NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 35. Riki yang aneh.

Akhirnya Putri turun ke kolam, Hantu Jonah ikut menonton dan duduk di sebelah Jingga.

"Kamu nggak ikut renang?" Tanya Hantu Jonah pada Jingga.

"Aku nggak bisa renang." Sahut Jingga. Jingga lupa Jonah bukan manusia, dia berbicara langsung bukan dari hati.

"Adanya guru renang kan memang buat ngajarin orang - orang yang nggak bisa Renang, Jingga." Hantu Jonah menyebut nama Jingga.

"Tetep aja, aku takut air dalem, takut tenggelam." Sahut Jingga lagi, saking fokusnya memperhatikan Putri.

Hal itu membuat teman kelas Jingga yang duduk di sebelah Jingga keheranan dengan Jingga yang bicara sendiri, teman kelas Jingga sampai menoleh ke belakang Jingga dan mencari dengan siapa Jingga bicara.

"Payah." Celetuk hantu Jonah.

"Bisa diem nggak! Cerewet." Ujar Jingga menatap Jonah.

"Jingga, kamu ngomong sama siapa?" Akhirnya teman kelas Jingga bertanya.

Jingga langsung sadar dan merutuki dirinya, dia lupa bahwa Jonah hantu. Jingga pun menyengir pada teman kelas nya dengan canggung.

"Hehe, nggak apa - apa. Aku lg mikir sesuatu." Ujar Jingga. Teman kelas Jingga menatap Jingga dengan tatapan aneh.

Jingga melihat tatapan itu lagi, tatapan aneh dari orang lain pada dirinya. Jingga tidak mau kembali di katai aneh seperti saat di kampung nya dulu, ia sudah bahagia memiliki teman selain Gani.

Tiba - tiba di kolam renang heboh dengan suara teriakan, Guru renang berlarian turun dan terjun ke kolam.

"Putri! Putri!" Teriakan anak - anak di kolam renang.

Jingga langsung bangun dari duduknya dan berlari memasuki area kolam dan terlihat Putri yang di bantu guru olah raganya, Putri kejang - kejang.

"PUTRI!" Jingga panik melihat Putri yang kejang - kejang tak bisa bernafas.

"Minggir! Minggir! Putri blackout!" Teriak guru renang nya.

"Tim penyelamat!!" Teriak yang lain, semua orang berlari menuju ke arah Putri.

Putri di tepuk - tepuk dan di teriaki namanya untuk memancing kesadaran nya, mata Putri sudah memutar ke atas sambil kesulitan bernafas dan semua orang semakin panik. Sudah di coba pertolongan pertama tapi Putri masih tidak merespon dan malah kini ia tersenggal - senggal.

'Ya Allah, tolong Putri.' Batin Jingga.

Tim penyelamat masih mencoba menolong Putri sampai akhirnya Putri merespon dan mulai mengambil nafas dengan rakus dan terputus - putus, Putri kembali..

"Bernafas, nak! Bernafas." Tim penyelamat menyuruh Putri terus mengambil nafas.

"Huh! Huh! Huh!" Putri tersenggal senggal tapi akhirnya dia sadar.

"Alhamdulillah.." Jingga langsung mengucap syukur.

"Putri baik - baik saja?" Tanya Guru renang nya.

"Aku baik - baik saja, pak." Sahut Putri dengan nafas memburu.

"Syukurlah.."

Setelah kejadian Putri yang nyaris mati karena mengalami blackout, kini Putri pun di pulangkan. Jingga tak sempat bertemu Putri karena Putri langsung di gendong oleh ayahnya dan masuk kedalam mobil, padahal Jingga hendak mengembalikan tas milik Putri.

"Tas nya titip sama security aja deh." Gumam Jingga.

Jingga lantas menitipkan tas milik Putri lalu ia pergi ke gedung sebelah dimana Raka berada, dan karena Jingga sudah bisa melihat mereka yang tak kasat mata, ia pun memilih jalan lain dan tidak melewati koridor yang terlihat seram biasanya.

Hantu Jonah juga tidak menampakkan dirinya di depan Jingga, entah dia kemana, Jingga tak melihat sama sekali keberadaan hantu Jonah.

Dan akhirnya Jingga sampai di tempat Raka, Raka juga sudah bersiap pulang setelah selesai basket. Jingga melihat ada banyak sosok di setiap sudut sekolah, banyak sampai Jingga merasa sekolah itu sangat penuh.

"Eh, ada dede.. Jemput abang nya ya, dek?" Tanya Ilham, salah satu teman Raka.

"Iya, bang." Sahut Jingga, Jingga sudah lumayan akrab dengan Ilham.

"Ka! Adek lu udah jemput nih!" Teriak Ilham pada Raka.

"Bentar!" Sahut Raka, yang sedang mengemasi barang nya juga.

Dan akhirnya mereka semua pergi dari sana, Jingga membonceng pada Raka dan mereka pulang. Tak ada obrolan sama sekali diantara Raka dan Jingga, mereka sedang hanyut dengan pikiran mereka masing masing.

Dan akhirnya mereka sampai di rumah juga, Jingga tak melihat keberadaan Delima, yang artinya Delima pergi dan lagi - lagi Jingga penasaran dengan kamar Riki.

"Bang, liat Riki yuk." Ajak Jingga.

"Lu aja sonoh, gue capek." Sahut Raka dan langsung naik ke atas.

