NovelToon NovelToon
Kehidupan Baru

Kehidupan Baru

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:741.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sanggar Indah

Beberapa orang tidak percaya adanya reinkarnasi. Tetapi inilah yang di alami seorang Angel Zhao. Bukan! lebih tepatnya perpindahan jiwa.

Angel Zhao mendapati dirinya bangun di tubuh wanita bernama Julia Brasco. Gadis polos dan lemah yang juga meninggal akibat kecelakaan. Gadis yang ada di mobil yang menjadi lawannya.


Angel dan Julia yang sama-sama menjadi korban keserakahan, sama-sama korban penghianatan, dan sama-sama menjadi korban penjebakan.


Angel yang bodoh dan naif membuat seluruh keluarganya menanggung penderitaan. Penyesalan yang begitu besar membuat Angel meminta pada yang kuasa untuk memberikannya kesempatan sekali lagi.


Angel yang menginginkan kehidupannya lagi, menempati tubuh Julia yang sudah menyerah dengan hidupnya sendiri.


Angel berusaha untuk memperbaiki hidupnya lewat tubuh Julia.
Dia akan melakukan semua, meski harus menjadi boneka dari pria kaya yang menjadi suami kontraknya. Pria inilah yang mengantarkan Angel kepada pembalasan dendamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanggar Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekesalan gadis benalu

Dia adalah orang yang selalu menjerumuskannya! gadis ini, yang mengaku sahabatnya adalah salah satu orang yang menuruti permintaan Jordan, untuk menjerumuskannya! Dan kali ini, dia berniat untuk membalas semuanya.

Melihat ketenangan Julia yang tak seperti biasanya ditunjukkan, Sely mengernyitkan kening heran. Diam sesaat, dia memperhatikan Julia sekali lagi. Dari atas kepala hingga ujung kaki. Tanpa sadar dia menggigit bibir bawahnya pelan.

"Julia, dia..sejak kapan dia berubah seperti ini?"tanya Sely dalam hati.

Sungguh, berkali-kali dia mengingat sosok Julia dalam kepalanya dan semakin lekat bayangan gadis lugu tanpa make up. Tertutup, pemalu, ceroboh, dan bodoh. Dia tak tahu apakah kebodohan Julia selama ini selalu dimanfaatkan oleh semua orang, tapi untuk dirinya sendiri dan rata-rata orang di sekitar Julia, gadis ini selalu dimanfaatkan. Dan dia pun melakukan itu semua.

Tapi kini, dia merasa tak mengenal Julia yang sekarang di hadapannya. Sama sekali tak mengenal meski dia mencoba membandingkan keduanya. Gadis di hadapannya ini memiliki ketenangan. Tatapan matanya tajam, teduh tapi juga dingin bersamaan. Kecantikan dulu yang tersembunyi kini tampak menonjol seperti bunga yang tengah mekar. Lalu kulit yang segar dan halus itu tampak terlihat jelas. Begitu halus sehingga terlihat rapuh, bahkan urat-urat nadi terlihat jelas.

Sely menahan nafasnya. Pikirannya selalu mengacu dengan sejuta pertanyaan yang mulai mengusik perhatiannya. "Apakah dari dulu dia memiliki kulit seputih ini? Tidak, aku baru menyadari bahwa kulitnya sangat putih dan halus."

Beralih ke rambut, Sely makin tertegun. Rambut panjang golden brown yang terlihat hidup dan cocok di antara wajah mungil Julia. Menonjolkan karakter yang tenang, bermartabat dan sangat dingin. Mambuat dirinya tanpa sadar menggigit bibir bawahnya dengan kuat. "Kapan? sejak kapan Julia mewarnai dan merubah gaya rambutnya? Sejak kapan Julia memamerkan kaki jenjangnya? Dan sejak kapan semua hal yang Julia gunakan adalah barang kelas atas? Kenapa aku baru tahu? Kenapa dia sangat berbeda? Apakah dia benar-benar Julia yang kukenal selama ini?"

"Tidak," batin Sely kuat. "Itu pasti karena seseorang mengaturnya untuknya. Mungkin saja dia tengah--" belum selesai seluruh pertanyaan dalam benaknya, dia terkejut saat suara Julia menyapa.

"Sely Laurens." ujar Julia pelan. Ada senyum tipis di bibirnya yang segar, dengan tatapan tenang. Dia melirik Sely sekali lagi lalu matanya bergerak turun pada postur tubuh gadis di hadapannya. Gadis ini cantik, cukup membuat pria tergila-gila.

"Ya, kau mengingatku?" tanggap Sely cepat. Senyumnya melebar dengan tatapan penuh harap. "Julia, apa kau lupa ingatan? itu sebabnya kau melupakanku? Kau bahkan tak membayarkan uang--"

"Menurutmu?" potong Julia tak minat. Dua sudut bibirnya di tekuk pelan. "Apakah kau hal penting yang harus kuingat?" telunjuknya bergerak tanpa sadar menggaruk ujung alisnya yang tak gatal.

Semilir angin pagi itu menerbangkan rambut panjang bergelombang Sely. Pinggangnya yang ramping dengan tinggi seratus enam puluh lima sentimeter. Kulitnya yang putih terlihat halus. Dua alis yang memanjang itu tampak sedikit berantakan. Dengan dibingkai hidung tinggi dan bibir bawah yang digigit pelan. Mata teduh yang tampak hangat itu kini memiliki lingkar mata panda yang cukup jelas meski tak berhasil menodai kecantikannya. Sely, gadis ini benar-benar memiliki kecantikan yang bisa membuat pria jatuh bangun.

