Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.
Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta Waktu
Di saat Ayu kebingungan seperti itu dan tak tahu harus menjawab apa. Ia hanya melihat ke arah ibunya. Ibu Ayu yang mengerti pun menggenggam tangan putrinya.
Sebenarnya, Ayu ingin menolak. Namun, ia juga merasa ragu karena melihat wajah ayahnya yang terlihat menyetujui lamaran tersebut, ia juga takut bagaimana jika Ardy tak datang dan ia hanyalah diberi harapan palsu. Randy menuritnya adalah pria yang baik dan pantas untuk di jadikan seorang suami walau ia tak ada perasaan padanya saat ini.
Ibu Ayu berdeham. "Begini, Pah. Nak Rendy," ucap ibu melihat suaminya dan juga pria yang ingin melamar putrinya itu.
"Ibu sangat senang dengan niat baik, Nak Randy untuk melamar Putri Ibu, tapi sepertinya putri Ibu masih ingin memikirkan terlebih dahulu sebelim mengambil keputusan penting ini, jika Nak Rendy tak keberatan mohon berikan waktu untuk Ayu memikirkannya dulu," ucap ibu mengambil jalan tengah dari permasalahan tersebut, ia akan mencoba menunda sampai beberapa hari kedepan sambil meninhgi jika memang Ardy akan datang. Ia akan membicarakan kepada suaminya tentang hubungan anaknya dengan Ardy, jika Ardy tak datang, ibu juga akan menyarankan jika Ayu sebaiknya menerima lamaran Rendy.
"Tapi, untuk apa, Bu? Menjawab sekarang dan juga nanti Ayah rasa itu sama saja, Ayu kan tidak punya hubungan dengan pria lain. Nak Rendy anak yang sangat baik, Ayah bisa melihat jika dia bisa membahagiakan Ayu," ucap ayah membuat ibu hanya terdiam.
"Ayu, Ibu, aku tahu kalian masih ragu padaku, tapi percayalah aku sangat mencintai Ayu, Bu. Aku berjanji akan membahagiakan Ayu, aku menyukai Ayu sudah sejak lama dan aku sangat bersyukur Ayu mau berkenalan denganku. Aku sangat bersyukur Ayah dan Ibu bisa menerima aku, makanya aku memberanikan diri untuk langsung melamar Ayu walau sebenarnya Ayu meminta waktu untuk menerima perasaanku," ucap Rendy jujur pada semua keluarga.
"Ayu, Ayah ingin kamu yang mengambil keputusan, apa yang kamu inginkan, katakan saja. Kamu ingin menerima atau menolak lamaran dari Rendy?"
Mendengar pertanyaan itu, Ayu pun mengangguk dan melihat ke arah Rendy.
"Maaf, Kak. Untuk saat ini Ayu belum bisa menerima lamaran Kakak," ucap Ayu, terlihat raut wajah kecewa di wajah Rendy mendengar jawaban dari Ayu. Tadinya ia berpikir jika Ayu pasti menerima lamarannya, ia sudah mencari tahu dari Pipit jika Ayu tak memiliki hubungan dengan pria manapun.
"Apa aku boleh tahu alasannya?" tanya Rendy.
"Maaf, Kak. Aku tak bisa mengatakan alasannya, tapi untuk saat ini aku tak bisa menerima lamaran ini, aku minta maaf ya, Kak," lirik Ayu dengan sangat pelan, walau Ayu tak yakin Ardy akan datang. Namun, ia mencoba untuk menunggu Ardy seperti yang Ardy katakan, ia akan menunggunya sampai seminggu.
"Begini saja, aku akan memberikan waktu selama, cobalah kamu berpikir dulu jika memang dalam seminggu kamu masih tak menerima lamaranku, aku akan mundur. Ayu, berikan jawabanmu setelah seminggu. Jawabanmu malam ini aku anggap aku tak pernah mendengarnya," ucap Rendy membuat Ayu pun menggangguk.
"Baiklah, jika memang keputusannya seperti itu, lamaran kalian malam ini akan kami jawab seminggu kemudian. Apapun jawaban Ayu seminggu kemudian kami mohon kalian menerimanya, baik itu Ayu menerima ataupun menolak," ucap ayah.
Walaupun ayah sangat menginginkan menerima lamaran itu. Namun, kembali lagi, yang akan menjalani rumah tangga ini adalah Ayu, membuat ayah memutuskan semua berdasarkan apa yang Ayu inginkan.
Ayah percaya pada putrinya jika putrinya itu sudah dewasa dan mampu mengambil keputusan yang tepat untuk kehidupannya kelak.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa