Dua Hati Satu Cinta

Dua Hati Satu Cinta

Menolong

Seorang pria berperawakan tinggi yang sedang berdiri di parkiran mobil sebuah bar dibuat terkejut ketika seorang wanita tiba-tiba saja memeluknya dan menyembunyikan wajah ke dadanya. Pria itu terlihat langsung terdiam mematung dengan wajah heran.

“Tuan, maafkan aku. Seseorang sedang mengejarku. Aku mohon bantu aku sekali ini saja. Tetaplah diam di sini, biarkan aku memelukmu sebentar," ucap Wanita bernama Olivia.

Tanpa disadari oleh Olivia, tubuh pria itu membeku setelah tubuh mereka berdua menempel dengan sangat erat. Selama beberapa detik, pria tertegun kemudian menunduk menatap wanita yang nampak menyembunyikan wajahnya ke dalam jasnya yang tidak dia kancing sambil melingkarkan satu tangan di pinggangnya.

Pria yang dipeluk oleh Olivia bernama Vincent. Dia adalah salah satu pengusaha muda yang berbakat, juga dia merupakan anak dari pengusaha sukses di Indonesia. “Nona, bisakah kau menjauhkan tubuhmu dariku,” ucap Vincent dengan suara dingin. Dia tidak suka disentuh oleh orang lain, terlebih wanita yang tidak dikenal.

Olivia menggeleng. “Tuan, tolong tunggu sebentar. Jika mereka sudah pergi aku akan langsung melepaskanmu.”

Vincent mengangkat kepalanya dan menatap ke arah sekitar dan terlihat beberapa pria berpakaian hitam sedang menelusuri parkiran mobil di bar tersebut. Seorang pria dengan tinggi 185 terlihat menggumpat saat tidak menemukan apa yang dia cari.

“Cari dia sampai dapat! Jangan biarkan dia lolos,” ucap Pria itu pada beberapa anak buahnya.

Tubuh wanita seketika bergetar setelah mendengar itu, Vincent bahkan bisa merasakan tangan yang ada di pinggangnya terasa dingin. Merasa wanita yang mendekapnya seperti ketakutan, dia berinisiatif membuka mobil belakang lalu menarik wanita itu ke dalam dengan cepat menyudutkannya ke sudut pintu mobil sebelah kanan hingga tubuh mereka berdua kembali menempel.

“Jangan bergerak. Mereka sedang berjalan ke sini,” bisik Vincent ketika wanita itu ingin melepaskan diri darinya.

Jika dilihat dari luar, posisi mereka saat ini seperti mereka sedang berciuman begitu mesra, padahal Vincent hanya memiringkan wajahnya dan menempelkan hidung mereka berdua.

Tidak lama setelah mereka masuk mobil, pintu kaca mobil Vincent diketuk dari luar. Ketika dia membuka kaca mobilnya, wanita itu refleks memeluk leher Vincent dan menyembunyikan wajahnya di sana.

“Maaf Tuan karena sudah menggaggumu. Apa kau pernah melihat wanita ini? Seseorang bilang ada yang melihatnya berjalan ke arah sini.” Pria itu terlihat menunjukkan foto wanita yang wajahnya mirip dengan wanita yang sedang berada di dekapannya.

Tubuh Olivia langsung menegang dan  punggungnya juga seketika menjadi dingin mendengar pertanyaan pria itu. Karena terlampau takut, tanpa sadar dia menahan napasnya sambil memejamkan matanya selagi menunggu jawaban dari pria yang sedang dia peluk.

“Tidak,” jawab Vincent dengan wajah datar.

"Apa kau yakin tidak melihatnya?"

Saat melihat tatapan tidak senang dari Vincent, orang tersebut seketika mengerti kalau dirinya sudah menggaggu kesenangannya dengan wanita yang ada di pelukannya. Dia akhirnya meminta maaf.

"Baiklah, terima kasih. Maaf karena sudah mengganggumu."

Sebelum pergi, pria itu melirik sekilas pada wanita yang sedang memeluk Vincent, tepatnya pada wanita yang sedang menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Vincent. Beruntung posisi wanita itu membelakangi pria itu sehingga dia tidak bisa melihat wajahnya.

Pria perlahan menjauh dari mobil Vincent dan terlihat menghampiri kedua temannya kemudian berjalan menjauh dari mobil dari parkiran. Sepertinya mereka kembali mencari ke tempat lain. Setelah memastikan keadaan sudah aman, Vincent membuka suara beratnya.

