Violet Greyson Michael dulu pernah menikah dengan seorang pria bernama Leonardo Elgantara. Karena sebuah masalah Violet memutuskan untuk kabur dari Leo dan pindah ke Jepang, seminggu setelah dirinya kabur ia baru menyadari kalau dirinya hamil anak dari Leo.
Awalnya ia berniat mengugurkan kandungannya karena tidak mungkin mampu membiayai anak itu, tetapi ia terlalu sayang pada anaknya hingga akhirnya membesarkan anak itu sendirian, Vio berhasil menjadi Manajer di perusahaan Entertainment dan merubah hidupnya menjadi lebih baik, Vio tidak mau lagi bertemu dengan Leo apapun yang terjadi.
Tanpa Vio ketahui selama lima tahun Vio hilang Leo masih berusaha mencarinya hingga pada akhirnya Leo pergi ke Jepang untuk menjalankan pekerjaannya, takdir berkata lain mereka kembali di pertemukan di keadaan yang tidak tepat.
Leo sedang asik minum di club' bersama sekumpulan perempuan yang ada di dekatnya, membuat Vio semakin yakin kalau meninggalkan Leo adalah keputusan yang baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cintaku Masih Sama
Hari berikutnya saat Vio baru saja pulang dari kantor dengan rasa lelahnya, di apartemen ia harus kembali menghela nafas panjang karena seisi ruangan tengah apartemennya penuh dengan mainan dan beberapa belanjaan yang berserakan dimana-mana.
Lalu tidak lama setelah itu ia juga harus melihat Leo dan Alex berlarian memutari dirinya, Leo mengejar Alex untuk menangkapnya karena mereka sedang bermain.
Melihat senyuman indah di wajah Alex membuat Vio merasa rasa lelahnya hilang seketika, anak itu terlihat begitu bahagia sekarang. Biasanya Alex tidak pernah tertawa selepas itu ketika bersamanya, Vio berjalan melewati mereka dan Leo berhasil menangkap Alex.
Leo menggendong Alex lalu berputar sambil tertawa bersama, "Leo aku ingin bicara dengan mu," Ucap Vio.
Leo menurunkan Alex, "Sebentar, Papa mau bicara dengan Mama cantik mu," Canda Leo mengacak-acak rambut Alex.
"Oke Papa," Alex hormat pada Leo dan ia mulai memainkan mobil remote di dekatnya sendirian.
Vio bicara dengan Leo di dapur, "Bawa semua barang mu keluar dari sini," Pinta Vio dengan wajah serius memandangi Leo.
"Kenapa?"
"Jangan memanjakan Alex seperti itu, aku tidak suka."
"Ayolah Vio, ini hanya hadiah kecil ku untuknya. Lagipula dia terlihat begitu bahagia mendapatnya," Leo memegang kedua pundak Vio dengan lembut.
"Apa mau kamu sebenarnya? Aku membiarkan kamu dekat dengan Alex bukan berarti aku membiarkan kamu memanjakan dia, Tolong mengerti bagaimana aku mendidiknya," Vio melepaskan genggaman tangan Leo di lengannya.
"Kali ini saja, nanti aku janji tidak akan memanjakan dia lagi," Leo masih memohon pada Vio.
"Oke, tapi bawa pergi barang yang kamu berikan untukku, tas, baju dan sepatu itu untukku bukan?"
"Tidak, kalau kau tidak mau menerima semua pemberian ku maka akan. ku beritahu semua orang tentang hubungan kita," Leo menaikkan sebelah alisnya untuk mengancam Vio.
Vio tidak dapat berkata apapun lagi, ancaman Leo membuatnya tidak berkutik.
"Tidak usah bercanda Leo, ini tidak lucu sama sekali."
"Aku tidak sedang bercanda Vio, kau tahu sendiri jika aku tidak pernah bercanda ketika mengancam mu."
"Baik-baik terserah kau saja, lakukan apapun yang kamu mau," Vio meninggalkan Leo ia sudah terlalu lelah untuk bicara dengan Leo.
Pria itu sangat tidak mau kalah dengannya.
Leo tersenyum miring, ia akhirnya kembali pada Alex.
Setelah Vio selesai mandi dan ganti baju Leo juga Alex tiba-tiba bekerja sama untuk mengajak Vio makan malam di luar, karena kedua orang yang memohon di hadapan Vio adalah orang yang paling ia sayangi jadi Vio luluh juga dan mau makan malam di luar.
"Pakailah dress ini," Leo menunjuk salah satu dress yang ia belikan untuk Vio.
Vio menatap Leo sinis dan mengambil baju itu, "Baik," sinis nya.
