Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suami dan Istri
Tepat saat jam 10 malam Arya baru saja sampai di rumahnya. Ia ingin segera masuk tapi pintu rumahnya di tutup, dan Arya mencoba untuk mengetuk pintu. Setelah mengetuk pintu berkali-kali akhirnya Aiko keluar dan membukakan pintu untuknya.
Arya merasa canggung karena kejadian sebelumnya, "Ehem ... halo, maksudku maaf aku pulang terlambat" ucap Arya yang merasa tidak enak.
Aiko menunjukkan wajah cemberutnya dan berkacak pinggang, "Dari mana saja kamu! Kenapa baru pulang sekarang! Lihat sudah jam berapa ini dan kau baru pulang sekarang!" teriak Aiko dengan wajah kesal.
Arya menyadari suatu hal, bahwa hal ini adalah hal baru yang ia rasakan. Arya merasakan untuk pertama kalinya dimarahi oleh seorang istri, seperti yang ada di sinetron-sinetron. Rasanya berbeda bagi Arya saat dimarahi oleh orang tuanya, dimarahi oleh istrinya membuat iya merasa senang.
Arya menutup mulutnya karena malu sambil berkata, "Apa kau mengkhawatirkanku?" ucapnya sambil membuang wajahnya karena tak bisa menahan malu.
Aiko terdiam sejenak, "Huh, hanya sedikit ... Sudahlah cepat masuk" ucap Aiko yang membawakan tasnya untuknya.
Hati Arya lagi-lagi tersentuh oleh perlakuan istrinya, meskipun dimarahi adalah hal yang negatif. Tapi bagi Arya itu adalah perasaan yang luar biasa, karena itu adalah bentuk kasih sayang dari seorang istri yang khawatir. Arya merasa lebih hidup setelah melalui banyak hal akhir-akhir ini.
Saat istrinya, Aiko sedang asik menonton televisi sambil memakan camilan. Arya pergi ke dapur untuk memasakkan bubur yang biasa ia masak untuk istri tercintanya. Masakan yang dibuat dengan kasih sayang dan cinta akan menciptakan rasa yang unik.
Arya datang dan duduk di sebelah istrinya yang sedang melamun dengan membawakan semangkuk bubur di tangannya, "Ini, bubur untukmu ... aku tahu kau tidak suka makan bubur, tapi ini benar-benar diperlukan saat seseorang sedang sakit" ucap Arya dengan penuh perhatian kepada istrinya.
Aiko menerimanya dengan wajah cemberut, "Sampai kapan aku harus makan bubur, tapi yasudah lagi akan ku makan" ucap Aiko yang sebenarnya ia senang dan suka dengan bubur buatan Arya.
Arya duduk bersebelahan dengan istrinya sambil menonton acara televisi bersama di ruang keluarga. Saat sedang asik menonton televisi, Arya melihat sebuah tempat makan di meja. Arya segera bertanya kepada istrinya,. darimana makanan itu berasal.
"Tadi ibuku datang ... Dan itu untukmu saja" ucap Aiko sambil menikmati buburnya.
"Eh untukku? Bukankah ibumu membawakannya untukmu?" ucap Arya sambil mengambil makanan itu.
"Kalau aku makan lebih dari ini perutku akan gemuk" ucap Aiko yang bersikeras menolaknya.
Kemudian Arya membuka tempat makan itu dan berisi banyak makanan. Terlihat jelas makanan itu disiapkan untuk dua orang dan Arya tersenyum sambil menatap Aiko. Arya mengerti kenapa ia belum memakan makanan yang dibawakan oleh ibunya, karena ia ingin memakannya bersama dengan Arya.
Tapi karena Arya sudah terlanjur memasak bubur untuknya. Arya dan Aiko tidak jadi makan bersama, tapi meskipun begitu Arya sanggup untuk memakan semua makanan itu. Arya memakannya dengan lahap, dan menghabiskan semuanya.
Aiko terkejut melihat makanan yang banyak itu habis dalam waktu yang sebentar, "Astaga kau ini kenapa bisa makan begitu banyak? apa kau belum makan sedari tadi?" ucap Aiko dengan wajah heran.
"Hehe maaf, masakan ibumu sangat enak, makanan jepang terasa sangat unik di lidahku" ucap Arya sambil memuji makanan ibunya Aiko, Yuki.
"Tentu saja, aku juga bisa membuat makanan yang lebih enak dari buatan ibuku" ucap Aiko yang tak mau kalah.
"Aku sangat menantikannya" ucap Arya sambil tersenyum dengan wajah yang memerah.
"Tidak ada yang bilang aku akan memasakkan makanan untukmu" ucap Aiko dengan wajah kesal dan geram.
Setelahnya mereka terus mengobrol bersama di ruang keluarga sambil menonton televisi. Sampai akhirnya tiba-tiba larut malam dan Aiko tidak lagi berbicara karena sudah terlelap tidur. Arya bingung ingin membangunkannya atau tidak karena tidur dalam posisi duduk tidak baik.
