NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epilog

"Berhentilah menangis, disini aku yang sedang kesakitan" Keluh Lotus melihat Elion menangis karena khawatir dan juga panik. Pria itu menggenggam tangannya dengan erat dan mengecup keningnya berulang-ulang.

"Kau sangat takut aku mati ya?" Tanya wanita itu kemudian tertawa ringan. Dia langsung terdiam kembali begitu melihat tatapan mata Elion yang tampak tajam tak bersahabat, sepertinya ini memang bukan waktu yang tepat untuk bercanda. Pria itu sedang dalam mode benar-benar khawatir. Padahal maksud Lotus supaya Elion tidak terlalu tegang.

"Bisa-bisanya kau mengatakan hal itu! Tolong jaga ucapan mu!" Ucapnya agak marah. "Kau harus kuat dan bertahan untuk ku! Kau harus berjanji" Tegas Elion. Dia tahu Lotus memang benar-benar sedang kesakitan.

Kemudian dia melembut "Sayang, cepatlah keluar nak! Jangan membuat papa khawatir" Ucap Elion  dan mengelus lembut perut Lotus.

"Ibumu kesakitan sayang"

Wanita itu tersenyum lemah, tangannya yang satu lagi terangkat untuk membelai rahang tegas Elion. "Jangan terlalu panik, kau juga harus tenang. Aku baik-baik saja kok. Kau selalu berlebihan" Hibur Lotus.

Tetapi hal itu tak bisa menenangkan Elion begitu saja, pria itu tak bisa berpikir jernih apalagi bersikap tenang, di akhir masa kehamilannya Lotus sering bolak-balik kerumah sakit untuk dirawat. Hal itu cukup menyiksa batin Elion. Dan hari ini, Lotus sudah mengalami pembukaan tinggal menunggu sang bayi lahir. Lotus bersikeras untuk melakukan kelahiran normal. Tetapi dokter mengatakan akan melakukan tindakan operasi jika dalam waktu satu jam lagi air ketubannya tidak kunjung pecah.

Kulit wanita itu tampak sangat pucat, tidak ada rona kemerahan yang biasa menghiasi bibir dan juga pipi berisinya. Tatapannya yang biasa cerah dan hangat sangat lemah dan tak bertenaga. Deru nafasnya pun melemah setiap detiknya. Namun dalam keadaan seperti itu, Lotus memaksakan diri untuk tetap tersenyum pada suaminya. Seharusnya sang suami yang menciptakan suasana positif dan tenang untuknya. Tetapi justru sang suami yang panik bukan kepalang.

Lotus harus berkonsentrasi dan menciptakan energi baik untuk dirinya. Dia harus berjuang.

Baru kali ini Elion tak senang melihat tatapan dan senyum Lotus meskipun hanya untuknya, Elion menangis karena kulit Lotus tampak seperti orang yang sudah meninggal, kulitnya pun terasa dingin tak hangat seperti biasanya. Dia benar-benar takut dan menunjukkannya dengan sangat jelas.

Berusaha kuat pun dia tak mampu lagi. Lotus adalah pusat dunianya. Lebih baik ia yang menanggung rasa sakitnya.

"Maafkan aku telah membuat mu berada dalam posisi ini, maafkan aku, maafkan aku sayang. Tak seharusnya kau kesakitan begini. Seharusnya saat itu aku lebih memikirkan kemungkinan seperti ini" Ucap Elion bersungguh-sungguh.

"Hei, kenapa berkata begitu?" Tegur Lotus. "Aku baik-baik saja, ini wajar bagi seorang wanita sayang"

"Aku tak akan memaafkan diriku apabila hal lebih buruk dari ini terjadi padamu" Ucap Elion.

Lotus menghela nafasnya, dia meminta Elion mendekat dan mencium bibir suaminya sekilas. "Jangan berkata begitu, kenapa kau sangat keras hmm?"

"Aku tak sanggup melihat mu kesakitan sayang, tak seharusnya kau mengalami ini"

"Aku harus mengalami ini, karena cinta. Aku mencintaimu dan anak kita"

"Harusnya anakku tak membuatmu kerepotan" Ucap Elion lepas kendali.

