NovelToon NovelToon
Unexpected Love

Unexpected Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas / Bapak rumah tangga
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

Berperan sebagai ayah dan ibu sekaligus tak membuat Mario Ericsson Navio kewalahan. Istrinya pergi meninggalkan dirinya dengan bayi yang baru saja dilahirkan. Bayi mereka ditinggalkan sendirian di ruang rawat istrinya hingga membuat putrinya yang baru lahir mengalami kesulitan bernapas karena alergi dingin.

Tidak ada tabungan, tidak ada pilihan lain, Mario memutuskan pilihannya dengan menjual rumah tempat tinggal dia dan istrinya, lalu menggunakan uang hasil penjualan untuk memulai kehidupan baru bersama putri semata wayang dan kedua orang tuanya.

Tak disangka, perjalanannya dalam mengasuh putri semata wayangnya membuat Mario bertemu dengan Marsha, wanita yang memilih keluar dari rumah karena dipaksa menikah oleh papinya.

“ Putrimu sangat cantik, rugi sekali pabriknya menghilang tanpa jejak. Limited edition ini,” - Marsha.

“Kamu mau jadi pengganti pabrik yang hilang?”

Cinta tak terduga ! Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kotol tau nda ?

Keesokan harinya setelah Gilbert berangkat ke kantor, Dora menghampiri ibunya dengan wajah sumringah.

“Maaa !! Mama tau nggak kemarin, waktu Dora susul papi ke perusahaan M, Dora ketemu Marsha. Mama tahu dia kerja di sana !!” seru Dora sumringah.

“Kerja ? Kerja apa ??” tanya Nella heran sekaligus kepo.

“Jadi tukang bersih-bersih !!” ucap Dora.

Sunyi. Tidak ada sahutan dari Nella. Lama diam keduanya tertawa keras. Nella tertawa saat putrinya mengatakan jika Marsha bekerja di perusahaan hanya sebagai tukang bersih-bersih. 

“Aduhh, perut mama sakit dengarnya. Kamu yakin dia kerja rendahan seperti itu ? Berapa gajinya ?” tanya Nella dengan nada mengejek.

“Astaga mama, dia itu udah pakai seragam rendahan ma ! Ditambah lagi penampilannya hahaha sangat-sangat dibawah standar kita !” seru Dora bangga.

“Kalau gaji, ya pastinya dibawah dua juta. Apalagi perusahaan itu baru beberapa bulan dibuka. Untuk gaji tukang bersih ya setidaknya satu juta ma,”.

“Tapi kenapa papimu, malah mau bekerja sama dengan perusahaan kecil itu. Harusnya dia memilih perusahaan besar agar hartanya semakin banyak !” kata Nella heran.

“Benar ma, tapi asisten perusahaan itu menjadi incaran Dora ma. Dia sangat tampan dan berwibawa. Dora sangat menyukainya !”.

“Apa dia kaya ?” tanya Nella.

“Jelas ma. Dari perawakannya saja luar biasa. Dora harus bisa membuat Asisten Kai menyukai Dora !”.

“Seperti apa wajahnya ?” tanya Nella penasaran. Bukannya melihat wajah asisten Kai, Nella malah mendapatkan sindiran dari putri semata wayangnya.

“No !! Dora nggak mau nanti mama gebetin asisten Kai !!” tolak Dora tak suka.

“Mama cuma mau liat, bukan dijadiin gebetan mama !”. Sayangnya, Dora menggeleng keras.  Dia nggak mau mamanya tahu tentang asisten Kai. Melihat penolakan putrinya, Nella memilih mengalah.

“Bagaimana kalau kita shopping. Udah lama kan kita nggak shopping !” tawar Lena karena dia merasa sudah lama tidak menghamburkan uang suaminya.

“Mama benar, pakaianku sudah lama dan aku ingin menggantikannya”.

“ Ayo, kalau begitu kita pergi ! Mumpung papimu masih lama pulangnya !” seru Nella.

Nella beranjak ke kamar untuk mengambil ponsel dan dompetnya sementara Dora dia menyandarkan punggungnya disofa dan sibuk menatap ponselnya.

Sementara ditempat lain, seseorang tengah mendengar orang suruhannya jika Nella dan Dora bersiap untuk pergi ke pusat perbelanjaan.

“Ikuti mereka, dan laporkan padaku apa yang mereka lakukan disana jangan lupa kirim gambar dan video kepadaku..”

