NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Suamiku

Merebut Kembali Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: SkySal

Lea Miranda tak pernah menyangka, di usia pernikahannya yang Ke 12 tahun, ia mendapatkan ujian yang begitu berat. Yaitu, dikhianati oleh suami dan sahabatnya sendiri, Arya Dan Chelsea.

Awalnya, Lea memutuskan untuk bercerai dan merasa tak sudi melihat suami dan sahabatnya itu ketika mengetahui perselingkuhan mereka. Namun, ia berubah pikiran ketika teringat bagaimana ia dan Arya membangun rumah tangga, dan bagaimana mereka berjuang dari nol hingga mereka berada di titik yang sekarang.

Akhirnya, kini Lea memilih merebut suaminya kembali. Ia bertekad akan kembali membuat Arya bertekuk lutut di hadapannya dan menghempaskan Chelsea dari hidup mereka.

Bisakah Lea melakukan itu?
Bagaimana caranya ia merebut kembali suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Emas Dari Lea

"Oh ya, ada yang ingin aku bicarakan pada kalian."

"Silakan!" seru Chelsea. "Karena aku harus segera berangkat." Ia memasang raut wajah dingin, seolah sangat benci dengan situasinya sekarang.

"Pertama ...!" Lea menghela napas berat, ia menatap Arya dan Chealse bergantian. "Kalian sudah minta maaf sama aku, maka dari itu aku juga mau minta maaf sama kalian."

Chelsea langsung melotot terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Lea, begitu juga dengan Arya.

"Aku minta maaf atas semua kata-kata kasarku, tapi aku nggak benar-benar merasa bersalah sebenarnya," imbuh Lea yang membuat suami dan sahabatnya tercengang.

"Itu memang salah kalian." Lea menatap Chelsea dengan tajam. "Kamu juga wanita, Cheal, kamu juga pernah menjadi istri. Aku yakin, kamu pasti akan melakukan apa yang aku lakukan, jika suami kamu selingkuh sama sahabat kamu sendiri."

Chelsea hanya bisa menelan ludah mendengar apa yang Lea katakan, seolah ia bisa merasakan sakitnya Lea, tapi Chelsea berusaha mengabaikan empati itu.

"Lalu, aku pikir akan lebih baik bercerai." Lea melanjutkan sambil tersenyum miring. "Tapi kemudian aku sadar, anak-anakku nggak boleh kehilangan sosok ayah. Lalu kemudian aku berpikir ...." Lea sengaja menggantungkan kata-katanya, ia menelisik wajah dua orang itu yang telah menghancurkan hatinya.

Mereka tampak cemas, juga gugup, dan Lea sangat menikmati itu.

"Dari pada Darrel dan Jihan kehilangan sosok ayah yang sangat penting, aku rasa akan lebih baik jika mereka menambah sosok ibu."

"MAKSUDNYA?" pekik Chelsea dan Arya bersamaan.

Wajah kedua orang itu tampak semakin tegang, jantung mereka berdegup kencang. Bahkan, tubuh mereka terasa panas dingin.

"Chelsea!"

Lea beranjak dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di sisi sahabatnya itu. "Kita sudah berteman sejak lama, kita saling peduli, kita selalu saling membantu. Lalu, kenapa tiba-tiba kita harus menjadi musuh hanya karena masalah pria dan cinta?"

"Kamu bicara apa, Lea?" tanya Chelsea dengan ketus. "Apa kamu mau mengungkit semua kebaikan kamu sama aku?"

"Kebaikan kita!" Lea meralat. "Kita sama-sama selalu berbuat baik selama ini," imbuhnya. "Maka dari itu ..." Lea menatap Arya dan kembali berkata. "Kenapa kita nggak jadi sauadara aja? Saudara madu."

Arya terperangah, begitu juga dengan Chelsea.

Kedua orang itu hanya bisa membuka mulut, tanpa bisa mengucapkan satu patah kata pun.

"Dari pada aku kehilangan suami dan sahabat, kemudian kita bertiga menjadi musuh. Kenapa kita bertiga nggak jadi keluarga aja?"

"Lea?" lirih Arya. "Kamu ... kamu bicara apa sebenarnya?" Arya meneguk ludah, entah kenapa tiba-tiba tenggorokannya terasa kering.

"Loh, kalian nggak ngerti apa pura-pura nggak ngerti?" kekeh Lea dengan santai. "Kalian bilang saling mencintai, kan?" Lea menatap kedua orang itu bergantian. "Katanya kamu merasa nyaman di sisi Chelsea, Mas?"