Lotus kemudian menggelengkan kepalanya tak setuju. "Kau hanya perlu banyak berdoa, itu lebih membantuku sayang".

Tidak lama kemudian Lotus merasa perutnya sangat mulas luar biasa. "Akh" Ringisnya tak tahan.

Seolah menjawab perkataan ayahnya sang bayi bereaksi di dalam perut Lotus. "Dia tidak merepotkan sayang" ucap Lotus di sela rintihannya.

Elion langsung memanggil suster dan dokter dengan kencang dan meminta pertolongan mereka segera untuk sang istri. Lotus melepaskan genggaman tangan Eliom dan memilih mencengkeram sprei rumah sakit untuk menyalurkan rasa mulas bercampur sakitnya. Keringat dingin sebesar biji jagung memenuhi dahinya. Lotus mulai melenguh sakit, Elion tetap mendampingi dengan setia meskipun matanya bergetar kembali menahan tangisnya. Dan dokter mulai melakukan prosedur kelahiran karena sebentar lagi sang bayi akan lahir.

Cukup sulit, mengingat Lotus sudah lemah dan tak memiliki banyak tenaga. Namun wanita itu sangat kuat dan tetap berjuang. Mengerahkan semua sisa tenaganya untuk mengikuti arahan dokter tentang bagaimana ia harus mengatur nafas dan mengejan dengan benar. Lotus mengerahkan seluruh sisa tenaga yang dia miliki, dengan dorongan kuat.

Setelah berkutat selama beberapa menit, dengan susah payah dan penuh perjuangan. Akhirnya suara tangisan bayi terdengar pecah memenuhi ruangan. Tangisan itu terdengar kuat. Lotus menitikan air matanya karena perasaan bahagia. Dia tersenyum lemah dengan pandangan yang mulai mengabur, melirik Elion yang setia di sampingnya dengan tatapan haru.

"Kau berhasil sayang" Ucap pria itu bangga dan terharu. Pria itu sangat kagum dengan perjuangan penuh sang istri dan juga kagum ketika melihat sang buah hati telah lahir ke dunia. Dia bersyukur menjadi bagian dari saksi perjuangan istrinya saat bertaruh nyawa demi sang anak.

Lotus mengangguk bahagia, namun perlahan pandangannya mengabur sebelum kegelapan meliputi Indra penglihatannya. Lotus jatuh tak sadarkan diri.Wanita itu pingsan pasca melahirkan.

Tentu saja Elion sangat panik, begitupun dokter dan para perawat.

Lotus tak akan meninggalkan nya kan? Elion menggigil.

***

Lotus membuka matanya yang terasa berat dengan perlahan. Menyesuaikan cahaya yang masuk serta aroma yang ada di sekitarnya.

Kesadarannya yang perlahan datang, disambut sukacita oleh semua orang yang ada di ruangan itu, yang kini memandangnya dengan penuh rasa syukur dan haru.

Mata mereka tampak melebar, dan Lotus dapat melihat Elion tampak paling kacau berdiri di dekat ranjangnya.

Dokter menghela nafas lega di sampingnya, tersenyum lebar dan mengucapkan selamat. Dokter bilang bayinya sudah lahir dengan selamat dan baik-baik saja.

Lotus tersenyum mendengarnya.

Bayinya yang kecil sedang diurus oleh perawat dan di bersihkan.

Bayi kecilnya itu masih menangis dengan kencang.

Hal yang pertama dilakukan setelah penangan pada bayi dan ibunya selesai adalah mengarahkan pemberian ASI eksklusif.

Perawat membantu Lotus yang telah sadar dan sang bayi untuk dapat menyusu. Itu setelah dirasa kondisi Lotus cukup memungkinkan.

Ditatapnya sang anak yang tampak rapuh, seperti ketakutan karena telah lahir kedunia ini, terasa asing dan terusik. Sang bayi terus menangis, diarahkan untuk dapat menyusu pada mamanya. Namun pada awal, sang bayi tidak kunjung berhasil, bayi itu terus menerus menangis semakin kencang.

