya terlebih dahulu masuk ke dalam ruang kerjanya dan disusul oleh Nadia. Pria itu berjalan menuju kaca dinding bangunan ruang kerjanya yang mengarah ke luar sana.

"Kenapa kamu tidak mau mengangkat teleponku? Apakah kamu takut jika suamimu tahu kau ditelepon seseorang?" tanya Aditya langsung dengan wajah datarnya.

"Suami...? Apakah dia tadi mendengar obrolan kami tadi?" gumam Nadia dalam hati.

"Sudah berapa usia anakmu?"

Mendengar pertanyaan berikutnya, Nadia mengerutkan keningnya.  Tangannya juga mulai terasa dingin ketika Aditya menyinggung Leonel.

"Kenapa dia tiba-tiba menanyakan Leonel? Apakah dia tahu mengenai Leonel atau hanya sekarang mendengar percakapanku dengan Tina?" Nadia bertanya-tanya dalam hati dengan perasaan was-was.

"Dua tahun" jawab Nadia akhirnya ketika dia menimbang-nimbang.

Tidak mungkin dia mengatakan usia Leonel yang sebenarnya. Bisa-bisa nanti Aditya semakin curiga.

Aditya tertunduk lemas. Kemudian dia menghela napas berat dan merasakan dadanya terasa sesak. Selang beberapa detik kemudian, Aditya berbalik. Dia menatap Nadia yang berdiri lumayan jauh darinya. Melihat Nadia dengan jarak posisi mereka berdiri saat ini menyadari perbuatan buruknya beberapa tahun lalu.

Biasanya mereka yang tidak berjarak membuat Aditya semakin frustasi. Kebodohan dan sikap plin plannya dulu malah menghancurkan kebahagiaannya yang sudah mereka rajut selama satu tahunan. Sungguh Aditya menyesalinya.

Aditya melangkah maju untuk mendekat tetapi Nadia sponta mundur menjauhi pria itu.

"Apa dia baik samamu?" Nadia mengangkat wajahnya untuk menatap pria yang tidak dia ingin lihat di depannya itu.

"Suamimu. Apa dia baik dan mencintaimu?" tanya Aditya dengan suara paraunya.

Setiap melihat Nadia ada rasa terpendam yang tidak bisa diungkapkan. Bahkan saat mereka berduaan seperti sekarang ini.

"Iya. Dia sangat baik dan sangat mencintaiku" jawab Nadia bohong dan senatural mungkin. Dia sudah menciptakan drama kebohongan ini dan mau tidak mau Nadia harus menjalani dan mengakhirnya sampai akhir. Walaupun suatu saat nanti Aditya pasti akan tahu kebenarannya. Tapi Nadia tidak akan segampang itu memberitahukannya kepada Aditya.

Kalau bisa, untuk selamanya pria itu tidak perlu tahu apa yang sembunyikan Nadia saat ini. Itu lebih baik dan yang terbaik buat mereka.

"Syukurlah kalau begitu. Bagaimana dengan orang tuanya. Apakah mereka menerimamu atau... Ah, maaf. Maksudku..."

Nadia mengepalkan kedua telapak tangannya. Pria dihadapannya ini kembali mepertanyakan masalah restu dari orang tua seolah-olah menegaskan kalau Nadia tidak pantas dijadikan sebagai menantu.

Mata Nadia berkaca-kaca. Hatinya benar-benar diuji oleh laki-laki yang katanya berpendidikan tinggi ini. Ooh, tentunya keturunan konglomerat yang suka menilai seseorang dari status sosial.

1
Annisa Rizki
cerita yang menghibur..
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!