Precious FAKE

Hari sudah malam, Robert sudah kembali ke kediaman Abelard saat pukul enam sore tadi. Setelah membersihkan diri ia segera turun, orang-orang sudah menunggu nya sejak tadi untuk makan malam bersama.

Ia melihat kedua orang tua dan dua adik kesayangan nya sudah ada di meja makan tapi tidak dengan adik yang selama ini ia benci..Raya !kemana anak itu??

Awal nya Robert fikir Raya masih belum turun dari kamar nya tapi saat ia menanyakan pada Mianza, ia merasa kecewa

"mana nona ke-3?" tanya Robert

"tuan muda pertama..nona ke-3 belum pulang.." jawab Mianza dengan sopan

wajah robert yang acuh tak acuh terlihat kesal,ia seakan tak peduli tapi sebetul nya juga tak setuju. Ia tadi sudah melewatkan sarapan keluarga, lalu kemudian pergi begitu saja.

Siang tadi Robert lebih memilih sibuk pergi dengan urusan nya, ia berfikir anak itu tak akan pulang hingga siang hari tapi ternyata ia bahkan belum kembali hingga malam hari.

"dia ini makin kurang ajar.." sungut nyonya Abelard

"ia akan menikah tapi tak memperhatikan diri nya, harus nya ia di kurung saja.kalau saja ia tak harus menikahi putera ke 3 wirazuda aku juga tidak peduli ia mau pulang atau tidak" lanjut nyonya Abelard dengan ocehan

"hhh, kalau ada apa-apa aku tidak mau menggantikan dia sebagai pengantin pria idiot" kesal Mahaa

"aku juga tidak mau.." Hanny ikut-ikutan..

"harus nya besok-besok dia di kurung sampai pernikahan tiba" usul Hanny

Hanny sangat takut ia di jadikan pengantin pengganti untuk pria idiot, ia masih sangat muda,cantik dan cemerlang jadi ia tak mau menyia-nyiakan kelebihan nya untuk hal yang merugikan hidup nya.

"papa akan meminta orang melakukan nya nanti, sekarang kalian makan lah, jangan di fikirkan" tuan Abelard buka suara juga

Robert hanya diam tak bergeming seperti yang lain, ia sudah tau rencana pernikahan Raya sejak awal. tapi kenapa saat ini selain kesal karena Raya tidak kembali ia juga tidak senang dengan pembicaraan itu..

"aku akan bicara pada nya nanti.." kata Robert seperti nya ia sedikit tak senang mereka mengurung nya jadi ia inisiatif seperti itu.

Semua orang menatap Robert namun Robert tak peduli hanya memotong makanan di piring nya. mereka merasa Robert aneh, karena biasa nya ia akan tak peduli dengan apa pun hal buruk yang mereka lakukan pada Raya dan malah akan menambah hukuman, tapi kenapa sekarang ada yang berbeda..

Sementara itu Raya Renata baru saja keluar dari tempat tinggal Fei, ia merasa lelah dan seluruh tubuh nya pegal karena seharian berlatih dengan Fei.

Fei tak mengerti dengan keanehan Raya namun ia ikuti saja mau nya anak ini, ia selalu baik pada Raya dan menganggap semua teman tim nya adalah saudara. Raya bertemu mereka kala itu Raya baru masuk sekolah menengah dan berlarian menangis di sisi jalan seperti sosok gelandangan.terakhir mereka tau Raya adalah puteri pejabat yang tak pernah di sayangi..dan mereka prihatin karena itu.

Raya Renata keluar dari kediaman Fei, ia merasa pakaian nya sedikit bau oleh keringat.beberapa waktu ini ia selalu memperhatikan penampilan dan merasa tak nyaman dengan apa yang di kenakan nya.

Jadi tanpa berfikir lagi ia melesatakan moge nya menuju sebuah toko yang menjual pakaian wanita, ia masuk dan segera berganti pakaian di sana.

Saat ia masuk ia memarkirkan moge nya lumayan jauh di seberang jalan, karena ia sudah selesai dengan pakaian nya ia kembali untuk mengambil moge nya lagi.

Saat ia akan menuju moge nya, ia tak sengaja bertabrakan dengan seseorang yang baru saja turun dari moge yang bagus dan sangat keren, ia tau bahwa orang ini adalah pria hanya melihat dari postur nya saja, ia tinggi besar dan tegap.

pria itu masih memakai helm dan terlihat sangat keren dengan jaket kulit, celana jeans ketat,sepatu branded dan sarung tangan motor yang mahal .

saat merasa diri nya menabrak seseorang dan itu wanita yang seukuran dada nya, pria ini langsung membuka helm sedikit dan berkata..

"maaf.." suara nya berat dan datar namun enak di dengar..

"aku juga minta maaf.." balas Raya Renata dengan tulus

ia fikir ia sama-sama salah karena tak begitu memperhatikan jalan.

Pria itu lalu mengangguk dan berbalik setelah meletakkan helm nya sang pria segera berbalik pergi ke arah yang berbeda meninggal kan moge nya di parkiran.

Setelah pria itu pergi, Raya Renata berfikir..sekilas tadi ia merasa wajah pria itu familiar tapi ia lupa di mana pernah melihat nya. Jadi ia hanya melupakan nya dan segera pergi dengan moge nya.

Raya Renata segera kembali ke kediaman Abelard, hari sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Saat ia tiba di parkiran langsung meletakkan moge nya dengan hati-hati.

Ia tak pernah peduli pulang pukul berapa, bahkan biasa nya ia kembali dini hari tak ada yang peduli. keluarga Abelard sejak dulu tak peduli dengan hidup dan mati nya..karena ia tak berguna.

Raya Renata berfikir seperti biasa saat kembali malam hari hanya perlu tinggal di paviliun meminta Mianza membuka pintu namun saat ia akan pergi ia melihat pintu kediaman Abelard yang megah masih terbuka lebar dan ia merasa penasaran. Ia fikir jika rumah utama masih terbuka apa salah nya ia menyelinap ke kamar nya tanpa harus pergi ke paviliun dan membangunkan Mianza...

Ia melangkah kan kaki nya perlahan ke arah pintu dan ia kaget saat melihat sosok pria tinggi besar dengan wajah dan rahang yang mengeras menatap nya dengan intens

"woah..." Raya Renata memegang dada nya tanda ia refleks terkejut.

lampu di ruang depan tidak di nyalakan dengan terang, lalu pria bernama Robert ini berdiri di sana dengan raut seperti itu? mengagetkan saja fikir Raya Renata.

"dari mana saja kau..?" tanya Robert dingin

"dari tempat teman, dari mana lagi?" jawab Raya Renata, ia heran tumben-tumben nya pria ini peduli?

"ini kali terakhir kamu kembali malam hari.." kata Robert tak bergeming..

"bagaimana bisa? selama ini aku suka balap dan itu seringkali di lakukan malam hari..sejak dulu aku selalu begitu" Raya Renata menjawab se-ada nya lalu ia bersiap berlalu dari hadapan Robert

"kau lupa balap mu itu terakhir kali membuat mu hampir mati..kau ingin terus menyusahkan keluarga Abelard dengan membuat ulah?" tanya Robert tajam..