Leo dan Alex saling bertepuk tangan karena misi mereka berhasil untuk mengajak Vio, saat menunggu Vio ganti baju tiba-tiba bel pintu masuk berbunyi, Leo membukakan pintu itu.
Morata ada di depan pintu apartemen Vio, "Kenapa kau ada di sini?" Tanya Morata.
"Harusnya aku yang bertanya, mengapa kau ke mari?" Tanya Leo tidak kalah sinis.
"Saya sudah biasa ke sini."
"Itu bukan urusan saya, tetapi Vio malam ini mau makan malam bersama saya jadi dia tidak bisa di ganggu," Leo tersenyum kemenangan, Leo dapat melihat kalau Morata ini sebenarnya ada perasaan pada Vio.
"Siapa Papa?" Teriak Alex dari dalam sambil berlari menuju Leo.
Morata membulatkan matanya ketika Alex memanggil Leo Papa.
"Om Morata," Sapa Alex.
Morata berjongkok di hadapan Alex, "Mengapa kau memanggilnya Papa?"
"Om tampan ini mirip ayahku, aku juga sudah di bolehkan memanggilnya Papa, jadi aku panggil Om tampan Papa saja," Jelas Alex.
"Mama mu tidak marah?"
"Kau ini jadi tetangga kepo sekali ternyata, memangnya urusan kamu apa kalau dia memanggil saya Papa?" Leo menarik Alex dari dekat Morata.
Morata menatap ke arah Leo lalu kembali berdiri, tidak lama setelah itu Vio datang dengan dress putih selutut tanpa lengannya. Tubuh putih pucat Vio begitu terlihat cantik, rambut panjang Vio ia biarkan tergerai begitu saja dengan riasan seadanya yang sangat pas di wajah Vio yang pada dasarnya sudah sangat sempurna.
Wajah kecil Vio yang terlihat imut dan cantik, "Morata," Vio agak kaget melihat Morata ada di sana.
Ketiga pria di sana tampak terpesona melihat kecantikan Vio sampai mereka tidak sadar dengan apa yang Vio katakan.
"Halo Morata kau sedang apa di sini?" Tanya Vio.
"Tidak, maaf sudah menganggu mu," Morata tiba-tiba pergi begitu saja dari sana, Morata sadar betul ketika melihat Vio barusan kalau Vio masih begitu mencintai Leo.
Pasalnya Vio selama ini tidak pernah mau ketika di ajak makan malam di luar dengannya, melihat barusan ia sadar ia tidak pernah berarti apapun di hidup Vio. Padahal ia sudah melakukan sebisanya untuk mendekati dan memperjuangkan Vio.
Walaupun begitu Morata tidak akan menyerah semudah ini, suatu saat nanti ia yakin kalau ia pasti akan mendapatkan Vio. Sebelum Vio kembali menikah lagi dengan siapapun ia tidak akan menyerah.
_________
Vio, Leo dan Alex sampai di sebuah restoran yang memiliki ruangan khusus. Vio minta untuk makan malam di restoran yang memiliki ruangan khusus karena tidak mau ada orang lain yang melihat mereka makan bersama, beritanya akan besar jika sampai ada yang melihatnya.
Mereka makan dengan sangat seru, Leo semakin akrab dengan Alex, Vio yang melihat keduanya berbincang hangat membuatnya tersenyum tanpa sadar. Sejak lama inilah yang ia inginkan sebenarnya, tetapi ia tidak pernah berharap lebih.
Saat hari sudah semakin malam, Alex tertidur di pangkuan Leo. Vio agak canggung karena kini hanya mereka berdua yang bangun di sana.
"Kau yakin tidak mau kembali denganku?" Tanya Leo menatap Vio dengan sangat dalam.
Vio sibuk dengan makanannya, "Aku tidak mau membahas itu terlebih dahulu."
"Aku akan jadi ayah yang baik untuk Alex."
Vio menghela nafas, "Aku katakan sekali lagi, aku tidak mau membahas itu jadi cukup hentikan sebelum aku marah."
"Vio aku janji akan melindungi kau dan Alex bagaimana pun caranya."
Vio tiba-tiba memukul meja untung saja Alex tidak terbangun, "Aku katakan tidak itu artinya tidak."
"Oke, tetapi aku tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan mu kembali."
"Terserah kau."
Leo tiba-tiba menarik Vio dan mencium kening Vio hangat sebagai tanda cintanya pada Vio yang tidak pernah berubah, Vio tampak diam saja ketika Leo mencium keningnya begitu saja. Tubuhnya secara otomatis membiarkan Leo melakukan itu.