Aku tidak menyangka kalau kedua orang tuaku membiarkan putri kandungnya sendiri menjadi istri kedua alias Di Madu.
Alasannya hanya karena kedua orang tuaku berhutang budi pada orang tua laki laki yang akan menikahiku.
Aku pun setuju dengan semuanya, karena tidak ada alasan untuk aku menolaknya.
Yuuk ikuti ceritanya.......!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jeny chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. menceritakan Silsilah Kamelia
"Adit kelengkapan di Apartement nya bagaimana?? Jangan membuat Lia jadi gak betah disana. "
tanya Papanya Adit saat putra nya makan dengan tenang.
"Sudah Papa dan semua kebutuhan Lia lengkap, dapur juga sudah terisi bahan makanan, palingan tinggal menunggu pelayan buat kerja di rumah dan Adit mau Mama yang menyiapkan nya biar terpercaya. "
jawab Adit dan membuat kedua orang tuanya mengangguk.
"Kalau bisa jangan ada pelayan, aku sanggup mengurus semua sendiri. "
ucap Kamelia yang ingin merasakan rumah tangga berdua dengan suaminya.
"Nanti kamu malah kecapean Sayang, kamu kan kerja loh dan memangnya akan sanggup?? "
ucap Mamanya Adit dan Kamelia langsung mengangguk.
"Lia sanggup Maa dan coba saja satu minggu, kalau gak sanggup baru Lia minta pelayan tapi tetap Lia yang akan memasak nya. "
ucap Kamelia dengan nada yakinnya dan Mamanya Adit pun menyetujuinya.
"Lia Lia.....kamu ini di beri kemudahan malah ingin yang sulit, tapi Papa bangga sama kamu. "
ucap Papanya Adit dan Kamelia langsung tersenyum senang.
"Mau berangkat jam berapa kesana?? Kita sekalian makan makan disana dan Mama sama Lia yang akan memasak. "
tanya Mamanya Adit dan semua mata tertuju pada Adit.
"Kenapa melihat ke aku?? Terserah Lia mau kapan berangkatnya. "
jawab Adit sambil menyudahi makannya.
"Kamu nanti terakhir saja Adit kesananya, biar Mama sama Papa dan Kamelia duluan. "
ucap Papanya dan Adit mengiyakannya.
"Iya Papa dan lagian Adit mau nunggu Handi, katanya dia mau ngasih laporan terbaru, Handi bilang vidio lama sudah susah untuk mencari, Papa bisa carikan?? "
ucap Adit dan Papanya mengiyakannya.
"Sedang di cari sama Asisten Papa dan kamu sabar sebentar, vidio dan foto lengkap dengan hari, tanggal, tahun dan waktu, Papa akan siapkan untuk kamu dan ingat kamu fokus dengan kasus kamu jangan bawa bawa Lia, anggap saja seolah kamu tidak mementingkan Lia saja untuk sementara, Papa yakin kamu takut kalau wanita itu mengacau yaa dan akan membawa nama Lia nantinya saat pesta perusahaan, bersabarlah satu minggu lagi Adit dan kamu harus pulang ke rumah wanita itu jangan sering datang ke rumah ini. "
jelas Papanya dan di setujui oleh Mamanya hanya Kamelia yang memilih berdiam sama.
"Baik Papa dan nanti senin saja Adit pulang nya, inikan jadwal Adit pulang ke rumah ini sesuai keinginan Cindi, maaf karena Adit salah memilih wanita dan tidak mendengar semua ucapan Mama sama Papa, kedepannya Adit akan mendengarkan apapun yang Mama dan Papa ucapkan untuk Adit. "
ucap Adit yang membuat kedua orang tuanya tersenyum senang.
Kamelia hanya menjadi pendengar setia, setelah makanan habis dia tetap diam di samping Adit yang sedang berbincang dengan kedua mertuanya.
"Lia siap siap yaa kita pergi sekarang saja, Mama membawa bibit tanaman dan bunga cantik untuk di tanam di sana, kemarin Mama lihat ada balkon kosong dan kita isi dengan tanaman. "
ucap Mamanya Adit dengan nada riangnya dan membuat Kamelia tersenyum mengiyakannya.
"Nanti juga akan di sediakan ayunan bambu buat menikmati udara disana. "
ucap Adit dan Kamelia mengangguk.
