NovelToon NovelToon
Tujuh CEO Muda

Tujuh CEO Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Murid Genius
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Ini adalah lanjutan dari seven R Anak genius bagi yang sudah membaca novel sebelum nya pasti tau dong siapa mereka?
Kejeniusan mereka sudah sudah diketahui dunia. Mereka pun menjadi incaran para mafia yang menginginkan otak mereka.
Bisakah sikembar menghadapi Semuanya?
Cerita ini juga diselingi kisah cinta mereka.
Penasaran ikuti yuk...

Seperti biasa cerita ini hanya khayalan semata alias fiksi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mau ngerjain malah dikerjain

.

.

.

Ren dan Aisyah masih sibuk berbelanja, Aisyah sudah berulang kali untuk menyuruh Ren berhenti karena belanjaan mereka sudah banyak, tapi Ren masih mengambil barang barang yang tidak penting menurut Aisyah.

"Ren cukup, ini sudah banyak nanti uang kamu habis," ucap Aisyah.

Tapi Ren seolah tuli masih membeli bermacam macam makanan ringan untuk Aisyah ngemil nantinya.

"Sayang," panggil Aisyah.

"Hah apa?" tanya Ren.

"Sudah ya, ini sudah banyak loh," kata Aisyah.

"Kamu panggil apa tadi?" tanya Ren.

"Hmmm yang mana ya, mungkin sudah terlalu lama jadi aku lupa," ucap Aisyah.

"Mana ada lama? baru tadi kudengar," tanya Ren.

"Kalau sudah didengar ngapain bertanya lagi?" tanya Aisyah.

"Hehe, aku ingin sayang mengulanginya," ucap Ren sambil nyengir.

"Sudah bayar sana," usir Aisyah.

"Sayang aja yang bayar, ini" ucap Ren sambil menyerahkan kartu hitamnya.

"Gak ada uang tunai!" tanya Aisyah.

"Ada, untuk bayar parkir nanti," jawab Ren santai.

"Bayar pakai uang tunai saja ya, aku gak pandai gunakan ini," kata Aisyah.

"Udah pakai ini saja, gampang kok tinggal serahkan kekasir nya nanti biar penjaga kasir yang gesekkan." kata Ren.

Aisyah pun akhirnya menurut, sambil mendorong troli belanjaan nya menuju kasir. Penjaga kasir pun menghitung belanjaan Aisyah dan totalnya membuat Aisyah melotot.

"Hah yang benar mbak?" tanya Aisyah.

"Iya mbak memang benar total belanjaannya dua juta lima ratus lima puluh ribu," jawab penjaga kasir tersebut.

"Gil* mahal banget," batin Aisyah.

"Mau bayar pakai apa mbak? Kartu atau cash?" tanya penjaga kasir itu.

"Oh ini mbak," jawab Aisyah menyerahkan kartu hitam tersebut.

"Terimakasih mbak, silahkan datang lagi," ucap kasir itu dengan ramah.

"Sudah mbak?" tanya Aisyah heran, ia tidak melihat apa apa yang dilakukan kasir tersebut.

Sewaktu di mall, belanjaan Aisyah Ren yang bayar jadi Aisyah tidak melihat proses pembayaran.

"Sudah?" tanya Ren saat menghampiri Aisyah.

Penjaga kasir terpesona melihat Ren yang begitu tampan dan tersenyum kepada Aisyah, hingga penjaga kasir tidak berkedip melihat sosok pangeran didepannya.

"Ini istri saya mbak," kata Ren membuyarkan lamunan penjaga kasir tersebut.

"Ehh iya tuan, maaf," ucap penjaga kasir itu grogi.

"Mari sayang kita pulang," ucap Ren sambil menenteng plastik belanjaannya.

Kita tinggalkan Ren dengan Aisyah...

Ram datang ke kampus untuk menemui Cahayanya, tidak lama datang juga Rasya untuk menemui Adira.

Cahaya dan Adira yang memang sudah selesai dengan kelas mereka pun berniat untuk pulang. Sejak Cahaya membawa mobil sport ke kampus, banyak mahasiswa dan mahasiswi memandang rendah pada Cahaya, tapi Cahaya cuek cuek saja.

"Ram gimana kalau kita kerjain cewek kita?aku berdiri dimobil mu dan kamu di mobilku," tanya Rasya.

"Gak ah," jawab Ram.

"Cuma ngerjain doang, kita lihat mereka bisa mengenali kita apa enggak?" tanya Rasya.

"Benar ya? Awas kalau kamu sentuh cewekku," ancam Ram.

"Dih posesif banget," ejek Rasya.

Tidak berapa lama kemudian Cahaya dan Adira keluar, padahal keduanya sudah melihat dari jauh kalau Ram dan Rasya tukar posisi.

"Mereka mau ngerjain kita," bisik Adira, Cahaya tersenyum.

"Kita kerjain balik," jawab Cahaya.

"Caranya!" tanya Adira.

"Kita lihat saja nanti, kamu cukup diam menjadi penonton," kata Cahaya.

Cahaya dan Adira mendekat keduanya tersenyum. Ram dan Rasya pun tersenyum. Adira berdiri berjarak sekitar dua meter dari mereka, Cahaya menghampiri Rasya dan berpura pura bahwa itu adalah Ram.

"Ehh, ini kak Rasya kan?" tanya Cahaya kepada Ram. Ram hanya diam.

"Apa ia dia tidak mengenali kami?" batin Ram.

Cahaya sengaja menggandeng tangan Rasya yang juga tidak bergerak sama sekali.

"Kak Rasya, itu ceweknya dianggurin," kata Cahaya kepada Ram.