Pada akhirnya Arya memberanikan diri dan memantapkan hatinya untuk menggendong Aiko. Arya membawa Aiko untuk dipindahkan ke kamarnya. Arya membawanya dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan agar tidak membangunkan Aiko.
"Tubuhnya sangat lembut dan kenyal ..." gumam Arya yang kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya agar berhenti untuk berpikir yang tidak-tidak.
Setelahnya Arya meletakkan Aiko di kasurnya dan menarik selimut untuknya. Setelahnya Arya segera pergi meninggalkan kamarnya dan mematikan lampu. Sebelum menutup pintu Arya berkata, "Selamat malam, istriku" ucap Arya yang kemudian menutup pintunya dengan rapat-rapat.
Sebenarnya sedari tadi Aiko belum tertidur, dia hanya berpura-pura tidur. Aiko berpura-pura tidak untuk menguji sifat Arya saat di situasi dimana hanya terdapat seorang pria dan wanita di rumah, dan si wanita tertidur. Aiko berpikir bahwa Arya akan melakukan hal mesum diam-diam.
Tapi Aiko benar-benar tidak menyangka bahwa ia akan berlaku lembut kepada dirinya. Yaitu dengan menggendong dirinya dan membawanya ke kamarnya untuk tidur dengan baik. Sebelum tidur Aiko bergumam, Selamat malam juga, mesum".
Pagi harinya Aiko terbangun dan mencium bau harum makanan dari luar kamarnya. Ia langsung bersemangat dan berenergi karena Arya telah memasak bubur kesukaannya. Tapi untuk menunjukkan sikap yang profesional, Aiko berakting biasa saja.
"Kau sudah bangun, kemarilah hari ini kau masih harus makan bubur lagi" ucap Arya sambil menuangkan bubur ke mangkuk.
Aiko berjalan dengan wajah cemberut lagi dan berkata, "Membosankan, tapi akan ku makan!" ucap Aiko yang seolah-olah tidak menyukai bubur buatan Arya.
"Maaf maaf, mungkin sekitar 2 atau 3 hari lagi kau bisa makan makanan selain bubur" ucap Arya sambil tersenyum.
Setelahnya mereka sarapan bersama dan duduk bersebelahan. Arya sudah siap sedari tadi dengan seragam sekolah yang sudah ia pakai. Setelah selesai sarapan bersama Arya pamit untuk pergi bersekolah kepada istrinya.
Lagi-lagi Aiko merasa sendirian di rumah yang besar ini. Arya pergi ke sekolah dan Aiko hanya bisa menghabiskan waktunya dengan duduk di sofa lalu menonton televisi. Tapi karena bosan, tiba-tiba saja terbersit sesuatu dipikirkan Aiko untuk pergi ke kamar Arya.
"Akhirnya kau sudah datang juga" ucap Angga yang berdiri di depan kelas dan wajahnya terlihat seperti sedang memiliki masalah.
Arya berpikir dengan heran, "Ada apa? Kau terlihat seperti sedang dalam masalah" ucap Arya.
Angga mengerutkan dahinya dan berkata, "Sebenarnya bukan aku yang sedang dalam masalah, kau bisa masuk dan melihatnya sendiri" ucap Angga yang terlihat seperti orang yang sedang depresi berat.
Arya masuk dan melihat ke dalam, semua orang berdiri berkerumun di satu tempat. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi di sini dan Arya mendengar suara Toni yang berteriak. Arya langsung berlari dan menyelinap masuk ke dalam kerumunan itu.
"Kau ini kenapa? Menyebalkan sekali!" teriak Toni yang terlihat sedang menjauhi seseorang.
"Ayolah! Biarkan aku menjadi temanmu!" ucap Michael yang tampak kesal.
"Kau sudah gila! Lihat reaksi orang-orang di sekitarmu!" ucap Toni yang berkata seperti itu demi kebaikan Michael sendiri..
Mendengar ucapan Toni, Michael langsung melihat sekitar. Orang-orang di kelas menatapnya dengan heran dan terlihat wajah kecewa dari mereka. Namun Michael tersenyum dan seperti tidak mempedulikannya.
"Aku tidak peduli dengan perkataan mereka, atau pendapat mereka tentangku nantinya. Aku hanya ingin berteman dengan orang-orang yang jujur dan baik seperti kalian, hanya itu saja!" ucap Michael yang membuat Toni terdiam.
Ucapan Michael membuat orang-orang di sekitarnya menaruh perasaan benci terhadapnya. Tapi mendengar ucapan Michael tentang pertemanan, membuat Arya paham dengan apa yang ia rasakan. Karena Arya pernah mengalami hal yang serupa di masa lalu, bukan hanya Arya saja, tapi Toni dan juga Angga.
Kata-kata Michael berujung pada orang-orang yang berteman karena berdasarkan suatu hal. Orang-orang yang berwajah dua dan hanya ingin saling memanfaatkan. Itulah sifat-sifat manusia yang ada di dunia ini, dan Michael telah menyadarinya sekarang. Tapi ... Kenapa Michael memilih orang terburuk seperti kami untuk dijadikan seorang teman?.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.