Diabaikan dan tidak diakui oleh keluarganya yang seorang konglomerat
Keberadaannya harus dirahasiakan atas perintah ayahnya
Memiliki kelainan pada tenggorokannya sejak kecil, dimana setiap hari dia harus mengkonsumsi pil khusus
Kehilangan seorang paman yang sangat dia sayangi mengubah seluruh kehidupannya
Bahkan dia rela menjadi pembunuh yang dikenal kejam
Raiga kali ini diperintahkan untuk membunuh anak konglomerat saingan keluarganya untuk bisa menggantikan keluarga itu
Namun, kebenaran satu-persatu terungkap seiring berjalannya waktu
banyak hal baru yang terjadi ,disaat dia mencoba menyamar menjadi seorang pelajar disebuah Universitas Island
Apakah dia berhasil membunuh dan menyelesaikan tugasnya????
Atau apakah dia memilih jalan lain???
Meski begitu dia selalu dikelilingi orang yang melindungi nya. Simak terus cerita nya dijamin seru, sangkyuuu 🙏✌️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
jangan merendahkan orang lain
Raiga harus cepat-cepat memberitahu gurunya tapi saat ini dia tidak bisa pergi begitu saja
Dia harus mencari cara agar bisa pergi cepat dari sana, apalagi setelah ini dia harus melakukan tugas yang diberikan Handreas tadi
Raiga memegangi perutnya, pelayan meja bar itu langsung bertanya keadaan Raiga
" Perutku sakit." Ucap Raiga dia berusaha berakting agar bisa cepat selesai hari ini
" Kalau begitu ijin saja ke Ariello, dia bisa membantu mu untuk pulang cepat". Ucap pelayan itu yang seperti nya percaya dan terlihat kawathir
Raiga mengangguk, sambil memegangi perut nya dia mencari Ariello
Namun, dia melihat sesuatu yang hampir sama dia lihat saat itu
Tapi bedanya, saat ini Ariello mendorong Nagi ke dinding dan mencekik lehernya dengan kencang
Nagi yang berusaha melepaskan tangan Ariello, dia menepuk-nepuk dengan sekuat tenaga
Akhirnya Ariello melepaskan nya dan Nagi pun jatuh kebawah, nafasnya terlihat sesak sekali
Raiga mendengar apa yang mereka bicarakan ,dan langsung pergi dari sana agar tidak ketahuan
Dia menemui bos yang berada di atas, saat ini penjaga didepan pintu bukan tuan Ed, itu penjaga yang baru
" Kemana tuan Ed??". Tanyanya dalam hati
Melihat itu Raiga mengurungkan niatnya bertemu bos dan kembali mencari Ariello
Kebetulan saat turun, Raiga berpapasan dengan Ariello yang hendak ke atas
Dengan cepat Raiga memegangi perutnya, dan memasang muka kesakitan
Ariello itu yang melihat itu tampak kawathir, dan bertanya keadaan Raiga
" Perutku sakit sekali". Ucap Raiga
" Kamu bisa istirahat dulu saja, atau kamu bisa pulang dan segera ke dokter". Jawab Ariello
" Baiklah kalau begitu terima kasih".
" Apa kamu butuh bantuan??". Tanyanya yang berusaha meraih tangan Raiga
Melihat Ariello yang mendekat Raiga teringat apa yang dia lakukan saat itu, dia berusaha menjauh kan dirinya dari Ariello
Ariello yang merasa Raiga menjauh, menghentikan dirinya yang ingin membantu dan menarik tangannya lagi
" Terima kasih". Raiga membungkuk dan langsung berlari pergi dari sana
Raiga mengganti pakaian nya, dan pergi kerumah gurunya
Raiga mengetuk dengan cepat, jika target kelamaan hilang ,mereka tidak bisa melacak jejaknya lagi
" Ada apa, tidak perlu mengetuk seperti itu!!". Ucap gurunya yang baru keluar dengan keadaan yang kacau
" Target nya menghilang". Ucap Raiga
Wajah gurunya langsung menegang, mereka kehilangan wanita itu
" Bagaimana bisa ,apa kamu tidak mengawasinya??".
" Tentu saja aku mengawasi!!".
" Masuklah dulu, kita akan mencoba mencari tahu". Suruh guru nya
" Tidak bisa, aku ada tugas hari ini, jadi mungkin anda saja yang mencari jejak wanita itu".
" Tugas??".