Ketika akhirnya berhasil menemukan puting susu sang ibu, Bayi kecilnya itu menyedot dengan sangat kuat dan tak sabar.

Lotus berkali-kali meringis karena kesakitan, payudaranya terasa lebih sensitif.

"Dia sangat mirip dengan mu" ujar Lotus pada suaminya yang lebih banyak diam.

"Aku tau" timpal Elion menatap dua orang yang dicintainya itu.

"Hey, aku baik-baik saja" kata Lotus dapat membaca raut wajah suaminya.

"Kau hampir mati" Ucap Elion.

"Tapi tidak kan?" Kata Lotus.

Elion tak menjawab. Dia mengamati bagaimana bayinya itu menyusu dengan kuat, untuk ukuran bayi baru lahir itu luar biasa. Sementara Lotus menahan ringisannya dan mengigit bibirnya kuat -kuat. Bayi itu menempel pada Lotus, mencari kehangatan dan kenyamanan kepada ibunya. Setelah selesai menyusu sang bayi kembali menangis. Lotus menenangkannya dengan kata-kata lembut dan memeluknya. Cukup lama sampai sang bayi berhenti menangis.

"Bukankah bayi kita sangat tampan? Kau menurunkan gen mu dengan sangat baik"

"Ya kau benar" Elion merasa terharu sekaligus bangga pada, dalam hatinya dia terus mengucapkan syukur.

"Terimakasih sayang, kau telah berjuang demi aku dan anak kita. Kau sangat luar biasa dan tampak semakin cantik" Ucap Elion.

Lotus tersenyum. "Sudah seharusnya begitu. Aku ingin melihat mu tersenyum bisakah?"

Elion berubah menjadi sedikit lebih rileks, otot-ototnya yang menegang perlahan nengendur dia mengangguk dan tersenyum kaku. Dia kemudian mendekatkan wajahnya pada Lotus. "Tentu sayangku" mereka saling menatap dan tertawa bersama. Meskipun Lotus langsung mengatupkan bibirnya karena merasa sakit di bagian bawah tubuhnya.

Setelah kabar kelahiran putra Elion tersebar, orang-orang mulai berdatangan untuk menjenguknya. Mulai dari ibu sambung Elion, Bagaskara dan keluarganya, para kerabat, relasi kerja Elion, bawahanya di kantor dan beberapa rekan kerja Lotus dulu. Mengirim banyak kiriman parsel untuk bayi dan ibunya, dan juga bunga sebagai ucapan selamat kerumah sakit karena Lotus masih harus di rawat.

Lotus mengatakan bahwa khusus untuk teman-temannya yang akan menjenguk sebaliknya nanti saja jika sudah pulang kerumah. Pasca kelahiran yang menegangkan itu Elion merasa lelah harus menyambut para tamu yang menjenguk istri dan anaknya. Mungkin itu akan berlangsung lama bahkan beberapa hari kedepan atau minggu, karena tamu berdatangan satu persatu dan tidak dalam kurun waktu yang sama. Namun dia tak memiliki pilihan lain. Tentu saja dia tetap berterimakasih untuk semua kepedulian orang-orang dan doa baiknya. Sementara Ibu Elion sendiri tak ada, karena kondisi kesehatannya kurang baik, dan Elion mau ibunya beristirahat saja, mempersiapkan diri bertemu cucunya.

Dan tak di sangka-sangka ayahnya, si tua itu juga datang untuk menjenguk Lotus dan juga ingin melihat cucunya. Elion sangat was-was ketika itu berlangsung dan menunjukkan sikap siaganya. Dia menunjukkan gelagat tidak senang dan tak mengijinkan ayahnya itu menyentuh bayinya.

Namun sebaliknya, Lotus justru menyambut ayah mertuanya dengan hangat dan menunjukkan bayinya dengan kepercayaan tinggi. Membiarkan pria itu menyentuh cucunya bahkan menggendongnya.

Dia tau, ayah Elion memang tak senang kepadanya. Pria itu bahkan tak datang pada saat pernikahan mereka. Namun darah tetap lebih kental daripada air. Dan bagaimanapun ia lebih senang jika anaknya diterima dengan baik oleh kakeknya. Dia percaya pria tua itu tidak mungkin mau menyakiti dia dan anaknya.