“Baik !”. Setelah itu orang suruhannya pergi meninggalkan dirinya. Wajahnya terlihat lelah. Dia menatap bingkai di atas mejanya. Lama menatap bingkai foto itu. Dia beranjak dari duduknya dan berjalan keluar.

Di sisi lain, rumah orang tua Mario tengah ramai dengan suara celoteh Maureen dan suara omelan Barra. Barra duduk ditangga  menghadap jalanan dengan Maureen yang diatas pangkuannya.

“Kaki na jangan ninjak tanah kotollll, Ilennnn. Tahu kotol ndaaa ??” ucap Barra kesal.

“Oaaaaa…”

“Owa owa… iya abang, gitu jawab na janan owa owaaaa…”

Entah mengapa hari ini suasana hati Barra sangat buruk. Tak lama seorang anak perempuan gembul datang menghampiri Barra dan Maureen.

“Ballaaaaaa, adek na lucu kaliiiii !! Lady pinjam boleh nda bawa ke lumah ??”

“Citu kila adekna Balla balang dipinjam-pinjam !! Nda bolehhhhhh, cuma Balla yang boleh bawa dedek Ilen ke lumah. Lady cali adek balu lah, jangan lebut adekna Balla !” ketus Barra.

Mendengar penolakan Barra tak membuat Glady tersinggung. Anak itu berjongkok dihadapan Maureen. Maureen yang baru melihat Glady mencebik mulutnya, dia sangat asing dengan wajah Glady.

“Ekhee… “ 

“Wajah kakak jelek ya ?” tanya Glady polos.

“Oaaaaa…”

“Haaaa dia bilang wajah kamu jelek, Lady !” pekik Barra senang.

“Pelasaan wajah Lady cantik kok,”.

“Ekheee…”

“Tuh, dengal ! Nda cantik katanya !”

“Jelek ya,” wajah Glady sontak murung, dia meraba wajahnya pelan. Melihat raut wajah Glady, entah mengapa Barra merasa tidak enak dia langsung menatap Maureen dipangkuannya. Maureen juga menatap dirinya.

“Janan gitu ya dek, liat kakak na cedih, nanti nangis…”.

Maureen mengerjapkan kedua matanya lucu. Tangannya yang tadi diam kini mulai terangkat menggapai Glady yang menunduk.

“Kwaaa.. Kwaaa…”

“Ka—kak… bukan kwa kwa.. Nanti jadinya bebek, dek..”

“Lady, dedek Ilen manggil tuh..” sontak Glady mengangkat wajahnya. Barra terkejut melihat Glady menangis.

“Hiks… Lady jelek, hiks…” bukannya menghibur, Maureen turut menangis membuat Barra kelabakan.

“Janan nannis, janan nanisss !!”.

“Kau nghibul aku atau ledekin aku Balla !!” ucap Glady kesal.

“Heee nda liat kau, dedek ilen nangis !”.

“Ekheeee… ekheeee…”

“Kenapa nanis ?” tanya Glady heran. Tangannya meraih tangan Maureen yang mengambang. Ternyata Maureen minta Glady untuk menggendongnya.

“Minta dendong ?” tanya Glady.

“Nda tahu, Balla. Tapu kamu kuat dendong Ilen ? Nanti loboh gimana ?” ucap Barra. Sontak saja Glady merubah raut wajahnya menjadi datar.

“Kau kila aku tliplek, diteljang badai langsung telbang !”

“Balla nda bilang citu tliplek..”

“Dedeknya kenapa nangis sayang ?” suara Rea membuat kedua bocah itu menoleh. Rea datang dari rumahnya membawa sebotol susu untuk Barra.

Melihat keberadaan Glady, kening Rea mengerut. “ Kamu keluar sore nggak dicari ibumu,nak ?”.

“Lady udah ijin mami, main ke lumah om Malio bibi..”

“Mami bolehin ?” Glady mengangguk. Rea pun turut mengangguk. Biasanya orang tua Glady melarang putrinya berkeliaran sore-sore. Apalagi sudah mandi. Tapi tumben sore ini tidak dicari.

“ Sayangggggg !!! Celanaku manaaaa !!” teriak Roy dari teras rumah.

“Di lemari banyak, mas !!” balas Rea sabar.

“Sini duluuu !”

“Astagaaa, bapakmu manja bangett !! Mama baru datang sudah disuruh balik lagi !”.

“Ini susunya, jangan dikasih ke dedek ya, beda itu susunya..”

“Iya mama…”

*

*

*

*

*

“Bos, ini yang harus bos tandatangani.” kata Asisten Kai memberikan setumpuk kertas di hadapan Mario.

