Zoya Antagonist Girl.

...☠️☠️☠️...

Dua hari telah berlalu , Dirga kini sedang bertemu adiknya di rumah yang Gara siapkan untuk menahan adiknya.

Tap.! Tap.! Tap.!

Cklek.!

Seorang bodyguard membukakan pintu untuk Dirga , Ruangan bernuansa remang-remang itu menjadi rumah terlama untuk adiknya.

" Hay Nayra , liat kakak bawa apa buat kamu !" ucap Dirga begitu sampai di depan pintu ruangan adiknya , Dirga membawa sepasang boneka kelinci untuk adiknya.

Gadis yang baru berumur sepuluh tahun tersebut menoleh ,dia melihat wajah kakaknya dengan tatapan bingung .

" Kakak ."

" Iyah ini kakak Nay !" jawab Dirga sendu.

Perasaan sesak menghimpit hati Dirga ,Nayra gadis kecil yang menjadi bahan percobaan oleh ayah Gara , di dalam ruangan tersebut terdapat beberapa alat yang sengaja Gara dan ayahnya siapkan, efek samping dari percobaan itu perlahan membuat saraf otak Nayra melemah.

" Kakak ?!"

Dirga mengangguk air matanya jatuh , dia tak kuasa melihat tubuh lemah adiknya yang berada di dalam ruangan yang mirip laboratorium , ruangan yang Dirga sendiri tak bisa memasuki nya karena terhalang jeruji besi yang di aliri listrik dan jika dia memaksa masuk maka tubuh adiknya yang akan menjadi korban akibat sengatan listrik yang berada di sana.

Nayra yang sudah menjadi bahan percobaan selama tiga tahun , semakin hari kondisinya makin kritis dia sudah kehilangan tenaganya bahkan sekarang dia lumpuh dan hanya bisa berbaring diam di sana .

Dirga tak bisa membebaskan Nayra karena seluruh kunci di sana berada di bawah kendali Ayah Gara.

Percobaan manusia , yah projek itu yang sedang di kembangkan oleh Pramudya , bahkan puluhan orang sudah menjadi korban disana , percobaan yang gagal akan dia hancurkan bahkan sampai ke dalam keluarganya , Pramudya membabat habis keluarga orang yang dia jadikan percobaan agar tidak ada bukti bahwa dia yang melakukan nya.

Untung nya Dirga menjadi teman Gara jadi Pramudya sedikit memberi kelonggaran untuknya.

"Nay maafin kakak , Karena kakak nggak bisa jagain kamu !Bahkan kakak nggak bisa bebasin kamu dari sini ." Ucap Dirga dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Gadis kecil tersebut tersenyum lembut pada Dirga. " Kakak nggak salah , Kakak tau aku cukup bahagia kalau kakak juga bahagia , Aku bakal nunggu saat dimana kita bisa kumpul lagi kak , Aku percaya suatu saat akan datang orang tulus yang bantuin kakak dan lepasin aku dari sini.!"

Dirga tak kuasa menahan tangisnya , Bagaimana bisa gadis kecil di hadapan nya begitu tangguh ,andai dia bisa menukar posisinya maka dengan senang hati dia akan melakukan nya.

" Kakak janji Nay, kakak akan secepat nya bebasin kamu kakak janji Nay .!" ucap Dirga dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.

Nayra mengangguk lemah ."Aku akan bertahan sampai saat itu tiba kak , Aku kuat jadi kakak jangan khawatir .!"

Dirga ikut mengangguk ,dia memaksakan senyumnya meski dia sendiri tidak yakin jika ada orang yang akan membantunya namun harapan untuk membebaskan adiknya menjadi tekad terkuatnya untuk bertahan dengan rasa sakit yang dia terima .

Dirga selalu menyesali kelalaian nya menjaga adiknya tiga tahun lalu , Andai dulu dia menjaga adiknya dengan baik mungkin hidupnya tidak seperti ini.

...____________________...

Di sisi lain Natasha sedang berada di super market untuk membeli beberapa cemilan sebelum kembali kerumahnya.

