NovelToon NovelToon
Hidden Love

Hidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua / suami ideal
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Skheizy

Ellena Aldara, wanita cantik yang memiliki keluarga sederhana yang harmonis. Sayangnya keharmonisan itu sirna karena Ellena sudah ditinggal pergi keluarganya untuk selama lamanya.

Entah perjanjian apa yang sudah disiapkan dari keluarganya, dihari terakhir duka Ellena entah itu kesialan atau keberuntungan yang ia rasa, terpaksa Ellena harus menerima nasib barunya bersama keluarga Mahendra.

"Mungkin takdir cintaku sudah diatur akan sebahagia ini hahaha" gumam Ellena percaya diri.

"Ingat!! Ini hanya perjanjian, jika semua selesai kita juga harus selesai" Ucap Ziko dingin.

Memang, takdir tidak ada yang tau jika kita tidak menggalinya, kita tidak akan menemukan atau bahkan merasakan mulainya takdir indah ataupun takdir buruk kita.

"Bahkan dikehidupan selanjutnya, aku akan tetap menikahimu, Ellena" Ucap Ziko mesra, sembari menatap lembut mata istri tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skheizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Bulan

Dua bulan berlalu dan hubungan Ellena dengan Ziko semakin membaik begitupun keintiman mereka. Sore ini mereka terlihat main di rumah Jesi karena kebetulan hari minggu Aska pun libur sekolah. Terlihat Aska sedang main di taman bersama Ellena.

"Sepertinya malam ini kita harus BBQ" Ucap Jesi yang disetujui langsung oleh mereka.

"Aku dan Ziko akan pergi berbelanja sekarang" Ucap Reno.

Tanpa menunggu lama Reno dan Ziko berangkat menuju supermarket terdekat di situ. Sedangkan Jesi dan Ellena menyiapkan alat alat untuk mereka gunakan, sesekali Aska membantu mereka walau terlihat begitu kelelahan.

"Kamu istirahat saja Aska, biar tante dan mama yang utus ya!" Ucap Ellena yang baru saja tertawa dengan tingkah lucu Aska.

"Aku akan membantu tante. Kamu terlihat pucat, apa tante sakit?" Tanya Aska yang mengamati wajah Ellena dengan bibir pucat nya dan keringat di wajahnya.

"Mungkin karena capek" Jawab Ellena singkat.

Setelah selesai menata peralatan mereka, secara bersamaan mereka menghempaskan tubuh mereka ke atas tikar yang baru saja mereka gelar.

"Aku rasa aku sedikit tidak enak badan, boleh aku ke kamar mandi sebentar Jesi?" Ucap Ellena yang langsung disetujui oleh Jesi.

"Apa tante Ellen sakit ma? Aska lihat dari tadi, muka tante sangat pucat" Tanya Aska kepada mamanya.

"Mama juga tidak tau nak" Jawab Jesi.

Tak lama Ellena pun keluar dari dalam rumah Jesi yang terlihat bajunya sedikit basa serta cara jalan Ellena yang sedikit sempoyongan. Jesi yang melihat itu pun segera lari menyangga tubuh Ellena.

"Apa kamu baik baik saja Ellena?" Tanya Jesi sangat khawatir saat melihat wajah Ellena semakin pucat.

"Sepertinya aku tidak tahan lagi Jesi" Rintih Ellena yang seketika langsung ambruk tak sadarkan diri di pelukan Jesi.

Aska yang melihat pun ikut panik sedangkan Jesi memposisikan tubuh Ellena dan meminta Aska untuk menjaga Ellena sebentar sedangkan Jesi berlari keluar untuk minta bantuan tetangga sebelahnya yang memiliki mobil untuk mengantar Ellena ke rumah sakit.

Tak lama mobil pun tiba dan langsung membawa Ellena ke rumah sakit yang tak jauh dari desa itu, di perjalanan Jesi juga sempat menghubungi Reno suaminya untuk mengabarkan keadaan Ellena serta memberitahu lokasi rumah sakitnya.

