NovelToon NovelToon
Wanita Bayaran Dan CEO

Wanita Bayaran Dan CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Di suatu hari paling terpuruk di hidup Dinda, dia bertemu dengan seorang wanita paruh baya. Wanita tua yang menawarkan banyak bantuan hanya dengan satu syarat.

"Jadilah wanita bayaran."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

WB&CEO BAB 13 - Terlalu Berkelas

Dinda bangun dari tidurnya dan coba merapikan rambut. Dia sisir sendiri rambutnya dengan jari-jarinya dan mengikatnya tinggi seperti ekor kuda.

Sementara Alden yang duduk di kursi hanya terus memperhatikan.

"Benar sudah merasa lebih baik?" tanya Alden, memastikan sekali lagi.

Saat ini Alden merasa Dinda telah menjadi tanggung jawabnya, karena wanita ini celaka akibat ulah sang kekasih. Tidak ingin Liora terseret terlalu jauh hanya karena sebuah kesalahpahaman.

Mencekoki seseorang menggunakan obat penggugur kandungan adalah tindakan kriminal. Meski sebenarnya Dinda tidak hamil, tapi bagaimana jika Dinda benar-benar hamil? Alden tak mampu lagi membayangkannya.

"Iya Al, aku tidak pusing lagi, perutku juga sudah baik-baik saja. Kamu tidak perlu mengantar ku ke rumah sakit Royal Dude, aku bisa pergi sendiri," jawab Dinda, bicara lebih banyak daripada tadi yang lebih memilih diam.

Saat ini dia sedang berakting sembuh, jadi harus terlihat lebih ceria.

"Tidak apa aku antar, jalannya juga searah dengan kantor ku."

"Astaga aku lupa, kamu kerja ya? malah seharian ini menemani aku." Dengan wajah terkejutnya Dinda turun dari atas ranjang, saat ini waktu sudah menunjukkan jam 3 sore dan Alden menemaninya dari sekitar jam 10.

Tapi sebenarnya Dinda tidak terkejut sungguhan, terkejutnya ini pun hanya pura-pura.

Semua yang dia lakukan sekarang hanyalah kebohongan, bahkan tatapanya yang dalam pada Alden hanyalah caranya untuk menggoda. Dinda ingin semuanya ini cepat selesai, mengakhiri hubungan antara Alden dan Liora hingga dia bisa bebas dari Gaida.

Maka cara apapun akan dia lakukan, lalu menghilang.

"Maafkan aku ya Al," ucap Dinda lagi, kini wajahnya terlihat murung, merasa bersalah.

Sementara Alden hanya tersenyum kecil dan menggeleng. Malah mengajak Dinda untuk segera pergi dari sana.

Keduanya jalan beriringan dengan langkah kaki pelan, menyusuri koridor rumah sakit hingga sampai di parkiran. Tepat berada di samping motor Alden.

Dinda baru sadar jika helm yang sedari tadi dia pakai, mungkin saja helm milik Liora ketika wanita itu berboncengan dengan Alden.

Menyadari itu, Dinda mulai punya rencana lain. Dia akan berikan aroma parfumnya di dalam helm ini.

"Ayo naik, kenapa diam saja?" tanya Alden saat dilihatnya Dinda uang malah seperti melamun. Alden tidak tahu jika wanita ini terlalu banyak berpikir untuk menyusun rencana.

"I-iya," jawab Dinda, terkejut namun dia ubah seolah ragu. Seolah masih merasa tak enak hati saat Alden mengantarnya seperti ini.

Dan setelah Dinda naik ke atas motor itu, dia pun mengambil jarak yang cukup terlihat diantara dia dan Alden.

Dinda yakin, disaat dia semakin memberi jarak seperti ini, maka Alden sendiri lah yang akan menariknya untuk menghapus jarak itu. Terlebih saat ini Alden tengah merasa bersalah padanya.

"Duduk yang benar, jangan sampai kamu jatuh," ucap Alden, Dinda duduk nyaris di ujung motornya.

Dan mendengar itu Dinda tidak menjawab apapun, hanya sedikit maju dan menyentuh baju di pinggang Alden sebagai pegangan.

Meksi mulutnya tertutup rapat, namun di dalam hatinya dia pun mengumpat. Mengatai Alden terlalu jodoh dengan hatinya yang terlalu baik.

Orang baik tak selamanya mendapatkan kebaikan, terkadang orang-orang seperti ini malah sering dimanfaatkan. Itulah yang diyakini Dinda, hidupnya yang keras membuatnya berpikir seperti itu.

Motor Alden mulai melaju, mulai pula ada keheningan diantara mereka berdua. Alden fokus pada jalanannya dan ingin segera mengantar wanita ini ke tempat tujuan, sementara Dinda sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri.

Beberapa menit di perjalanan dan akhirnya mereka sampai, Dinda meminta Alden untuk berhenti di depan rumah sakit, tidak perlu masuk sampai di halaman rumah sakit itu.

Alden pun menurutinya.

"Mama mu tidak jadi pulang?" tanya Alden pula seolah Dinda turun, dia baru ingat jika hari ini ibunya akan pulang dari rumah sakit.

"Ditunda, dokter yang menangani mama sedang pergi, jadi belum bisa melakukan pemeriksaan terakhir," jawab Dinda, meski bohong mulutnya lancar sekali bicara.

Dinda pun memberikan helmnya setelah dia lepas dan setelah dia sentuh dengan tangan yang sudah dia semprot mengunakan parfumnya.