Selesai membayar belanjaan nya ,Nata kembali ke dalam mobilnya ! Dia menjalankan mobilnya menuju rumahnya ,dia harus memutari komplek agar bisa sampai ke rumahnya .

Namun di tengah perjalanan , Nata merasa ada yang mengikutinya dari belakang , ketika dia melihat spion mobilnya dia melihat tiga motor sport berada di belakang mobilnya.

"Siapa mereka ?! Apa mungkin pengendara biasa ?!" gumamnya.

Pemikiran itu hancur setelah kaca mobil bagian belakang di pecahkan oleh pengendara motor tersebut.

BUUAKK.!

PYAARR.!

"Aakhh .!" Nata berteriak ketika kaca tersebut pecah.

BRUM.! BRUM.! BRUM.!

Tiga motor yang tadinya berada di belakang Nata , kini sudah berada di samping Natasha.

"BERHENTI LO ! " teriak mereka membuat Nata ketakutan.

Dengan perasaan campur aduk Nata mencari ponselnya untuk menghubungi Zoya , Sialnya ponsel yang dia pegang harus jatuh membuat Nata semakin panik.

" Tuhan tolongin gue !" batin Nata ketakutan ,dia menambah kecepatan mobilnya.

Akan tetapi tiba-tiba satu motor menghadang mobil Nata hingga membuat dia mengerem mendadak.

CKIIITT.!

Begitu mobil Nata berhenti , Para pemotor tersebut turun dan menggedor-gedor mobil Nata.

DUK.! DUK.!

"BUKA PINTUNYA SIALAN!"

DUK .! DUK.!

" KELUAR LO !"

Di dalam mobil ,Nata ketakutan dia mengambil ponselnya yang terjatuh dan menghubungi Zoya.

DRRT.! DRRT .! DRRTT.!

"Zoy angkat gue mohon !" gumam Nata penuh harap.

Namun tidak kunjung ada jawaban dari Zoya , Nata terus mencoba hingga ketiga kalinya Zoya mengangkat telfon nya.

Klik.!

" Halo Nat !"

^^^" Zoy--"^^^

PRANG.!!

Belum sempat Nata menjawab panggilan Zoya , Kaca mobil nya sudah pecah di hantam tongkat baseball.

Nata ketakutan ,Ponsel di genggaman nya kembali terjatuh .

"J-jangan mendekat !! " ucap Nata dengan tubuh bergetar karena takut.

Tanpa pikir panjang ,orang tersebut menarik rambut Nata hingga Nata menjerit.

SREET.!

" AAKKHHH LEPAS !! .SAKIT...!"

"ZOYA TOLONGIN GUE..ZOYA.!"

Teriakan Nata terdengar oleh Zoya karena telfon masih tersambung.

" Nat halo Nata !"

"NATA !! HALO NATASHA LO DIMANA !"

Zoya memanggil Nata berkali-kali namun tidak ada jawaban sama sekali.

Dia hanya mendengar teriakan Nata yang menjauh serta ucapan orang-orang yang terdengar asing di telinga Zoya.

" BAWA DIA .!" perintah rekan pemotor tersebut.

Dua orang lain nya menyeret Nata dengan kasar .

Nata memberontak , Dia berusaha melepaskan diri .

" Lepasin gue hiks..lepas.. !!"

Melihat Nata terus berteriak ,Salah satu dari merek akhirnya memukul tengkuk Nata hingga membuat dia pingsan.

BUUK.!

" Merepotkan ! Bawa dia bos sudah menunggu kita!" ujar orang tersebut pada rekan nya.

Zoya yang mendengar teriakan Nata tadi menjadi cemas , dia kembali menghubungi Nata namun tidak di angkat.

" Sial !! "

Tanpa pikir panjang Zoya mengambil kunci motor ,untungnya motor dia sudah beres setelah di bawa ke bengkel , Zoya juga mengambil jaketnya setelah mengganti baju dan celana nya .

Dia bergegas keluar kamar , dengan buru- buru dia berlari menuruni tangga .

Sialnya dia harus berpapasan dengan Dafi yang kini menghalangi jalannya.

