Kamelia Putri tidak menyangka niat nya datang ke club mencari sugar daddy malah terjebak dengan pria dewasa bernama Edward Louis yang berusia 37 tahun
Ia terlibat one night stand dengan Edward dan ia di paksa menjadi istri kontrak nya.
Akankah Kamelia bersedia menjadi istri kontrak dari Edward
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla_archie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Kamelia hanya bisa merutuki suami nya dalam hati karena ia di buat lelah dengan pekerjaan yang begitu menumpuk, ia sebenarnya bukan gadis bodoh namun ia begitu malas untuk berpikir.
Wanita itu terus menguap sambil membaca berkas yang menumpuk di meja nya, mungkin setelah ini ia akan protes dengan sang suami karena sudah memberi nya begitu banyak pekerjaan.
Asisten Eza lewat di depan meja nya dan ia bisa melihat jika istri bos nya seperti nya tengah mengantuk, ia hanya bisa menghela nafas nya melihat kelakuan istri dari bos nya ini
"sungguh wanita yang pemalas" gumam Eza dalam hati
Kemudian lelaki dingin itu pun masuk ke ruangan sang atasan, begitu masuk ia langsung menyerahkan berkas penting yang harus ditanda tangani bos nya.
"bos, sepertinya istri anda sedang mengantuk di depan" adu nya pada Edward
Edward yang mendengar ucapan sang asisten pun langsung menghentikan pekerjaan nya, kemudian ia menghela nafas nya dengan pelan lalu pria itu pun bergegas meninggalkan asisten nya yang masih berdiri di ruangan nya.
"apakah dia akan memarahi istri nya" gumam Eza
Edward keluar dari ruangan nya, ia langsung menuju ke meja sekertaris untuk melihat sang istri.
Begitu ia sampai, ia melihat istri nya sedang mengantuk dan ia hanya bisa menepuk kening nya sendiri, lalu ia mengangkat tubuh istri nya dan membawa nya ke ruangan milik nya karena di sana ada kamar untuk beristirahat.
Eza menyatukan alis nya saat melihat bos nya menggendong istri nya, ia bahkan memperhatikan setiap perlakuan bos nya, sebenar nya ia sudah lelah berdiri menunggu bos nya namun karena masih ada hal lain yang ingin ia sampaikan jadi ia terpaksa menunggu bos nya.
Edward meletakan tubuh istri nya di atas ranjang dengan sangat pelan, sedangkan Kamelia justru memeluk tubuh suami nya alhasil tubuh Edward pun dengan reflek ikut berbaring di sebelah sang istri.
Edward hanya bisa menahan nafas saat istri malah dengan nyaman bersandar pada dada nya, bahkan wanita itu mengendus dada nya sambil bergumam
"pak tua kenapa dada mu sangat nyaman sekali" gumam Kamelia
Lelaki itu hanya bisa mengumpat karena tingkah istri nya, bagaimana bisa sang istri melakukan ini di saat ia tak bisa menyentuh nya alhasil ia pun berusaha melepaskan diri.
Akhir nya dengan susah payah ia pun berhasil melepaskan diri, dan ia langsung menghela nafas lega lalu ia bergegas keluar dari ruangan tersebut.
Eza menatap bos nya dengan tatapan bos nya dengan kesal, ia bahkan mengira jika bos nya akan ikut tidur dengan istri nya sedangkan ia sudah menunggu nya sejak tadi.
"aku kira bos ikut tidur sekalian" celetuk Eza
Edward mendengus, ia kesal karena asisten nya ini berani menyindir nya mungkin jika sang istri tidak sedang datang bulan ia akan ikut tidur dengan nya.
"aku masih tau diri jadi aku tidak mau merepotkan asisten ku" jawab nya dengan sarkas
Eza menelan ludah nya dengan kasar, seperti nya sang bos sudah tersinggung dengan ucapan nya ia pun hanya bisa tersenyum tipis, lalu ia mulai menjelaskan tentang berkas yang ia bawa sedangkan Edward fokus pada berkas proposal tersebut.
