Viona adalah seorang gadis yang terjebak di sebuah pekerjaan hiburan malam, sebelumnya dia di ajak Tasya teman yang baru ia kenal di kota untuk bekerja di sebuah club sebagai seorang pramusaji.
Viona tidak mengira setelah dirinya bekerja selama dua minggu Tante Siska selaku pemilik club itu menyuruhnya untuk melayani seorang laki-laki hidung belang tamu di club itu.
Terjebaknya Viona di club itu malah membawa dirinya bertemu dengan seorang CEO tengil yang bernama Yuda.
Yuda kerap sekali mendatangi club itu hanya untuk bersenang-senang tapi dia tidak pernah sedikitpun tergiur dengan wanita penghibur, tapi entah mengapa semenjak dirinya bertemu dengan Viona dia malah mulai jatuh cinta.
Tasya yang sudah lama menyukai Yuda menjadi sangat benci pada Viona karena menurutnya Vionalah yang sudah merebut hati Yuda darinya.
Bagaimanakah kisah seru mereka selanjutnya? yuk langsung baca...
Happy reading!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dicerita ini ya readers..Terimakasih🙏😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Menemui Viona
Yuda segera keluar dari apartemen miliknya, dia ingin menemui Ferdian untuk menanyakan tentang keberadaan Viona, namun baru saja dia melangkahkan kaki didepan apartemennya dia bertemu dengan Lely.
"Yuda? kamu disini? mumpung aku ketemu kamu disini, aku mau menanyakan sesuatu." Yuda sebenarnya malas sekali menanggapi Lely menurutnya Lely sudah mengganggu waktunya.
"Maaf Lely, aku sedang tidak ada waktu." Yuda segera berjalan meninggalkan Lely.
"Tunggu! apa kamu sedang mencari Viona?" Yuda langsung menghentikan langkahnya ketika mendengar nama Viona disebut.
"Kamu tahu kemana Viona?" Yuda langsung kembali berjalan mendekati Lely.
"Makanya kalau aku mau tanya sesuatu jangan kamu abaikan." Lely sedikit kesal dengan sikap Yuda terhadapnya, mendengar nama Viona saja dirinya langsung kembali menghampirinya.
"Dengar Lely, saat ini aku tidak ingin berdebat, katakan apa kamu melihat Viona?"
"Ya, tadi sore dia sudah pergi dengan pakaian seksinya, apa dia bekerja sebagai kupu-kupu malam?" Yuda langsung bisa memastikan kalau Viona sekarang sedang berada di club, tanpa seijinnya Viona malah pergi tanpa memberi tahu Yuda.
"Dengar Lely, Viona hanya bekerja sebagai pramusaji saja, bukan kupu-kupu malam seperti yang kamu ucapkan!." Yuda sangat kesal.
"Baiklah, sepertinya kamu sedang melindungi Viona, dan ga ada untungnya juga kan buat aku mengetahui semuanya." Lely segera berjalan lenggak lenggok menuju ke kamar apartemennya sementara Yuda masih berdiri melihat kearahnya.
Yuda tidak memikirkan kembali perkataan Lely, dia segera pergi dari apartemennya, dia berjalan dengan sangat terburu-buru menuju kemobilnya.
"Viona, kenapa kamu tidak menghargaiku sedikitpun, sudah aku bilang pekerjaanmu sangat membahayakan dirimu!" didalam mobilnya Yuda kesal sendiri.
Mobil Yuda berjalan dengan kecepatan tinggi, dia ingin cepat-cepat sampai di club milik Siska untuk segera menemui Viona.
Sesampainya didepan club Yuda segera turun dari mobilnya dan segera masuk kedalam club, dia tidak memperdulikan celotehan para wanita saat dirinya masuk kedalam club itu.
"Apa kamu tahu dimana Viona?" tanya Yuda pada salah satu pekerja disana.
"Viona, dia sedang membawakan minuman untuk pelanggan."
"Dimana?" Yuda sudah tidak sabar ingin menemui Viona.
"Di ujung meja sana." mata Yuda segera mengikuti gerakan telunjuk orang didepannya.
"Terimakasih." Yuda segera bergegas menuju kemeja seperti yang di katakan orang tadi.
Dari jauh, Yuda sudah melihat Viona sedang menuangkan minuman pada salah satu pelanggan didepannya, tanpa Yuda duga salah satu dari mereka mencoba melakukan pelecehan pada Viona dengan cepat Yuda langsung berlari menghampiri Viona.
"Kamu jangan macam-macam!" gertak Yuda kearah laki-laki yang mencoba menyentuh bagian tubuh Viona.