" Mau kemana lo !"

" Minggir Daf , Gue buru- buru !" ucap Zoya .

Namun Dafi tak menyingkir dari hadapan nya . " Jawab gue dulu ,mau kemana lo !"

" Kerumah Nata ! Sekarang lo minggir , gue nggak niat debat sama lo.!"

"Rumah Nata ?! Ngapain lo kesana ?!"

Zoya menghela nafas berat. " Lo kenapa kepo banget jadi orang ! Bisa nggak sehari aja lo nggak ganggu hidup gue !"

" Gue cuma nanya , kenapa lo sewot.!"

"Lo menghalangi jalan gue sialan ! Gue nggak punya waktu meladeni bacotan lo Daf .!" kesal Zoya.

" Siapa juga yang gangguin lo , gue cuma nanya doang kok.!"

Zoya muak ,Waktunya jadi terbuang sia-sia karena ulah Dafi , Dia memilih mengabaikan Dafi dan kembali melanjutkan jalan nya .

Namun Dafi tak membiarkan nya begitu saja , dia tiba-tiba mencengkeram pundak Zoya dari belakang .

" Siapa yang ngizinin lo pergi dari sini ?! Gue belum selesai bicara sama lo.!"

Zoya kesal , Dafi benar-benar menguji kesabaran nya . " Lepasin tangan lo ,sebelum gue sendiri yang bikin tangan lo lepas.!"

Dafi tak menggubris , Zoya menghela nafas lelah , di saat pikiran nya kalut menghawatirkan Nata dia juga harus menghadapi Dafi yang sangat menguras tenaganya.

Zoya tak punya cara lain selain menggunakan kekerasan , dengan gerakan cepat Zoya menarik tangan Dafi dan membanting tubuh Dafi ke lantai.

SRET.!

BRUK.!

"Aaarrghh sialan !! Berani nya lo main kekerasan.!" rintih Dafi kesakitan.

" Lo sendiri yang minta di kasarin !" jawabnya acuh .

Zoya meninggalkan Dafi begitu saja , Baru juga lima langkah tiba-tiba teriakan Daddy nya membuat Zoya terhenti.

" ZOYA APA YANG KAMU LAKUKAN PADA KAKAK MU !" bentak Daddy Cakra dari lantai dua.

Dafi yang melihat kesempatan tersebut kembali berpura-pura kesakitan di depan Daddy nya.

" A- aduh sakit banget !! Zoya tadi lepar aku ke lantai Dad , dia juga melintir tangan aku padahal aku cuma tanya dia mau kemana !" adu Dafi pada Daddy nya yang baru sampai ke lantai satu.

" Benar itu Zoy ?! "

Zoya tak menjawab , dia bahkan tak berbalik menatap Daddy nya.

Daddy Cakra memijit pelipisnya yang terasa pening. " Kenapa kamu jadi berubah Zoy , kamu nggak bisa berdamai dengan kakakmu ?! Kenapa kamu jadi anak urakan dan liar hah.!"

Zoya terkekeh pelan. " Berdamai ?! Harusnya Daddy bilang kaya gitu ke Dafi bukan aku ! Dia yang nggak mau damai sama aku ! Apa aku juga salah kalau aku membela diri aku sendiri?."

" Zoya tatap wajah Daddy !! Dimana sopan santun kamu pada orang tua ?!" hardik Daddy Cakra.

Zoya berbalik dia menatap wajah Daddy nya . " Aku selalu menghormati Daddy ,Bahkan di saat aku di anggap iblis oleh kalian !"

Daddy Cakra mengernyit bingung. "Apa maksud kamu ?!"

" Daddy tanya aja sama kedua anak Daddy ,biar mereka yang jelasin sama Daddy.!" ujar Zoya dan berlalu dari sana.

" ZOYA !! " panggilan Daddy Cakra dia abaikan.

Zoya memilih pergi mencari Nata ,untungnya motornya sudah selesai di perbaiki , dia tidak ingin larut dalam kesedihan yang akan membuat mentalnya hancur secara perlahan.

...See you next time.......