"Lea, aku—"

"Aku melakukan ini bukan karena aku takut kehilangan kalian!" sela Lea dengan tegas. "Aku cuma nggak mau anak-anakku kehilangan sosok Papa," tambahnya. "Mungkin Darrel akan mengerti kenapa kita harus bercerai, tapi Jihan? Putriku yang polos itu nggak ngerti apa-apa."

"Jadi mau kamu apa, Lea?" tanya Arya ingin memastikan.

"Iya, Lea, kamu mau apa dari kami?" Chelsea juga bertanya dengan serius, meskipun rasanya ia sudah mengerti apa maksud Lea, tapi ia ingin jawaban yang pasti.

"Kalau kalian mau menikah, silakan!" seru Lea. "Lagi pula, banyak kok wanita yang di madu di luar sana, dan mereka tetap bahagia. Jadi, kenapa kita nggak coba aja?"

Chelsea menganga lebar.

Mendengar kata-kata Lea, ia seperti ingin mengucapkan banyak hal, tapi ia juga tidak tahu harus berkata apa. Begitu juga dengan Arya, ia kehilangan kata-kata atas keputusan istrinya itu.

"Dan menurut aku, menikah jauh lebih baik, lebih mulai, dari pada selingkuh!"

Chelsea menarik napas panjang, sementara Arya kini mendekati Lea yang masih duduk di sisi Chelsea.

"Sayang, kamu ... kamu kenapa begini?" lirih Arya.

"Karena aku memikirkan kehormatan ayah anak-anakku," jawab Lea santai. "Kalau kalian selingkuh, nama kalian akan buruk sampai kalian mati. Harga diri kalian habis di mata orang, dan kalian akan terus dicibir meskipun kalian merasa bahagia. Dan cibiran itu akan selalu menjadi bumbu pahit dalam hubungan kalian."

Chelsea menatap Arya, ia sungguh bingung dan tak mengerti kenapa Lea bisa memutuskan hal seperti ini. Arya pun juga menatap Chelsea, dan ia hanya bisa menggeleng, memberi isyarat dirinya juga tidak mengerti apa-apa.

"Bukankah ini tawaran emas untuk kalian?" tanya Lea kemudian. "Kalian bisa tetap menjalin hubungan tanpa harus sembunyi-sembunyi lagi, aku juga akan belajar menerima Chelsea sebagai ibu kedua anak-anakku."

Lea menghela napas berat, ia mengusap wajahnya, kemudian menyugar rambutnya.

"Aku melakukan ini demi kita semua," lirih Lea kemudian.

"Apa kamu merencanakan sesuatu untuk balas dendam pada kami?"

Lea langsung menatap Chelsea saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan wanita itu. "Katakan lagi pernyataanmu, Chelsea!" seru Lea dengan tajam.

"Jaga bicaramu, Chelsea!" tegur Arya. "Lea sudah mau berbaik hati memaafkan kita, bahkan memberikan opsi untuk hubungan kita semua. Dan aku yakin dia melakukan ini agar anak-anak tetap punya keluarga yang utuh."

"Benar," sahut Lea sambil mengangguk. "Kamu pikir gampang memutuskan hal seberat ini, Chelsea?" Lea melemparkan tatapan tajamnya pada wanita itu.

"Siang dan malam aku tidur karena terus memikirkan cara untuk mempertahankan rumah tanggaku, rumah tangga yang sudah aku dan Mas Arya bangun selama 12 tahun. Aku juga memikirkan perasaan anak-anakku, bagaimana perasaan mereka jika harus dipisahkan dari ayahnya? Apalagi mereka masih kecil, masih butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya."

Lea kembali menatap kedua orang di kedua sisinya itu.

"Jadi, aku melakukan ini hanya untuk mereka, bukan karena aku sudah bisa terima atas pengkhianatan kalian." Lanjutnya dengan tegas.

Chelsea terdiam, pikirannya berkecamuk saat mencoba mencerna semua yang Lea katakan.

Di satu sisi, entah kenapa ia merasa takut pada Lea. Namun, di sisi lain ia juga tidak mau kehilangan Arya.

Begitu juga dengan Arya, tawaran Lea memang tawaran emas baginya, dengan begitu ia tidak akan kehilangan siapapun.

"Kalian bisa pikirkan ini matang-matang," seru Lea. "Dan ingat satu hal! Jangan pernah berani melanjutkan perselingkuhan kalian atau aku akan menuntut kalian. Mungkin hukuman penahanannya tidak seberapa, tapi pikirkan perasaan orang tua kalian. Karir kalian, dan harga diri kalian."

Lea tersenyum sinis, seolah mengejek perilaku tidak bermoral dua orang itu.

"Bagaimana jika aku setuju?" tanya Chealse kemudian, tentu ia tidak mau kehilangan kesempatan emas ini untuk memiliki Arya, meskipun ia harus menjadi istri kedua.

