Harus Ku Terima, TAKDIR INI

Satu Minggu berlalu ......

Jordan nampaknya telah kembali ke Singapura. Tapi kedatangannya itu belum diketahui oleh Alisya. Ia sengaja tak memberitahu Alisya jika telah kembali ke Singapura.

*****

Sementara satu hari setelah penolakan Alisya kepada Jhon. Kini, Jhon memutuskan untuk kembali ke Indonesia karena cuti liburan yang diambilnya telah usai.

Keduanya juga masih terlihat sangat akrab, bahkan Alisya sempat mengantarkan Jhon ke Bandara. 

Saat itu, Alisya hendak pergi ke sebuah taman baca yang berada di kampusnya. Tanpa ia sadari Jordan telah datang dan duduk di sampingnya.

"Hai Al" sapa Jordan yang kala itu tengah melihat Alisya sedang membaca sebuah buku

Sementara Alisya yang mendengar suara pria yang tak asing itu, langsung membalikkan badannya. ia sempat kaget melihat sosok pria yang berada di belakangnya itu.

Tak pernah terpikirkan sebelumnya jika dirinya akan bertemu kembali dengan Jordan. Mengingat komunikasi diantara keduanya yang sempat terputus.

Dalam hati kecilnya juga sempat terlintas tak ingin lagi bertemu dengan Jordan selepas banyaknya berbagai teror yang dialami selama kedekatannya dengan Jordan. yang di duga itu semua perbuatan Felicya, kekasih Jordan.

"Jordan?" ucap Alisya meyakinkan bahwa pria yang di sampingnya benar-benar Jordan. Pria yang dulu selalu membantunya.

"Hihi iya, sorry ya bikin Lo kaget!"

"Hm iya gapapa. Kok Lo tau kalau gue lagi di sini ?"

"Gue tadi gak sengaja liat Lo ke luar dari bandara. Kebetulan gue juga lagi di bandara tadi jemput temen gue."

"Bukannya Lo masih lama yang di Indo? Kok udah sampai sini aja?" Tanya Alisya kembali

"Harusnya sih begitu. Tapi tau sendirilah gue gak betahan lama-lama di Indo, kek selalu aja dapat problem.

"Oh iya btw, Lo sendiri, tadi ngapain di bandara?" sambungnya

"Oh itu, gue lagi anterin temen gue juga yang mau pulang ke Indonesia" ucap Alisya

"Temen apa temen?" ujar Jordan

"Temen lah, apaan  sih Lo!" Tegas Alisya

"Eh iya, emang Lo belum punya pacar ya Al?"

"Menurut Lo?" Jawab Alisya yang sedikit sewot

"Belum sih. Soalnya gue gak pernah liat Lo ketemuan sama pacar Lo! Eh atau jangan-jangan LDR ya? Hehehe" ujar Jordan yang kembali meledek Alisya

"Sok tau banget deh!" Jawab Alisya kembali sambil memalingkan wajahnya ke sebuah buku yang tengah ia pegang sedari tadi.

"Sorry, bercanda doang kok!"

"Lo sendiri emang udah punya pacar?" Tanya Alisya balik kepada Jordan

Sementara Jordan yang mendengar pertanyaan itu dari Alisya seketika membisu, dan berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Entah apa alasannya sehingga pria itu tak mau mengatakan yang sejujurnya kepada Alisya.

'Mungkin saja ada dua hati yang harus di jaga'

Seketika itu bukannya menjawab pertanyaan Alisya, justru Jordan langsung mengalihkan ke topik lain. Seperti kebingungan harus menjawab apa. Akhirnya ia spontan mengajak Alisya untuk dinner nanti malam.

"Btw Al, gimana kalau nanti malam kita dinner. Lo gak sibuk kan?"

Alisya yang menyadari bahwa Jordan tengah berusaha mengalihkan pembicaraan kala dirinya menanyakan tentang sang pacar. Ia pun semakin yakin bahwa yang menerornya selama ini memang benar kekasihnya yang tak lain adalah Felisya.

Seketika gadis itu juga sadar, kala nantinya jika ia menerima ajakan Jordan, bisa saja perempuan itu akan kembali mengirimkan kepadanya sebuah pesan atau bahkan bisa saja lebih dari sebuah pesan.

Akhirnya Alisya berusaha mencari sebuah alasan untuk menolak ajakan Jordan. Tentu saja, ini semua ia lakukan demi terhindar dari hal-hal yang tak di inginkan. Walaupun niat Jordan sebenarnya baik, hanya untuk sebatas dinner. Tapi tetap saja ia merasa was-was. Apalagi perempuan itu bukan hanya sekali memperingati dirinya akan kedekatannya dengan Jordan.