Pada awalnya Elion melarang, namun melihat sorot mata Lotus dia mengalah.

"Dia sangat mirip dengan mu" komentar ayah Elion.

"Ya tentu saja dia anakku" Jawab Elion ketus.

"Aku berharap dia tumbuh menjadi orang besar dan bukan seorang pembangkang" Ucap ayah Elion.

"Ya kuharap begitu" balas Elion sarkas.

"Aku datang dengan itikad baik, bagaimana pun dia cucuku. Dia adalah turunan keluarga Adhikara. Dan dia dilahirkan sebagai pemimpin"

"Tolong doakan kebaikan untukku kakek" Ucap Lotus meniru suara anak kecil. Memposisikan itu adalah suara anaknya.

Ayah Elion tertawa, "Tentu saja!  kau harus mendidiknya dengan benar. Jadi ibu yang baik untuk cucuku dan juga semoga lekas sembuh. Aku mengirimkan hadiah untuk mu"

Hadiah yang dimaksudnya adalah cek dengan nominal tinggi, dia kebingungan memilih apa yang baik untuk dikirimkan sehingga memberinya cek saja. Lotus bisa membeli apapun yang di butuhkan dengan itu.

Pada awalnya Elion bersikeras menolak, dia tak butuh sedekah dari pria itu. Namun lagi-lagi Lotus justru menghargai itikad baik sang kakek untuk cucunya. Lotus bisa menyimpan uang itu untuk dana pendidikanya nanti kan? Atau hanya sekedar membeli mainan.

"Ada apa dengan si tua itu? Kenapa tiba-tiba?" Elion mengatakan hal itu setelah kepergian sang ayah. "Membuatku merinding"

"Bukankah itu berarti bagus? Artinya dia mulai menerima ku dan menerima cucunya"

"Dia hanya pria tua dengan otak bisnis, pasti ada sesuatu yang dia inginkan" kata Elion berprasangka buruk.

"Kita tak pernah tahu, yang terpenting ayahmu tidak mengusik kita dan juga menyakiti kita sayang " Ucap Lotus selalu menjadi penenang bagi Elion.

Elion mengangguk setuju, "ya kau benar"

"Aku akan memikirkan nama yang bagus untuk anak kita" Kata Elion.

Pria itu mencium kening Lotue dan memuji istrinya berkali-kali. Berterimakasih dan mengungkapkan berapa bersyukurnya ia memiliki Lotus.

Keduanya kemudian beralih fokus pada si kecil, Elion ingin menciumi putranya yang baru lahir itu. Yang terlihat seperti boneka ajaib yang mengagumkan. Namun dokter menganjurkan untuk tidak menciuminya dulu. Padahal Lotus sebagai ibunya sendiri pun sudah tak kuat.

Jagoan kecil yang luar biasa.

"Mungkin nanti aku bisa bergantian menyusu dengan jagoan kecil kita" celetuk Elion tiba-tiba.

"Apa jagoan kecil itu menyusu sekuat itu? Kenapa kau tampak kesakitan ketika menyusuinya?Padahal biasanya juga tidak—"

"Mungkin karena payudara ku menjadi sensitif dan terasa penuh karena air susu. Aku tak tau karena jelas rasanya berbeda" ucap Lotus memotong pembicaraan Elion.

"Kuharap kau tidak berpikir mesum, aku baru saja hampir mati jika kau lupa sayang!" Tambah Lotus.

Elion tertawa jahil, yang artinya dia sudah jauh lebih tenang dan tidak seperti tadi. "Ya sayang maafkan aku, aku hanya minta kau bilang saja jika air susumu terasa penuh dan jagoan kita tak bisa lagi menampungnya di dalam perut kecilnya itu. Aku dengan senang hati akan membantumu untuk menampungnya"

Lotus terkikik, suaminya memang memiliki seribu satu cara untuk melancarkan aksi jail dan modusnya.

Terlepas dari itu hari ini dia sangat bahagia, keluarga kecilnya tampak sempurna dengan kehadiran sang malaikat kecil, bayinya yang lucu dan berharga.

end

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!