NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Menjadi Ibu Untuk Keponakanku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:966.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: syitahfadilah

S 4

Rangga begitu terpuruk saat Fiona, istri tercintanya meninggal dunia setelah melahirkan anak kedua mereka. Di saat duka masih menyelimuti, ia dipaksa menikahi Flora yang merupakan adik kembar mendiang istrinya, demi memberikan kasih sayang sosok ibu untuk kedua anaknya.

Mampukah Flora menghadapi sikap Rangga yang dingin dan terkadang tak ramah padanya, sementara hatinya pun sedang tak baik-baik saja. Selain duka atas kepergian saudari kembarnya, ia juga terpaksa harus memutuskan hubungannya dengan sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN

"Sudah menentukan mau ikut sama siapa?" Tanya papa Farhan tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan di depannya.

Flora yang sejak tadi menatap spion di sampingnya melihat mobil Rangga dan Arkan yang saling berlomba untuk mendahului, menoleh menatap papanya.

"Kantor Kak Farzan sudah dekat, buat apa lagi menentukan mau ikut siapa." Kata Flora sambil tersenyum.

Papa Farhan pun ikut tersenyum, ia lantas fokus dengan kemudinya.

Beberapa saat lalu, ketika Rangga dan Arkan yang tak hentinya berdebat saling menegaskan posisi masing-masing. Papa Farhan pun datang, ia memutuskan untuk mengantar putrinya sendiri, sementara itu di perjalanan Flora akan memikirkan untuk ikut siapa.

"Saat awal kamu menikah dengan Rangga, Arkan sudah tampak mengikhlaskan. Tapi ketika kabar perceraianmu itu, Arkan sepertinya berusaha untuk mendekatimu kembali, " Papa Farhan menoleh sebentar menatap putrinya.

"Papa jadi merasa bersalah sama Arkan, sama kamu juga. Karena tidak ingin Azka dan Kia diasuh oleh orang lain, kami semua tidak memikirkan perasaan kalian berdua, perasaan Rangga juga yang saat itu masih berduka atas kepergian Fiona. Dan mungkin sampai saat ini, Rangga masih belum bisa mengikhlaskan kepergian Fiona." Lanjutnya dengan penuh sesal.

Andai saat itu mereka semua selaku orang tua dari kedua belah pihak bisa berpikir jernih, mempertinggi semuanya dengan matang sebelum mengambil keputusan. Mungkin tidak akan begini kejadiannya, namun semuanya sudah terlanjur terjadi dan kini sebagai orang tua terutama papa Farhan sangat menyesalkan apa yang sudah mereka putuskan.

"Sudahlah Pa, tidak usah dibahas lagi. Aku sudah ikhlas dengan apa yang aku jalani selama 6 bulan ini, aku anggap mungkin memang beginilah takdir yang harus aku jalani. Teruntuk Kak Rangga yang mungkin memang belum bisa mengikhlaskan kepergian Kak Fiona, aku bisa memahaminya karena aku pun merasa ini semua seperti mimpi. Aku tidak menyangka jika saat video call waktu itu, adalah terakhir kalinya aku melihat Kak Fiona.''

Flora terdiam sejenak sembari menundukkan pandangannya, "Dan aku juga tahu kalau Kak Arkan berusaha untuk mendekatiku lagi, tapi aku merasa sudah tidak pantas untuknya. Sangat tidak adil rasanya, setelah aku mengingkari janji kami berdua, dia masih menungguku."

Flora menggelengkan kepalanya. Meski di hatinya masih tersimpan nama Arkan, namun untuk kembali ia merasa sudah tidak mungkin lagi. Terlepas bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Rangga, yang ia pikirkan sekarang, Arkan lebih pantas mendapat wanita yang jauh lebih baik darinya.

"Lalu kamu mau bagaimana? Mau melanjutkan pernikahanmu dengan Rangga, dan terus menjadi istri yang hanya dijadikan pengasuh?" Terlihat ketidak-relaan diraut wajah papa Farhan.

"Aku tidak pernah merasa dijadikan pengasuh, Pa. Aku menikah atau tidak dengan Kak Rangga, aku tetap akan mengasuh Azka dan Kia. Mereka anak-anak Kakakku, dan aku sebagai Tante sudah seharusnya menggantikan Kak Fiona yang sudah tiada, berperan sebagai orang tua Azka dan Kia." Kata Flora dengan tulus.

"Papa salut sama Kamu, Flo." Papa Farhan mengulurkan tangan mengusap pucuk kepala putri bungsunya itu dengan penuh kasih sayang. Putri yang tidak pernah ia lihat bagaimana tumbuh kembangnya semasa kecil hingga dewasa.

Manipulasi yang dilakukan oleh kakak sepupu mama Zana untuk balas dendam, seluruh keluarga berpikir kalau baby Flora telah meninggal dunia saat itu.

"Jadi bagaimana? Apa kamu mau memberikan kesempatan pada Rangga untuk memperbaiki pernikahan kalian?" Tanya papa Farhan kemudian.

"Aku sudah bilang pada Kak Rangga, bahwa orang-orang yang menginginkan kita berdua untuk menikah, maka mereka juga yang akan memutuskan tentang pernikahan kami apakah harus dilanjutkan atau disudahi saja." Kata Flora.

"Tidak Flo, untuk kali ini kamu sendiri yang lebih berhak untuk memutuskan. Kami sudah pernah melakukan kesalahan dengan meminta kalian berdua untuk menikah, yang pada akhirnya pernikahan kalian tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Dan kami tidak ingin melakukan kesalahan lagi dengan memintamu untuk tetap mempertahankan rumah tanggamu jika itu tidak kamu kehendaki. Kamu sendirilah yang lebih berhak mengambil keputusan." Papa Farhan begitu menegaskan kalimatnya.

