Aku yang dikhianati sahabat dan suamiku kembali ke masa lalu. Aku tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mereka lagi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sia Masya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Aku masih melihat kebelakang pintu berharap Leo menyusul.
"Hmm... Leo mana?"
"Nggak tau kemana, dia hanya menyuruh kami berdua menemanimu setelah menyerahkan rok ini ke kami." Jelas Loly.
"Kamu tahu nggak, dia keliling ke setiap kelas untuk menanyakan rok lebih loh." Kata Sita
"Benarkah?"
"Iya, mana mungkin kami berbohong. Apa jangan-jangan dia suka lagi sama kamu."
"Nggak mungkin deh, kalau kalian dalam kesulitan mungkin dia juga akan membantu."
"Nggak ada yang mau melakukan hal bodoh seperti itu. Dari cara dia memandangmu saja sudah berbeda. Hanya kamu nya saja yang nggak peka."
"Tapi kalau kalian jadian aku setuju-setuju saja."
"Apaan sih." Wajahku memerah setelah mendengar perkataan Sita.
"Tuh kan, kamu pasti suka sama Leo juga kan."
"Nggak ah, udah sana aku mau ganti dulu." Aku mendorong Loly dan Sita agar keluar dari kamar itu.
"Tuh kan dia malu." Teriak mereka dari luar pintu sambil ketawa cengengesan.
Aku tidak ingin mereka melihat wajahku saat ini yang begitu merah padam.
Hatiku berdetak kencang setelah mereka mengatakan kalau Leo suka sama aku.
"Ada apa ini sebenarnya? Apa aku menyukai Leo?"
Aku menjadi bingung dengan perasaan ku sendiri. Kemarin aku mengatakan kepada Leo untuk tidak menyukaiku tetapi aku yang malah menyukainya.
Apa yang akan aku lakukan jika aku bertemu dengan Leo?
Aku keluar setelah gantian. Loly dan Sita masih setia menunggu di luar. Pakaian basahku, ku simpan di bingkisan rok tadi.
"Ayo kembali ke kelas." Ajakku pada Loly dan Sita
"Baju itu kelihatan besar sama kamu. Apa kita tanya pada anak-anak lain siapa tahu ada baju lebih juga."
"Nggak usah, aku lagi malas."
"Malas atau memang betah sama pakaian Leo." Mereka berdua cengengesan lagi. Kayaknya hari ini lagi mood mereka buat menggoda ku.
"Kalian ini," mereka tidak berhenti menggoda diriku sampai di depan kelas.
Kelas juga sudah bersih, anak-anak sementara mengatur meja. Tetapi saat aku datang mereka menghentikan aktivitas mereka dan mendekati diriku.
"Maaf ya Dinda." Kata Kenan yang ternyata adalah pelaku yang menyebabkan ku jatuh.
"Aku nggak sengaja tadi,"
"Iya, nggak apa-apa."
"Gimana kondisimu?" Tanya ketua kelas.
"Aku baik-baik saja."
"ya sudah, kamu duduk saja. Lagian pekerjaan kita sudah selesai." Kata ketua kelas.
"Leo dimana?"
"Tadi ada seseorang yang mencarinya, makanya dia pergi."
"Oh,"
"Bukankah Leo pria yang gentleman. Dia dengan sigap menggendong Dinda."
Anak-anak lain ikut-ikutan menggoda diriku. Tetapi aku berpura-pura untuk tidak peduli. Aku hanya memikirkan dimana Leo sekarang, aku belum mengucapkan terima kasih kepada dirinya.
Apa aku keluar saja mencarinya, siapa tahu dia pergi ke taman. Aku keluar setelah meyakinkan diriku.
Aku mencari Leo di taman namun tak dapat menemukannya.
Aku juga mencarinya di tempat lain juga masih tak melihatnya. Apa mungkin Leo sudah pulang.
Aku memutuskan untuk berjalan menyusuri lorong karena bosan juga hanya duduk di kelas. Anak-anak kelas lain masih sibuk dengan aktivitas membersihkan kelas mereka.
Saat berjalan melewati lorong kelas kosong tanpa sengaja aku mendengar suara pertengkaran antara pria dan wanita. Sebenarnya aku tidak ingin menguping tetapi setelah tahu bahwa orang itu adalah leo dan seorang gadis mungkin dari kelas lain, aku memutuskan untuk mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Kakak sengaja ya mau membuat aku cemburu?"
Gadis itu terlihat sedang menangis.
"Kakak harus tahu, meskipun kakak mendekati wanita lain, aku tetap yang akan menjadi satu-satunya di dalam hidup kakak."
"Apa-apaan sih kamu, jangan pernah membawa masalah pribadi kita ke kehidupan sekolah ku." Baru kali ini aku melihat raut wajah kesal yang Leo tunjukkan kepada wanita itu.
"Ingat kak, kita sudah dijodohkan."
Entah kenapa hatiku tiba-tiba saja sakit setelah tahu kalau Leo dijodohkan dengan wanita itu.
"Aku tidak pernah setuju dengan perjodohan kita. Itu semua adalah kemauan ayahku."
"Aku tidak peduli, aku akan tetap menikahi kakak apapun yang terjadi."
"Aku tidak pernah menyukaimu."
"Apa karena kakak menyukainya, dan kakak mulai mengabaikan ku."
"Sejak awal aku memang tidak suka sama kamu, jadi jangan memaksa kan dirimu ataupun menyalahkan orang lain."
Leo keluar dengan kesal. Ia terkejut saat tahu aku berdiri di depan pintu. Ia menarik tanganku meninggalkan tempat itu.
"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan kalian." Kataku saat kami tiba di taman.
"Apa kamu mendengar semuanya." Aku mengiyakan.
"Aku janji aku nggak akan bocorkan ke siapapun."
Leo tiba-tiba saja memelukku.
"Aku tidak peduli. Aku tidak pernah menyukainya."
Tubuhku terasa kaku akan perlakuan Leo yang tiba-tiba.
"Leo aku..."
Aku terdiam seketika di saat Leo menempelkan bibirnya pada bibirku.
"Aku mencintaimu Dinda." Aku bisa melihat tatapan matanya yang begitu dalam dan tulus padaku.
Plak...
Tanganku bergerak dengan sendirinya tanpa adanya aba-aba. Leo memekik sakit karena tamparan telapak tangan ku memang cukup kuat. Aku belum bisa menerima situasi seperti ini, aku takut kalau aku akan jatuh ke jurang yang sama lagi.
Aku sempat merasa bersalah tetapi juga kesal pada Leo. Selama pacaran dengan Lex sewaktu SMA aku tak pernah mengizinkan nya untuk menciumku, karena kami masih bersekolah.
Setelah kejadian saat itu aku tidak menegur Leo sampai tiba hari dimana guru mengumumkan liburan kami.
ansk perempuan klu pacaran RUSAKKKK.