“Mereka sudah pergi.”

Olivia bergeming dan tubuhnya masih bergetar. “Nona, mereka sudah pergi. Kau bisa lepaskan pelukanmu ini.”

Vincent diam-dian mengumpat dalam hatinya saat merasakan tubuhnya meremang akibat hembusan napas halus Olivia menerpa lehernya.

“Benarkah? Apa kau yakin mereka sudah pergi?”

Vincent menghembuskan napas pelan sebelum menjawab pertanyaan Olivia. “Iyaa. Mereka semua sudah pergi,” jawab Vincent pelan.

Pintu depan tiba-tiba terbuka dan terlihat seorang pria duduk di kursi kemudi. Saat dia menoleh ke belakang, dia terkejut saat melihat tuan mudanya sedang berpelukan dengan wanita dengan begitu intim. Pria itu langsung berbalik ke depan dan meminta maaf pada Vincent.

“Maaf Tuan Muda, saya tidak tahu kalau….”

“Ini tidak seperti yang kau pikirkan.”

Sebenarnya Vincent tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan pada asistennya karena itu urusan pribadinya, tetapi karena posisi mereka yang ambigu dan bisa membuat orang lain salah paham, mau tidak mau dia menjelaskan, meskipun perkataannya tidak menjelaskan situasi yang sebenarnya.

“Iyaa, Tuan Muda." Entah kenapa Pria itu merasa salah tingkah sendiri setelah melihat pemandangan tadi.

“Edric coba periksa diluar, apakah masih banyak pria berpakaian serba hitam yang berkeliaran di sini,” perintah Vincent. Melihat wajah bingung asistennya, dia berkata lagi, “beberapa pria sedang mencari wanita ini.”

Edric yang mengerti langsung mengangguk. “Baik, Tuan Muda.”

Akhirnya Edric mengerti kenapa bisa ada wanita di dalam mobil bosnya, tapi ada satu hal yang membuatnya tidak mengerti sekaligus terkejut yaitu tuan mudanya membiarkan wanita asing untuk memeluknya, bahkan tubuh mereka menempel dengan begitu erat tanpa adanya jarak sedikit pun.

Setelah beberapa menit, Edric kembali dan mengatakan kalau tidak ada lagi sekolompok pria berpakaian hitam di sekitar parkiran.

“Kau dengar? Mereka sudah pergi,” ucap Vincent setelah asistennya selesai bicara.

Sejak Edric keluar dari mobil tadi, Olivia masih enggan melepaskan diri dari Vincent karena masih takut kalau pria yang sedang mencarinya akan kembali lagi, tapi setelah mendengar perkataan Edric, Olivia perlahan melepaskan pelukannya dan menjauhkan diri dari Vincent.

“Terima kasih banyak karena sudah menolongku, Tuan. Maafkan aku karena sudah menyentuh tubuhmu tanpa ijin. Sekali lagi aku minta maaf. Aku sungguh tidak berniat melecehkanmu,” ucap Olivia seraya membungkukkan punggung ke arah Vincent dengan wajah menyesal.

Setelah Olivia turun, asisten Vincent mengamati wajahnya dengan seksama. "Tuan Muda, sepertinya aku pernah melihat wanita itu," ucap Edric seraya berpikir, "tapi aku lupa melihatnya di mana."

Vincent berpikir sebentar lalu berkata, "Terlalu banyak orang yang memiliki kemiripan wajah di dunia ini. Mungkin dia salah satunya."

Vincent memandang Olivia dari balik kaca mobilnya sampai dia menaiki taksi yang dia hentikan di jalan raya.

*****

Malam hari yang gelap, sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang di salah satu jalan raya yang sepi. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Saat melewati sebuah pohon besar, Edric tidak sengaja melihat seorang wanita sedang ditarik paksa oleh dua orang pria dan diikuti 3 pria di belakangnya.

“Tuan Muda, bukankah itu wanita yang beberapa hari lalu kau tolong?” Edric sengaja melajukan mobilnya dengan sangat pelan agar bisa melihat dengan jelas ketika mobil mereka akan melewatinya.

Vincent yang sedang duduk bersandar sambil memejamkan matanya langsung membuka matanya dan menoleh ke arah luar jendela, dia melihat wanita itu terlihat memberontak ketika akan dibawa menuju mobil berwarna hitam yang terparkir di pinggir jalan tidak jauh dari mereka.

“Berhenti.”