Selain itu, dengan pernikahan ini, maka ibunya tidak perlu malu lagi karena Chelsea bukan lagi wanita simpanan. Statusnya akan jelas, dan tentu terhormat karena mendapatkan izin dari istri pertama.

"Kamu ... setuju?" tanya Arya, pria itu tampak terkejut, tapi juga tampak senang.

"Kenapa nggak?" Chelsea langsung melempar senyum manis pada Lea. "Lea sudah memberiku kesempatan emas untuk menyelamatkan semuanya."

Wanita itu kini menghadap Lea, bahkan ia menggenggam tangan Lea.

Awalnya, Lea terlihat marah dan ingin menghempaskan tangan wanita itu. Namun, Lea mencoba menahan diri. "Kamu benar, Lea, dari pada menjadi musuh, buankah lebih baik menjadi keluarga? Dan aku janji, aku akan tetap menjadi sahabat kamu, juga menjadi ibu yang baik untuk Darrel dan Jihan."

Chelsea langsung memeluk Lea dengan erat. "Maaf atas semua kejahatanku, Lea, dan terima kasih atas kesempatanmu."

Lea membalas pelukan Chelsea sambil mengulum senyum penuh arti.

"Selamat datang di rumahku, Chelsea! Akan aku membuat kamu belajar menjadi Ibu yang baik dari dua anak yang sedang dalam masa aktif, masa yang cukup melelahkan bagi yang mengurus!"

1
Pudji Widy
mm.mm.mm
.mm.mmmm.
m.mm.
m.m
mmmm
mmmmmnmmmmm.m
.mmm.
mmmm.mmm.nmm.m
trendy muradji
Luar biasa
Cis Siu
woww panas ni ye
Fatiya Hasna
Idiih... bukannya minta maaf,malah mengakui kebusukan_nya. Dasar jahara!😏🤪
Fatiya Hasna
Lah,ini gimana konsep_nya,Bambang?! nggak mau nyakitin gimana?! udah jelas² kamu mau berselingkuh dgn suami sahabat mu sendiri?!😏
Fatiya Hasna
Lah,,,setelah di labrak kok rembes siiih?! Bukannya kamu tidak mau melepas milikmu? Kenapa sekarang seolah² kamu ogah²an?malu? Aah,,,mana mungkin sih orang kaya kamu punya rasa malu!😏.
Bagus,Mama_nya Chelsea nggak membela anaknya. Akan tetapi,menegur dan memberi pelajaran😏
Fatiya Hasna
Woow,,, amazing.... Bagus Lea,kasih pelajaran juga itu si pelakor!
Fatiya Hasna
Diiih... dasar nggak tahu malu,bisa²nya mengakui milik orang lain.ciiih...
Fatiya Hasna
Tidak seharusnya kamu melihat itu,Nak. Semoga kamu kuat ya💪
Fatiya Hasna
Good,Lea,aku suka gaya mu,kamu benar² kuat tidak terlihat lemah ketika menghadapi pengkhianat😘. Rasain lo Arya,makjebleb nggak tuh,dgn kata² Lea yang begitu monohok😏
Fatiya Hasna
Begitulah kalau perempuan sudah kecewa dan tersakiti,dia akan berani dan mudah mengeluarkan kata² "MUTIARA"🤭. Semangaaaat Lea jangan kasih kendor beri pelajaran yang berkesan untuk seorang BAJING**. Kamu itu terlalu berharga tidak pantas untuk di sakiti 💪.
Fatiya Hasna
Haish... eneg bgt sama kelakuan kalian berdua🤮. Iya,saking mengenal dgn baik,sampai² suaminya juga di embat😏🤪.
Fatiya Hasna
Ikut nangis aku,nyesek bgat.huwaaa😭
Fatiya Hasna
Idiih...ko sewot siih😏
Fatiya Hasna
Aku pembaca baru,nggak apa ah udah tamat juga,penasaran ceritanya sepertinya seru. Masih nyimak.
Wahyu Dili P. Purniyawati
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
....
Aulia Lesha
klo gue benar ngk sanggup baca ni cerita, apa lagi tentang perselingkuhan dan ujug ujug nya juga balik lagi ke dia..
pasti pas mau ngelayani suami kita antara ngk ikhlas dan takut dosa juga nolak nya..
klo menurut gue orang yang selingkuh itu penyakit, kita ngk tau kedepan nya seperti apa, jadi ngk bisa aja Damai gitu aja..
klo pun punya anak yang penting dia bisa membagi waktu untuk anak nya jadi anak ngk terlalu merasa kehilangan..
Acik
bayinya lgsg bisa ngomong ya tor/Grin/
Elyani Yani
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!