Sebuah Jiwa tersesat dan masuk ke tubuh seorang wanita. Jiwa dari Dunia lampau itu menempati tubuh dari seorang putri keluarga ternama, Quesha Aquena Tesla dari Keluarga Tesla.
Jiwa itu bernama Queen.
Setelah menempati tubuh itu, Queen tidak menyangka jika tubuh yang ditempatinya ternyata telah memiliki anak, bahkan tidak hanya satu melainkan dua.
Kehidupannya yang dia kira akan nyaman dan damai di Dunia barunya ternyata tidak seperti yang diperkirakan. Banyak yang menginginkan kematiannya dan kedua putranya, yaitu musuh dari Kakek angkatnya. Musuh dari Keluarga kandungnya dan Tunangan ayah dari kedua putranya.
Mampukah Queen menghadapi mereka semua demi melindungi kedua putranya, dirinya dan kembali berkumpul dengan keluarga kandungnya?
Ikuti cerita lengkapnya di MY MOM IS MY SUPER HERO
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. (Kekhawatiran Dua Twins)
Tuan Ryan begitu kesal saat tahu Gavin sedang bersama dengan Queen. Entah apa yang membuatnya kesal, Ryan sendiri tidak tahu. Padahal dengan anak mereka Ryan begitu menyayangi. Mungkin saja karena belum bisa menerima Queen untuk menjadi pendamping putranya.
"Dad, Mommy mana?" tanya mereka berdua ingin melihat Queen yang beberapa hari ini mereka rindukan.
"Akan Daddy ganti dulu panggilannya," Gavin mengganti panggilan menjadi Video agar kedua putranya bisa melihat Queen dan dirinya.
Gavin menyerahkan ponselnya pada Queen agar mereka bertiga bisa mengobrol. Kini terlihat jelas wajah keduanya yang sangat dirindukan. Devan dan Davin yang melihat Queen begitu pucat terkejut. Apa yang terjadi dengan Mommynya? Mungkinkah Mommy dalam bahaya lagi?
"Mom, apa Mommy sakit?" tanya Devan khawatir, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Tidak,"
"Mommy bohong. Wajah Mommy saja begitu pucat. Apa ada yang menyakiti Mommy?" tanya Davin dengan nada dingin, berharap apa yang dipikirkan tidaklah benar.
"Tidak, tidak ada yang menyakiti Mommy. Lagian siapa yang bisa menyakiti Mommy mu ini. Kalian tidak perlu khawatir. Mommy mu ini adalah wanita yang kuat," jawab Queen menutupi karena tidak ingin putranya khawatir dengan keadaannya saat ini.
Pertanyaan yang dilontarkan Devan dan Davin membuat Ryan dan Tania penasaran dan mereka melihat ke arah ponsel. Benarkah jika ibu dari cucunya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja?
"Nak, apa kamu sakit?" tanya Tania penasaran karena di lihatnya saat ini Queen sepertinya berada di Rumah Sakit.
Queen bingung menjawab pertanyaan Tania. Disana ada kedua putranya. Jika dirinya mengatakan benar bahwa dirinya sakit dan terluka, sudah dipastikan putranya akan sangat khawatir dengan keadaannya.
"Tidak Nyonya."
Tania yang mendengar Queen memanggilnya Nyonya langsung menolak. Tidak ingin ibu dari kedua Cucunya memanggil dengan panggilan tersebut, seolah dirinya adalah orang asing bagi mereka.
"Mama, panggil Mama," pinta Tania membuat Tuan Ryan kesal. Apa-apaan istrinya ini. Kenapa malah meminta Queen memanggilnya Mama. Jika seperti ini bukankah Queen akan memanggilnya Papa. Tidak, Ryan tidak mau. Dirinya belum siap memiliki menantu kasar seperti Queen.
"Ma, kenapa Mama memintanya memanggilmu Mama?"
"Kenapa? Apa ada yang salah? Dia itukan ibu dari Cucu kita. Sudah sepantasnya dia memanggil kita Mama dan Papa. Lagian juga pasti dia akan menjadi menantu kita,"
Queen yang mendengar Ryan protes akan hal itu menatap Gavin. Gavin yang melihat mengangkat bahunya tidak tahu.
"Sebenarnya aku tidak sabar menjadikanmu sebagai Istriku. Menjadikanmu menantu satu-satunya keluarga Menzies,"
Queen yang mendengar langsung menatap tajam Gavin. Siapa juga yang mau menjadi menantu dari keluarga Menzies. Enak saja berbicara seperti itu.
Gavin hanya tersenyum melihat tatapan tajam Queen. Menurutnya Queen malah begitu menggemaskan di matanya.
"Mom, apa orang-orang itu masih ingin menyakiti Mommy?" tanya Davin yang tidak bisa di bohongi.
Ryan dan Tania yang mendengar langsung menatap Davin, apa maksud yang dikatakan Cucunya ini. Kenapa Davin sampai berbicara seperti itu? Apa sebelum Gavin mengetahui keberadaan mereka, Queen dan dua Cucunya selalu dalam bahaya?
Queen yang mendengar menghela nafas. Sungguh dirinya tidak bisa membohongi putranya ini. "Sayang, Mommy akan baik-baik saja. Walaupun mereka berniat buruk kepada Mommy, Mommy pasti bisa mengatasi mereka. Kalian jangan khawatirkan Mommy dan baik-baiklah disana dengan Opa dan Oma mu. Disini ada Daddy yang akan menjaga Mommy,"
"Dad, ku mohon lindungi Mommy. Jangan biarkan orang-orang jahat itu menyakiti Mommy lagi. Kami tidak ingin Mommy terluka,"
"Daddy akan menjaga Mommy. Kalian tidak perlu khawatir. Tanpa kalian minta Daddy akan menjaga Mommy sepenuh hati," jawab Gavin membuat Queen menatap dengan diam.
Queen akhirnya selesai berbicara dengan kedua putranya. Kini giliran Gavin yang berbicara dengan Ryan karena Ryan ingin tahu sesuatu tentang Queen.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wanita kasar itu bisa ada di Rumah Sakit?"
"Ada sekelompok orang yang menyakiti Queen malam tadi. Beruntung aku datang tepat waktu dan bisa menyelamatkan nya. Jika aku terlambat, mungkin Queen sudah mati di tangan mereka,"
"Apa kau tahu siapa mereka?"
"Tidak. Tapi aku merasa mereka suruhan Om Arno," jawab Gavin berpikir dalang semuanya adalah Arno yang tidak terima dirinya menolak Laura.
"Kau yakin?"
Gavin mengangguk, "Mungkin saja. Karena hanya mereka yang saat ini aku curigai."
"Berhati-hatilah. Papa yakin mereka tidak berhenti sampai disini saja. Kau jagalah wanita itu dan jangan biarkan dia terluka lagi."
"Papa khawatir dengan nya?" tanya Gavin penuh selidik. Tidak biasanya Papanya berbicara seperti ini. Seolah takut terjadi sesuatu dengan Queen.
"Mana ada! Papa hanya tidak ingin kedua Cucuku sedih karena mengetahui wanita itu terluka,"
"Oh, aku kira," jawabnya membuat Tuan Ryan kesal dan langsung memutus panggilan secara sepihak.
ini sehari langsung dpt
kok aneh