Edric langsung menginjak rem setelah itu menepikan mobilnya. “Tuan Muda, mau ke mana?” tanya Edric ketika melihat bosnya membuka pintu mobil belakang.

“Menolongnya.”

"Tuan Muda, biarkan saya yang...." Belum selesai Edric bicara, tuan mudanya sudah

berjalan ke arah wanita itu. Akhirnya dia ikut turun karena tidak mungkin dia membiarkan tuan muda turun tangan langsung.

"Lepaskan aku!" Wanita itu mencoba melepaskan tangannya dari pria itu seraya berteriak.

"Nona, lebih baik kau diam dan menurutlah. Bibimu sudah menyerahkanmu pada tuan kami. Kau tidak akan bisa lari."

"Lepaskan aku! Aku tidak mau!" Wanita itu adalah Olivia. Dia terus memberontak saat akan ditarik kembali menuju mobil.

"Lepaskan dia!" Vincent berdiri di belakang 5 pria yang berpakaian hitam dengan wajah dingin dan sorot mata tajam.

Semuanya serempak menoleh ke belakang dengan wajah tidak senang. "Jangan ikut campur! Ini masalah keluarga. Dia adalah istri dari tuan kami yang kabur," ucap Pria tinggi berwajah bulat dan bertubuh kekar.

Vincent beralih menatap ke arah Olivia lalu bertanya, "Apa yang dia katakan benar?" tanya Vincent dengan wajah datarnya, jika benar, dia tidak bisa ikut campur.

Olivia menggeleng kuat. "Tidak, Tuan. Dia berbohong. Aku belum menikah dan aku juga tidak mengenalnya."

Edric berdiri tepat di samping Vincent lalu membisikkan sesuatu pada bosnya. “Apa kau yakin?” tanya Vincent pada Edric setelah asistennya selesai berbisik.

“Iyaa, Tuan Muda. Saya mengenali salah satu dari mereka.”

Salah satu sudut bibir Vincent terangkat membentuk senyuman remeh. "Lepaskan dia kalau kalian masih ingin hidup di kota ini," ucap Vincent dengan wajah dinginnya.

"Kalau kami tidak mau bagaimana?" tantang salah satu dari pria berpakaian hitam itu. Tampaknya dia adalah pemimpin dari semua pria berpakaian serba hitam.

Tanpa basa-basi, Vincent menendang pria itu hingga jatuh tersungkur. "Jangan berani-berani mengganggunya lagi."

Pria terlihat terkejut dan tidak menyangka kalau Vincent akan menyerangnya lebih dulu. Dia berusaha bangun lalu mengumpat kasar sambik meringis menahan sakit akibat terkena tendangan Vincent yang sangat kuat.

“Edric, bereskan mereka semua,” perintah Vincent dengan suara berat dan sorot mata tajam saat melihat kelima orang itu akan mencegahnya membawa Olivia.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

baca lagi ah😁
selagi nunggu ka author bikin karya lagi disini😘
sehat" ka author Jiriana ini salah satu Author favorit ku di NT😍👍

2024-02-07

0

Heila

Heila

bagus kak..

2023-10-24

0

Edah J

Edah J

Judulnya diganti ya ka Ana
selalu hadir di karya author
yg selalu buat karya yg begitu greget dan menarik 👍👍👍👍
tetap semangat 💪