Sebelum membalas ajakan yang di utarakan Jordan, sempat terlintas dipikirannya akan suatu hal. Ia tiba-tiba teringat sesuatu, tentang 'PERJODOHAN' seperti yang dikatakan dalam sebuah massage yang beberapa hari lalu masih sempat ia terima.

"Eh ada yang mau gue tanyain dulu ke Lo..

Belum sampai pada titik kata-katanya, pembicaraan Alisya spontan langsung dipotong oleh Jordan

"Tentang apa?"

"Lo sebenarnya di Indonesia tinggal di mana sih?"

Walaupun keduanya sudah sering bertemu dan sudah saling mengenal, tapi untuk hal yang bersifat individual keduanya belum terlalu mengenal. Bahkan hanya persoalan tempat tinggal Alisya belum pernah bertanya dengan sang pria. Begitupun dengan Jordan yang tak pernah memberikan pernyataan perihal 'dimana ia tinggal di Indonesia'

"Gue gak menentu sih, kadang di Bali kadang juga di Jakarta. Yah walaupun sebenarnya gue memang asli dari Bali, tapi tak jarang juga kok gue sering ke Jakarta, kebetulan di sana juga ada rumah nyokap gue. Tapi tetap saja sih lebih dominan di Bali" jawab Jordan

"Emang kenapa, kok tiba-tiba Lo tanya kayak gitu?" sambung Jordan yang berbalik bertanya kepada Alisya.

pada saat itu Jordan tak curiga sedikitpun perihal pertanyaan yang dilontarkan oleh Alisya. Ia berpikir Alisya hanya sebatas ingin mengetahui asal usulnya lebih dalam.

"Gak kok, gue cuma mau tau aja!" Tegas Alisya

"Btw kalau boleh tau lagi, Lo dulu waktu SMA sekolah dimana? Ya kali aja Lo satu sekolah sama temen gue. Emm kebetulan gue juga punya temen dari Bali" lanjut Alisya

"Sebenarnya gue dulu sempet pindah dua kali sih waktu SMA. yang pertama, gue sekolah di 'Nusa Bakti' di Jakarta. Terus karena nyokap dan bokap gue lebih pilih menetapkan diri di Bali akhirnya gue pindah sekolah lagi di sana  kalau gak salah 'Budi Dharma'. Hm emang temen Lo sekolah dimana?" Tanya Jordan

"Budi Dharma?"  seketika Alisya teringat akan suatu informasi yang pernah disampaikan oleh temannya, Seila. Kala itu ia pernah mem browsing perihal Felicya. Di situ tertera bahwa Felicya merupakan salah satu alumni 'Budi Dharma'.

Seketika keyakinan Alisya melonjak sangat tinggi, kini ia semakin percaya bahwa Jordan dan Felicya memang saling mengenal, dan bahkan mungkin keduanya saling terikat hubungan.

Saat ingin melanjutkan perkataannya kepada Jordan, seketika ponselnya berdering tanda ada sebuah pesan masuk.

Tinggg.....

Ia membuka message yang masuk di ponselnya, ia terkejut kala mendapati sebuah pesan yang tertulis 'Tolong jangan dekati Jordan!'  tak lama setelah pesan itu masuk, kemudian muncul sebuah gambar yang dikirim oleh orang tersebut. Ketika Alisya berhasil mendownload gambar yang dikirim tersebut, ia semakin kaget dan tentu saja sedikit merasa takut. Gambar yang dikirim kala itu, adalah sebuah gambar dirinya dan Jordan di hari itu.

Sontak saja Alisya langsung melihat di sekelilingnya. Ia sadar bahwa selama ini memang ada orang yang sedang memata-matainya.

Karena merasa tak enak, dan kondisi yang tak memungkan lagi, akhirnya ia segera beranjak dari tempat itu dan meninggalkan Jordan sendiri di sana. Bahkan ia juga tak sempat melanjutkan pertanyaan yang sebelumnya ingin ia katakan.

"Sorry ya, gue harus buru-buru pergi! Ada sesuatu yang harus gue kerjain sekarang!" Kata Alisya sambil meraih tasnya yang berada di atas sebuah meja. Kemudian dengan langkah cepat, pergi meninggalkan Jordan.

Sementara Jordan merasa kebingungan, melihat sang gadis seperti orang ketakutan bahkan tak memberi penjelasan yang akurat, dan langsung berjalan meninggalkannya.

"Hei, mau kemana Al?" Tanya Jordan yang kala itu berusaha ingin mengejar Alisya. Tapi di sisi lain Gadis itu berjalan sangat cepat bahkan sesekali berlari. Sehingga Jordan memutuskan untuk tak mengejarnya lagi.