Julia tersenyum tipis saat selesai mengamati kecantikan gadis di hadapannya. Dia tak bisa tak menertawakan semuanya. Hatinya bergejolak sedih tapi kesal bersamaan. "Julia, sebodoh itukah dirimu di masa lalu? Kau memiliki teman yang cantik tapi kau terlihat seperti pelayan saat berdiri di sampingnya. Hahaha, dunia pasti sudah benar-benar gila."

"Julia, apa maksudmu?" tanya Sely kaget mendengar kata-kata dingin yang ditunjukkan pada dirinya. Hatinya menjerit tanpa sadar. Tidak! ini salah! Julia, kenapa dia mengatakan bahwa aku bukan orang penting baginya?

Namun meski dia ingin teriak sedemikian rupa untuk menyuarakan jeritan hatinya, pada kenyataannya dia tetap tersenyum. Tangannya menggenggam erat. Dia melihat wajah Julia yang benar-benar tak peduli padanya. "Tentu saja aku penting bagimu. Akulah satu-satunya temanmu. Apa kau lupa? Yah kurasa kau mengalami benturan karena kecelakaan. Tak apa, kita bisa memulai segalanya dari awal. Aku akan menceritakan semuanya tentang persahabatan kita selama ini."

Tangan Sely secara alami memeluk lengan Julia. Itu sangat alami, dengan senyum lebar yang manis. Menampilkan deretan gigi yang rapi. "Ayo masuk, aku lelah dan butuh istirahat."

Julia tak sempat menjawab saat tangan Sely menarik pelan tangannya. Dia melihat satu tangan Sely lainnya menarik koper yang tengah tergeletak tak jauh dari mereka. Bersama memasuki halaman rumahnya yang membuat satu pertanyaan melayang dalam benaknya.

Sely, gadis ini, tak akan tinggal di rumahnya kan?

Namun meski begitu, bibir Julia tersenyum tipis penuh minat. Matanya berbinar seperti mendapatkan sebuah mainan baru. Atau, dia memiliki rencana lain dalam benaknya?

"Aku sangat lelah karena harus terbang di penerbangan pertama. Julia, kau benar-benar membuatku terkejut."

"Terkejut?" ulang Julia tak mengerti.

Sely mengangguk. "Aku mendengar kabar bahwa beberapa bulan uang kuliahku belum terbayarkan. Bahkan uang sewa apartemenku juga sama. Mereka mengusirku, aku berdiri di depan pintu dan kedinginan."

Ada gurat kesedihan dalam nada bicara Sely, tapi juga menyiratkan rasa kesal yang tak tertahan. Tanpa sadar bahkan kini tarikannya pada tangan Julia mengerat. Membuat Julia mengerutkan keningnya.

"Apa yang kau lakukan?" tegur Julia dingin. Dia menarik tangannya dan mengelusnya lembut. Ada jejak kemerahan di tangannya, dan tatapannya langsung waspada. "Kau menyakitiku."

Sely tersentak dengan sorot mata luruh pada tangan Julia yang memerah. Dia menutup bibirnya tanpa sadar dengan riak keterkejutan yang jelas. "Julia, apa menyakitimu? Maaf..maaf," dia bergerak mencoba menjangkau tangan Julia untuk memeriksa lebih jauh, tapi Julia menjauh dan menatapnya dengan sangat aneh. "Julia," ucapnya menyesal.

"Maaf." ujar Sely lagi. Dia menghentakkan satu kakinya dengan bibir yang mengerucut. "Julia, kau benar-benar keterlaluan."

Julia tersenyum tipis dan tetap menatap temannya. "Keterlaluan? aku keterlaluan? Kenapa aku harus merasa bersalah atas kekesalanmu?"

Sebagai Angel, dia tidak bodoh. Dia bisa melihat semua ekspresi wajah Sely dan semua perasaan dari mata gadis itu. Kekesalan, kemarahan yang tertahan, dan senyum palsu itu, benar-benar menarik minatnya untuk tahu lebih jauh. Tapi Sely tak akan pernah berpikir, bahwa Julia tak akan semudah yang dia kenal sebelumnya.

Merasa seluruh isi hatinya terbaca, raut wajah Sely berubah cepat. Dia menjatuhkan kopernya tanpa sadar. "Julia, aku tak bermaksud begitu. Kau benar, aku kesal padamu. Apa kau tahu? aku harus menyelesaikan kuliahku dan tinggal di sana untuk mempercepat prosesnya. Tapi tiba-tiba semua keadaan berubah, dan mereka menertawakanmu. Aku bahkan tak bisa menghubungimu sama sekali. Aku pulang tergesa untuk menemuimu. Dan kini aku tak dapat mengendalikan semuanya. Apakah kau sengaja melakukan ini padaku?"

1
Erlin Sylviana
kenapa harus ada ayoyo,
Woro Wardani
Luar biasa
Anonymous
ok
adelia azni
Alut cerita nya bikin pusing,, tokoh utama nya tidak menarik,, bukn balas dendam malah hancur,, kan bodoh
Vilia Yulianti
Luar biasa
Vilia Yulianti
Lumayan
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Mariyah
👍
Mariyah
hahahaha../Facepalm//Facepalm/
Ani Ani
semua nya main pakasa
Ani Ani
terima kaseh juga beri cerita yang bagus
Ani Ani
betul bagi DIA kesempatan
Ani Ani
seronok lah tu
Ani Ani
jahat betul habis semua di bunuh nya
Ani Ani
DIA Tahu jac yang tolong
Ani Ani
terumkap satu rasia
Ani Ani
ada yang terlebih perasan
Ani Ani
selau DIA yang kena
Ani Ani
betul betul tak ada hati
Ani Ani
semua ada lah kebaikan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!