melati adalah seorang gadis yang memiliki paras ayu, dia pandai, baik hati dan ramah, hanya saja dia seorang anak dari seorang tukang kebun di sebuah rumah mewah, dan anak majikan orang tua melati jatuh cinta kepadanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.E.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEBAHAGIAAN LILA
Setelah sarapan selesai masing-masing dari mereka berangkat kekantor.
"Pah, biar aku yang anter kak Lila ke kantor. Papa mau dirumah atau kemana hari ini. " tanya Arjuna.
"Ya sudah antarkan kakakmu dengan hati-hati. Papa hari ini mau meeting nanti biar diantar supir saja." jawab Brawijaya.
"Pah, Lila pulang dulu. Papa kalau mau berangkat ke LN lagi kabarin Lila biar nanti disempetin ketemu papa. " ucap Lila.
"Iya, nanti papa kabarin mungkin papa berangkat lagi nanti 5 hari lagi. Papa ingin istrahat dulu sambil meeting2 dari rumah. " ucap Brawijaya.
"Nanti Lila sempetin nginep lagi disini boleh ya pah? " tanya Lila.
"Tentu boleh ini kan juga rumahmu nak. " jawab Brawijaya sambil tersenyum.
Lila merasa harus menginap lagi karena dia begitu penasaran dengan mimpinya yang sangat nyata semalam.
Kemudian Lila dan Arjuna berangkat ke kantor bersama-sama.
Sementara Melati masih sibuk membereskan meja makan dan dapur. Dan kemudian Brawijaya menghampirinya.
"Melati, boleh bawakan teh dan cemilan ke balkon kamarku ya! " perintah Brawijaya.
"Baik tuan akan segera saya bawakan. " jawab Melati.
"Tidak usah terburu-buru selesaikan dulu membereskan meja makan. " ucap Brawijaya.
Melati segera menyelesaikan pekerjaannya, setelah selesai dia menyiapkan minuman dan cemilan untuk dibawa ke kamar Brawijaya.
Langkahnya terus berjalan hingga berhenti didepan kamar tuannya.
"Tok... Tok... Tok... "
"Tuan, saya membawakan tehnya. " ucap Melati sambil membuka pintu kamarnya.
Dia berjalan dan tidak melihat tuannya dikamar. Dia bergegas ke balkon dan ternyata Brawijaya sudah duduk santai di balkon kamarnya dengan menghisap rokok.
"Tuan, ini tehnya. " ucap Melati.
Brawijaya hanya mengangguk sambil menatap luas langit biru yang cerah.
Setelah menyiapkan teh dan cemilan di meja, Melati segera pamit. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengarkan suara tuannya berbicara.
"Melati, apa kamu mau meneruskan kuliahmu? " tanya Brawijaya.
"Entahlah tuan, sekarang saya sedang menabung karena saya tidak ingin menyusahkan ayah." jawab Melati.
"Kamu berhenti di semester berapa kemarin? "
"Saya berhenti sejak menginjak semester 4 tuan. "
"Jika kamu mau, kamu bisa melanjutkan kuliahmu. Nanti biar Arjuna yang membantu mu untuk mengurusnya. " ucao Brawijaya.
Melati yang mendengarnya sangat bahagia. Dia hanya bisa terpaku sesaat karena ucapan tuannya. Tanpa menjawab apapun dia terdiam untuk beberapa saat.
"Kenapa diam saja, kamu tidak mau kuliah lagi?" tanya Brawijaya sambil menatap wajah kaget Melati.
"Ma.. Mau tuan. Saya hanya kaget. " jawab Melati terbata-bata.
" Melati, selesaikan pekerjaanmu dan nanti temani saya pergi ya sekitar jam 11.00, siap-siap lah setelah semua pekerjaanmu beres." Ucap Brawijaya.
Melati mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan kamar tuannya untuk membereskan pekerjaan rumahnya.
Melati sangat bahagia karena impian dia untuk kuliah lagi bisa terwujud.
Sedangkan di tempat yang berbeda, Lila yang sedang diantar oleh Arjuna terlihat sangat bahagia. Senyumnya selalu terpancar.
Membuat Arjuna begitu penasaran, apa yang sebenarnya Lila dapat hingga sebegitu bahagianya.
Rasanya Arjuna tidak pernah melihat senyum Lila segembira ini sejak kepergian Nando.
"Lila, sepertinya kamu sangat bahagia. Apa yang kamu dapat sampai sebahagia itu? " tanya Arjuna, menyadarkannya dari lamunan.
"Tentu aku bahagia, karena aku semalam rasanya ketemu dengan Nando. Mungkin karena aku tidur lagi dikamar kami jadi semua kenangan bahkan bau tubuhnya rasanya masih berada di dekatku malam tadi. " jawab Lila sambil tersenyum bahagia.
"Kamu bermimpi ketemu Nando? Pantas saja kamu sangat bahagia sejak tadi pagi. "
"Bahkan mimpinya sangat sepertinya. " ucap Lila tersenyum bahagia.
...****************...