Setelah Eza selesai menjelaskan semua nya, pria itu pun pamit untuk keluar dari ruangan tersebut namun sebelum ia melangkah bos nya sudah lebih dulu memberikan perintah pada nya
"bawa dan periksa berkas yang ada di meja istri saya" titah nya pada sang asisten
Eza berdecak saking kesal nya, ia kira dirinya akan lolos dari hukuman namun ia sudah salah sangka
"bos, pekerjaan saya masih bany--"
Belum selesai Eza berbicara, lelaki itu sudah mendapatkan pelototan mata dari Edward alhasil lelaki itu hanya bisa mengangguk lemah saja, lelaki berusia 28 tahun itu pun bergegas keluar meski dalam hati ia menggerutu 'kalau bukan atasan sudah aku tendang pantat nya' gerutu nya
.
.
Kamelia bangun setelah hari sudah agak sore karena ia tidur cukup lama, ia menguap sambil meregangkan badan nya saat ini ia masih belum sadar jika ia masih berada di kantor suami nya jadi ia masih bersikap biasa saja.
Edward memasuki ruang istirahat untuk melihat istri nya yang ia kira masih tidur, sedangkan Kamelia terkejut saat melihat suami nya yang masih menggunakan pakaian formal, wanita itu pun mengeryit heran lalu ia bergegas menghampiri suami nya
"pak tua, kenapa kau masih pakai baju kantor" tanya Kamelia
Edward menyatukan alis nya bingung, bukankah ini masih di kantor, pikir nya.
"lalu aku harus memakai apa, bukankah kita masih di kantor" jawab Edward
Rahang Kamelia menganga saat mendengar jawaban dari suami nya, kemudian ia menatap sekitar nya dan memang benar ia belum pulang ke rumah nya sebab kamar ini begitu asing untuk nya
"jadi kita masih di kantor, aku kira kita sudah pulang" jawab nya sambil nyengir
Edward menyentil kening istri nya sampai Kamelia mengeluh karena sakit
"ish pak tua sakit tau" keluhnya dengan manja
Edward yang merasa gemas pun langsung menarik hidung istri nya kemudian ia mengajak istri nya keluar dari ruangan tersebut, Kamelia pun merapikan penampilan nya terlebih dahulu sebelum keluar, ia merasa jika rambut nya berantakan
Begitu keluar dari ruangan suami nya mereka pun langsung menuju lift untuk turun ke lobby, rencana nya mereka akan makan terlebih dahulu sebelum pulang dari kantor.
Namun saat ia sudah berada di lobby, langkah mereka terhenti saat melihat seseorang datang dan menghampiri mereka.
Jika Edward tersenyum sungkan berbeda lagi dengan istri nya yang malah masang wajah datar, ia terlalu malas meladeni orang tersebut 'mau apa lagi dia datang menemui ku' gerutu nya dalam hati
"ada yang bisa saya bantu om" tanya Edward dengan sopan
Anwar menatap putri nya dengan tatapan sendu, ia merasa sakit hati karena putri nya tidak menoleh sedikit pun pada nya, lalu ia mengalihkan pandangan nya pada sang menantu dan ia pun tersenyum pada nya
"saya kesini ada perlu dengan anak saya" jawab Anwar sambil mata nya menatap sang anak
"oh silahkan, kita bisa naik ke atas lagi jika om ingin berbicara penting" ucap Edward
Kamelia menatap suami nya dengan melotot karena sudah main setuju saja, suami nya ini bahkan tak meminta persetujuan dari nya terlebih dulu, kemudian ia mendengus lalu menatap ayah nya
"ada perlu apa anda datang kesini" tanya Kamelia dengan datar
"nak, ayah ingin bertanya kenapa kalian menjual rumah kalian" tanya Anwar pada anak nya
"ck, anda pikir kita tidak lelah di tagih rentenir setiap hari, aku dan ibu ku bahkan harus sembunyi setiap hari saat mereka datang" jawab Kamelia dengan sarkas
Anwar menatap sendu ke arah Kamelia, ternyata selama ini ia telah membuat anak dan istri nya menderita, sekarang ia jadi merasa malu untuk bertemu dengan kedua nya.
"maafkan ayah Lia, ayah tak bermaksud membuat kalian menderita, ayah mohon ijinkan ayah untuk menebus waktu yang hilang bersama kalian berdua"
"bah, tak tau malu sekali anda meminta seperti itu" ucap Kamelia kemudian ia berlalu meninggalkan ayah nya.
Edward mengejar istrinya yang sudah lebih dulu pergi, namun sebelum itu ia berpamitan lebih dulu pada mertua nya dan Anwar pun hanya bisa mengangguk lesu 'ternyata dia sangat keras kepala' gumam Anwar
...----------------...