NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Cinta

Dua Hati Satu Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO
Popularitas:387.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jiriana

Setelah keluarganya bangkrut dan ayahnya meninggal, Olivia terpaksa bekerja di sebuah club malam demi membayar hutang mendiang ayahnya. Tidak disangka, di club itu dia bertemu kembali dengan pria bernama Vincent. Pria yang beberapa kali menolongnya, bahkan pernah menyelamatkan nyawanya tanpa sepengetahuannya.


Vincent penerus dari Wijaya Group, dibuat bimbang ketika gadis bernama Olivia masuk ke dalam kehidupannya. Pria yang masih terikat dengan masa lalunya itu mengalami dilema disaat cinta pertamanya kembali datang.

Dia harus memilih antara wanita yang kini pelan-pelan mengisi hatinya atau wanita dulu sangat dia cintai dan belum bisa dia lupakan hingga kini. Disaat dia sudah memilih, justru hubungannya terganjal restu dari ibunya.

Dia kembali harus memilih antara cinta atau restu. Jika dia memilih cinta, dia harus siap kehilangan segalanya dan jika dia memilih restu, dia harus menikah dengan wanita pilihan ibunya. Pilihan manakah yang akan Vincent ambil?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jiriana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Bisa Dia Lupakan

Olivia keluar dari loby setelah mendapatkan telpon dari Alvin. Hari ini dia akan pergi ke rumah Alvin untuk mengajar Cloe. Seperti janji Alvin waktu itu, dia yang akan datang menjemput Olivia. Meskipun Olivia sempat menolak, tapi Alvin bersikukuh ingin menjemputnya. Akhirnya Olivia mengalah dan membiarkan Alvin datang ke apatemennya.

“Kau sudah lama di sini?” Olivia bertanya pada Alvin ketika dia sudah masuk ke dalam mobilnya.

Alvin tersenyum. “Tidak. Baru lima menit.”

Alvin melajukan mobilnya meninggalkan apartemen Nesya. Olivia sempat melirik pada Alvin yang berpenampilan sangat rapi. “Kau dari kantor?”

“Iyaa.”Alvin kembali menatap ke arah setelah dia sempat menoleh pada Olivia sebentar ketika menjawab pertanyaannya.

“Seharusnya kau tidak perlu menjemputku, Vin. Aku tidak mau mengganggu pekerjaanmu.”

Saat ini masih jam kerja, jadi bisa dipastikan kalau Alvin pasti meninggalkan pekerjaannya demi menjemputnya. “Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku lebih dulu. Lagi pula, sebentar lagi jam istrirahat jadi aku memiliki waktu hanya untuk sekedar menjemputmu.”

Setibanya di rumah Alvin, ternyata ibunya sudah menanti dai ruang tamu bersama dengan Cloe. Anak perempuan manis itu ternyata tidak sabar untuk bertemu dengan Olivia. Beberapa kali dia menanyakan pada neneknya kapan Olivia akan datang dan disaat sudah melihat Olivia, dia justru terlihat malu-malu dan bersembunyi di belakang punggung neneknya yang tadi sedang duduk di sebelahnya.

“Liv, bagaimana kalau kita makan siang dulu.” Ibu Alvin dengan ramah mengajak Olivia menuju ruang makan. Cloe beberapa kali mencuri pandangan ke arah Olivia, tidak hanya Cloe tetapi Alvin juga. Kedua orang itu duduk bersebelahan dan bersebrangan dengan Olivia.

“Liv, minggu ini kami ada acara keluarga di puncak, apa kau mau ikut?” Ibu Alvin bertanya pada Olivia setelah mereka selesai makan siang.

“Maaf Nyonya, saya tidak bisa.”

“Kenapa? Apa kau memiliki pekerjaan lain di hari libur?”

“Tidak. Hanya saja saya tidak mau mengganggu acara liburan keluarga kalian.”

Ibu Alvin tersenyum. “Aku tidak akan mengajakmu kalau aku merasa terganggu. Ini permintaa Cloe, dia bilang ingin kau ikut. Kasihan dia, sudah lama tidak liburan karena kami semua sedang sibuk jadi baru sempat mengajaknya untuk jalan-jalan.”

Olivia berpikir sebentar. “Ikut saja. Kita hanya akan menginap semalam di sana,” sahut Alvin.

“Tapi aku harus bekerja, Vin. Aku sudah tidak memiiki libur lagi. Aku hanya bisa libur minggu depan.”

Ibu Alvin menatap ke arah Cloe dan bertanya padanya apakah dia mau liburannya diganti minggu depan agar Olivia bisa ikut dengan mereka dan tanpa diduga Cloe ternyata menyetujuinya dengan anggukan malu-malu.

“Sepertinya dia memang sangat mengharapkanmu untuk ikut, Liv. Dia bahkan mau menunggu sampai minggu depan,” ucap Ibu Alvin dengan senyum lembutnya.

