Harap untuk yang masih minor bijak memilih bacaan ya!!!!!
Teman masa kecil dan janji pernikahan dimasalalu,keduanya bertemu namun melupakan kisah manis masa kecil.Bagaimana jika mereka dipertemukan sebagai teman satu atap karna perintah sang ayah?Berpisah lagi dan bertemu lagi namun ketiga kalinya bertemu mereka dipertemukan dalam kondisi yang sangat kacau
"Kak,lepasin aku.aku mohon biarin aku kabur..."
"Maaf...maaf kan aku"
"Kau berengsek!!!!DASAR BRENGSEKKKKKK!!!!!lihat saja,sekali menyentuhku jangan harap bisa hidup dengan mudah dan tenang!!!
ikuti kisah nya....
Selamat membaca karya pertamaku💅🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kkyyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
"Hey aku serius bertanya pada mu,siapa gadis-gadis ini?Mereka sangat imut terkecuali perempuan dengan rambut merah itu" bisik salah satu pria kembar tersebut pada Remon.
"Kau ini mata keranjang sekali!Tidak bisa kah matamu kau jaga.Cantik sedikit matamu membelalak hingga hampir keluar dari tempat nya cih!!!" bukan Remon yang bersuara namun Regan karena merasa kesal sahabatnya itu seperti vampir yang kehausan darah
"Kau ini!!bertanya saja pun tak boleh,huh!!" Remon sungguh hanya bisa memijat pelipisnya yang terasa berdenyut nyeri melihat tingkah sahabatnya itu dirinya memilih pergi mendekati Aggie yang sedang menyusun buah untuk disajikan
"Hai,ada yang bisa aku bantu?" sapa Remon pada Aggie
"Oh,haik kak.Kebetulan bisakah kakak ambilkan nampan besar di rak paling atas?Aggie tak bisa mengambilnya hehe" ucapnya dengan senyum manis yang tak pernah luput dari tatapan Remon
Dengan senang hati Remon mengambilkan benda tersebut untuk perempuan yang belakangan ini sudah menemani hari-hari monotonnya dan berubah menjadi lebih berwarna.
Keduanya disibukkan didapur karna membantu Kelly,dan tanpa sadar semua orang yang ada di tempat untuk makan melihat mereka seperti keluarga bahagia yang sangat harmonis.
"Tidakkah kau lihat mereka sangat serasi?Aku curiga sebentar lagi Remon tak bisa mengendalikan perasaanya pada garis tersebut" salah satu kembar bersuara lagi membuat Regan menyadari sesuatu gelagat aneh dari Remon akhir akhir ini yang dirinya curigai.
"Hei kau benar ova,sebenarnya aku sudah lama melihat gelagat aneh dari Remon beberapa hari sesudah mereka tinggal satu atap" ucapan Regan membuat saudara kembar itu membelalakkan matanya.
Bagaimana bisa sahabatnya itu mau satu atap dengan gadis belia yang sangat imut seperti Aggie?
"Hei kau,jangan membual!bagaimana mungkin dia mau" ucap ata
"Panjang ceritanya,lain kali lah ku ceritakan.Dan juga,berhenti berbicara menggunakan bahasa formal!Lidahku sangat pegal" sambung Regan lagi
"Kau juga sama!" tuduh ova
Mereka tak melanjutkan perdebatannya lagi melainkan perhatian mereka teralih melihat gadis-gadis yang sedang bergosip ria dengan menggebu dan lantang membicarakan hal sensitif
"EH KURANG AJAR BENER INI ORANG LU TAU KAK?TERNYATA DIA YANG UDAH GODAIN BOKAP KATING KESAYANGAN GUE TAU GAK!!SAMPE DIA TUH BANTING TULANG KERJA DI PERUSAHAAN PAPA JADI OB HUHU......" teriakan Linka membuat perhatian mereka yang berada disana teralihkan terutama dua sejoli yang sedari tadi asik menikmati dunia mereka sendiri.
"Udah lah Lin.....gimanapun semua udah terjadi,lagipula udah ketahuan juga kan.Yang penting orangtua kita ga jadi korban dia." tutur Luna agar sahabat adiknya diam tak terus mengoceh.