Kamelia langsung menuju kamarnya untuk membawa tas juga handphone nya, Mamanya Adit langsung menuju halaman belakang untuk mengambil peralatan tanamannya, sedangkan Adit dan Papanya memilih duduk di ruangan tengah rumah sambil menunggu dua wanita beda generasi yang sedang bersiap.
"Adit kamu sudah waktunya sadar dan kembali menjadi Adit lama yang penuh senyum, semenjak kamu menikah dengan wanita itu semua lenyap dan kamu menjadi angkuh sekali, Mama selalu menangis setiap malam memikirkan kamu Adit, sebenarnya Papa sama Mama dari dulu ingin menyadarkan kamu tapi melihat kamu yang mencintai wanita itu membuat Kami berdua mundur lalu memberikan kesempatan pada wanita itu tapi wanita itu tetap tidak berubah malah semakin menjadi saja, bersabarlah hanya beberapa hari lagi Adit semua akan terungkap. "
jelas Papanya dan Adit hanya terdiam sambil mengangguk karena semua memang berawal dari dirinya yang memilih wanita salah menjadi pendampingnya.
"Terimakasih karena menghadirkan Kamelia di tengah pernikahan Adit yaa Paa, dari Kamelia Adit menjadi sadar bagaimana tugas seorang istri, dari Kamelia juga Adit belajar kesederhanaan. "
ucap tulus Adit dan Papanya tersenyum tanpa menjawab.
"Kamelia itu masih keturunan ningrat, Kakek dari Papa nya itu dulu bersahabat dengan Kakek kamu saat masih sama sama berjaya, keluarga Kamelia dari Papanya sangat serakah jadinya memilih mundur dari pada terlibat perselisihan, Kakek kamu meninggal duluan jadi nya gak bisa membantu, Papa berusaha membantu Kakek nya Kamelia untuk menutup identitas karena Kamelia di incar untuk di jadikan pewaris, kalau keturunan ningrat lain kan pewaris harus laki laki tapi keturunan Kamelia pewaris harus perempuan, makanya Papa di minta Kakek nya Kamelia untuk menikahkan cucunya dengan Putra Papa. "
jelas Papanya Adit dan membuat Adit terdiam.
"Pantas saja aura Papa nya Kamelia itu berbeda dan Kamelia sendiri pun berbeda sekali. "
ucap Adit dan di benarkan oleh Papanya.
"Bahagiakan Kamelia karena dia wanita tangguh luar biasa, dia sekolah sampai lulus kuliah itu gak mengeluarkan biaya, kepintaran dan kejeniusannya yang membuat dia mendapat beasiswa full, alangkah bangganya nanti kalau kalian memiliki anak pasti anaknya akan membanggakan karena kamu sama Kamelia sama sama pintar dan di atas rata rata. "
jelas Papanya Kembali dan Adit merasa bangga mendengarnya karena dia beruntung memiliki Kamelia.
Mamanya Adit menghampiri dengan Kamelia yang membantu membawakan barang barangnya, Adit sampai bingung kapan istrinya itu menyusul Mamanya padahal tadi Kamelia kan ke kamar dan bukan ke halaman belakang.
"Mama mau berkebun disana?? Banyak sekali bawaannya loh ini. "
tanya Sang suami saat melihat istrinya begitu antusias.
"Mama mau jualan tanaman disana, Papa ini sangat aneh dan memang Papa gak lihat di Apartemen Adit gak ada alat dan bahan, jadi Mama bawa saja dari rumah kan, nanti bantu bawakan ya Paa. "
jawab Sang Istri dan Papanya Adit mengacungkan jempolnya.
"Mau berangkat sekarang?? "
tanya Adit dan Mamanya menganggukkan kepalanya.
Mamanya Adit dan Kamelia langsung membawa barang barangnya menuju mobil, Papanya Adit dan Adit pun ikut membantu juga membawa sebagian.
"Yakin ini semua mau di bawa sama kalian bertiga?? Banyak loh dan belum tanahnya juga kan berat. "
tanya Adit yang meyakinkan kembali bahan bahan yang di bawa Mamanya.
"Nanti minta OB disana minta tolong buat bawakan tanahnya, barang barang ini masih sanggup di bawa sama Mama dan Papa juga Lia. "
jawab Mamanya dan Adit mengiyakannya karena Mamanya itu maha benar juga tidak bisa di bantah ucapannya.
.
.
Bersambung.......