Sesampainya di rumah sakit Ellena pun segera di bawa masuk dan di periksa sedangkan Jesi dan Aska menunggu di kursi tunggu yang berada di samping ruangan Ellena. Tak lama Reno dan Ziko pun sudah sampai, dari wajah Reno dan Ziko sangat terlihat jika mereka pun merasa khawatir dengan kondisi Ellena.

Terlihat pintu ruangan terbuka pelan dan dokter yang memeriksa Ellena pun keluar dengan senyuman ramahnya.

"Apa ada salah satu dari kalian wali dari nyonya Ellena?" Tanya dokter.

"Saya pak, saya suaminya" Jawab Ziko cepat.

Dokter pun langsung menghampiri Ziko dan meraih tangan Ziko seolah memberi ucapan selamat.

"Selamat tuan Ziko. Anda akan menjadi orang tua" Jelas dokter dengan senyuman bahagianya.

"A-apa? Orang tua?" Tanya Ziko terkejut.

"Iya tuan. Nyonya Ellena sedang mengandung satu bulan. Tolong jaga dengan baik ya pola hidup nyonya Ellena. Kelihatannya ia begitu lelah, tolong perhatikan pola makannya juga, olahraga yang cukup serta jangan terlalu membuatnya stres ya tuan Ziko" Jelas dokter yang langsung berpamitan untuk pergi.

Ziko masih diam seperti patung dengan apa yang barusan ia dengar. Sedangkan keluarga Jesi begitu senang dengan kejadian ini. Reno pun merangkul pundak Ziko dan mengajaknya masuk ke ruangan Ellena. Saat masuk Ellena sudah sadarkan diri dengan senyuman bahagianya.

"Aaaa...Selamat ya Ellena, kamu akan jadi mama baru" Ucap Jesi sembari memeluk hangat Ellena yang juga dibalas dengan pelukan hangat dari Ellena.

...****************...

"Aku sudah dapat infonya"

Suara pria misterius itu seakan membuat Vania begitu senang dan bersemangat.

"Baiklah, berikan aku alamatnya segera"

"Ada yang mau ku sampaikan!"

Perkataan pria itu membuat Vania cukup penasaran.

"Istrinya sedang mengandung, kalau dugaan ku benar, dia sedang mengandung satu bulan"

Perkataan pria itu semakin membuat Vania senang dengan senyuman tajamnya. Tanpa menjawab perkataan pria itu Vania langsung mematikan panggilan mereka, setelahnya pria itu langsung mengirimkan alamat yang diminta Vania.

"Bagus sekali, aku kira dia tidak akan bisa menghamili wanita jalang itu hahaha"

Tawa dingin itu membuat Vania semakin bersemangat.

...****************...

"Mau kemana malam begini?" Tanya Ziko saat melihat Ellena yang akan membuka gagang pintu rumah.

"Aku ingin jalan jalan ke taman, sepertinya enak menginjak rumput tanpa menggunakan alas kaki" Jelas Ellena.

"Jangan aneh aneh, ini sudah malam. Tidur saja!" Ucap Ziko yang langsung di bantah Ellena.

"Aku hanya sebentar, tunggulah di kamar" Ucap Ellena langsung membuka pintu dan beranjak keluar rumah.

"Dasar menyusahkan" Gumam Ziko yang beranjak ke kamarnya.

Sedangkan Ellena terlihat begitu menikmati suasana yang ia rasa saat ini, ketenangan dan dingin yang sejuk seakan membuat hatinya tenang.

Sesaat Ellena merasa ada yang mengetuk pagar rumahnya, tanpa pikir panjang Ellena langsung menuju pintu pagar dan membukanya.

"Anda siapa ya?"

"Selamat malam nyonya, aku sekertaris tuan Ziko. Bolehkah aku masuk" Tanya Vania dengan ramah.

"Oh tentu saja, ayo masuk"

"Aku duduk di taman saja nyonya, tidak usah buatkan minum juga. Aku hanya ingin berkunjung saja, saya dengar nyonya sedang hamil" Ucap Vania yang langsung duduk terlebih dahulu membuat Ellena merasa aneh.

"Kamu tau jika aku hamil?" Tanya Ellena mengerutkan kedua alisnya.

