Kisah seorang wanita yang mencari kebahagiaan setelah perceraian.
Kara Gantari seorang gadis yang menikah dengan Adi Saputro karena permintaan sang kakek disertai ancaman tidak akan mendapatkan warisan. Setahun kemudian Kara diceraikan oleh Adi karena sudah mendapatkan warisannya.
Pertemuannya dengan seorang CEO yang gesrek, pecinta dangdut, melokal luar dalam, membuat Kara pusing tujuh keliling tapi Rayden adalah pria yang sangat memuja Kara. Kehidupan keduanya pun diuji dengan tragedi.
Apakah Kara dan Rayden akan menemukan kebahagiaannya?
Cerita ini murni halu milik author
Follow Ig ku di hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beda Gaya
Kara menatap Rayna dengan wajah terkejut dan menjadi pucat pasi.
"Minggu depan mbak?" bisiknya.
Rayna mengangguk. "Gaun dah ready, kamu tinggal datang duduk manis di depan meja penghulu, nunggu si kampret ini ijab qobul. Done. Sah. Halal deh!"
Rayden tersenyum puas melihat wajah Kara yang benar-benar shock. Kamu kira aku akan melepaskanmu sedemikian rupa? No way José, not my Santan kesayanganku.
"Apa mbak tahu aku yatim-piatu dan tidak ada saudara karena kedua orang tua saya anak tunggal semua?" tanya Kara.
"Ada wali hakim."
"Memang kamu tidak punya paman atau bibi gitu?" tanya Rayden.
Kara menggeleng. "Kedua orangtuaku kawin lari."
Rayna dan Rayden melongo. "Kamu tahu mereka asli mana?"
"Jogja dan Solo."
"Apakah selama ini kedua orangtuamu tidak pernah bercerita keluarganya?" tanya Rayden.
Kara menggeleng.
"Wali hakim it is!" putus Rayna. Ketiganya menghentikan pembicaraan ketika Rayna memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman. Tadi Rayna sengaja tidak memesan apapun karena fokusnya ingin mengetahui calon adik iparnya.
***
"Minggu depan? Minggu depan Ray?" desis Kara di dalam mobil ketika Rayden menjemputnya.
"Minggu depan Karaku sayang" cengir Rayden. "Tenang, sudah diatur papa dan mbak Rayna."
"Siapa nama kakak iparmu?"
"Kenichi McDermott. Sama dengan kami, dia juga campuran Skotlandia - Jepang."
Kara mengangguk. "Tapi Ray, apa tidak terlalu cepat?"
"Lho aku malah maunya hari ini!" sahut Rayden cuek.
Kara hanya terdiam. Peristiwa ini hampir sama dengan pernikahannya setahun lalu. Kara hanya tahu beres tapi bedanya, Adi acuh dengan semuanya tapi Rayden lebih bersemangat dan Kara mengenal Rayden lebih dulu baru keluarganya. Kara jadi tahu bagaimana perasaan Rayden kepadanya.
"Astaghfirullah Rayden!"
"Nanti setelah menikah, kamu pindah ke rumahku ya. Bik Ijah diajak saja sekalian, kan bisa ghibah sama Bu Sumi. Rumahmu terserah mau dikontrakkan lagi juga silahkan, kan buat tabungan kamu juga."
Kara mengangguk.
***
Bik Ijah langsung heboh ketika mendengar majikannya akhirnya melepaskan status jandanya dengan pria yang satu server dengan dirinya.
"Kan saya sudah bilang non. Terima saja, tuan Rayden tuh t.o.p b.g.t!" ucap bik Ijah heboh sambil mengacungkan dua jempolnya.
"Aku kok curiga bik Ijah dapat sogokan dari Rayden buat promosi tuh bule sinting" sahut Kara sambil memincingkan matanya.
"Eh nggak lho non. Beneran. Sejak pertama lihat tuan Rayden, bibik sudah tahu kalau dia orang baik. Coba non, mana ada orang kaya begitu mau angkat-angkat kardus belanjaan."
"Modus dia mah!"
"Makan sayur asam mau. Makan nasi goreng babat dibelain."
"Doyan ajah dia!"
"Melamar dengan cincin menyusul" kekeh bik Ijah.
"Nggak romantis dia!"
Bik Ijah terbahak. "Tuan Rayden tuh romantis lho non tapi yaaaa ketutup sama slengean nya sih. Bibik Jamin, non awet muda lho kalau sama tuan Rayden."
Kara mendelik. "Bukan awet muda Bik, tensi sama kudu manjangin usus biar stok sabarku buanyaaaakkk!"
"Emang usus kita bisa dipanjangkan?"
"Bisa! Sambung sama usus sapi!" jawab Kara asal.
Bik Ijah terbahak. "Non Kara nggak sadar udah ketularan recehnya tuan Rayden."
Kara melongo. "Iisshhhh! Dasar bule kampret!"
***
Rayden menyetel lagu dangdut lawas milik Orkes Moral PMR yang berjudul Judul-Judulan. Dengan santainya, Rayden yang baru saja mandi dan mengenakan handuk putih di bawah pinggangnya bergoyang dombret.
Neng ayo neng ayo main pacar-pacaran (ayo)
Neng ayo neng ayo main pacar-pacaran (ayo)
Dari pada pacar beneran pikiran pusing tidak karuan
Kumpul kebo (ya cuma kebo-keboan)
Neng ayo neng ayo main kawin kawinan (ayo)
Neng ayo neng ayo main kawin kawinan (ayo)
Dari pada kawin beneran pikiran pusing tidak karuan
Kawin ranjang (ya cuma ranjang ranjangan)
Habis sudah pacar-pacaran habis sudah kawin-kawinan
Punya anak namanya (anak-anakan)
Ini lagu lagu-laguan judulnya pun judul-judulan
Maaf ya neng ini kan bohong bohongan
Neng ayo neng ayo main joget jogetan (ayo)
Neng ayo neng ayo main joget jogetan
Dari pada joget beneran pikiran pusing tidak karuan
Belum joget (kok eneng goyang duluan)
"Eh tapi gue mau kawin beneran chuy!" teriaknya.
Bayangin babang Rayden goyang dombret
Rayna yang sedang bekerja di ruang tengah, merasa berisik mendengar lagu dangdut tak jelas dari kamar adiknya hanya bisa mengelus dada.
Mama tuh dulu hamil ngidam apa sih? Kenapa adik aku casing bule jiwa dangdut begini siiiihhh? Adu Rayna ke foto sang mama.
"Mamaaaa... Kalau boleh nanti malam mama datangi tuh si kampret, keplak kepalanya. Berisik akuuuh!" teriak Rayna kesal.
Bik Sumi hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar keributan di rumah milik Rayden Takahashi.
Semoga nona Kara segera tinggal disini biar mengurangi kedangdutan tuan Rayden.
***
Kara menggaruk telinganya yang sedikit mendenging. Ini siapa sih yang ngomongin aku? Setelahnya Kara kembali bekerja sambil mendengarkan lagu dari earphonenya. Malam ini dia harus lembur di rumah agar semua pekerjaannya selesai sebelum acara pernikahan.
I try but I can't seem to get myself to think of
Anything but you
Your breath on my face your warm gentle kiss I taste
The truth, I taste the truth
We know what I came here for
So I won't ask for more
I want to be with you
If only for a night
To be the one who's in your arms to hold you tight
I want to be with you
There's nothing more to say
There's nothing else I want more than to feel this way
I want to be with you
Lagu lawas milik Mandy Moore terdengar di telinga Kara. Wajah gadis itu tersenyum simpul.
***
Yuhuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️