Jingga pun berjalan mendekati kamar Riki dan perlahan mengetuk pintu kamar itu, pengasuh Riki membuka pintu dan tersenyum pada Jingga.

"Non Jingga mau jenguk Riki?" Tanya pengasuh Riki.

"Iya, mba. Riki nya tidur?" Tanya Jingga.

"Nggak, Riki lagi ngambek." Sahut pengasuh Riki.

Jingga masuk dan melihat Riki yang sedang duduk di lantai, karena fisik Riki tidak sempurna, posisi duduk nya terlihat seram bagi orang yang baru melihatnya. Riki duduk tapi kedua tangan nya maju di depan seperti bayi yang hendak merangkak dengan wajah Riki yang sangat seram.

"Haa!! huhuhuhu.." Riki tampaknya sedang tantrum dan terus menangis sambil entah bicara apa.

"Riki kenapa, mba?" Tanya Jingga pada pengasuh Riki.

"Riki lagi nggak mau makan, non. Mba coba suapin dia tapi dia marah - marah dan sekarang tantrum." Sahut pengasuh Riki.

"Riki.." Jingga mendekat. Sungguh Riki terlihat seperti sosok mengerikan yang menempel di langit - langit kamar yang Jingga lihat.

"Kak Jingga suapin mau?" Tawar Jingga, Riki terdiam dan Jingga pun tersenyum.

Pengasuhnya memberikan makanan Riki pada Jingga, dan Jingga menyendok satu sendok dan menyodorkan nya pada Riki.

"Kakak suapin, ya?" Ujar Jingga, sambil maju.

"A.." Jingga mendekat pada Riki.

Tapi lagi - lagi Jingga terkejut dengan tatapan Riki yang menjadi lain dan tiba - tiba maju mendekat pada Jingga sambil berteriak..

"PERGI DARI SINI!!"

Jingga langsung menjatuhkan makanan Riki karena terkejut, dan dengan spontan Jingga mundur menjauh dari Riki.

"Non Jingga kenapa?" Pengasuh Riki langsung membereskan makanan Riki yang jatuh.

Jingga menatap Riki dengan tatapan pias dan takut. Entah apa yang terjadi itu seolah bukan Riki, wajah nya menjadi begitu mengerikan di mata Jingga.

"Non!? Non Jingga nggak apa - apa? Ada apa non?" Pengasuh Riki khawatir karena Jingga terlihat pias.

"Nggak apa - apa, mba. Maaf ya, makanan nya jatoh." Ujar Jingga.

"Iya nggak apa - apa, tapi non Jingga nggak apa - apa, kan?" Lagi pengasuh Riki memastikan.

"Nggak apa - apa." Sahut Jingga, dan kembali menatap Riki.

Riki kembali menangis, dan saat Riki menangis Jingga melihat asap hitam lepas dari badan Riki. Tatapan Riki juga kembali menjadi polos seperti anak kecil dengan ocehan nya yang tidak jelas sambil menangis berguling kesana kemari.

"Riki, ini kak Jingga mau nyuapin Riki loh.." Ujar pengasuh Riki.

"Tolong.."

DEG!

Jingga mendengar Riki meminta tolong.

"Mba, tadi Riki minta tolong." Ujar Jingga, tapi pengasuh Riki malah kebingungan.

"Riki minta tolong? Kan Riki nggak bisa ngomong, non." Ujar pengasuh Riki.

Jingga lupa Riki memang tidak bisa bicara, Riki bersuara tapi hanya seperti anak kecil mengoceh saja.

"Huuuuhuuuuhuuuuhuuaaaa..." Riki kembali menangis.

'Tadi aku beneran denger Riki minta tolong, apa aku salah denger?' Batin Jingga.

"HUUAAAA!!!! Riki berteriak sangat keras, dia kembali tantrum.

Pengasuhnya hanya membiarkan saja, karena jika di bujuk atau di dekati maka Riki akan semakin keras menangis dan tidak berkesudahan.

"Non Jingga, tadi non Jingga denger Riki minta tolong, beneran?" Tanya pengasuh Riki, dan Jingga mengangguk, pelayan itu menelan ludahnya lalu berbicara dengan pelan pada Jingga.

"Saya juga pernah merasa mendengar Riki minta tolong, non." Ujar pengasuh Riki.

"Tapi Riki nggak bisa bicara, kan non. Riki juga kadang aneh, kadang dia diam seperti orang normal, lalu nanti kembali seperti anak tantrum lagi." Ujar pengasuh Riki.

"Dan non.."

"Non Jingga." Tiba - tiba pelayan tua membuka pintu kamar Riki dan memanggil Jingga.

"Kenapa bi?" Tanya Jingga.

"Nyonya bilang non Jingga di suruh telepon nyonya." Ujar Pelayan tua.

"Oh, iya bi." Sahut Jingga.

Jingga pun akhirnya keluar dari kamar Riki. Saat hendak menutup pintu kamar Riki, pelayan tua menoleh dan menatap pengasuh Riki dengan tatapan datar, lalu pergi. Pengasuh Riki hanya diam saja lalu kembali membereskan makanan Riki yang tumpah.

BERSAMBUNG..

1
Susilawati
sebelumnya aku paling males kalo.baca cerita horor, tapi pas baca cerita ini jadi tertarik karena cerita nya bagus banget.
Susilawati
Thor mana nih lanjutan nya
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!