NovelToon NovelToon
Berpindah Zaman

Berpindah Zaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pusaka Ajaib
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: Citra Khalifah

Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bangkung

Boksun pun melihat ke arah Bangkung yang sedang tergeletak tak jauh dari tempat nya itu.

"Eh... Apa hewan itu udah bener bener mati ya?" tanya boksun pada dirinya sendiri sambil terus menatap Bangkung yang sudah tak bergerak lagi.

Boksun yang penasaran pun mencari benda yang akan di lemparkannya kepada tubuh hewan itu, karena di sekitar tempat nya itu ada ranting ia pun melemparkannya.

"Hah gak kena lagi" ucap boksun kesal, mungkin karena ranting terlalu ringan akhir nya boskun mencari batu.

"Nah ini ada batu lumayan lah walaupun kecil tapi berat".

Boksun pun melemparkan batu itu ke arah Bangkung tetapi ya nama nya juga abis jatoh ya... Kekuatannya melempem sampe ngga kena kena.

Karena kesal akhirnya boksun pun memutuskan mendekati hewan yang sudah tak bergerak itu dengan mengendap endap.

Ketika dekat boksun pun memberanikan diri untuk menyentuh Bangkung itu dengan ujung kaki nya ternyata Bangkung itu tak bergerak sama sekali dan itu berarti hewan itu sudah mati karena menabrak batu.

Boksun mendesah lega karena hewan itu mati, kini ia pun mulai mendekati hewan itu lebih dekat lagi untuk mencabut belati yang masih tertancap di atas tubuh hewan itu.

ketika belati itu mulai di ambil oleh boksun, boksun pun seperti mendengar suara tangis, ia pun langsung celangak celinguk melihat kesekitar area ia berada tetapi tak ada satu orang pun disana.

Boksun memandang belati yang baru sajania cabut dari tubuh hewan itu dengan dahi mengkerut.

"Apa aku gak salah denger ya?" gumam boksun sambil menatap lekat belati yang kini ia pegang.

"Bauuuuu... Hiks.... Hiks.... Hiks" suara tangis itu terdengar kembali semakin dekat.

Boksun mendekatkan belati itu ke telinga nya dan betapa kaget nya ia ternyata suara itu benar benar berasal dari belati yang ia pegang.

Dengan refleks boksun pun melemparkan belati itu ke tanah.

"Apa itu.... Kenapa bisa belati mengeluarkan suara tangis?" ucap boksun suara nya pun bergetar karena ketakutan.

"Aduuuh... Heh bocah.... Sakit tahu... Maen lempar lempar aja lagi" teriak belati itu tergeletak di tanah.

"Kenapa belati bisa mengeluarkan suara begitu?" ucap boksun merasa heran akan hal yang kini terjadi di depan mata nya.

"Siapa kamu? Makhluk atau siluman?" tanya boksun masih dengan rasa ketakutannya.

"Ambil aku dulu.... Memang nya kamu gak kasian Ama aku yang berada di samping hewan yang sudah mati ini..." ucap belati.

Boksun menatap ragu kelarah belati yang tergeletak itu, ia takut jika belati itu akan menyakiti diri nya.

"Hei.... Lama amat sih cepet angkat aku" teriak belati itu lagi.

"Nanti kalau aku ambil kamu melukai aku lagi...." ucap boksun mengutarakan ketakutannya.

"Kamu pikir aku bisa melukai kamu apa?! Ini aja aku gak bisa gerak" gerutu belati yang masih didengar baik oleh boksun.

" Ya tapi kamu janji dulu".

"Ya ya aku janji gak akan melukai kamu" janji belati untuk meyakinkan boksun agar ia mau mengambil nya kembali.

Dengan kehati hatian yang sangat tinggi akhirnya boksun pun mengambil belati itu.

"Sebenarnya kamu ini makhluk atau siluman sih?" ucap boksun masih penasaran tetapi tetap berhati hati.