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Menolong
2 Mengantar Olivia
3 Tinggal Bersama Nesya
4 Mencari Pekerjaan
5 Mulai Bekerja
6 Bertemu Kembali
7 Pertanyaan Vincent
8 Berdebat
9 Hutang
10 Tidak Dekat
11 Diikuti
12 Tawaran Alvin
13 Tawaran Penerjemah
14 Visual
15 Tawaran Axel
16 Dua Tawaran
17 Tidak Sengaja Bertemu
18 Bersikap Dingin
19 Olivia dan Alvin
20 Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21 Alvin Mahesa
22 Keluarga Juan
23 Mengajar Cloe
24 Peringatan dari Frans
25 Penuh Ketegangan
26 Menahan Vincent
27 Menawarkan Bantuan
28 Tidak Memiliki Kekasih
29 Sebuah Foto
30 Pria yang Disukai
31 Hukuman untuk Daren
32 Bertemu Orang Tua Vincent
33 Tidak Direstui
34 Siapa yang Dicintai
35 Tidak Bisa Dia Lupakan
36 Orang Kepercayaan Vincent
37 Menjadi Cacat
38 Pacar Pertama
39 Recana ke Pesta
40 Memiliki Kekasih
41 Anak Tuan Jeno
42 Tidak Mau Mengalah
43 Masih Mecintainya
44 Perasaan yang Sesungguhnya
45 Pembuktian Alvin
46 Dendam di Masa Lalu
47 Kompetisi
48 Kemenangan Vincet
49 Tidak Menyadari
50 Tidur di Kamar yang Sama
51 Penjelasan Olivia
52 Lama Tidak Bertemu
53 Kritis
54 Tidak Mau Bertemu
55 Mantan Kekasih Vincent
56 Foto Bersama Alvin
57 Vincent Anak Tuan Juan
58 Ditolak Lagi
59 Penjelasan
60 Bersembunyi
61 Mengkhawatirkannya
62 Berlibur
63 Menjenguk Vincent
64 Menyuapi
65 Ingin Kembali
66 Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67 Tidak Bisa menemuinya
68 Mengembalikan
69 Cek dari Siapa
70 Tidak Bernilai
71 Kesepakatan Reno dan Vincent
72 Trust Issue
73 Sengaja
74 Makan Sushi
75 Salah Duga
76 Cemburu
77 Calon Vincent
78 Fitnah
79 Ungkapan Hati Vincent
80 Pria itu adalah Vincent
81 Hancurnya Hati Axel
82 Alasan Menolak
83 Pertama Kali Bertemu
84 Makan Malam
85 Rencana Berhenti
86 Membujuk Vincent
87 Sebuah Foto
88 Diusir dari Ruangan Vincent
89 Permintaan Maaf
90 Menemani Bekerja
91 Kedatangan Reno
92 Meminta Bantuan
93 Kecewa
94 Mabuk
95 Pergi ke Singapore
96 Dihargai 500 Miliar
97 Menyusul ke Singapura
98 Butuh Penjelasan
99 Acara Lamaran
100 Berkah atau Ujian?
101 Tidak Bisa Tidur
102 Kehadiran Nyonya Gracia
103 Bertemu Teman Lama
104 Ikut Bersama Vincent
105 Kediaman Keluarga Morland
106 Tidak Ada Yang Mendukung
107 Saling Merindukan
108 Kejutan di Malam Hari
109 Pilihan Vincent
110 Mood yang Buruk
111 Meminta Restu
112 Meninggalkan Semuanya
113 Permintaan Maaf Tuan Juan
114 Perang dingin dengan Ibu
115 Rencana Pernikahan
116 Menjual Jam Tangan
117 Memilih Gaun
118 Tamparan Keras
119 Permintaan Maaf Rose
120 Penjelasan Vincent
121 Tetap Bertahan
122 Kesetiaan Edric
123 Pindah
124 Mencari Cincin
125 Permintaan Lucy Lu
126 Ingin Mengakhiri
127 Berakhir Sudah
128 Berita Mengejutkan
129 Kerja Sama
130 Berita Mengejutkan
131 Tidak Punya Hati
132 Perjanjian
133 Keputusan Olivia
134 Konsep Pernikahan
135 Gaun Pengantin
136 Tamparan Dari Sandra
137 Nama Mempelai Wanita
138 Dekorasi Kamar Pengantin
139 Meracau
140 Cincin Pernikahan
141 Pernikahan Sesungguhnya
142 Resmi Menikah
143 Penjelasan Vincent
144 Teman Olivia
145 Cemburu
146 Bulan Madu
147 Bermain Jetski
148 Pertama Kalinya
149 Rasa Sakit
150 Kejutan dari Suami Tercinta
151 Kejutan Lagi
152 Bulan Madu di Maldives
153 Kediaman Wijaya
154 Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155 Cucu untuk Lucy Lu
156 Pengaturan Lucy Lu
157 Olivia Merajuk
158 Masuk Rumah Sakit
159 Cemburu Lagi
160 Kelahiran yang Dinanti (End)
