" Bagaskara seorang CEO muda yang berusia 25 tahun yang terpaksa menikahi anak seorang pelayan di rumahnya.
karena kesalahan yang ia perbuatkan sendiri saat itu dirinya pulang kerumah dengan keadaan mabuk berat di sertai dengan efek obat perangsan yang di berikan oleh temanya saat di klub malam itu. " viola dan bagas bagun kesiangan dengan tak sadarkan diri saat viola terbangun dengan keadan tampa sehelai benang sedikit pun dan melihat ke sisi sampingnya Tuan mudahnya yang masi tertidur pulas saat itu la viola teringat akan kejadian semalam yang membuat dirinya kehilangan mahkota yang ia jagakan sejak duluh.
saat di meja makan Bagas turun dari anak tangga menujuh meja makan untuk sarapan pagi di saat itulah Bagas mendengar suara tangisannya viola di dapur. " kenapa kamu menangis viola ujar Bagas majikan mudanya itu " viola mendongak ke atas dan melihat wajah majikannya yang tampan itu " euaaaa,,,, euaaa,, tampa menjawab pertanyaan majikanya viola semakin menjadi jadi tangisannya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundanya marcell aqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola masuk rumah sakit
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
" kita harus segera membawa mbak Viola ke rumah sakit mas" Farel pun segera mengambil kunci mobil yang ada di gantungan diding sebelah lemari kamarnya itu. kemudian Mas Bagas yang sedari tadi menggendong kan mbak Viola yang kini masi merintih ke sakitan dan keram di perutnya itu sehingga wajahnya sudah mulai pucat pasif.
" Farel cepetan dong kok lama kali kamu ngeluarin mobil di dalam garansi " lugasnya yang juga ikut cemas dengan ke adaan istri nya itu.
" Aduh,,, mas sakit,,,,!? " rintihnya yang kini masi terdengar jelas oleh Bagas sambil memegang perutnya yang sekarang masi saja keram di bagian pinggang nya itu .
" ia sabar itu Farel lagi ngeluarin mobilnya " tak lama akhirnya mobil itu pun keluar dari garansi nya . Bagas yang kini masi menggendong kan Viola dengan cepat ia masuk ke dalam mobil bersama Viola yang kini duduk di kursi bagaian Tengah sedang kan Farel dan papanya duduk di kursi depan.
Mobil itu melaju meninggal kan Kediaman Bagas kara membelah ke padatan kendaraan di pagi hari ini.
untung saja Farel menggunakan mobil dengan kecepatan Rata-rata sehingga membuat ia mudah melewati mobil dan kendaraan yang lainya untung saja pagi itu kendaraan tidak terlalu ramai sehingga mempermudah mereka lalui.
kurang lebih 50 menit yang Farel tempuh akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit, Tak lama Bagas pun turun dan di susul oleh Papanya Denis yang juga ikut bersama mereka ber empat.
Dokter,,,,,,
Suster,,,,,
Teriakan Bagas membuat semua orang yang berkunjung di rumah sakit itu pun menoleh ke arahnya dan tak lama kemudian seorang suster berlarian ke arah mereka dengan membawa kerajaan pasien. Lalu segera Bagas membaringkan istri nya itu ke ranjang pasien kemudian suster itu pun bersama Bagas mendorong ranjang pasien itu hingga ke ruangan ICU. ketika sampai di depan ruang ICU tersebut.
" Mohon maaf bapak silahkan tunggu diluar dulu biar kami dan Dokter yang akan menanganinya " Lukas Suster itu dan mendorong Viola ke dalam rungan ICU itu. kedua suster itu pun mereka sibuk memeriksa Tekanan darah pasien dan juga memasang kan selang infus kepada tangan pasien. sementara Suster yang satu nya memeriksa bagian sensitif area ke wanitaan
" Bagai mana sus Baru bukaan berapa N.Y Viola Calista " tanya suster yang sedang membeberkan selang infus itu kepada suster yang tadi.
" Baru bukaan ke empat sus " jawab suster tersebut kini sala satu di antara suster itupun keluar dan memanggil kan Dokter wulan yang akan melaksanakan proses persalinan N. Y Viola Calista tersebut. sementara suster yang tadi nya yang masi berada di ruangan ICU bersama N. Y Viola Calista itu.
la yang sedang mengarah agar si pasien tetap sadar dan tidak tertidur " balik ke kiri bu atau ke kanan supaya proses persalinan nya lancar dan jangan sampai tertidur. "
" Balik ke kiri, kanan apa fungsi nya sus " Tanya Viola yang kini masi menahan rasa kontraksi namun masi bisa mengontrol ke sandaran nya itu.
" berbaring ke posisi kiri yaitu bisa membuat tubuh bumil merasa rileks meredakan rasa sakit dan melancarkan peredaran darah
Jangan lupa anda menyelipkan bantal di antara lutut agar bumil merasa lebih nyaman. " jelasnya secara detail dan diiringi senyuman ramah Suster itu.
Kini Viola merasakan jika tubuhnya Baik - baik saja namun jelang beberapa menit ia mengalami kontraksi ringan sementara pendarahan yang terjadi di rumah nya itu hanyalah pendarahan ringan yang di alami oleh Viola. sehingga Suster itu tidak terlalu panik dalam mengatasi nya.
tak butuh berapa lama dokter Wulan pun datang dan diiringi suster yang membawa berbagai macam alat medis yang akan digunakan nanti .kemudian dokter itu Meriksa bagian sensitif Viola dan melihat Masih adakah pendarahan di area tersebut.
Kelang berapa menit dokter memeriksakan ke area sensitif nya Viola ia merasakan tiba-tiba kontraksi yang sangat parah sehingga membuat ia merasa kesakitan. akhirnya petugas medis termasuk dokter Wulan tersebut bertindak dengan cepat dalam proses persalinan itu.
tolong Suswati keluar dan Panggil salah satu keluarga dari pasien tersebut atau suaminya untuk meminta tanda tangan persetujuan dalam proses persalinan istrinya nanti yang akan dilaksanakan operasi sesar
