"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Asiah masih memperhatikan seseorang yang sudah membuat harapannya hancur tapi dia tak bisa menyalahkan itu padanya karena tau ini pasti takdir, dia juga sudah tau semuanya karena di jelaskan oleh umminya yang mengetahui juga gimana kejadian akhir-akhir ini terjadi di pesantren al-firdaus itu, termasuk pernikahan Azmi di jalankan.
queen menyadari dari tadi wanita yang memuja suaminya itu asik menatap nya,dia tau wanita ini baik karena walaupun sakit hati tak ada sebuah kebencian tertanam di pandangannya,tapi kecewa sudah jelas itu, mungkin orang yang tidak tau akan menganggap Asiah lagi bahagia tapi queen sangat jelas tau senyum itu palsu hanya karena ingin menutupi kesedihannya.
tadi ummi Maryam mengusulkan agar membawa Ning Aqila itu jalan di area pesantren sedang umma dan ummi akan bergabung dengan yang lainnya,hal itu di setujui oleh keduanya, sedangkan kang santri yang menyetir tadi dia sudah bergabung pula dengn santri-santrinya di sini.
sempat jalan-jalan sebentar walaupun Asiah memutuskan untuk kekamarnya yang lantai atas bersama queen yang hanya menurut saja,hal itu membuat Asiah percaya menantu umma sangat baik dan penurut,dari sisi pandang pun dia kalah cantik bahkan Asiah tadi sempet terpesona melihat kecantikan menantu kiyai Usman.
"Ning juga suka ngoleksi buku-buku novel?.."
kalimat pertama yang queen lontarkan berhasil menghancurkan keheningan di antara mereka.
"iya Ning,oh ya jangan panggil Ning!..Asiah aja biar akrab Ning!.."suara lembut Asiah enak di denger.
"Oky deh..kamu juga engk usah panggil Ning dong...gimana sih!.."
Asiah tak bisa klau tidak tersenyum melihat kelakukan wanita di depannya itu yang masih sibuk melihat-lihat perpus kecilnya.
"hehe..Oky!."
"Aqila saya mau nnyk boleh?.."tiba-tiba tatapan Asiah langsung serius,queen yang mendengar itu pun penasaran dan mendekati Asiah yang duduk di pinggir kasurnya.
"hmm?.."seolah bertanya, sebelum menjawab Asiah menghela nafas lalu menatap lekat mata biru itu.
"kamu mencintai Gus Azmi!.."
"Oh Azmi!.."
"iya Ning eh Asiah aqila emng cinta banget sama mas Azmi,dia baik , ganteng,dan romantis..Aqila ngerasa jadi wanita paling beruntung dapetinnya..,emng knp nanya kyk gitu?"
hati Asiah rasanya sakit mendengarnya seperti ada ribuan panah menusuknya Tampa henti,pengen nangis saat ini tak mungkin,ada wanita yang merupakan istri seseorang yang iya kagum.
dengn senyum getir dia menjawab dengn nada pelan,"engk papa aku cuman pingin tau aja isi hati kamu!.."
"Asiah suka sama mas Azmi?.."
pertanyaan queen membuat Asiah tegang dan bisu tak tau apa lagi yang harus iya katakan,mulutnya terasa di beri lem membuatnya bungkam saat ini, walaupun dalam hati dia berteriak keras mengatakan 'iya kau menyukainya sangat mencintainya,aku ingin dialah yang menyempurnakan separuh agamaku..'
.
ruangan yang remang-remang membuat suasana terkesan menyeramkan dan horor, apalagi nuansa berwarna gelap yang membuat menyempurnakan tempatnya.
hening..
hanya suara ketukan jari di atas meja dengn seorng yang menumpu kepalanya dengn sebelah tangannya sedangkan tangan satu lagi mengetuk meja dengn pandangan lurus ke depan.
