"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"
~Anindita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSP ~ Bab 6
Hari yang nantikan Dita tiba. Hari ini dia mulai bekerja menjadi pengasuh baby Hanna.
Dihari pertama Dita bekerja Maudy tidak langsung membawa Dita ke rumahnya melainkan Dita di bawa ke Bandung, rumah orangtua Maudy dimana baby Hanna juga ada disana. Alasan Maudy tidak langsung mengajak Dita kerumahnya karena malam ini Maudy ingin menyusul sang suami yang sudah berada di Filipina dan rencananya Maudy akan pergi kurang lebih dua minggu.
Walaupun Maudy yakin Dita adalah pengasuh yang berpengalaman, tapi Maudy belum terlalu yakin untuk meninggalkan anak semata wayangnya dengan pengasuh baru, maka dari itu dia memutuskan untuk mengirim Dita ke Bandung.
💋💋💋
Bandung.
Tibalah mereka di Bandung.
Begitu mobil terparkir dengan sempurna di garasi, Maudy dan Dita turun dari dalam mobil lalu berjalan memasuki rumah.
"Ma... Mama..." teriak Maudy memanggil Mama Meri sembari berjalan ke ruang televisi.
"Oma di kamar adek, Bu." ucap Erni yang langsung menghampiri Maudy.
"Oh." Maudy hanya membulatkan mulutnya lalu berjalan menuju kamar yang memang di peruntukkan untuk Hanna jika Hanna menginap di Bandung dan dengan isyarat tangannya Maudy menyuruh Dita untuk mengikuti dirinya.
Mereka berdua pun berjalan menuju kamar Hanna.
Ceklek. Tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Maudy langsung memutar handle pintu dengan sangat pelan.
Mama Meri yang sedang bermain dengan Hanna di playmat pun langsung menoleh ke arah pintu.
Bayi berusia dua tahun nampak biasa saja melihat kedatangan mamanya, tidak ada ekspresi excited sedikit pun dari Hanna begitu melihat Maudy. Ya maklum saja, namanya juga Maudy tidak pernah mengurus anaknya sendiri.
"Gak tidur siang dia, Ma?" tanya Maudy karena sekarang sudah jam dua siang.
Maudy berjalan memasuki kamar dengan diikuti Dita dari belakang.
"Dari tadi Mama kasih tidur tapi gak mau tidur-tidur." jawab Mama Meri.
Kemudian Mama Meri melirik Dita yang berdiri di belakang Maudy.
"Itu Sus barunya Hanna?" tebak Mama Meri sambil menatap Dita dan Dita yang ditatap Mama Meri hanya memberikan senyum tipis.
"Iya Ma." jawab Maudy.
"Kenalin Mbak, ini Oma-nya Hanna." ucap Maudy memperkenalkan Mama Meri.
Dita pun mendekati Mama Meri.
"Siang Bu, perkenalkan nama saya Dita." ucap Dita sembari menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Mama Meri.
Mama Meri yang humble tidak seperti kebanyakan majikan lainnya yang tidak sudi berjabat tangan dengan para pekerjanya pun menyambut uluran tangan Dita.
"Jangan panggil Bu, panggil saja Oma. Dirumah ini saya dipanggil Oma." ucap Mama Meri.
"Baik Oma." balas Dita.
"Sudah makan?" tanya Mama Meri.
"Sudah Oma, tadi di jalan mau kesini." jawab Dita.
Kemudian mata Dita beralih ke Hanna yang sejak tadi menatap serius dirinya.
"Halo adek." sapa Dita.
Hanna yang di sapa Dita langsung tersenyum malu-malu bahkan sampai menyembunyikan wajahnya di dada Mama Meri.
"Iiih... malu-malu." ucap Dita gemas dengan ekspresi Hanna.
"Namanya siapa adek?" tanya Dita yang berusaha memulai pendekatan dengan Hanna.
Mama Meri dan Maudy hanya tersenyum memperhatikan tingkah Hanna yang sedang malu-malu kucing.
"Nama aku Hanna, Sus." jawab Mama Meri mewakili Hanna.
"Hai Hanna, kenalan sama Sus mau?" tanya Dita.
Hanna malah tertawa geli dan makin dalam membenamkan wajahnya di dada Mama Meri.
Mama Meri dan Maudy ikut tertawa kecil melihat tingkah Hanna.
"Dia masih malu-malu Mbak." ucap Maudy.
"Iya Bu. Tapi bagusnya adek gak nangis, jadi kayaknya gak terlalu susah naklukin hatinya." balas Dita.
"Hanna, sini sama Mama, malam ini Mama mau pergi nyusul Papa." ucap Maudy sembari mengambil Hanna dari pelukan Mama Meri.
Sayangnya baru saja tangan Maudy menyentuh ketiak Hanna, bayi dua tahun iti langsung menangis.
Huwaaaaa...
💋💋💋
Bersambung...
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