"Gimana bisa dia aja sampe bikin temen arisan mamah koleps sampe sakarang hik...hik...." bukan menjadi derai air mata namun jadi tawa terbahak karna cegukan Linka ditengah isak tangis nya
"Nih nih nih minum!makanya kalo mau nangis pastiin dulu itu makanan udah ketelen sampe perut!" Linka yang tadinya sedang menunduk dengan isak tangis sekarang mendongak kan kepalanya dan menatap tajam sumber suara tersebut.
Tanpa aba-aba dirinya memukuli pria tersebut,yang dipukul belum siap dalam posisinya akhirnya terjembab kebelakang.Bukannya menolong saudaranya,ova memilih memakan buah sambil menonton ata yang sedang di pukul habis habisan oleh Linka karena mengejeknya.
BUGGGG
BUGGGG
BUGGG
"Rasakan kau rasakan!!!! Menyebalkan!!Menyebalkan!!!!" teriak Linka menggema diruangan tersebut.
Ronan yang melihat kejadian itu mencoba melepas cengkraman Linka dibaju ata namun cengkraman Linka begitu kuat sehingga dirinya tak kuat menarik ata dari cengkeraman Linka.
Mereka semua tak tinggal diam,Luna dan Ravel mencoba membujuk Linka agar melepaskan ata dari cengkraman nya namun tetap saja tak bisa,akhirnya Aggie dengan mudah membujuk paksa Linka agar melepas cengkramannya.
"Linka udah lepasin tau ga kasian kakak nya nanti bisa lecet.Nanti kita diaduin papa buat pulang Linka lepas Linka!!!" mendengar teriakan Aggie yang menyebutkan pulang dirinya langsung melepaskan cengkraman nya dan kembali duduk manis pada tempat nya seperti tak terjadi sesuatu.
mereka hanya bisa menghela nafas berat melihat kejadian itu.Dari situ mereka semua bisa tahu sifat Linka yang tak suka diejek ketika sedang sedih atau suasana hatinya sedang kacau.
(meski begitu siapa pun tak suka jika diperlakukan seperti Linka tadi oleh ata)
"Sudah ku bilang jaga ucapan mu ditempat baru,tak semua orang bisa menerima sifat mu itu." tutur Ova pada sang adik.Ata menganggukkan kepalanya dirinya pun merasa bersalah karena kurang menjaga sikap di tempat baru.
Aggie dan Remon kembali pada tugasnya sedangkan mereka semua menuju balkon tempat bbq.Kelly tak tahu kejadian tadi pasalnya dirinya sangat sibuk membuat dissert ditambah menggunakan earphone mendengarkan musik favorit nya agar lebih rileks mengerjakan pekerjaannya.
"Kak,kenapa keluarga kakak suka bbq kalau ada tamu?kenapa ga tumpengan aja kaya di jawa kaya tante Aggie?" sungguh Remon ingin tertawa saat mendengar kata "tumpeng" yang menurutnya sedikit asing di pendengaran nya.
"Begini Aggie,keluarga kakak blesteran jadi tak semua masakan bisa masuk dalam mulut kita.Kakak suka makanan lokal namun tidak dengan daddy,jadi agar semua bisa merasakan makanan saat berkumpul mommy memilih membuat bbq atau tomyum,itupun buat tomyum jarang mommy pakai karena tak semua orang bisa memakan udang.Aggie mengerti??" Remon menjelaskan dengan seksama pada Aggie dengan tutur kata yang lembut dan pelan agar Aggie tak tersinggung maupun salah tangkap dengan penjelasan Remon.
Aggie sungguh kagum pada Remon yang menjelaskan pertanyaan absurd nya,biasanya orang yang ia tanyakan seperti itu akan menjawab asal atau ketus kepadanya.Namun tidak dengan Remon yang menjelaskan dengan jelas,lembut dan tidak ada unsur menyinggung.
"Aggie mengerti kak,begitu ya...mommy hebat tandanya" Aggie mengacungkan kedua jempol nya dengan senyuman yang terukir di bibirnya membuat Remon salah tingkah dan berbalik agar wajah nya tak terlihat oleh Aggie.