Ram cuma garuk-garuk kepala, seketika itu juga tawa Cahaya pun pecah melihat tingkah cemburu Ram. Cahaya kemudian mendekati Ram dan mendorong Rasya kearah Adira.

"Kalau cemburu jangan ngerjain orang, mentang mentang kembar." kata Cahaya.

"Dia yang punya ide, ehh kamu bisa mengenali kami?" tanya Ram.

"Tentu saja, kalau kita sudah mengenal seseorang dengan begitu dalam, apalagi kalau sudah melibatkan hati tentu terlihat jelas perbedaan kalian," jawab Cahaya.

"Apakah seperti ini yang Mommy rasakan? Mommy bisa mengenali kami satu persatu, berarti Mommy sangat mencintai kami sebagai seorang ibu," batin Ram tanpa sadar airmata nya menetes.

Cahaya menghapus airmata itu, dan Ram segera memegang tangan Cahaya dan mengecupnya.

"Kenapa hmmm? Tenang, walaupun ada seribu wajah serupa denganmu aku akan tetap mengenalimu." tanya Cahaya, Ram menggeleng.

"Kami mau ajak kalian makan, mau gak?" tanya Rasya.

"Boleh, aku ada tempat makan yang murah, dan disana ada ikan bakar," kata Adira antusias.

"Rumah makan pinggir jalan di jalan xxxx,?" tanya Ram.

"Ah benar, kok kamu tau? Biasanya orang kaya jarang mengetahui tempat tersebut." kata Adira.

"Kalau begitu yuk," ajak Rasya.

"mobilku gimana?" tanya Cahaya.

"Tinggal dulu, nanti balik lagi kesini," kata Ram.

Mereka pun masuk kedalam mobil bersama pasangan masing-masing, Cahaya terus saja memandang Ram yang sedang menyetir.

"Kenapa hmmm?" tanya Ram.

"Kamu belum jawab pertanyaan ku," kata Cahaya.

"Panggil sayang dulu baru ku jawab," kata Ram.

"Sayang," panggil Cahaya tanpa beban.

"Hmmm apa sayang?" tanya Ram.

"Jawab dong," Cahaya memaksa Ram.

"Pertanyaan yang mana ya?" tanya Ram.

"Yang itu, kenapa tadi kakak menangis?" tanya Cahaya.

"Aku hanya terharu dengan ucapanmu, sayang." kata Ram.

"Terharu?" tanya Cahaya sambil mengernyitkan dahinya.

"Hmmm, saat sayang bilang mengenaliku menggunakan hati, dan aku merasa terharu. Aku jadi teringat sama Mommy yang dengan mudah mengenali kami satu persatu.

"Tentu saja Mommy mu mengenali kalian, seorang ibu kasih sayang nya tidak pernah putus. Aku jadi penasaran dengan sosok ibumu," kata Cahaya.

"Mommy adalah seorang bidadari tak bersayap. Hmmm gimana kalau Minggu depan kita ketemu orang tuaku?" tanya Ram.

"Aku malu, rasanya tidak pantas," ucap Cahaya.

"Kenapa? Keluarga kami tidak memandang kasta, Mommy malah lebih suka hidup sederhana." ucap Ram.

"Kalau sayang menerima aku, kenapa harus takut dengan Mommy ku?"

"Aku menerimamu karena kebaikanmu, bagiku sayang adalah dewa penyelamat yang dikirim kan Tuhan. Sejak saat itu hatiku tidak bisa berpaling kepada siapapun, meskipun begitu banyak yang menginginkan aku menjadi kekasihnya. Tapi hatiku sudah kau miliki," ucap Cahaya.

"Bagaimana kalau kita tidak bertemu lagi?" tanya Ram.

"Aku akan pasrah dan tetap menunggu sampai kapanpun." kata Cahaya.

Akhirnya mereka pun tiba ditempat yang dituju, Ram segera memarkirkan mobilnya ditempat parkir, dan tidak lama Rasya juga datang dan langsung memarkirkan mobilnya.

"Kok kamu tau tempat ini!" tanya Adira.

"Dulu sewaktu kami kecil, ada beberapa kali makan disini," jawab Rasya.

"Ternyata tempat ini tidak berubah, masih seperti dulu," kata Ram.

"Yuk masuk," ajak Ram sambil menggandeng tangan Cahaya, begitu juga Rasya menggandeng tangan Adira sehingga Adira merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

.

.

.

1
Fathana
iya benar itu/Good//Good//Good//Good/
Fathana
bagus kok...jgn tamat dulu
Fathana
kerreeeeereeennn...aku suka aku suka/Drool//Drool//Drool/
Siti Nurjanah
pantesan si Johan songong jd badboy lah ibu nya aja muda nya begitu sombong bgt
Siti Nurjanah
yg d restoran di kerjain sama 7R kan
Sri Wahyuni
Luar biasa
Sri Wahyuni
Lumayan
Sri Wahyuni
Luar biasa
Siti Nurjanah
aku suka ada berantem" nya serasa nonton fil action tp seru ada romantis nya jg komplit deh
Nanda Akbar
Luar biasa
Ririn Danayanti
visualnya kembar 7 dan 3 thor
Awin Sandika
Luar biasa
Syahrial
kok bisa baru seminggu sdh tekdung thor....
Syahrial
kok bisa baru seminggu sdh tekdung thor....
Siti Fatimah
seru suka
Asmawati Wati
wiw ram keren habis dech, lelaki sejati gercab tembak 13
Asmawati Wati
visualnya keren thor, saya suka
Ervina T
Luar biasa
Neni marheningsih
🤣🤣🤣🤣keren cahaya
Zeevana Putri Nadhifa
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!