"Kita ini Kaka beradik, Boy. jadi kamu tidak boleh mencintaiku!" Aya.
"Kita Kaka adik hanya dalam kartu keluarga. tapi kenyataanya kita tidak ada hubungan darah. jadi Aku bisa menikahi kamu!" Boy.
Boy dan Aya memiliki hubungan yang rumit. papah mereka punya istri dua. Boy anak dari istri kedua sedang Aya anak dari istri pertama. tapi Aya bukan anak kandung, melainkan anak adopsi.
Boy dan Aya sedari kecil selalu bersama. sampai akhirnya Boy punya rasa nyaman dan cinta pada Aya. sayangnya cinta Boy di tolak Aya karena Aya tidak mau membuat keributan di dalam keluarganya. Bagai mana kisah cinta mereka. yuk lanjut baca aja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mau Pergi Ke Kincir Angin
Boy dan Aya masih bingung mau jawab apa, dan Ayu masih menunggu jawaban. Boy lalu tersenyum dan mendekati Ayu.
"Kak Aya cium Abang karena Kak Aya merasa senang. Besok Abang akan ajak Adek sama Kak Aya jalan jalan."
"Bener nih Kak, kata Abang?"
"Benar sayang. Besok Abang ajak kita jalan jalan."
Ayu langsung senyum dan merasa senang. Aya lalu mengajak Ayu untuk duduk di ruang depan agar lupa dengan yang tadi.
"Kamu selesaikan dulu masakannya ya. Aku ajak Ayu ke ruang depan," sambil Aya kasih kode. Boy mengangguk pelan dan tau kode yang Aya berikan.
Boy lanjut memasak, sedang Aya dan Ayu pergi ke ruang depan. Aya menyalakan tv.
Aya lalu memberi tau pada Ayu tentang tadi ciumannya pada Boy. walau tadi sudah di jelaskan Boy, tapi Aya kasih penjelasan lagi agar Ayu tidak berpikir yang tidak tidak dan tidak bilang ke orang tuanya juga.
Ayu pun mengerti dan tidak akan bilang ke Mamih dan Papih nya. Boy sudah selesai masak mi goreng dan daging rendang juga sudah selesai di hangatkan. Boy lalu mengajak Aya dan Ayu makan bersama.
Selesai makan, Aya mencuci piring bekas makan. Boy menemani Aya. sedang Ayu pergi ke ruang depan untuk nonton tv.
Boy mendekat ke Aya dan membantu Aya mencuci piring.
"Biar aku yang lap piringnya."
Aya memberikan piringnya pada Boy. selesai cuci piring keduanya pergi ke ruang keluarga untuk mengobrol. Boy bertanya pada Aya dan Ayu besok mau pergi ke mana. Lalu Aya dan Ayu kompak menjawab ingin melihat kincir angin.
"Baiklah, besok kalian harus bangun pagi biar kita pergi ke sana tidak kesiangan. Sekarang sudah malam, kalian pergi tidur sana."
"Tapi Ayu belum ngantuk Bang. Soalnya kalau di Indonesia kan jam segini masih siang."
"Kalau kamu ngga tidur sekarang, besok telat gimana. Soalnya perjalanan ke tempat kincir angin itu jauh."
"Ya sudah ayo Dek kita tidur. Kita paksa pejamkan mata kita biar tidur."
Kata Aya sambil bangun dari duduknya dan mengajak Ayu untuk pergi ke kamar.
Boy masih duduk di sofa dan melihat ke dua adiknya yang masuk ke kamar.
Ayu dan Aya yang belum mengantuk mengobrol sambil tiduran.
"Gimana kita mau tidur ya Kak. Orang kita tadi habis tidur. Dan lagi biasanya jam segini kita masih santai ngobrol."
"Iya. Tapi kan besok kita harus pergi, jadi kita harus tidur. Ayo pejamkan matanya biar besok kita ngga telat."
"Iya Kak."
Ayu yang tidak bisa tidur terlihat gelisah dan gulang guling di atas kasur. Sedang Aya juga sebenarnya tidak bisa tidur, tapi Aya memejamkan matanya dan diam.
Lama lama Ayu yang tidur duluan. Aya justru belum bisa tidur. Aya melihat ke Ayu.
"Tidur juga dia."
Aya lalu menyelimuti Ayu. Saat Aya mau memejamkan matanya, Boy masuk ke kamar untuk melihat Aya dan Ayu sudah tidur apa belum.
Aya tidak jadi memejamkan matanya. "Kamu belum tidur?"
"Belum bisa tidur."
"Ayu sudah tidur?"
"Sudah."
"Nonton tv aja yuk di luar. Nanti lama lama juga mengantuk."
"Tapi kalau Ayu bangun gimana?"
"Ya ngga papa. Nanti juga Ayu keluar cari kamu."
Aya rupanya mau dan ikut keluar dari kamar. keduanya lanjut nonton tv. film yang mereka tonton film romantis.
Boy tiduran dan kepalanya di pangkuan Aya.
"Ya."
"Hem...."
"Selesai kuliah, aku mau kerja di sini dulu, boleh ngga?"
"Boleh. itu kan demi masa depan kamu."
"Tapi aku mau lama."
"Memangnya mau berapa tahun?"
"Kalau ngga tiga ya dua tahun. Soalnya ada perusahaan yang meminta rekomendasi pada dosen untuk mencarikan mahasiswa yang baru lulus untuk bekerja di perusahaanya. Dosen sudah menawarkan pada ku. Dan aku belum kasih jawaban."
"Kasih jawaban dong Boy. Kenapa kamu ngga langsung jawab aja sih. Itu kesempatan bagus buat kamu."
"Kamu bener kasih izin?"
"Iya. Aku kasih izin. Tapi kamu juga harus bilang ke Mamih dan Papih sama Bunda juga."
"Iya. Nanti aku akan bilang ke mereka. Yang penting kamu kasih izin. Kalau kamu kasih Izin aku lebih tenang. Kamu harus setia dan tunggu aku pulang ya."
"Iya. Aku akan menunggu kamu."
Boy lalu mencium tangan Aya. Aya mengusap kepala Boy dengan sayang.
"Kita pindah ke kamar aku yuk."
"Ngga ah. Nanti kamu macam macam."
"Kamu tuh otaknya kotor banget sih," Boy sambil menyentil kening Aya.
"Aw... sakit Boy."
"Ya lagian sih otaknya kotor."
Boy lalu bangun dari tidurnya. Setelah berdiri Boy menarik tangan Aya.
Aya tidak mau, tapi Boy terus menariknya ke kamar. Boy juga sebelum pergi sudah mematikan tv.
Aya dan Boy sudah masuk kamar. Boy mengajak Aya langsung tidur.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih..
Kita lihat besok, Boy beneran ajak Aya tidur apa ngga ya.
lanjut thor