'Sial, lama-lama aku bisa gila jika melihat senyumnya' ucapnya dalam hati
Aggie yang heran kenapa Remon membalikan tubuhnya pun langsung menepuk pundak Remon dan bertanya "Kak?kakak kenapa?kakak baik-baik saja?"
dag-dig-dug
Jantung Remon semakin berdegup kencang saat Aggie menepuk pundaknya, Remon hanya memberikan respon dengan menggelengkan kepalanya lalu berlari kecil kearah kamarnya.
BRAKKK
"huh?????" Aggie sungguh bingung dengan tingkah Remon mengapa sangat aneh.
Jika Aggie sangat sibuk dengan tingkah aneh Remon,Ravel yang sejak tadi menyaksikan keduanya hanya mengulas senyum tipis dibibirnya.
Ravel pun berjalan mendekati Aggie .....
"Aggie ternyata sudah akan menjadi wanita dewasa" ucapan Ravel membuat Aggie tersadar dan sekaligus bingung.Otak kecilnya tengah berpikir apa yang dimaksud dengan ucapan sahabatnya itu.
"Kan memang aku sudah besar vel?" Ravel hanya menggeleng mendengar jawaban Aggie.
Ucapannya salah,ternyata sahabatnya Aggie itu masih tetaplah gadis polos yang manis dan manja.Tentang cinta???ah sudahlah biar mereka mengikuti arus yang berjalan.
Bukan menjawab pertanyaaan Aggie dirinya justru mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Kau sedang menyusun apa tadi?sudah jadi?apa perlu ku bantu?"
"Ah iya,tadi aku menyusun gelas besar dan kecil ini aku tak tahu untuk apa gelas kecil ini?" Aggie menunjuk gelas kecil tersebut.Ravel hanya diam dan dia tahu jika gelas itu digunakan untuk apa.
"Buat wadah saus celup ya vel?" lagi lagi pertanyaan yang dilontarkan Aggie membuat Ravel ingin tertawa.
"Sudahlah,nanti juga kau tahu" ucapnya seraya mengambil nampan berisi gelas tersebut untuk dibawa ke arah tempat berkumpul.
"isshhhh padahal aku ingin tahu" Aggie sungguh menggemaskan bila sedang marah hihi
"Mommy sudah selesai?"tanya Aggie saat melihat Kelly yang sudah melepas earphone nya.
"Iya sayang,mommy sudah selesai rasanya seperti akan mengadakan pesta saja" Aggie hanya tertawa kecil mendengar ucapan Kelly.
"Iya mah hihihi,Aggie seneng soalnya jarang ada kumpul kaya gini apalagi dibuatin dessert sama mommy.Soalnya kalo dirumah tuh Abang suka rusuh Aggie ga suka" Kelly tersenyum menanggapi keluh kesah Aggie yang menurutnya sangat manis sekali.
"Nah sekarang kebetulan sedang bersama mommy tak akan ada yang mengganggu Aggie.Semua makanan yang Aggie suka bisa Aggie habiskan sendiri oke?" Aggie merasa senang dan memeluk Kelly dengan dibalas peluka dari Kelly.
Tiba-tiba Kelly mengingat putranya yang tak terlihat padahal sebelumnya ada bersama dengan Aggie.
"Aggie,dimana Remon?bukan kah tadi bersamamu sayang?" mendengar pertanyaan Kelly Aggie melonggarkan pelukannya.
"Tadi kak Remon aneh mom, tiba-tiba lari ke kamar sambil tutupin mulutnya.Jangan jangan kak Remon asam lambung?" Mendengar ucapan Aggie Kelly sontak berlari ke arah kamar tidur putranya.
Sikembar itu Yova dan Yovi ya....
Yova dipanggil Ova,kalau Yovi dipanggil Ata diambil dari marga Winata.
TBC.........
Jangan lupa like,komen,dan subscribe🤍🤍🤍
jangan lupa mampir juga di novel terbaru aku 'Bertahan luka'.
Mari saling support