Olivia tersenyum kaku. Entah harus besyukur atau mengeluh karena dia harus terikat lebih dalam dengan keluarga Alvin. Selesai mengajar Cloe, Alvin tidak langsung mengantar Olivia pulang, melainkan mengajaknya ke toko mainan, mencari mainan untuk Cloe. Olivia sebenarnya ingin langsung pulang, tapi dia tidak tega menolak saat melihat wajah senang, Cloe. Akhinya dia menemani menyetujuinya dan pergi bersama Alvin dan Cloe.

“Liv, benarkah kau tidak memiliki hubungan apapun dengan Vincent?” Alvin sengaja bertanya pada Olivia saat melihat Cloe tengah sibuk memilih mainan di rak yang memajang berbagai macam mainan anak perempuan.

Olivia yang sedang sedari tadi sedang memperhatikan Cloe, seketika menoleh pada Alvin ketika mendengar pertanyaan. “Iya. Bukankah waktu itu aku sudah menjelaskan padamu.”

“Semalam, aku tidak sengaja melihatmu diantar Oleh Vincent. Kau habis pergi dengannya, kan?”

Semalam, Alvin sengaja datang ke club malam untuk bertemu dengan Olivia, tapi ternyata Olivia tidak bekerja. Akhirnya dia menyusul ke apartemen Olivia dan ternyata dia tidak sengaja melihat Olivia turun dari mobil Vincent.

“Iyaa. Aku habis pergi dengannya.”

“Ke mana?”

“Maaf aku tidak bisa memberitahumu, Vin.”

Meskipun Vincent tidak melarangnya untuk mengatakan apapun pada orang lain mengenai semalam, tapi Olivia tidak bisa memberitahu urusan pribadi Vincent pada Alvin, apalagi mereka bermusuhan.

“Tidak masalah kalau kau tidak memberitahuku. Aku hanya ingin mengingatkanmu, jangan terlibat dengannya lebih jauh lagi. Kau akan terluka nantinya. Asal kau tahu, dia hatinya sudah ada wanita yang sangat dia cintai bahkan belum bisa dia lupakan sampai sekarang.”

Olivia kembali menoleh pada Alvin dengan wajah heran. “Kenapa kau memberitahuku hal itu?”

“Aku hanya tidak ingin kalau kau sampai jatuh cinta padanya. Sekali kau jatuh cinta padanya, aku sulit bagimu untuk melupakannya.”

Olivia termenung selama beberapa detik lalu berkata, “Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku cukup tahu diri untuk tidak jatuh cinta pada pria yang berada jauh dari jangkuanku.”

Selesai membeli mainan untuk Cloe, Alvin mengantarkan Olivia pulang ke apartemen Nesya. Setelah turun dari mobil Alvin, Olivia masih berdiri di loby, menunggu sampai mobil Alvin pergi. Ketika dia berbalik dan akan melangkah masuk ke dalam loby, tangannya dicekal oleh seseorang.

“Cent... kenapa kau ada di sini?”

“Ikut denganku.” Vincent menarik tangan Olivia ke arah parkiran dan menyuruhnya masuk ke dalam mobil setelah meminta Edric untuk menunggu di luar.

“Kenapa kau bisa bersama dengan Alvin? Kau bilang tidak memiliki hubungan apapun dengannya, tapi kenapa kau turun dari mobilnya?” cecar Vincent setelah mereka berdua berada di dalam mobil.

“Memangnya kenapa kalau aku bersamanya? Memangnya ada larangan kalau aku tidak boleh pergi bersamanya?”

Entah kenapa, Olivia tiba-tiba merasa kesal saat mengingat perkataan Alvin yang mengatakan kalau sudah ada wanita dihati Vincent yang sampai sekarang tidak bisa dia lupakan.

Vincent terlihat menatap lekap iris Olivia saat melihat tatapan marah dalam sorot matanya. “Aku tidak suka kau dekat dengannya,” ucap Vincent penuh penekanan.

“Aku juga tidak suka kau mengatur hidupku.” Selesai mengatakan itu, Olivia keluar dari mobil Vincent.

Edric yang melihat Olivia keluar tanpa menyapanya seketika menjadi bingung. Tidak biasanya Olivia bersikap seperti itu. Sementara di dalam mobil, Vincent terus menatap Olivia dengan tatapan dingin.

Malam harinya, Olivia dijemput oleh Jimmy, malam ini Olivia akan pergi ke salah satu hotel berbintang untuk menjandi penerjemah investor yang berasa dari Jepang.

“Kau selesai jam berapa?” tanya Jimmy setelah mereka tiba di tempat tujuan.

“Belum tahu, kenapa?”

“Kabari aku kalau sudah selesai. Aku akan menjemputmu lagi nanti.”