"Terima kasih Al, hati-hati," ucap Dinda pula dan Alden hanya mengangguk, lalu segera pergi dari sana.

Dinda masih berdiri, bahkan Alden masih mampu melihatnya melalui kaca spion.

Sampai Alden benar-benar bilang, barulah Dinda beranjak masuk ke rumah sakit.

Setelah semua yang terjadi hari ini, Dinda sangat berharap Alden dan Liora akan bertengkar hebat.

Dan benar seperti harapan Dinda. Sehabis jam pulang kerjanya Alden coba menghubungi sang kekasih dan memintanya bertemu.

Liora senang sekali mendapatkan panggilan itu, seolah lengkap sudah kebahagiaanya hari ini. Pagi menghancurkan Dinda dan sore pergi kecan dengan Alden.

Namun harapannya seketika sirna, saat dia lihat wajah dingin sang kekasih. Kini keduanya tengah duduk saling berhadapan di salah satu cafe.

"Liora," panggil Alden, dia ingin membicarakan ini semua baik-baik. Namun bingung juga bagaimana cara memulainya, dia takut Liora lebih dulu marah sebelum bisa diajaknya bicara.

"Aku tahu kamu cemburu, aku tahu kamu marah, tapi jangan sampai perasaanmu itu mencelakai orang lain. Memaksa Dinda meminum obat penggugur kandungan itu salah Liora," terang Alden, bicaranya pelan sekali. Tentang inilah yang ingin dia bicarakan pertama kali.

Namun mendengar itu, seketika raut wajah Liora berubah sama dinginnya seperti Alden.

"Apa wanita itu mengadu padamu? kenapa kamu marah? Apa karena bayi itu memang benar anakmu?" tanya Liora bertubi, kedua matanya mulai tergenangi air bening, air mata itu siap tumpah.

"Dia tidak hamil Liora, berapa kali aku harus bilang padamu. Dia hanyalah seorang wanita bayaran."

"Bayaran apa? jangan terlalu banyak membohongi aku Al, Tidak tahukah kamu jika aku sangat sakit hati?" Tumpah sudah air mata Liora, rasanya berulang kali lebih sakit saat melihat sang kekasih lebih membela wanita sialan itu.

"Aku punya buktinya sayang, aku bahkan tahu siapa orang yang telah membayar Dinda untuk merusak hubungan kita, dan orang itu adalah nenek Gaida."

Liora tercengang, namun kemudian dia menggeleng dan tersenyum miris. Tidak menyangka, hanya karena demi melindungi wanita sialan itu dari kemarahannya Alden sampai menggunakan sang nenek sebagai tameng.

Padahal nenek Gaida sudah memberikan restu pada hubungan mereka.

"Jahat kamu Al, demi wanita itu kamu sampai memfitnah nenek."

"Aku akan tunjukkan buktinya pada mu."

"Tidak perlu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melihat bukti yang akan kamu berikan. Sampai mati pun aku tidak akan pernah mencurigai nenek dengan hal konyol itu," tolak Liora dengan tegas.

Dia paling tahu bagaimana neneknya sendiri, Gaida terlalu berkelas untuk menggunakan cara sekotor itu.

Dan setelah mengatakan semua kekesalannya Liora pun langsung pergi dari sana, tak peduli lagi ketika Alden coba mencegah. Dia terus menepis sampai akhirnya masuk ke dalam mobilnya sendiri.

"Liora!" panggil Alden, namun wanita itu benar-benar pergi.

1
Rafi Farisi
klo ngk ada emaknya Dinda mngkin sdh nganu yg ke 3 😂😂😂
Rafi Farisi
apa iya mau memenjarakan kakak sndiri 🤭😂😂😂
Rafi Farisi
anak ksayangamu mom pelakunya 🤭
Rafi Farisi
lah ngk ngefek obatnya ya, apa kecebong nya lari marathon hingga lbih cepat smpe tjuan ,hingga ngk ke kejar sm obat penggugur kandungan 🤭🤭😂
Rafi Farisi
yee dikacangin 😂😂😂
Rafi Farisi
dasar nenek lampir 😏😏😏
Pipit Aprilianti
Luar biasa
Rafi Farisi
jd kasian sm nasip Dinda ☹️☹️
Rafi Farisi
hahahha puas bngt gua ketawa 😂😂😂😂,,nenek dan cucu yang 11 12 🤭🤭
Rafi Farisi
gak tau aja klo rayden itu sperti apa, klo bner2 menjalankan rencana nya itu yg ada bakal mempermalukan drinya sndiri wkwkwk😂😂😂
Rafi Farisi
kapokk,,, itulah klo punya niat gak baik pasti akan dihalangi oleh semesta 😂
Rafi Farisi
beuhh bner2 pelakon yg apik si Liora ini, tp skrng kyknya Alden yg bakal mundur deh😂
Rafi Farisi
ooo gtu, pantesan bilang dng bgtu mudahnya klo Liora mnerima Alden apa adanya 😂😂, dri sini sdh trbaca klo Liora jg tdk setulus itu wkwk
Rafi Farisi
memo pesan tp udah kyk cerpen pnjang bner😂😂
Rafi Farisi
iyo ya buat cadangan haha😂😂
Rafi Farisi
awal yg wow 😂😂 😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
karya yang bagus
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍
Nicky Nick
alden gercep suka deh..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!