“Sebanyak ini ?” tanya Mario. Bahkan yang dikerjakannya belum juga selesai.

“Tentu,”.

“ Apa tidak bisa besok saja, Kai ? Aku lelah dan ingin pulang bertemu putriku,”.

“ Tidak bisa tuan, berkas ini harus segera ditandatangani..” ucap Asisten Kai yang mana membuat bahu Mario melemas, dia sangat merindukan celoteh putrinya.

Tiba-tiba saja dia teringat dengan ucapan ayahnya. “ Nggak, nggak bisa. Ayah nggak boleh bawa Iren ke empang ! Bisa-bisa, gosong wajah putriku ! Aku harus pulang, harus selesaikan ini !” gumam Mario tanpa sadar mengangguk-anggukan kepalanya.

Mario dengan cekatan menandatangani berkas tersebut. Asisten Kai yang melihat itu melongo dibuatnya.  Namun untungnya berkas tersebut sudah diperiksa dan tidak ada kecolongan sedikitpun.

“Marshaaaaa !! Ayo, pulang ! Aku nebeng ya. Motorku dipakai abang kerja ! Abang juga nggak bisa jemput aku !” kata Melati menghampiri Marsha yang baru saja menggantikan pakaiannya.

“Iya iya, sabarrrrrr !!” pekik Marsha.

Setelah selesai, Marsha dan Melati keluar dari ruangan office girl. Keduanya melangkah tanpa tahu seseorang diam-diam memasuki ruangan itu tanpa diketahui siapapun.

“Mau beli makan nggak ?” tanya Marsha kepada Melati, dia mendapatkan pesan sang kakak untuk membeli makan sepulang kantor. 

“Boleh, mau beli makan apa ? Tapi jangan yang mahal ya, soalnya aku harus bayar kontrakan sama abang,”.

“ Amannnn !! Ada tempat makan yang murah meriah harganya !”.

“Benarkah ?!” ucap Melati berbinar. Marsha menganggukkan kepalanya. Dia menaiki motor maticnya diikuti Melati yang duduk di jok belakang. Motor yang di kendarai Marsha berjalan menjauhi area parkir perusahaan menuju jalan raya.

Kurang lebih lima menit, Marsha memberhentikan motornya di salah satu warung makan langganannya. Dua wanita cantik itu turun dari motor dan berjalan masuk ke dalam warung yang cukup ramai pelanggan.

“Kamu mau pesan apa, Mel ?” tanya Marsha setelah dirinya menyebutkan menu makanannya dan tinggal menunggu pesanannya dibungkus.

“Samain aja deh, dua ya !” seru Melati.

Keduanya terlibat obrolan, hingga tatapan Marsha tak sengaja melihat sosok yang sangat dikenalnya tengah makan bersama seorang pria yang duduk membelakanginya.

“Nensi ? Ngapain dia disini ? Siapa yang berbincang mesra dengannya ?”.

“ Kamu kenal ?” tanya Melati yang juga menyadari tatapan Marsha.

Marsha mengangguk. “Sebentar aku kesana dulu ya, kamu tunggu pesanan kita !” ucap Marsha kepada Melati, sementara dirinya menghampiri Nensi yang terlihat manja dengan pria itu.

“Nensi ! Dion ! Kalian….”

“Ma—marsha ?!”

1
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
A R
hedehhhhh
Heni Mulyani
lanjut
Della
Yuhu gess.. bentar lagi bakal masuk ke konflik semoga nyambung ya 😌.. jgn lupa bantu like dan komen..🤗♥︎
♬☆❃.✮:▹alina◃:✮.❃♬☆
Semangat Kak Author ❤
Heni Mulyani
lanjut
A R
🤣🤣🤣
A R
🤣🤣🤣🤣
Della
jangan lupa like dan komen ya teman-teman🤗👐
A R
bisa aee dedek ilenn 🤣🤣🤣😉
Heni Mulyani
lanjut author
Heni Mulyani
lanjut
A R
aduhh nenek ngmg tutup pabrik segala 🤣🤣🤣🤣
A R
mau sedih tp ga jd 😭😭😭😭😭😭
louis
kok ya jadi nenek tledor ditinggal sendirian anak kecil. untung ada Marsha.
DISTYA ANGGRA MELANI
Kok percya aja sih sang opo gak diselidiki dulu...
Heni Mulyani
lanjut
LISA
Ceritanya bagus bangett nih
LISA
Makin seru nih
LISA
Aman Kak..bagus jg ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!