" Apa butuh bantuan?, Mungkin saja agar cepat selesai kita bisa mencari jejak wanita itu!!". Tawarin gurunya
Raiga berpikir sejenak, ada benarnya juga jika gurunya ikut maka tugasnya cepat selesai, tapi ini adalah organisasi rahasia, meski gurunya tampak bisa dipercaya, Raiga tidak boleh gegabah
" Tidak, anda bantu mencari jejak wanita saja , aku akan memberi petunjuk".
Raiga memberikan petunjuk, jamnya yang hilang setelah diberi oleh tuan Ed, lokernya yang tiba-tiba terbuka hari ini, tuan Ed yang menghilang juga bersamaan dengan wanita itu, dan apa yang dia dengar tadi dari Nagi dan Ariello yang sempat berbicara
Setelah mendengar semua itu guru, langsung mengangguk mengerti, dia masuk kedalam rumahnya dan Raiga pun langsung pergi dari sana
Raiga datang ke sebuah hotel mewah, Dia menyelinap menjadi petugas pelayanan disana, dia mendatangi bagian dapur mencari kamar tempat ketua gangster itu
Dari data yang dia dapat dari dokumen, ketua itu tinggal di hotel ini, setiap jam 10 malam dia akan memesan minuman untuk diantar kekamarnya
" Apakah minuman dari kamar ini sudah selesai". Tanya Raiga kebagian penyiapan didapur
" Bukankah dia biasanya pelanggan itu meminta diantarkan jam 10 nanti". Ucap orang itu
" Barusan dia menelpon bagian customer Service untuk minta diantarkan segera, karena saat ini dia sedang ingin minum banyak". Jelas Raiga mencoba memberi alasan agar orang itu percaya
" Baiklah lah ,tunggu sebentar". Orang itu percaya, dan dengan cepat menyiapkan minuman yang biasa dipesan
Setelah mendapat minuman itu, Raiga menaruhnya di troli pengantar makanan, dan masuk lift naik ke lantai tempat ketua gangster itu
Sampai dilantai hotel dia langsung pergi ke kamar yang sudah dipesan untuknya, ini memang sudah disiapkan dan direncanakan
Jadi tugasnya mengeksekusi saja, kamar yang Raiga tempati bersebelahan dengan kamar yang ditempati oleh ketua gangster itu
Raiga segera bersiap mengambil beberapa alat yang biasa dia gunakan untuk membunuh
Setelah semua siap, dia pergi keluar lagi dan mengetuk pintu kamar ketua gangster itu
Tapi pintu lama sekali terbuka, sehingga dia harus mengetuk beberapa kali
" Ada apa sih, dasar tidak sopan". Wanita itu marah-marah kepada Raiga
Raiga berusaha ramah dan berbicara sopan ke wanita itu, " Selamat malam nyonya, saya ingin mengantarkan minuman seperti biasanya!!".
" Bukankah biasanya jam 10, kenapa sudah diantarkan sekarang??". Wanita itu benar-benar kasar dan sombong
" Benarkah??, maafkan saya nyonya, saya pegawai baru disini, yang saya tahu jika kita cepat mengantarkan pesanan pelanggan maka pelanggan itu akan senang, saya pikir nyonya akan senang karena saya sangat bersemangat bekerja saya ini". Raiga membungkuk berkali-kali dan meminta maaf
" Honey ada apa disana??". Suara berat seseorang dari dalam memanggil wanita itu, dia berdiri sambil memakai baju mandi
" Ini ada pelayan baru, dia tidak tahu bahwa kita biasanya minta diantar kan jam 10, katanya karena hari pertama semangat bekerja dia mengantar kan dengan cepat". Ucap wanita itu dengan kasar
" Sudahlah biarkan saja, nanti aku akan menghubungi pihak hotel untuk memberikan hukuman untuknya". Ucap orang itu
Raiga yang tahu itu adalah ketua gangster yang akan dia bunuh hanya diam
" Benar, yasudah minuman ini bawa masuk saja".