"Tuan dan saya sangat dekat nyonya. Mungkin karena saya sudah lama bekerja dengannya dan ia sudah mempercayai saya. Tuan juga sering menceritakan tentang nyonya belakangan ini" Jelas Vania dengan senyuman ramahnya.

"Belakangan ini? Hmm...Kita sedang tidak memakai ponsel, bagaimana dia menghubungimu?" Tanya Ellena semakin penasaran.

"Hahaha...Dia sering mengirimiku surat nyonya, tenang saja nyonya, surat itu semua tentang kebahagiaan kalian kok. Aku turut senang mendengarnya, semoga kamu dan bayimu sehat selalu sampai lahiran nanti ya" Ucap Vania.

"Aaa...Begitu ya...Terimakasih sekali atas ucapannya, pasti Ziko sangat mempercayaimu. Kalau begitu seringlah bermain kesini kami tidak keberatan sama sekali" Ujar Ellena dengan senyuman hangatnya tanpa menaruh kecurigaan sama sekali.

"Baik nyonya, karena saya sudah dapat izin dari nyonya. Aku akan meluangkan waktuku untuk berkunjung" Ucap Vania dengan senyuman puasnya.

"Kalau begitu, cukup waktunya nyonya. Aku hanya ingin menyampaikan ucapan selamatku untukmu. Aku pamit pulang dulu" Ucap Vania yang langsung beranjak pergi tanpa berbasa basi membuat Ellena kebingungan untuk kesekian kalinya.

Setelah memastikan wanita itu pergi Ellena langsung mengunci pintu gerbangnya dan beranjak masuk menyusul Ziko ke dalam kamarnya.

"Lama sekali" Ucap Ziko setelah Ellena membaringkan tubuhnya.

"Ada tamu ke sini, maaf aku tidak memanggilmu. Dia hanya mau duduk di taman dan tidak mau ku buatkan minum" Jelas Ellena yang terlihat sibuk membenarkan posisi selimutnya.

"Tamu? Siapa? Jesi?" Tanya Ziko penasaran.

"Bukan, sekertaris mu"

"Apaa??"

Ziko terlihat panik dan gelisah setelah mendengar ucapan Ellena, entah Ziko yang salah mendengarnya atau apa. Tapi itu cukup membuat amarah Ziko naik seketika.

"Apa yang kau bicarakan dengannya? Kenapa tidak memanggilku saja?" Ucap Ziko dengan nada yang sedikit tinggi membuat Ellena sedikit gemetar.

"Dia hanya memberiku selamat atas kehamilanku, dan menceritakan kalau kau sering bercerita tentang hubungan kita melalui surat. Kenapa nada bicaramu tiba tiba naik, apa ada yang salah?" Ucap Ellena sedikit ketakutan.

"Sialan "

Batin Ziko, jika bisa ia ingin mengumpat saat itu juga.

"Tidak, kita tidur saja. Maafkan aku sedikit kasar, aku hanya khawatir denganmu. Mulai sekarang jika tidak ada aku, kau harus selalu berhati hati. Ingat, kau sedang mengandung dan perlu banyak istirahat, jangan percaya dengan siapapun itu. Jika ada yang berkunjung jangan buka gerbang sebelum kau memanggilku kecuali keluarga Reno. Paham"

1
LISA
Kasihan bgt sama Ellena..sabar y Ellena, Tuhan punya rencana yg lebih baik..utk Vania yg udh berbuat jahat beri hukuman yg setimpal
LISA
Moga aj bayinya selamat
LISA
Semangat Yuki..bereskan si Vania itu..☺️
LISA
Ziko ini ga jelas bgt..maunya milih Ellena atau Vania sih
LISA
Kata2 nya Clara bener jg lo..Ellena harus hati2 sama Vania itu
LISA
Moga aj Ziko sudah benar² berubah dan mencintai Ellena
LISA
Wah si Vania ngapain jg ke rmhnya Ellena..
LISA
Berharap Ziko segera bisa mencintai Ellena
LISA
Menarik jg ceritanya
Skheizy: trimakasih🥰
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!