Menikah Dengan Psikopat

"Nur, apa kamu mau jalan jalan di sekitar rumah sakit ini...?" Sang ibu mengelus rambut putri semata wayangnya.

"Baiklah bu..." Nur berusaha tersenyum agar ibunya tidak hawatir.

Ibu membawa Nur keluar kamar, Untuk menghirup udara segar.

"Aku dan Andre mau pamit pulang dulu ya bu,nanti kami datang lagi.Ucap Joni pamit dengan sopan.

"Iya ms,makasih ya, udah bantuin Nur... Ibu bersyukur sekali Nur punya bos dan temen yang baik seperti kalian." Ibu tersenyum.

" Iya bu,permisi..." "Assalamualaikum...?" Andre dan Joni melangkah pergi.

"wa'alaikum salam..."Jawab ibu.

Nur dan ibu berjalan keluar kamar dan menuju di sekitar taman yang ada di rumah sakit.

"Aduh,ibu mau ke kamar kecil dulu ya Nur, ibu kebelet,kamu mau disini apa mau masuk...?"Tanya ibu Nur

"Nur disini aja deh bu,ibu nggak usah hawatir banyak orang disini..."Jawab Nur.

" Ya udah, jangan kemana mana ya, Ibu ke kamar kecil dulu..."Ibu berlalu pergi dengan tergesa gesa menahan hajatnya yang tak tertahan.

Nur mengingat kejadian saat di hutan, Agus berdebat dengan dirinya sendiri, bertanya dan menjawab kata katanya sendiri, seperti ada dua orang dalam tubuh Agus.

"Apa yang terjadi pada Agus...?Apa dia sakit...?Apa mungkin kepribadian ganda,dari tanda tandanya memang menuju kesitu."Ucap Nur menduga.

Agus ternyata mengintai dari jauh., menatap sang puja'an hati,Agus memakai baju dokter dan masker. Agar tidak dikenali identitasnya dan dapat leluasa mendekati Nur. Karna dia sendiri sudah jadi buronan.

"Nur ternyata memikirkanku." Agus meneteskan air mata menyesal. "Aku harus bicara dengan Nur."Agus pelan pelan mendekati.Agus memegang pundak Nur..

Nur menoleh, "ada apa pa dokter...?" Ucap Nur dengan ramah.

"Nur,ini aku..."Ucap Agus membuka masker.

"Deg...! Mata nur terbelalak, dengan debaran jantung tak beraturan,meneteskan air mata.

"Aku harus tenang menghadapinya ,jangan takut Nur, aku harus menguji agus." Benak Nur dalam hati nya.

"Dimana bapak mas...?"Ucap Nur sangat sedih.

"Kamu bawa kemana bapak...?" "Gimana ke ada'an bapak...?"

"Bapak ada sayang, bapak baik baik aja."

Nur mau yah ikut mas...?"Ucap Agus berlinang air mata.

"Balikin bapak ke ibu mas..."Ucap Nur lembut menangis agar agus mau melepaskan bapaknya.

" Iya...Iya...Sayang,asalkan kamu mau bersamaku,aku akan balikin bapak...." Ucap Agus mengangguk memegang erat tangan Nur.

"Apa kau akan baik padaku...?" "Sekarang aku takut melihatmu...?"Nur menangis sesenggukan. "aku masih ingat bagaimana kejadian di hutan itu..."

"Ma'afin aku sayang, aku janji ,aku akan baik padamu. Aku dan Dion sudah sepakat untuk tidak menyakitimu.

Agus memeluk nur, menangis dalam pelukannya ,merasa sangat menyesal.

Nur terkejut mendengar nama Dion."Dion...?siapa Dion?"

"Emmmm... Dion... Adalah kepribadian ku yang ganas,aku punya dua kepribadian Nur,Agus menunduk sedih"

"Apa kau ingat saat kau kecil pernah menolong seorang anak laki laki..?" Ucap Agus.

"Jadi benar dugaan ku..."Ucap Nur dalam benak hatinya."anak laki laki yah...."Nur coba mengingat.

Sekarang aku ingat,aku menolong anak laki laki yag terbaring lemas,di depan warung kosong,dia sakit dan kelaparan,aku merawatnya,sampai pulih tanpa sepengetahuan ibu dan bapak.

"kenapa kamu tanya itu...?"Tanya Nur penasaran.

"Anak laki laki itu adalah aku Nur."Ucap Agus menatap Nur.

Nur tercengang. "Jadi kau anak itu...."

Nur melihat ibunya mendekat,Nur mulai panik dan memeluk Agus mencoba membuat Agus mengerti agar tidak membahayakan orang di sekitarnya.

"Aku akan pergi bersamamu,tapi, kau harus kembalikan bapak dulu,aku janji,kau tau kan aku tidak pernah ingkar janji...?"Agus menggangguk

"Aku akan ganti pakaian kau bawa bapak kemari..."Ucap Nur dengan serius,ibuku sudah datang kau pergilah dulu.

"Baiklah sayang,tunggu aku..."Agus pergi.

Nur bergumam dalam hati. "Aku harus memikirkan rencana dengan matang. Aku harus bisa mengendalikan emosi Agus agar tidak mencelakai orang lain.

Nur bertekad dengan kuat dan bersungguh sungguh ,memikirkan cara menangkap Agus alias Dion,dengan aman agar semuanya selamat.