Flora hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. Jujur, ia sendiri juga tidak tahu harus mengambil keputusan bagaimana.

Seperti yang sudah ia katakan diawal, ia bersedia mengasuh Azka dan Kia meski tanpa harus menikah dengan Rangga. Namun, jika sekarang ia memutuskan untuk menyudahi pernikahannya dengan Rangga akan lebih berdampak pada dirinya sendiri.

Selama hampir 2 pekan ini saja, ia sangat merindukan Azka dan Kiara. Semua yang ia kerjakan tidak bisa fokus karena terus memikirkan anak-anak itu. Belum lagi berbagai pertanyaan terus menggerayangi pikirannya, apakah Azka dan Kia sudah tidur atau belum. Apakah Rangga memberi mereka makan tepat waktu, dan masih banyak lagi hal-hal kecil yang ia tahu Rangga bisa melakukan namun menjadi beban pikiran baginya.

Flora kembali menatap spion, sebelumnya mobil Rangga yang berada di depan dan sekarang mobil Arkan yang berada di depan mobil Rangga. Dua mobil itu masih terlihat beradu untuk saling mendahului.

Beberapa saat kemudian, mobil papa Farhan pun sampai di pelataran perusahaan yang sudah diwarisi secara turun temurun.

Rangga dan Arkan dengan cepat turun dari mobil masing-masing, seperti sebelumnya mereka saling berlomba untuk saling mendahului. Kini dua pria itupun adu cepat untuk menghampiri Flora.

Flora benar-benar merasa sedang diperebutkan. Tak ingin membuat salah satunya berkecil hati, ia lebih memilih untuk langsung ke ruangan sang kakak dengan meminta papanya sendiri yang mengantarkan, mengabaikan Rangga dan Arkan yang saling dorong-dorongan untuk mengantarkannya.

Tak kehabisan akal, Rangga dan Arkan dengan cepat menyusul menuju ruangan Farzan. Mereka berdua menjadi pusat perhatian para karyawan karena tingkahnya yang seperti anak kecil sedang berebut mainan. Saling tarik-menarik dan tak ada yang ingin kalah.

Perseteruan kedua berakhir ketika sampai di depan ruangan Farzan, menundukkan pandangan bak anak kecil yang sedang dimarahin ketika melihat Farzan yang berdiri diambang pintu menatap mereka berdua dengan tajam.

"Arkan, kamu ikut masuk." Titah Farzan.

Seketika Arkan bersorak dalam hati, ia melirik Rangga dengan senyum mengejek kemudian gegas masuk kedalam ruangan menyusul Flora dan papa Farhan yang sudah masuk lebih dulu.

"Kamu gak ada kepentingan di sini, jadi sebaiknya kamu pulang saja."

"Tidak Kak, aku akan menunggu Istriku sampai urusannya selesai." Kata Rangga dengan tegas.

Farzan mecebikkan bibirnya mendengar kata istri yang diucapkan Rangga, kemudian ia melangkah masuk dan menutup pintu ruangannya.

Rangga hanya dapat mengelus dada, menatap nanar pintu ruangan Farzan yang baru saja tertutup. Yang menjadi rintangannya sekarang adalah kakak iparnya itu, dan ia akan membuktikan pada Farzan bahwa ia bersungguh-sungguh ingin memperbaiki rumah tangganya bersama Flora.

1
Athallah Linggar
Arkan kamu laki2 hebat,pasti dpt perempuan yg lebih baik dr flora . 💪💪☺️☺️
Athallah Linggar
Rangga2x,pkiran loh flora dh ga perawan kan? loh aja duda anak 2,masih mgharap perawan aja,dasar laki2 gebleg
Athallah Linggar
Harusnya biarkan rangga selesai makan dlu mam,baru dibahas lg masalah nikah. Gimn sih jd ibu ga ada peka sedikitpun dg keadaan anaknya 🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦🤦
Susanti Salwa
Luar biasa
bunda DF 💞
bagus ceritanya
prima yanary
Luar biasa
Sarah Yuniani
luar biasa kamu arkan
Sarah Yuniani
selalu penyesalan datang terlambat
Sarah Yuniani
Rangga sebagai laki laki egois
Yuningsih Nining
Kecewa
Yuningsih Nining
Buruk
MiMi Chan
ok
Neli Allen
biasanya cinta dsebut cinta segi 3 sekarang ada cinta segi 4 😀😂
Neli Allen
hati2 ya kalian jangan ngebur ngebut jangan sampai kejadian yg gak di inginkan
Neli Allen
cantik and ganteng thor
Neli Allen
iya arkan gak papa kok pacaran stelah halal
Neli Allen
malu malu tapi mau ya thor 😀🤣🤣 gak papa namanya juga nikah karna kesalahan tanpa sengaja.lama2 jg terbiasa
Nuryati Yati
cinta segi empat ni kyk nya
Neli Allen
sedih nian Thor rasanya gak sanggup air mataku mengalir menganak sungai walaupun ini cerita tp rasanya ini benaran ada thor walaupun aku tak pernah marasakan itu 😭😭😭😭😭😭
Neli Allen
susah jg thor klou seperti itu .mau dibawa kemana hubungan ini thor maju kena mundur kena nanti thor




klou untuk soal masak memasak aku bukan anak bungsu .dulunya waktu aku nikah jg gak bisa masak loh 😀🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!