Ketulusan Cinta Nabila

Di area bermain anak di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di ibu kota, Kevin nampak sedang asyik bermain dengan anak-anak lain seusia nya. Rehan terlihat duduk di sebuah bangku tak jauh dari tempat bermain sang putra, sambil mata nya terus mengawasi pergerakan bocah kecil itu. Sesekali terdengar celoteh dan canda riang Kevin bersama teman-teman nya, suasana disekitar area bermain itu sungguh sangat ramai terdengar.

Namun berbeda dengan suasana hati Rehan saat ini, dia dilanda kegelisahan. Meski mata nya tertuju kearah Kevin tapi hati nya berkelana entah kemana. Sesekali terdengar hembusan nafas nya yang kasar, seperti ingin membuang rasa tak nyaman yang masih setia bersemayam di hati nya.

Beberapa kali dia mengedarkan pandangan kearah pintu masuk, meneliti satu persatu pengunjung yang ramai berdatangan. Tapi lagi-lagi kecewa yang dia dapatkan, seseorang yang ditunggu-tunggu sejak satu jam yang lalu tak kunjung menampakkan batang hidung nya.

Rehan mulai gelisah bangkit dari duduk nya, dan berjalan mondar mandir dan sebentar kemudian kembali duduk di bangku. Sedangkan di area bermain, Kevin juga nampak sudah mulai bosan.

Kevin berjalan keluar dari area bermain dan menghampiri sang daddy, "dad, Kevin bosan," ucap bocah kecil itu sambil mendudukkan diri nyaa tepat di sebelah sang daddy.

"Lantas...?" Rehan bertanya kepada sang putra, sambil menautkan kedua alis nya.

"Kevin mau es krim," pinta nya merajuk.

"Hmmm,,," jawab Rehan tak bersemangat, tapi demi menuruti permintaan putra nya dia beranjak juga dari tempat nya duduk dan segera menggandeng tangan sang putra untuk menuju stand penjual es krim yang berada tak jauh dari area bermain itu.

Baru saja Rehan dan Kevin mau melangkah terdengar suara seseorang yang sangat mereka rindukan, "Assalamu'alaikum,,," Nabila tau-tau sudah berada dihadapan mereka, mengucap salam dan tersenyum manis sambil mengusap lembut kepala Kevin.

"Wa'alaikumsalam,,," jawab Rehan dengan perasaan bahagia.

"Tante mommy,,," seru Kevin terlonjak kegirangan, dan segera menghambur memeluk Nabila.

Nabila yang menyadari keinginan Kevin langsung berjongkok mensejajarkan diri dengan tinggi bocah kecil itu, dan langsung memeluk Kevin dengan erat.

Rehan menyaksikan adegan didepan mata nya itu dengan perasaan berdesir, berbagai macam rasa ada di hati mya saat ini, rasa yang dia sendiri tak bisa memahami. "Rasa apa ini sebenar nya?" gumam nya dalam hati, dan Rehan hanya mampu mengutarakan nya dengan tersenyum hangat dan menatap Nabila dengan tatapan penuh makna.

"Bill,,, apa kabar?" sapa Rehan berbasa-basi.

"Alhamdulillah, baik bang..." jawab Nabila melihat kearah Rehan dan sedetik kemudian segera menundukkan pandangan nya.

"Kevin pengin makan es krim di sana," tunjuk Rehan kearah stand es krim, memberi tahu Nabila tujuan mereka sebelum gadis itu datang. "Tapi karena tante mommy udah disini, bagaimana kalau kita makan es krim nya di tempat lain saja,,, sambil jalan-jalan, mau kan nak?" Rehan mengedipkan sebelah mata nya kepada Kevin untuk memberi kode pada bocah itu agar menyetujui ide nya.

"Oke dad,,, yuk tante mommy, kita berangkat sekarang," dengan cekatan Kevin menggandeng tangan Nabila untuk mengikuti langkah nya keluar dari pusat perbelanjaan itu menuju mobil Rehan yang terparkir diluar.

*****

Di sebuah cafe yang masih berada di kawasan apartemen Rehan, saat ini tengah berlangsung persiapan sebuah pesta kecil. Alex terlihat memberikan instruksi kepada beberapa karyawan cafe, sebagian yang lain sibuk mendekorasi ruangan. Bi Ani dan bi Surti, juru masak di apartemen Rehan yang baru beberapa hari pulang dari kampung juga terlibat dalam persiapan pesta itu. Tak ketinggalan pak Maman, sopir pribadi Kevin juga ikut ambil bagian dalam pesta yang telah direncanakan oleh tuan muda nya.

Dert,,, dert,,, dert,,,

Alex buru-buru mengambil ponsel nya yang bergetar di dalam saku kemeja nya, dan segera mengangkat panggilan telepon, "hallo Bos," sapa nya kepada orang yang berada di ujung telepon.

"Sudah siap semua Lex?" tanya Rehan kepada Asisten Pribadi nya, "gue bentar lagi meluncur," lanjut nya tanpa menunggu jawaban dari Alex.

"Oke Bos,,, dalam lima menit ke depan semua beres," ucap Alex mantap memberikan laporan nya.

Dari seberang sana, tanpa mengucapkan sepatah katapun Rehan langsung menutup sambungan telponnya. Alex hanya menggelengkan kepala sambil mencebik, "dasar si Bos,,, kebiasaan main tutup telepon sesuka nya aja," gerutu Alex.

Semua berjalan dengan lancar dan sesuai arahan Alex, tepat lima menit kemudian semua nya sudah ready. "Semua sudah siap, kalian boleh kembali ke belakang," titah Alex. "Untuk pak Maman, bi Ani dan bi Surti, silahkan kalian menunggu ditempat yang telah tersedia, dan bersiaplah untuk tugas kalian nanti," sambil berlalu dari ketiga pegawai Rehan tersebut.

Mobil yang dikendarai Rehan memasuki area apartemen dan langsung menuju depan cafe, terlihat di sana Alex sudah menunggu nya.

Rehan membuka pintu mobil nya dan bergegas turun, diikuti oleh Nabila yang langsung membuka pintu mobil tanpa menunggu untuk dibukakan pintu nya. Nabila bergegas turun sambil menuntun tangan kecil Kevin, menganggukkan kepala dan tersenyum kepada Alex.

"Selamat siang Nona Nabila,,," sapa Alex tersenyum hangat.

"Siang bang Alex,,," jawab Nabila ramah.

"Sok manis lu,,," gerutu Rehan persis di telinga Alex dengan sangat lirih, hingga hanya Asisten Pribadi itu yang bisa mendengar nya.

Alex hanya nyengir mendengar protes dari Bos nya itu, "kalau cemburu langsung tembak aja Bos, jangan kelamaan... nanti gue embat tahu rasa lu?" Ancam nya berbisik dengan nada mengejek.

"Berani lu,,," sambil menempel kan kode pistol kearah kening Alex dengan mata melotot.

Sontak Alex terbahak melihat kelakuan tuan muda dan sekaligus sahabat nya itu, "ampun Rey,, gue gak sungguh-sungguh," Alex menangkup kedua tangan nya di dada, "tapi kalau dia nolak lu, gue yang akan mengejar nya," sambil terkekeh dan segera berlari menuju mobil untuk menghindar dari tonjokan si Bos.

Nabila yang dari tadi mengamati kedua orang sahabat itu hanya menggelengkan kepala, tak mengerti dengan apa yang mereka ributkan.

"Ayo Bill,,, kita masuk," sesaat setelah Alex kabur Rehan menggandeng tangan putra nya dan mengajak Nabila untuk masuk kedalam cafe.