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Menolong
2
Mengantar Olivia
3
Tinggal Bersama Nesya
4
Mencari Pekerjaan
5
Mulai Bekerja
6
Bertemu Kembali
7
Pertanyaan Vincent
8
Berdebat
9
Hutang
10
Tidak Dekat
11
Diikuti
12
Tawaran Alvin
13
Tawaran Penerjemah
14
Visual
15
Tawaran Axel
16
Dua Tawaran
17
Tidak Sengaja Bertemu
18
Bersikap Dingin
19
Olivia dan Alvin
20
Wanita Yang Dekat Dengan Vincent
21
Alvin Mahesa
22
Keluarga Juan
23
Mengajar Cloe
24
Peringatan dari Frans
25
Penuh Ketegangan
26
Menahan Vincent
27
Menawarkan Bantuan
28
Tidak Memiliki Kekasih
29
Sebuah Foto
30
Pria yang Disukai
31
Hukuman untuk Daren
32
Bertemu Orang Tua Vincent
33
Tidak Direstui
34
Siapa yang Dicintai
35
Tidak Bisa Dia Lupakan
36
Orang Kepercayaan Vincent
37
Menjadi Cacat
38
Pacar Pertama
39
Recana ke Pesta
40
Memiliki Kekasih
41
Anak Tuan Jeno
42
Tidak Mau Mengalah
43
Masih Mecintainya
44
Perasaan yang Sesungguhnya
45
Pembuktian Alvin
46
Dendam di Masa Lalu
47
Kompetisi
48
Kemenangan Vincet
49
Tidak Menyadari
50
Tidur di Kamar yang Sama
51
Penjelasan Olivia
52
Lama Tidak Bertemu
53
Kritis
54
Tidak Mau Bertemu
55
Mantan Kekasih Vincent
56
Foto Bersama Alvin
57
Vincent Anak Tuan Juan
58
Ditolak Lagi
59
Penjelasan
60
Bersembunyi
61
Mengkhawatirkannya
62
Berlibur
63
Menjenguk Vincent
64
Menyuapi
65
Ingin Kembali
66
Bukan Pilihan, tapi Pemaksaan
67
Tidak Bisa menemuinya
68
Mengembalikan
69
Cek dari Siapa
70
Tidak Bernilai
71
Kesepakatan Reno dan Vincent
72
Trust Issue
73
Sengaja
74
Makan Sushi
75
Salah Duga
76
Cemburu
77
Calon Vincent
78
Fitnah
79
Ungkapan Hati Vincent
80
Pria itu adalah Vincent
81
Hancurnya Hati Axel
82
Alasan Menolak
83
Pertama Kali Bertemu
84
Makan Malam
85
Rencana Berhenti
86
Membujuk Vincent
87
Sebuah Foto
88
Diusir dari Ruangan Vincent
89
Permintaan Maaf
90
Menemani Bekerja
91
Kedatangan Reno
92
Meminta Bantuan
93
Kecewa
94
Mabuk
95
Pergi ke Singapore
96
Dihargai 500 Miliar
97
Menyusul ke Singapura
98
Butuh Penjelasan
99
Acara Lamaran
100
Berkah atau Ujian?
101
Tidak Bisa Tidur
102
Kehadiran Nyonya Gracia
103
Bertemu Teman Lama
104
Ikut Bersama Vincent
105
Kediaman Keluarga Morland
106
Tidak Ada Yang Mendukung
107
Saling Merindukan
108
Kejutan di Malam Hari
109
Pilihan Vincent
110
Mood yang Buruk
111
Meminta Restu
112
Meninggalkan Semuanya
113
Permintaan Maaf Tuan Juan
114
Perang dingin dengan Ibu
115
Rencana Pernikahan
116
Menjual Jam Tangan
117
Memilih Gaun
118
Tamparan Keras
119
Permintaan Maaf Rose
120
Penjelasan Vincent
121
Tetap Bertahan
122
Kesetiaan Edric
123
Pindah
124
Mencari Cincin
125
Permintaan Lucy Lu
126
Ingin Mengakhiri
127
Berakhir Sudah
128
Berita Mengejutkan
129
Kerja Sama
130
Berita Mengejutkan
131
Tidak Punya Hati
132
Perjanjian
133
Keputusan Olivia
134
Konsep Pernikahan
135
Gaun Pengantin
136
Tamparan Dari Sandra
137
Nama Mempelai Wanita
138
Dekorasi Kamar Pengantin
139
Meracau
140
Cincin Pernikahan
141
Pernikahan Sesungguhnya
142
Resmi Menikah
143
Penjelasan Vincent
144
Teman Olivia
145
Cemburu
146
Bulan Madu
147
Bermain Jetski
148
Pertama Kalinya
149
Rasa Sakit
150
Kejutan dari Suami Tercinta
151
Kejutan Lagi
152
Bulan Madu di Maldives
153
Kediaman Wijaya
154
Pembicaraan dengan Ibu Mertua
155
Cucu untuk Lucy Lu
156
Pengaturan Lucy Lu
157
Olivia Merajuk
158
Masuk Rumah Sakit
159
Cemburu Lagi
160
Kelahiran yang Dinanti (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!