Viona yang mendengar suara Yuda langsung menoleh kearahnya, sementara orang yang di gertak Yuda langsung tersulut emosi dan segera bangun dari tempat duduknya.
"Apa maksud kamu hah!" orang itu langsung emosi mendengar Yuda menghentikan aksinya.
"Bisa tidak kamu lebih sopan dengan wanita!"
"Apa urusanmu? dia bekerja disini dan kamu tahu bukan wanita disini itu bekerja sebagai apa?" Yuda tahu maksud pembicaraan orang didepannya.
Ditempat itu sudah mulai terdengar keributan yang terjadi antara Yuda dengan salah satu pengunjung, hingga terlihat beberapa pengunjung mulai berkerumun disana.
"Sudah Yud, hentikan!" Yuda sangat terkejut mendengar Viona malah menyuruhnya untuk menghentikan aksinya, padahal seharusnya dia bangga kalau Yuda kekasihnya melakukan itu semua demi membelanya.
"Apa maksud kamu? ow, jadi kamu menikmati perlakuan orang itu?"
"Maksudku bukan seperti itu, banyak orang yang melihat kita!" Yuda langsung menoleh kesekitarnya, dia baru menyadari kalau dirinya kini jadi pusat perhatian banyak orang.
"Aku tidak peduli, kalau kamu tidak mau aku lindungi aku akan pergi!" mendengar ucapan Yuda, Viona langsung terkejut padahal maksud ucapannya tidak seperti yang Yuda pikirkan dia hanya ingin melindungi Yuda dari sorotan kamera.
Yuda benar-benar tidak menyangka kalau Viona malah tidak suka kalau dia membelanya, tanpa berpikir panjang Yuda segera pergi meninggalkan tempat itu.
"Yud, tunggu!" Viona sedikit berlari mengejar kepergian Yuda, tapi sayangnya Yuda malah tidak menghirukan teriakannya. Saat ini Yuda benar-benar kesal.
Satu persatu para pengunjung mulai kembali ketempat mereka masing-masing saat Yuda sudah pergi dari tempat itu.
Kembali ke Yuda....
"Auuuuw.......""
Karena sangat terburu-buru ketika berlari Viona malah terjatuh karena sepatu high heelsnya baru saja tersandung sesuatu. Yuda didepannya langsung menghentikan langkahnya dia segera menoleh kearah Viona yang sedang tersungkur dibelakangnya.
Tanpa berpikir panjang Yuda segera berlari menghampiri Viona, dia sangat takut kalau sesuatu terjadi pada Viona.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Yuda sambil memegang kaki Viona yang terlihat sedang kesakitan.
"Kita kerumah sakit."
"Tapi Yud, aku hanya terkilir saja." Yuda tidak mau mendengar penjelasan Viona dia segera membopong tubuh Viona menuju kemobilnya.
Dengan pelan Yuda mendudukan Viona ke dalam mobilnya, terlihat kepanikan saat Yuda segera menutup pintu mobil dan langsung menuju ke tempat kemudi.
Diam-diam Viona terus memperhatikan sikap Yuda terhadapnya, dan diam-diam juga dari tempat duduknya dia tersenyum melihat kearah Yuda yang sudah mulai menjalankan mobilnya.
Merasa Viona sedang menatap kearahnya, Yuda langsung menoleh kearah Viona, Yuda sangat heran kenapa Viona malah tersenyum kearahnya padahal dia sedang merasakan kesakitan pada kakinya.
"Kenapa kamu tersenyum?" Yuda akhirnya menanyakan pada Viona.
"Terimakasih ya, kamu sudah sangat baik dan perhatian sama aku." Yuda langsung tersenyum kecil.
"Bukankah aku kekasihmu yang harus siap melindungimu? tapi kenapa kamu tadi bersikap seolah kamu tidak mau aku lindungi?"
"Kamu belum mendengar penjelasanku, aku melakukan itu semua demi melindungi kamu dari sorotan kamera, aku takut karirmu akan terganggu dengan keributan tadi.
Yuda langsung terdiam, dia baru menyadari kalau Viona tidak seperti yang ia kira, kini dia menyesal atas sikapnya tadi sampai membuat Viona harus terjatuh.
"Maafkan sikapku tadi sayang, aku sungguh menyesal." Yuda mengakui kesalahannya.
"Sudahlah aku sudah memaafkanmu, sekarang tolong putar arah aku tidak mau kerumah sakit."
"Kenapa?"
"Karena kakiku hanya perlu diurut, dan tidak perlu kerumah sakit tapi harus ketukang urut."
Bersambung.....