Terasa lega didada Raiga, tidak perlu repot-repot dia diperbolehkan masuk
Setelah masuk Raiga berpura-pura ke arah meja ruang tamu, sambil melirik sekitaran dari kamar hotel itu
Saat Raiga menyiapkan minuman mereka, dua orang itu duduk di sofa sambil menghadap ke Raiga
Wanita itu dengan manja dan mesra memeluk ketua gangster itu
Raiga menundukkan wajahnya ke bawah dan tetap menyiapkan minuman mereka
" Hei ,kenapa kamu melihat kebawah??, Apa kamu ingin seperti ku??". Ucap wanita itu sambil mengejek ke Raiga
Dia melepaskan baju mandi ketua gangster itu, terlihat ketua gangster itu hanya memakai celana pendek
Seluruh tubuhnya ditutupi oleh tato dan ada beberapa bekas luka jahitan
Meski hanya melirik sebentar Raiga sudah bisa mengetahui letak titik vital ketua itu
Wanita itu menyentuh tubuh ketua gangster itu dengan pelan, tampak ketua itu tertawa kesenangan
Kemudian wanita itu berdiri dan melemparkan baju mandi yang dipakai ketua gangster tadi ke wajah Raiga
Minuman yang sedang dia siapkan jadi tumpah karena terkena lemparan baju itu
Mereka berdua malah tertawa kesenangan melihat Raiga yang seperti itu
" Ya ampun, bagaimana baju mandinya jadi kotor, kalau begini ,kamu harus melaporkan ke atasan nya dan suruh pecat dia saja Darling!!". Ucap wanita itu dengan suara melengking nya
" Baiklah jika itu yang kamu mau hone-".
*Dor.....dor....!, Dor......! (3 kali tembakan tepat di bagian vital yang sudah Raiga perhatikan tadi)
Wanita itu langsung berteriak ketakutan dan menjauh dari ketua gangster itu
Sedangkan ketua itu tampak terkejut, meski masih mencoba bergerak dia sudah tidak bisa berdiri
Dia memegangi bekas tembakan Raiga, Wajah kesakitan dan suara yang tidak bisa keluar lagi, terlihat jelas dari ketua gangster itu
Dengan cepat lagi Raiga mengeluarkan pisau nya dan menusuk bagian vital lainnya, darah mulai bercucuran dimana-mana, sampai akhirnya ketua gangster itu sudah tidak bisa bergerak lagi
Melihat ketua itu sudah tidak bernyawa, Raiga menyeka wajahnya yang terkena cipratan darah
Raiga melihat kesamping dia hampir lupa masih ada wanita kurang ajar tadi
Dia berjalan ke wanita yang ketakutan dan terus mundur kebelakang untuk menjauhi Raiga
" Siapa kamu". Teriak wanita itu terus mundur kebelakang
Raiga yang tidak peduli dengan wanita itu, tidak menjawabnya
" Arghhh...!!!tolong...!!!!". Teriak wanita itu sambil berlari ke depan pintu menggedor untuk meminta tolong
Untung nya setelah masuk tadi Raiga langsung menguncinya jadi dia tidak bisa kabur
Meski berteriak kencang tapi usahanya sia-sia karena satu lantai itu sudah dipesan semua oleh organisasi
Jadi percuma saja tidak akan ada yang mendengar jeritan nya
" Tolong,,,, aku mohon jangan bunuh aku, aku janji tidak akan memberitahukan semuanya kepada siapapun". Wanita itu sangat ketakutan dan suaranya bergetar, matanya berair ingin menangis
" Awalnya aku memang tidak berniat membunuh mu, tapi setelah aku melihat sifat angkuhmu, aku jadi ingin membunuh mu juga". Jawab Raiga dengan sangat dingin
Wanita itu semakin ketakutan dan memohon mengapit kedua tangannya dan bersujud ke Raiga
Tapi Raiga tidak peduli, dengan cepat Raiga mengeluarkan pistol dari sakunya dan menembak wanita itu
Segera saja wanita itu ikut terbunuh dan langsung tidak bergerak lagi
Raiga pergi menghampiri ketua gangster dan mencabut pisau yang menancap ditubuhnya
Total ada 6 pisau yang tidak terlalu besar namun itu sangat mematikan
Dia pergi ke kamar mandi membersihkan pisau-pisau nya, dan meletakkan nya ke sarung masing-masing
*Ponsel khusus berbunyi* (dari bagian pembersihan)
" Apakah sudah selesai didalam sana??". Tanya seorang ditelepon itu
" Ya, sebentar lagi saya akan keluar". Jawab Raiga
Dia pun keluar dari kamar itu meninggalkan mereka berdua yang sudah tidak bernyawa, Raiga pergi ke kamar sebelah untuk membersihkan tubuhnya nya yang berlumuran darah
Banyak cipratan darah diwajah nya, dia ingin sekali kembali ke tempat gurunya tapi dia sudah pernah berjanji ke ibu bahwa akan pulang sebelum larut
Dia ingin berganti pakaian diruang sebelah kamar tadi, namun karena tidak memungkinkan berganti pakaian saat ini, jadi dia hanya mengambil jaket dan menutupi dirinya sementara
Raiga berjalan keluar dari hotel seperti tidak terjadi apa-apa, karena bagian pembersih organisasi pasti sedang menyelesaikan tugas mereka