"Kenalan dulu aja yuk, nama ku Yang Lily, aku adalah jiwa dari belati yang kamu punya ini. Tapi aku heran sebenar nya kamu ini siapa? Kenapa bisa kamu mendengar suara aku? Dan juga bisa berkomunikasi dengan leluasa bersama dengan aku kaya gini?" ucap belati itu heran.

"Nama aku boksun, lah.... Kok heran aku juga gak tahu emang sebelum aku kamu gak pernah komunikasi sama yang lain?" tanya boksun.

"Tidak.... Aku bisa merasakan tapi mereka tak dapat berkomunikasi dengan ku seperti ini. Tapi ketika kamu menemukan aku di sungai itu memang aku merasakan sesuatu yang lain dari diri mu".

"Hah maksudnya bagaimana?" tanya boksun bingung.

"Entah lah tapi yang aku rasakan ya seperti itu aku seperti sudah dekat sekali dengan diri mu".

"Hah ya sudah lah mungkin ini sudah takdir" ucap boksun tanpa ingin memikirkan hal hal lainnya.

Karena sekarang boksun sedang menatap Bangkung yang besar itu artinya ia juga akan mendapatkan uang, Dan itu artinya bisa untuk melanjutkan kehidupannya kedepan.

"Tapi bagaimana aku bisa membawa hewan sebesar ini kota? Apa perlu aku potong potong dulu saja?" pikir boksun.

Boksun memiliki banyak keterampilan karena sebelum ia bekerja menjadi tukang panggul di pasar ia juga pernah bekerja menguliti dan memotong hewan ya istilahnya boksun ini adalah tukang jagal ketika bekerja di pemotongan hewan.

"Lily maaf ya kayak nya aku harus menggunakan kamu buat menguliti Bangkung ini" ucap boksun sambil menatap ke belati yang ia sedang genggam.

Yang Lily yang mendengar ucapan boksun pun seketika berteriak tidak karena ia tak mau di gunakan untuk memotong daging Bangkung itu.

"Tidaaaaak..... Jangan..... Jangan gunakan aku buat motong hewan itu!!" teriak yang Lily.

"Ayolah Lily itu kan sudah jadi tugas kamu sebagai belati.... Masa ia kamu mau menolak nya" ucap boksun sambil tersenyum jail.

Akhirnya mau tak mau yang Lily pun pasrah akan nasibnya yang harus menguliti dan memotong daging Bangkung itu.

Beruntung nya boksun memiliki keterampilan dalam menguliti dan memotong hewan, karena pengalamannya dalam bekerja.

Pertama tama boksun mencari daun untuk menjadi alas ketika daging itu mulai ia pisah pisahkan nanti, karena memang ia akan membagi bagian hewan itu menjadi beberapa bagian.

Karena di dunia yang baru boksun ini para pemburu hanya bisa mengawetkan daging hasil buruan mereka dengan pengasapan saja.

Tentu nya jika daging di asap, harga bahan baku untuk pengasapan pun akan lumayan mahal dan harga daging asap juga akan sedikit naik dari harga daging segar karena memang proses yang dibutuhkan dan bahan baku pengasapan itu sendiri.

Setelah selesai menguliti dan membagi ke beberapa bagian kelompok daging, akhirnya boksun menatap hasil buruannya itu, kini ia di pusingkan dengan banyak nya daging yang akan dia bawa ke kota dan bagaimana cara nya membawa daging sebanyak ini.

"Aduuuh gimana ini cara aku bawa daging sebanyak ini? Hah andai saja aku punya alat angkut atau gak minimal roda lah biar aku bisa bikin grobak atau apa ke...... Buat ngangkut semua nya, kan sayang kalau harus di tinggal begitu aja di sini" gerutu boksun.

1
jonda wanda
Kamu cewek ya? Kalimatmu sangat rumit dan susah dimengerti. Coba perbaiki tanda baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!