"aku mencintainya!..sangat mencintainya Aqila,maaf kan aku telah mencintai seseorang yang sudah menjadi milikimu..maaf hiks hiks..aku gk bisa hilangkan perasaan ini..ak-aku sudah mencintainya saat dia berkunjung ke pondok Abah beberapa tahun lalu.. ak-aku..hiks..hiks.."
"maaf Asiah aqila bisa apa!..klau poligami!..maaf Aqila gk bisa,Aqila engk akan berbagi yang milik Aqila tapi ada satu cara!.."dalam hati enggan mengatakan ini tapi mungkin ini takdir dirinya,sadar diri lebih baik dia tak akan pernah bisa bersanding dengan Azmi,beda dengn Asiah yang memiliki derajat Yang sama dan latar belakang juga baik, sedangkan dirinya?.. seseorang yang kesasar dan menjadi istri Gus tampan.
"maksud kamu apa Aqila!..Aqila aku mencintainya tapi aku gk akan pernah merebut dirinya dari kamu,aku engk mau jadi pelakor Aqila!!.."bantah Asiah tegas,cinta boleh tapi satu hal yang iya tau cinta tak harus memiliki.
"Aqila bisa cerai,dan Asiah boleh nikah dengn mas Azmi!.."ungkapnya dalam hati berkata ini lebih baik,karena cahaya dan gelap tak bisa bersatu,begitulah isi pikiran sekarang.
"assalamualaikum, astaghfirullah!.."Azmi melihat sekeliling sunyi dan gelap,dia baru saja pulang dari mushola dan sedikit tausiah jadi sedikit lama, sedangkan istrinya hari ini mengatakan tidak ikut dia sholat di rumah saja, mungkin capek!..fikir Azmi yang mengizinkan.
"Aqila!!.."Azmi melihat sekeliling, benar-benar gelap.
ctek
sakelar di hidupkan kini membuat pandangannya jelas,dan dia langsung menemukan sosok sang istri di balkon kamar yang terbuka sedikit.
"apa yang iya pikirkan?.."heran Azmi semenjak pulang dari pesantren An-Nur istrinya ini lebih banyak melamun atau mikirin sesuatu yang entah apa.
"sayang!.."
queen tersentak kaget langsung berdiri dan melihat suaminya yang menyerngitkan dahinya heran,Sampek segitunya?,kaget.
"gus knp sih pulang-pulang engk ucap salam malah buat kaget aqila"
"Aqila itu yang asik ngelamun,bukan jawab salam mas malah ngomel.."sekarang gantian pula Azmi yang negur istrinya ini.
"apa iya?.."
"hehe..maaf Gus..eh mas.. waalaikumsalam,.."dengn cengiran Handalannya sekarang dia mencium tangan Azmi.
"udah sholat?.."
"udah!.."
"ngapain di sini?..apa yang kamu pikirkan Aqila,ada masalah?.."Azmi sangat penasaran apa yang di alami istrinya ini di sana.
"gk ada kok..Aqila ngantuk tidur dulu ya..."Tampa menunggu dia bergegas masuk meninggalkan Azmi yang mematung.
"dia menghindari ku?.."
azmi masuk dan melihat istrinya sudah di atas kasur dengan menutup seluruh badannya dengn selimut,iya berjalan dengan perlahan di sisi kasur sebentar,tidak ada yang ia lakukan lalu keluar kamar meninggalkan queen yang kini menghela nafas.
"maaf mungkin ini lebih baik,kita engk cocok,dan kamu cocok dengn Ning Asiah bukan aku..,suatu hari kalian akan tau aku sebenarnya jadi sebelum itu terjadi lebih baik kita pisah..aku engk ingin kalian terluka karena bila mereka tau kelemahan ku kalian!..maka ketenangan kalian akan berakhir,...aku pastikan ini adalah tempat yang paling tenang dan menyenangkan yang pernah aku rasakan..kalian keluarga yang aku impikan, terimakasih.."setetes air mata keluar di sudut mata quee,dia menatap nanar pintu yang Azmi tutup, menghela nafas panjang lalu berbaring kembali.