Olivia mengangguk setelah itu berjalan masuk ke dalam loby hotel dan langsung menuju ruangan di mana acara akan digelar. Di depan pintu ternyata sudah ada sekretaris dari iInverstor Jepang itu yang menunggunya. Mereka masuk bersama-sama ke dalam ruangan yang terlihat sudah mulai ramai. Ketika sedang mengedarkan pandangannya ke sekeliling, tidak sengaja matanya bertatapan dengan mata elang seorang pria yang sangat dikenal Olivia. Dia adalah Vincent.

Mereka bertatapan sebentar sebelum akhirnya Olivia menarik pandangannya dan menuju meja yang sudah disediakan untuknya. Tanpa dia sadari kalau Vincent sedang berjalan ke arahnya dan meminta Olivia untuk ikut dengannya ke sudut ruangan tidak terlalu ramai.

“Kenapa kau bisa di sini?” tanya Vincent dengan wajah heran.

“Aku sedang bekerja sebagai penerjemah di sini.”

Vincent sedikit terkejut setelah mendengar jawaban dari Olivia. “Untuk bahasa apa?”

“Bahasa Jepang dan Mandarin.”

Diantara semua pengusahaan yang hadir ke acara itu, hanya dua orang yang menguasai Bahasa Jepang dan Mandarin yaitu Vincent dan Olivia. Rata-rata dari mereka hanya bisa berbahasa Inggris saja.

“Berapa banyak bahasa yang kau kuasai?”

“5 bahasa.”

“Selain 2 bahasa tadi, bahasa apa lagi?”

“Inggris, Jerman dan Perancis.”

Vincent cukup terkejut setelah mengatahui banyak bahasa asing yang dikuasai oleh Olivia. Meskipun dirinya juga menguasai semua bahasa yang dikuasai Olivia, tapi tetap saja dia terkejut. Untuk ukuran gadis muda seperti Olivia cukup membuat Vincent kagum. Rata-rata wanita yang dia kenal hanya bisa menguasi paling banyak 3 bahasa. Vincent memang tidak tahu kalau sedari kecil Olivia sudah les berbagai macam bahasa asing sampai dia bisa menguasai 5 bahasa asing dengan fasih.

Melihat Vincent tiba-tiba terdiam, Olivia akhinya membuka mulutnya. “Cent, mengenai tadi siang, aku minta maaf.”

“Untuk apa kau meminta maaf. Kau tidak salah. Aku memang tidak berhak mengaturmu hidupmu.”

Olivia menghembuskan napas halusnya saat melihat Vincent pergi meninggalkannya dengan wajah dinginnya.

Bersambung…

1
anikbunda lala
vincent kok koyo simbok e thor
anikbunda lala
sengit aku thor kok dadi koyo ngene
anikbunda lala
thor .... piye to iki
anikbunda lala
simbok egois
anikbunda lala
iiihhhh gemes banget aku sama vincent
Taty Hartaty
pasti perempuan yg sama jg yg disukai Vincent
Edah J
vote untuk ka author Ana😘
Edah J
Terimakasih untuk karya kereen nya kak author 👍👍😘
ku seduh kopi untuk ka Author Ana😘sehat sehat ya kak😘
Edah J
Akhirnya happy ending 😘😍
cerita yg menguras segala rasa
saking bagusnya nih novel👍👍👍
selalu menunggu ka author bikin karya baru lagi di sini😘
Edah J
cerita yang mengharu biru👍👍👍
semua rasa tertuang di sini
paket komplit pokoknya
seperti Nano Nano😁
Edah J
Nah gitu dong👍
damai itu indah dan menenangkan🤗
hidup senang jiwa pun tenang😘
iya kan 😉
Edah J
Cent itu Olivia nya lagi ngidam😘
enak ya kalau orang kaya
tinggal ini itu
tinggal perintah😉🤗
Edah J
Untuk saat ini dunia Olivia terasa indah 🤗😘
semoga kedepannya lebih indah lagi semakin indah dan berwarna😘
Edah J
sok lah gasskeun Cent👍
biar debay cepat hadir 😘
Edah J
Hadeuhhh....masih aja buat kesepakatan🙄🤦
itu nyonya meneer
sabar ya Liv
Edah J
Ya ampuun,,,, ternyata banyak sekali hama wereng di sekitar mu Liv 🙄🤦
Edah J
Rasa pahit sudah,
manis baru saja di rasa
mungkin sekarang rasa asin sedikit ya😉✌️
Edah J
Kalau honeymoon memang
seperti itu musim musim nya
bikin sesuatu😁😁✌️✌️✌️
Edah J
Suka dan senang dengan kebahagiaan mereka 😘😍😍😍
Edah J
Sok Cent kurung aja Olivia nya
biar g bisa lari"dan jalan"😁😉✌️✌️✌️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!